Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PERTANIAN TEGALAN

Dosen : Bapak Agus Supriono, SP, MP

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Ilmu Pertanian
Oleh:

Arief Bima Pramono Putra (201510301013)


Chitra Aulia Putranti (201510301028)
Diaz P. F. (201510101048)
Lanang Suryo Wicaksono (201510301009)
Muhammad Iqyan Naufal (201510301006)
Nuryana Ariska Salsabilla (201510301010)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Pertanian. Adapun judul yang dibahas dalam makalah berikut ini yaitu Sistem
Pertanian Tegalan.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
juga diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang penjelasan Sistem
Pertanian Tegalan. Untuk kesempurnaan makalah ini, maka penulis
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar dalam menyusun makalah
berikutnya dapat lebih baik.

Jember , 7 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover Makalah……………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perjanjian Hutang.............................................. 6
2.2 Akibat Pandemi Covid-19 Dalam Perjanjian Hutang......... 6
2.3 Praktik Sistem Pertanian Tegalan………………………... 8
2.4 Kendala Sistem Pertanian Tegalan………………………. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang
termasuk didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan
juga kehutanan. Sebagian besar kurang lebih dari 50 persen mata
pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani, sehingga
sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.

Dalam pertanian terdapat beberapa sistim pertanian, salah satunya


adalah sistim tegalan. Missen (1972:31-32) Tegalan yaitu pertanian
tanaman pangan di lahan-lahan kering yang kurang lebih permanen.
Missen (1972:67) tegalan dibedakan dari sawah karena tidak adanya
sistem irigasi dan dibedakan dari kebun karena tidak adanya tanaman-
tanaman tinggi dan tua. Biasanya Tegal ditanami kayu-kayuan dan buah-
buahan atau dalam bentuk sistem agroforestri. Sedangkan Tegal yang
sekitarnya tidak terdapat sawah biasanya ditanami tanaman pangan non
beras seperti jagung, sayur-sayuran atau tanaman hortikultura lainnya.
Sistem pertanian di tanah tegal merupakan sistem yang mengandalkan
air hujan atau disebut pertanian tadah hujan. Hal ini disebabkan lahan
pertanian yang kering dan berbukit-bukit.

Bertani di lahan tegalan adalah suatu ikhtiar menantang alam.


Pernyataan ini dapat diterima sebagai sebuah fakta, karena kendala yang
dihadapai sangatlah kompleks. Ada tiga kendala utama pertanian lahan
tegalan, yaitu: faktor biofisik lahan, iklim kering dan sumberdaya
manusia. Biofisik lahan dicirikan oleh tipologi lahan sub-optimal secara
fisika, kimia dan biologi. Iklim pada umumnya tergolong semi ringkai
tropis (semi-arid tropic) dengan sifat hujan tidak menentu (erratic
rainfall), dan sumberdaya manusia tergolong dalam klaster di bawah
garis kemiskinan.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pertanian Tegalan?
2. Bagaimana pola tanam pertanian tegalan?
3. Bagaimana praktik pola tanam pertanian ?
4. Apa saja kendala yang dialami pada sistem pertanian tegalan?
5. Apa saja dampak positif dan negatif dari sistem pertanian
tegalan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu sistem pertanian tegalan
2. Untuk mengetahui pola tanam sistem pertanian tegalan
3. Untuk mengetahui proses praktik sistem pertanian tegalan
4. Untuk mengetahui kendala yang dialami saat menggunakan
sistem pertanian tegalan
5. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari sistem
pertanian tegalan

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pertanian Tegalan


Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung
pada pengairan air hujan, lahan ditanami tanaman musiman atau tahunan.
Lahan kering adalah lahan yang digunakan untuk usaha petanian dengan
menggunakan air secara terbatas dan biasanya mengharapkan hanya dari
satu sumber curah hujan. Lahan ini memiliki kondisi agro-ekosistem yang
beragam, umumnya berlereng curam dengan kondisi kemantapan lahan
yang kurang atau peka terhadap erosi terutama bila pengolahannya tidak
memperhatikan kaidah konservasi tanah.

Hidayat (2007), Tegalan biasanya memiliki daur yang bermacam-


macam, sebab tersusun atas bermacam-macam jenis, sehingga petani bisa
mengambil hasilnya setiap saat. Secara umum, bisa dikatakan bahwa
pekarangan dan tegalan bisa memberikan kontribusi dan manfaat yang
besar bagi pemiliknya dan memberikan jasa lingkungan sehingga dapat
menjaga kelestarian lingkungan

2.2 Pola Tanam Pertanian Tegalan


Penanaman tanaman pada lahan tegalan perlu memperhatikan jenis
tanaman dan pola tanamnya. Usaha tani di lahan tegalan dengan pola tanam
dan jenis tanaman berbeda berarti penanaman dilakukan terus-menerus
sepanjang musim, dengan demikian lahan tegalan ikut berperan dalam
menjaga lingkungan. Kondisi tanah pada lahan tegalan tetap tertutup
vegetasi sehingga tidak mudah tererosi, dengan demikian stabilitas
produksi dan pendapatan petani dapat terjamin dan berkelanjutan.

6
Ditambah penanaman tanaman pada lahan tegalan dilakukan
dengan tanaman tunggal atau tumpang sari. Pola tanam tumpang sari atau
pola tanam ganda di lakukan untuk mengatasi kegagalan panen pada salah
satu jenis tanaman. Pola tanam tunggal jika sebidang tanah hanya ditanami
dengan satu jenis tanaman dan pola tanam ganda jika ditanami lebih dari
satu jenis tanaman. Pola tanam tunggal dapat memberi keuntungan yang
besar, terutama jika saat panen harga jualnya tinggi.

Pola tanam tumpang sari antara lain:

A. Tumpang sari seumur (inter cropping)

Tumpang sari seumur apabila dua jenis tanaman atau lebih ditanam
secara serentak dan membentuk larikan.

B. Inter Culture

Pada pola tanam ini, tanaman semusim ditanam diantara tanaman


tahunan.

C. Penanaman Campuran (Mixed Cropping)

Pola tanam campuran yaitu jika lahan ditanami dua atau lebih jenis
tanaman dengan sebaran tidak beraturan dan ditanam pada waktu yang
sama.

D. Tumpang Sari beda Umur (Inter Planting)

Inter planting adalah pola tanam dengan kombinasi jenis tanaman


berumur pendek dan tanaman lain yang berumur lebih panjang pada
sebidang tanah yang sama.. penggunaan lahan ini mempuyai infiltrasi,
hantaran hi.

7
2.3 Praktik Sistem Pertanian Tegalan
Praktik ini dengan menggunakan teknologi pertanian yang mencakup
pada budidaya, pemeliharaan, pemanenan, peningkatan mutu, hasil panen,
penanganan, pengelolaan, dan penyimpanan hasil dan pemasaran. Pada lahan
tegalan umumnya hanya ditanamami pada saat musi hujan saja. Sedangkan
pada saaat musin kemarau diberakan/ dibiarkan tidak ada tanaman. Didalam
penggunaan lahan tegalan juga mengaplikasikan pengolahan tanah intensif
dimana kualitas fisik dan hidrologi terendah. Penggunaan lahan ini mempuyai
infiltrasi, hantaran hidrolik, porositas, kadar air yang lebih rendah, dan bobot
isi yang lebih dibandingkan penggunaan lahan lainnya.

Dalam praktiknya diiringi dengan upaya pengembangan lahan tegalan yang


baik dan berwawasan lingkungan perlu diperhatikan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Memperhatikan upaya konservasi tanah, seperti contoh terasering
yang sering berada dilereng pegunungan strukturnya tanahnya
cenderung miring untuk mencegah terjadinya erosi.
2. Pemilihan jenis tanaman harus diperhatikan pula pada lahan tegalan.
Lahan tegalan diperuntukan untuk tanaman yang semusim. Untuk
mencegah habisnya unsur hara dalam tanah perlu dihindari
penanaman ketela pohon, karena ketela pohon cenderung
menghabiskan unsur hara yang menyebabkan tanah menjadi keras
akibat tinggi zat asam yang dikeluarkan oleh akar tannaman.
3. Menghindari pemupukan pupuk anorganik dan obat-obatan. Untuk
mencegah turunnya kesuburan tanah dan mendukung pertanian
berkelajutan.
4. Menggunakan pola tanam tumpang sari dengan menanam tanaman
keras yang dapat mencegah erosi serta memperkuat terasering yang
ada.
5. Pembuatan infrasutruktur pertanian, seperti contoh pembuatan
waduk. Agar mudah memperoleh air saat musim kemarau dan lahan
tegalan menetap tidak berpindah-pindah.

8
2.4 Kendala Utama Sistim Pertanian Tegalan
A. Faktor Biofisik Lahan
Kondisi lahan kering tersebut mengakibatkan sulitnya
membudidayakan berbagai produk pertanian. Faktor primer yang
diperlukan tanaman untuk tumbuh adalah media tanam, air, cahaya,
angin, dan nutrisi tanaman. Semua faktor yang diperlukan tanaman
untuk dapat tumbuh dengan baik tersebut terhambat oleh kondisi
daerah lahan kering yang memiliki iklim dan cuaca ekstrim.
B. Iklim
Lahan kering ini terjadi sebagai akibat dari curah hujan yang sangat
rendah, sehingga keberadaan air sangat terbatas, suhu udara tinggi dan
kelembabannya rendah.

2.5 Dampak Sistem Pertanian Tegalan


Pada sistem Pertanian tegalan ini terdapat beberapa dampak bagi alam yang
terjadi terutama pada saat terjadinya proses pengolahan tanah. Pengolahan
tanah utamanya ditujukan untuk menyiapkan atau menciptakan media tanam
yang baik untuk pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman dapat berproduksi
secara optimum. Namun demikian, pengolahan tanah secara berlebih dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif, diantaranya terjadinya penghancuran
struktur tanah. Maka dari itu untuk mencegah penghancuran struktur tanah
yang lebih lagi dilakukan lah Pengolahan Tanah Konservasi. Olah tanah
konservasi merupakan suatu metode pengolahan tanah dengan tetap
memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah, sehingga dampak negatif dari
pengolahan tanah dapat ditekan sekecil mungkin.
Selain danpak dampak negatif terdapat pula beberapa dampak positif.
Dengan menggunakan sistem pertanian tegalan menjadikan kesuburan tanah
dalam jangka waktu panjang serta mengurangi erosi tanah.

9
10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada
pengairan air hujan, lahan ditanami tanaman musiman atau tahunan. Lahan kering
adalah lahan yang digunakan untuk usaha petanian dengan menggunakan air
secara terbatas dan biasanya mengharapkan hanya dari satu sumber curah hujan.
Penanaman tanaman pada lahan tegalan perlu memperhatikan jenis tanaman
dan pola tanamnya. Usaha tani di lahan tegalan dengan pola tanam dan jenis
tanaman berbeda berarti penanaman dilakukan terus-menerus sepanjang
musim, dengan demikian lahan tegalan ikut berperan dalam menjaga
lingkungan. Kondisi tanah pada lahan tegalan tetap tertutup vegetasi sehingga
tidak mudah tererosi, dengan demikian stabilitas produksi dan pendapatan petani
dapat terjamin dan berkelanjutan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arminah, V. (2007). ORIENTASI DAN POLA TANAM PADA


PENGGUNAAN LAHAN TEGALAN DI KECAMATAN KLEDUNG
KABUPATEN TEMANGGUNG. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi
Kegeografian, 5(2).

Herminingsih, H. (2014). Hubungan adaptasi petani terhadap perubahan iklim


dengan produktivitas tembakau pada lahan sawah dan tegalan di kabupaten
jember. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 7(2), 22636.

Mahrup, M., Kusnartha, I. G. M., Padusung, P., Soemenaboedy, N., & Fahrudin,
F. (2020). Inovasi Dalam Pemberdayaan Petani Lahan Tegalan Guna Kesetaraan
Ekonomi. Jurnal PEPADU, 1(2), 235-244.

12

Anda mungkin juga menyukai