Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EKONOMI PERTANIAN

“GAMBARAN PERTANIAN DESA GALUNG”

Oleh:

NAMA : RABIAH AL-ADAWIYAH

STAMBUK :08220200079

KELAS : B2

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “GAMBARAN PERTANIAN DESA GALUNG”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Barru, 10 Maret 2021

Rabiah Al-adawiyah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 2
C. Tujuan Penulis………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sektor Pertanian dan Subsektornya di Desa Galung………………. 3


B. Faktor Utama dalam Pembangunan Pertanian di Desa Galung……………….. 4
C. Permasalahan Mekanisme Pertanian di Desa Galung…………………………. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 8
B. Saran…………………………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa Galung merupakan salah satu Desa di Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
posisinya strategis dengan pertanian. Secara administratif Desa Galung terdiri dari 15 rukun
tetangga (RW) Keadaan iklim umumnya di Desa Galung tidak beda jauh dengan daerah –
daerah lain pada umumnya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dimana
musim hujan 4 bulan yaitu bulan Desember-Maret. Sedangkan bulan April – November adalah
musim kemarau.

Pertanian adalah salah satu wujud dari pembangunan nasional yang merupakan salah
satu keunggulan bangsa Indonesia. Pada hakikatnya pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar,
tujuan serta pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional pada dasarnya
berorientasi dengan kemajuan dalam segala aspek kehidupan yang terdapat dikehidupan rakyat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan
nasional ialah dengan cara memperkokoh ketahanan pangan yaitu melalui sector pertanian.

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai
petani. Para petani biasanya memiliki lahan berupa sawah ataupun ladang sebagai tempat untuk
mengolah berbagai macam tanaman yang menjadi bahan pokok seperti padi, jagung, gandum,
dan sebagainya. Dalam penerapannya pengolahan sawah biasanya terjadi semacam perjanjian
tentang bagi hasil tanah pertanian antara pemilik tanah dengan penggarap sebagai buruh tani.
Hubungan antara manusia dengan tanah sangat erat sekali, sehingga dirasakan memiliki kaitan
yang mendasar dalam hubungannya dengan hukum, sosial dan ekonomi serta kebudayaan.
Dalam kehidupan sehari-hari tanah juga dapat menimbulkan masalah, menimbulkan sengketa
yang dapat berlarut-larut dan sengketa tanah juga dapat menimbulkan gangguan ketenangan

1
dan ketertiban masyarakat, apabila tidak ditangani secara sungguh-sungguh, secara terencana
dan berkesinambungan.

Secara geografis desa Galung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru , Provinsi Sulawesi
Selatan merupakan satu dari 10 desa di Kecamatan Barru yang mempunyai jarak 15 Km dari
kota kabupaten. Kecamatan Barru merupakan salah satu dari 7 kecamatan di Kabupaten Barru.
Secara geografis desa Galung yang mempunyai tanah yang merupakan tempat pemukiman
manusia, di samping sebagai sumber penghidupan bagi mereka yang mencari nafkah melalui
usaha tani. Oleh sebab itu, tanah merupakan kebutuhan umat manusia. Nilai ekonomis tanah
yangterus meningkat setiap saat menyebabkan seringnya terjadi masalah tanah. Sektor
pertanian menjadi sektor penting dalam perekonomian di Desa Galung. Lahan yang subur juga
merupakan modal yang sangat potensial untuk menjadikan pertanian Desa Galung sebagai
sumber penghasilan masyarakatnya dan mendorong perekonomian desa tersebut

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud sektor pertanian? dan apa saja subsektornya di Desa Galung?
2. Apa faktor utama dalam pembangunan pertanian Desa Galung?
3. Apa permasalahan mekanisme pertanian di Desa Galung?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa itu sektor pertanian dan subsektornya di Desa Galung
2. Untuk mengetahui faktor utama dalam pembangunan pertanian Desa Galung
3. Untuk mengetahui mekanisme pertanian di Desa Galung

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sektor pertanian dan subsektornya di Desa Galung

Pertanian adalah salah satu sektor dimana didalamnya terdapat penggunaan sumberdaya
hayati untuk memproduksi suatu bahan pangan,bahan baku industri dan sumber energi. Bagian
terbesar penduduk dunia adalah bermata pencaharian dalam bidang – bidang pertanian dan
pertanian juga mencakup berbagai bidang,tetapi pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB
dunia.

Sektor pertanian yang dimaksudkan dalam konsep pendapatan nasional menurut


lapangan usaha atau sektor produksi ialah pertanian dalam arti luas yang meliputi lima
subsektor yaitu :

1. Subsektor Tanaman Pangan

Subsektor tanaman pangan sering disebut subsektor pertanian rakyat karena tanaman
pangan biasanya diusahakan oleh rakyat.Komoditas tanaman yang ada di Desa Galung yaitu
:Padi,Jagung,kacang tanah

2. Subsektor Perkebunan

Subsektor perkebunan dibedakkan atas perkebunan rakyat dan perkebunan besar.


Yang dimaksud dengan perkebunan rakyat ialah : Perkebunan yang diusahakan sendiri oleh
rakyat atau masyarakat biasanya dalam skala kecil-kecilan dan dengan teknologi yang
sederhana.

3. Subsektor Kehutanan

Subsektor kehutanan terdiri atas 3 macam kegiatan di Desa Galung yaitu:


Penebangan kayu, Pengambilan hasil hutan lain, dan perburuan.

3
B. Faktor utama dalam pembangunan pertanian di Desa Galung

Terdapat lima factor utama yang tidak boleh tidak harus ada untuk adanya pembangunan
pertanian. Kalau satu saja factor-faktor tersebut tidak ada, maka terhentilah pembangunan
pertanian. Ada 5 faktor utama yaitu:

a. Adanya pasar untuk hasil usahatani


b. Teknologi yang senantiasa berkembang
c. Tersedianya sarana produksi dan peralatan secara local
d. Adanya perangsang produksi bagi petani
e. Pengangkutan /transportasi

Untuk lebih jelasnya, factor-faktor utama yang diperlukan dalam pembangunan


pertanian tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Adanya Pasar untuk Hasil Usahatani

Ada 3 hal yang diperlukan dalam pasar yaitu

• Adanya konsumen yang mau membeli hasil, atau adanya suatu permintaan terhadap hasil
tersebut.
• Adanya seseorang atau lembaga yang menyalurkan/membawa hasil dari tempat petani
(usahatani) ke tempat konsumen. Dengan perkataan lain adanya suatu system
pemasaran atau sistem tataniaga
• Kepercayaan petani terhadap kelancaran dan keberlanjutan sistem pemasaran.

Lembaga pemasaran di Desa Galung mempunyai banyak fungsi tataniaga seperti,


pembelian, angkutan, pengolahan, sortasi, grading, penggudangan, paking dan
penjualan. Apabila fungsi-fungsi tataniaga berjalan efisien, maka biaya tataniaga menjadi
rendah, sehingga harga jual dapat cukup rendah. Peranan pemerintah dalam pengembangan
lembaga-lembaga pemasaran adalah penting, seperti pembuatan peraturan, pemberian

4
fasilitas-fasilitas, pengadaan informasi dan pelatihan tenaga-tenaga pemasaran. Petani
mempercayai lembaga pemasaran apabila terdapat hal-hal berikut:

a) Biaya fungsi pemasaran cukup rendah.


b) Balas jasa (profit) lembaga pemasaran dianggap cukup wajar, seimbang dan adil dengan
harga yang diterima petani.
c) Derajat fluktuasi harga cukup wajar dan dapat diramalkan.
d) Ukuran-ukuran timbangan yang jujur
e) Sistem pembayaran yang baik
f) Jaminan kepastian pembelian oleh lembaga-lembaga pemasaran.

b. Teknologi yang Senantiasa Berkembang

Teknologi adalah metode atau cara-cara budidaya pertanian dan input-input yang
digunakan seperti: bibit/benih, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat-alat dan mesin
pertanian. Termasuk juga dalam teknologi pertanian metode-metode kombinasi usaha,
seperti kombinasi tanaman dan ternak atau kombinasi tanaman-ternak-ikan, agar
pemanfaatan lahan dan tenaga kerja sebaik mungkin (optimal). Setelah suatu teknologi
digunakan akan ditemukan kemudian faktor-faktor pembatas, untuk mengatasi faktor-faktor
pembatas ini dibutuhkan kemudian teknologi baru. Dengan demikian teknologi harus terus
menerus dikembangkan untuk mengatasi faktor pembatas yang muncul.

c. Tersedianya Sarana Produksi dan Peralatan Secara Lokal

Meskipun teknologi yang sesuai sudah ada dan hasil teknologi berupa input produksi
atau bahan-bahan produksi telah diproduksi/dihasilkan tetapi bila petani belum dapat
membelinya di lokasi usahataninya, maka petani belum menggunakan input-input atau
bahan baru tersebut. Itulah sebabnya bahwa input-input yang diimport dan input yang
diproduksi di dalam negara tetapi belum lancar distribusinya atau pemasarannya, maka
petani belum menggunakan input-input yang kurang bagus, hanya karena tersedia secara
lokal pada waktu dibutuhkan, seperti: bibit/benih yang diproduksi secara lokal. Input-input
bahan-bahan produksi dibeli petani apabila memenuhi syarat-syarat:

5
• Secara teknis dapat digunakan dengan efektif.
• Mutunya dapat dipercaya.
• Harganya terjangkau petani.
• Harus tersedia secara lokal pada waktu dibutuhkan.
• Paking atau ukuran yang dijual sesuai dengan kebutuhan dan keinginan petani.

d. Adanya Perangsang Produksi bagi Petani


Meskipun petani bisa menaikkan produksinya, tetapi kemauan/kesediaan petani
untuk menaikkan produksi tergantung pada manfaat yang akan diterimanya dari kenaikan
produksi itu. Tujuan petani dalam memproduksi hasil pertanian adalah memenuhi
kebutuhan pangan, sandang, perumahan, kemudian kebutuhan-kebutuhan lain seperti:
pendidikan, kesehatan, angkutan dan kegiatan sosial. Peningkatan pendapatan bersih atau
laba usahatani merupakan perangsang bagi peningkatan produksi. Hal ini tercapai apabila:
• Adanya hubungan harga yang menguntungkan
• Ada sistem pembagian hasil atau system sewa yang wajar
• Ada tersedia barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan petani.
• Harga barang-barang dan jasa-jasa yang ingin dibeli petani juga dianggap
wajar/seimbang.
e. Pengangkutan /Transportasi
Sebagai akibat dari sifat pertanian yang harus tersebar luas diseluruh muka bumi,
maka diperlukan pengangkutan yang sangat banyak untuk mengangkut input-input pertanian
dari pasar ke usahatani dan mengangkut hasil-hasil pertanian dari usahatani ke pasar lokal
dan seterusnya dari pasar lokal ke tempat konsumen, baik di dalam negeri atau di luar
negeri.Biaya pengangkutan sangat penting bagi petani dan menentukan biaya produksi dan
nilai penerimaannya. Besarnya biaya angkutan ditentukan berbagai faktor yaitu:
• Jenis komoditi yang diangkut dan perlakuan yang diperlukan
• Jenis alat angkutan, berapa ton satu kali angkut
• Jarak tempuh dari angkutan

6
C. Permasalahan Mekanisme pertania di Desa Galung

Faktor – faktor penghambat perkembangan mekanisasi pertanian di Desa Galung


diantaranya adalah:

1. Perubahan Iklim Global

Perubahan iklim global dapat menyebabkan para petani gagal panen (puso) karena
iklim yang tidak menentu. Petani juga dibuat bingung dengan cuaca yang tidak dapat
diprediksi, sehingga menyebabkan masa tanam yang selalu berubah karena menunggu
kondisi alam dan cuaca yang tepat.

2. Serangan Hama

Serangan hama merupakan faktor lain yang dapat menghambat usaha pertanian,
bahkan serangan hama tanaman juga menjadi salah satu faktor gagal panen dalam usaha
pertanian.

3. Kurangnya Pengetahuan Para Petani

Pendidikan dan pengetahuan yang kurang dari para petani dapat menghambat
kemajuan dari usaha pertanian, sebab pengetahuan yang kurang membuat petani tertutup
dengan teknologi dan sistem pertanian modern, hal ini juga menjadikan para petani kurang
memiliki kemampuan untuk menerapkan sistem pertanian yang lebih modern

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Desa Galung merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Barru Kabupaten Barru
Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki lahan pertanian. Desa ini memiliki penggunaan lahan
yang didominasi oleh sawah dan kebun oleh karena itu, masyarakat di wilayah ini kebanyakan
adalah petani. Desa Galung merupakan wilayah yang dijuluki dengan wilayah pertanian .Petani
yang terdapat di Desa Galung ini menanam tanaman padi bermacam-macam jenis padi.
Petanilah yang melakukan segala usahatani dari mulai menyediakan masukan, produksi dan
pengeluaran yaitu pengolahan dan pemasaran

Pertanian adalah salah satu sektor yang berperan dalam perekonomian suatu negara.
Terutama untuk negara-negara agraris yang mana penduduknya sebagian besar adalah petani.
Namun banyak masalah yang membuat pertanian suatu negara sulit untuk maju baik faktor
teknik maupun sektor non-teknik. Maka dari itu perlu peran pemerintah dalam dunia pertanian
untuk menanggulangi masalah- msalah yang terjadi, dan untuk meningkatkan hasil pertanian
Indonesia, agar dapat memberikan kontribusi yang besar untuk perekonomian Indonesia.

B. Saran

• Pertanian supaya selalu ditingkatkan, karena merupakan sektor yang berperan dalam
perekonomian suatu negara.
• Diharapkan peran pemerintah untuk menanggulangi masalah-masalah dalam pertanian.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta


Dess, G. Gregory and A. Miller. 1993. Strategic Management. New York: McGraw-Hill.
Mosher, A.T. 1968. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna

Anda mungkin juga menyukai