EKONOMI PERTANIAN
Oleh:
STAMBUK :08220200079
KELAS : B2
FAKULTAS PERTANIAN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “GAMBARAN PERTANIAN DESA GALUNG”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.
Rabiah Al-adawiyah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 2
C. Tujuan Penulis………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 8
B. Saran…………………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa Galung merupakan salah satu Desa di Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
posisinya strategis dengan pertanian. Secara administratif Desa Galung terdiri dari 15 rukun
tetangga (RW) Keadaan iklim umumnya di Desa Galung tidak beda jauh dengan daerah –
daerah lain pada umumnya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dimana
musim hujan 4 bulan yaitu bulan Desember-Maret. Sedangkan bulan April – November adalah
musim kemarau.
Pertanian adalah salah satu wujud dari pembangunan nasional yang merupakan salah
satu keunggulan bangsa Indonesia. Pada hakikatnya pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar,
tujuan serta pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional pada dasarnya
berorientasi dengan kemajuan dalam segala aspek kehidupan yang terdapat dikehidupan rakyat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan
nasional ialah dengan cara memperkokoh ketahanan pangan yaitu melalui sector pertanian.
Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai
petani. Para petani biasanya memiliki lahan berupa sawah ataupun ladang sebagai tempat untuk
mengolah berbagai macam tanaman yang menjadi bahan pokok seperti padi, jagung, gandum,
dan sebagainya. Dalam penerapannya pengolahan sawah biasanya terjadi semacam perjanjian
tentang bagi hasil tanah pertanian antara pemilik tanah dengan penggarap sebagai buruh tani.
Hubungan antara manusia dengan tanah sangat erat sekali, sehingga dirasakan memiliki kaitan
yang mendasar dalam hubungannya dengan hukum, sosial dan ekonomi serta kebudayaan.
Dalam kehidupan sehari-hari tanah juga dapat menimbulkan masalah, menimbulkan sengketa
yang dapat berlarut-larut dan sengketa tanah juga dapat menimbulkan gangguan ketenangan
1
dan ketertiban masyarakat, apabila tidak ditangani secara sungguh-sungguh, secara terencana
dan berkesinambungan.
Secara geografis desa Galung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru , Provinsi Sulawesi
Selatan merupakan satu dari 10 desa di Kecamatan Barru yang mempunyai jarak 15 Km dari
kota kabupaten. Kecamatan Barru merupakan salah satu dari 7 kecamatan di Kabupaten Barru.
Secara geografis desa Galung yang mempunyai tanah yang merupakan tempat pemukiman
manusia, di samping sebagai sumber penghidupan bagi mereka yang mencari nafkah melalui
usaha tani. Oleh sebab itu, tanah merupakan kebutuhan umat manusia. Nilai ekonomis tanah
yangterus meningkat setiap saat menyebabkan seringnya terjadi masalah tanah. Sektor
pertanian menjadi sektor penting dalam perekonomian di Desa Galung. Lahan yang subur juga
merupakan modal yang sangat potensial untuk menjadikan pertanian Desa Galung sebagai
sumber penghasilan masyarakatnya dan mendorong perekonomian desa tersebut
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sektor pertanian? dan apa saja subsektornya di Desa Galung?
2. Apa faktor utama dalam pembangunan pertanian Desa Galung?
3. Apa permasalahan mekanisme pertanian di Desa Galung?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu sektor pertanian dan subsektornya di Desa Galung
2. Untuk mengetahui faktor utama dalam pembangunan pertanian Desa Galung
3. Untuk mengetahui mekanisme pertanian di Desa Galung
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pertanian adalah salah satu sektor dimana didalamnya terdapat penggunaan sumberdaya
hayati untuk memproduksi suatu bahan pangan,bahan baku industri dan sumber energi. Bagian
terbesar penduduk dunia adalah bermata pencaharian dalam bidang – bidang pertanian dan
pertanian juga mencakup berbagai bidang,tetapi pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB
dunia.
Subsektor tanaman pangan sering disebut subsektor pertanian rakyat karena tanaman
pangan biasanya diusahakan oleh rakyat.Komoditas tanaman yang ada di Desa Galung yaitu
:Padi,Jagung,kacang tanah
2. Subsektor Perkebunan
3. Subsektor Kehutanan
3
B. Faktor utama dalam pembangunan pertanian di Desa Galung
Terdapat lima factor utama yang tidak boleh tidak harus ada untuk adanya pembangunan
pertanian. Kalau satu saja factor-faktor tersebut tidak ada, maka terhentilah pembangunan
pertanian. Ada 5 faktor utama yaitu:
• Adanya konsumen yang mau membeli hasil, atau adanya suatu permintaan terhadap hasil
tersebut.
• Adanya seseorang atau lembaga yang menyalurkan/membawa hasil dari tempat petani
(usahatani) ke tempat konsumen. Dengan perkataan lain adanya suatu system
pemasaran atau sistem tataniaga
• Kepercayaan petani terhadap kelancaran dan keberlanjutan sistem pemasaran.
4
fasilitas-fasilitas, pengadaan informasi dan pelatihan tenaga-tenaga pemasaran. Petani
mempercayai lembaga pemasaran apabila terdapat hal-hal berikut:
Teknologi adalah metode atau cara-cara budidaya pertanian dan input-input yang
digunakan seperti: bibit/benih, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat-alat dan mesin
pertanian. Termasuk juga dalam teknologi pertanian metode-metode kombinasi usaha,
seperti kombinasi tanaman dan ternak atau kombinasi tanaman-ternak-ikan, agar
pemanfaatan lahan dan tenaga kerja sebaik mungkin (optimal). Setelah suatu teknologi
digunakan akan ditemukan kemudian faktor-faktor pembatas, untuk mengatasi faktor-faktor
pembatas ini dibutuhkan kemudian teknologi baru. Dengan demikian teknologi harus terus
menerus dikembangkan untuk mengatasi faktor pembatas yang muncul.
Meskipun teknologi yang sesuai sudah ada dan hasil teknologi berupa input produksi
atau bahan-bahan produksi telah diproduksi/dihasilkan tetapi bila petani belum dapat
membelinya di lokasi usahataninya, maka petani belum menggunakan input-input atau
bahan baru tersebut. Itulah sebabnya bahwa input-input yang diimport dan input yang
diproduksi di dalam negara tetapi belum lancar distribusinya atau pemasarannya, maka
petani belum menggunakan input-input yang kurang bagus, hanya karena tersedia secara
lokal pada waktu dibutuhkan, seperti: bibit/benih yang diproduksi secara lokal. Input-input
bahan-bahan produksi dibeli petani apabila memenuhi syarat-syarat:
5
• Secara teknis dapat digunakan dengan efektif.
• Mutunya dapat dipercaya.
• Harganya terjangkau petani.
• Harus tersedia secara lokal pada waktu dibutuhkan.
• Paking atau ukuran yang dijual sesuai dengan kebutuhan dan keinginan petani.
6
C. Permasalahan Mekanisme pertania di Desa Galung
Perubahan iklim global dapat menyebabkan para petani gagal panen (puso) karena
iklim yang tidak menentu. Petani juga dibuat bingung dengan cuaca yang tidak dapat
diprediksi, sehingga menyebabkan masa tanam yang selalu berubah karena menunggu
kondisi alam dan cuaca yang tepat.
2. Serangan Hama
Serangan hama merupakan faktor lain yang dapat menghambat usaha pertanian,
bahkan serangan hama tanaman juga menjadi salah satu faktor gagal panen dalam usaha
pertanian.
Pendidikan dan pengetahuan yang kurang dari para petani dapat menghambat
kemajuan dari usaha pertanian, sebab pengetahuan yang kurang membuat petani tertutup
dengan teknologi dan sistem pertanian modern, hal ini juga menjadikan para petani kurang
memiliki kemampuan untuk menerapkan sistem pertanian yang lebih modern
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa Galung merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Barru Kabupaten Barru
Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki lahan pertanian. Desa ini memiliki penggunaan lahan
yang didominasi oleh sawah dan kebun oleh karena itu, masyarakat di wilayah ini kebanyakan
adalah petani. Desa Galung merupakan wilayah yang dijuluki dengan wilayah pertanian .Petani
yang terdapat di Desa Galung ini menanam tanaman padi bermacam-macam jenis padi.
Petanilah yang melakukan segala usahatani dari mulai menyediakan masukan, produksi dan
pengeluaran yaitu pengolahan dan pemasaran
Pertanian adalah salah satu sektor yang berperan dalam perekonomian suatu negara.
Terutama untuk negara-negara agraris yang mana penduduknya sebagian besar adalah petani.
Namun banyak masalah yang membuat pertanian suatu negara sulit untuk maju baik faktor
teknik maupun sektor non-teknik. Maka dari itu perlu peran pemerintah dalam dunia pertanian
untuk menanggulangi masalah- msalah yang terjadi, dan untuk meningkatkan hasil pertanian
Indonesia, agar dapat memberikan kontribusi yang besar untuk perekonomian Indonesia.
B. Saran
• Pertanian supaya selalu ditingkatkan, karena merupakan sektor yang berperan dalam
perekonomian suatu negara.
• Diharapkan peran pemerintah untuk menanggulangi masalah-masalah dalam pertanian.
8
DAFTAR PUSTAKA