Oleh :
TAUFIK NUR RAHMAN
D1F121038
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
LAPORAN PRAKTIKUM 1
“PENGENALAN KARAKTERISTIK DAN KONDISI SOSIAL, BUDAYA.
EKONOMI DAN POLITIK MASYARAKAT SASARAN”
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah Dasar-
Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian pada Jurusan/Program Studi
Proteksi Tanaman
Oleh :
TAUFIK NUR RAHMAN
D1F121038
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Mengetahui,
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan limpahannya, Sehingga laporan yang saya buat ini dapat terselesaikan
dengan baik dan dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan praktikum
dengan lancar.
Laporan ini, saya buat dan susun dengan usaha maksimal agar pembaca
dapat mengetahui Pengenalan Karakteristik Dan Kondisi Sosial, Budaya.
Ekonomi Dan Politik Masyarakat Sasaran yang dapat memberikan informasi
secara detail dan lebih objektif, yang penulis sajikan berdasarkan dari pengamatan
praktikum ini. Laporan ini disusun dengan berbagai halangan. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya
laporan ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Dasar-Dasar
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Dr. Dasmin Sidu, S.P., M.P. Serta
coordinator asisten Dewi Kurniati serta asisten dosen Amellya Agustin yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh rasa ikhlas dan
tanggung jawab.Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan yang saya buat. Mungkin dari segi bahasa,
susunan kalimat, atau hal lain yang tidak penulis sadari. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan
penyusunan laporan selanjutnya sehingga pembaca maupun pendengar dapat
memahami dengan baik isi dari laporan ini.
Halaman Sampul............................................................................................i
Halaman Judul................................................................................................ ii
Halaman Pengesahan..................................................................................... iv
Kata Pengantar............................................................................................... v
Daftar Isi.......................................................................................................... vi
Daftar Tabel.................................................................................................... vii
Daftar Lampiran…………………………………………………….............
I. PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang…………………………………..………….………
1.2. PerumusanMasalah…………………………...……………………
1.3. Tujuan dan Kegunaan…………………………………...………….
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KonsepTeori……………………………………………………….
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum………………………………………
3.2. Populasi dan Sampel……………………………………………….
3.3. ProsedurKerja……………………………………………………..
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil……………………………………………………………….
4.2. Pembahasan………………………………………………………..
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan………………………………………………………..
5.2. Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………….……………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………
I. PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-formal kepada individu
kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran
sasaran penyuluhan dapat mengerti, memahami, tertarik, dan mengikuti apa yang
disuluhkan dengan baik, benar, dan atas kesadarannya sendiri berusaha untuk
nilai-nilai budaya yang hingga saat ini dapat dilihat pada pola/tradisi dikehidupan
masyarakat. seperti halnya tarian malulo Tarian Malulo atau Lulo (dari bahasa
tolaki: Molulo), merupakan salah satu jenis kesenian tari tradisional dari daerah
Sulawesi Tenggara. Suku Tolaki sebagai salah satu suku yang berada di daerah ini
memiliki beberapa tarian tradisional, salah satu tarian tradisional yang masih
sering dilaksanakan hingga saat ini adalah tarian persahabatan yang disebut tarian
Lulo.
seperti: pernikahan, pesta panen raya dan upacara pelantikan raja, yang diiringi
oleh alat musik pukul yaitu gong. Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja
dan anak-anak yang saling berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong
yang biasa ditujukkan kepada muda mudi suku tolaki sebagai ajang perkenalan,
Abeko?
masyarakat sehari-hari?
itu dilakukan.
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengenal
sasaran penyuluhan.
masalah yang didasari oleh data dan informasi yang akurat tentang
sasaran penyuluhan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KonsepTeori
desa dan Kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, Potensi sumberdaya alam,
Data adalah nilai dari variable. Data penduduk berarti nilai dari variable
penduduk. Variabel penduduk terdiri dari variable umur, jenis kelamin, status
yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.
yang Dihayati dalam proses perubahan sikap Mental, perilaku dan cara pikir serta
sampai saat ini, jumlahnya dari tahun ke tahun terus bertambah. Meningkatnya
jumlah penduduk akan mempengaruhi tingkat kebutuhan akan papan, hal tersebut
akan memicu terjadinya pembukaan lahan baru yang akan dijadikan sebagai
(Tarigan R, 2006).
jangka panjang. Tekanannya pada tiga aspek yakni : proses, output per kapita, dan
jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses bukan suatu gambaran
kenaikan output perkapita, oleh sebab itu ada dua sisi yang harus diperhatikan
yakni sisi output total (GNP) dan sisi jumlah penduduk (Syahza, 2009).
Politik merupakan sarana yang paling elegan dalam meraih atau
merupakan produk politik yang digunakan oleh sekelompok orang, dalam hal ini
masyarakat. Misalnya kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak, dan
Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada hari Rabu, 1Juni
analisisnya pada data numerik (angka) dan juga Kualitatif yaitu pengambilan data
dalam laporan ini adalah seluruh masyarakat Desa Abeko yang terdaftar dalam
Badan Pusat Statistik Desa Abeko Periode 2022. Sampel dalam laporan ini adalah
Kepala desa serta sekretaris desa dan masyarakat sekitar Desa Abeko.
3.3. ProsedurKerja
5 orang
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum ini dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Karakteristik Masyarakat
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
No. Kategori umur Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1 Belum Produktif (0-14) 66 10,5%
2 Produktif (15-64) 530 84,3%
3 Tidak Produktif (>64) 33 5%
Total 629 100%
4.2. Pembahasan
sejarah, politik ataupun kebudayaan yang sama. Masyarakat desa yang ketera
dengan nila-nilai kebersamaan dan kekerabatan yang merupakan ciri khas dalam
dengan cara berbeda dari kelompok lainnya. Sebagian kelompok juga membaur
kelompok-kelompok yang hidup dengan caranya sendiri dan tidak membaur satu
dengan lainnya. Dilihat dari sudut pandang atau perspektif sosiologi dan
agama, dan ciri-ciri kedearahan lainnya. Sedangkan secara vertikal, ditandai oleh
yang berlainan, masyarakat Indonesia tetap tunduk pada konsensus sebagai satu
bangsa sekaligus hidup berdampaingan secara damai. Menurut Van den Berghe,
Berdasarkan tabel 1.1. umur atau usia pada manusia adalah waktu yang
terlewat sejak kelahiran. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun
diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Maka dari itu, umur diukur
dari tahun lahirnya hingga tahunnya sekarang. Manakala usia pula diukur dari
tahun kejadian hingga tahun Sekarang (masa kini). Masyarakat di Desa Abeko
dari rentang usia 0-14 tahun yang masih belum produktif sebanyak 66 jiwa
dengan persentase 10,5% penduduk yang berusia 15-64 tahun yang masih
produktif, yaitu 530 jiwa dengan persentase 84,3% penduduk yang berada pada
tingkat produktifitasnya tidak ada lagi (Lansia) yaitu dengan usia berusia >64
terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih
tinggi akan memudahkan sesorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan
dalam hal kesehatan. Pendidikan formal membentuk nilai bagi seseorang terutama
dalam menerima hal baru. Sepertih dapat kita lihat pada tabel 1.2. jumlah
SMP yaitu 17 jiwa penduduk dengan persentase 16,7%, tamat SMA sebanyak 53
Berdasarkan tabel 1.3. karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin
misalnya kelompok bayi dan balita, mereka lebih membutuhkan asupan gizi yang
usia lanjut juga membutuhkan pelayanan berkaitan dengan kesehatan dan lain-
lain. Dari penjelasan tentang jenis kelamin pada penduduk dapat kita perhatikan
pada tabel 1.3. jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di desa Abeko terlihat
bahwa Rasio jenis kelamin adalah 629 jiwa yang terdiri dari laki-laki 350 jiwa
dengan persentase 55,6% dan perempuan 279 jiwa dengan persentase 44,3%.
Gambaran rasio jenis kelamin di Desa Abeko menunjukkan bahwa penduduk laki-
dalam proses produksi. Sebagai sarana produksi, tenaga kerja lebih penting dari
pada sarana produksi-produksi yang lain seperti bahan-bahan mentah, bumi dan
keserasian social yang menjurus pada konflik-konflik social. Contohnya dari tabel
1.4. menjelaskan tingkat pekerja di Desa Abeko yaitu PNS 31 jiwa dengan
yaitu 174 jiwa dengan persentase 73,0% dan petani 31 jiwa dengan persentase
13,0%..
jumlah agama yang dianut pada desa Abeko dimana proporsi penduduk yang
menganut agama islam sebanyak 626 jiwa penduduk dengan persentase 99,5%
dan yang menganut agama lain misalnya Kristen Katholik hanya 3 jiwa dengan
persentase 0,4%. Berdasarkan dari luas lahan yang digunakan yaitu pada
pemukiman yang paling banyak yaitu 80 Ha 60,1% dan paling rendah yaitu pada
tanaman pangan dengan luas 3 Ha dengan persentase 2,2%. Jika dilihat dari
komoditas pertaniannya, masih kurang mulai padi sawah sampai pada komoditas
pertanian kakao.
Berdasarkan tabel 1.8. kontibusi desa dalam menopang perekonomian
nasional tidak diragukan lagi. Apalagi pada tahun terakhir ini program pemerintah
yang baik untuk lebih menjelajahi berbagai peluang usaha di Desa. Seperti
penjualan sembako, penjualan pakaian sampai pada uasaha pangkas rambut ini
masyarakat dan masih banyak lagi jenis usaha yang perlu diketahui sebagai
sarana perekonomian.
atau suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki Bersama oleh sekelompok
orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi yang terbentuk banyak unsur
yaitu sistem agama dan politik, adat istiadat, Bahasa, pakaian dan karya seni.
Salah satu budaya yang masih berlaku di masyarakat adalah ada istiadat. Seperti
di Desa Abeko ada banyak jenis budaya yang berlaku dilingkungannya yaitu
Mombopaho adalah budaya tentang becocok tanaman yang dilakukan PKK dan
dasa wisma, Peana adalah budaya persalinan yang dilakukan bidan setempat,
Mepokui adalah budaya aqiqah yang dilakukan oleh iman disuatu acara, Mewaka
adalah budaya khitanan yang dilakukan oleh dokter, Pepakawia adalah budaya
perkawinan yang dilakukan pemerintah, imam, dan ketua adat serta budaya
Pepokolapasia yaitu budaya kematian yang dilakukan oleh imam desa. itulah
budaya yang masih berlaku di desa Abeko dan terus dilakukan dan dilestarikan
dimasyarakat.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sarana atau fasilitas umum (fasum) adalah istilah umum yang merujuk
kepada sarana atau prasarana atau perlengkapan atau alat-alat yang disediakan
5.2. Saran
Saran saya agar jangan memalsukan data-data yang telah diambil agar
ketika mengisi data tidak sembarangan mengisinya dan supaya tidak terjadi
kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA
Mendagri RI. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007
Tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan
Kelurahan. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Ditjen
PMD) Kementerian Dalam Negeri RI : Jakarta.