Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM 1

“PENGENALAN KARAKTERISTIK DAN KONDISI SOSIAL, BUDAYA.


EKONOMI DAN POLITIK MASYARAKAT SASARAN”

Oleh :
TAUFIK NUR RAHMAN
D1F121038

JURUSAN/PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022
LAPORAN PRAKTIKUM 1
“PENGENALAN KARAKTERISTIK DAN KONDISI SOSIAL, BUDAYA.
EKONOMI DAN POLITIK MASYARAKAT SASARAN”

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah Dasar-
Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian pada Jurusan/Program Studi
Proteksi Tanaman

Oleh :
TAUFIK NUR RAHMAN
D1F121038

JURUSAN/PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Penenalan Karakteristik dan Kondisi Sosial,


Budaya, Ekonomi, dan Politik Masyarakat Sasaran
Nama : Taufik Nur Rahman
Stambuk : D1F121038
Jurusan/Program Studi : ProteksiTanaman

Mengetahui,

Koordinator Asisten Asisten

DewiKurniati Amellya Agustin


D1E1 18 001 D1E1 19 009

Mengetahui,

Koordinator Mata Kuliah


Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Dr. DasminSidu, S.P., M.P.


NIP. 19720506 200003 2 001

Tanggal Disetujui: Juni 2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan limpahannya, Sehingga laporan yang saya buat ini dapat terselesaikan
dengan baik dan dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan praktikum
dengan lancar.
Laporan ini, saya buat dan susun dengan usaha maksimal agar pembaca
dapat mengetahui Pengenalan Karakteristik Dan Kondisi Sosial, Budaya.
Ekonomi Dan Politik Masyarakat Sasaran yang dapat memberikan informasi
secara detail dan lebih objektif, yang penulis sajikan berdasarkan dari pengamatan
praktikum ini. Laporan ini disusun dengan berbagai halangan. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya
laporan ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Dasar-Dasar
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Dr. Dasmin Sidu, S.P., M.P. Serta
coordinator asisten Dewi Kurniati serta asisten dosen Amellya Agustin yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh rasa ikhlas dan
tanggung jawab.Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan yang saya buat. Mungkin dari segi bahasa,
susunan kalimat, atau hal lain yang tidak penulis sadari. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan
penyusunan laporan selanjutnya sehingga pembaca maupun pendengar dapat
memahami dengan baik isi dari laporan ini.

Kendari, Juni 2022

Taufik Nur Rahman


DAFTARISI

Halaman Sampul............................................................................................i
Halaman Judul................................................................................................ ii
Halaman Pengesahan..................................................................................... iv
Kata Pengantar............................................................................................... v
Daftar Isi.......................................................................................................... vi
Daftar Tabel.................................................................................................... vii
Daftar Lampiran…………………………………………………….............
I. PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang…………………………………..………….………
1.2. PerumusanMasalah…………………………...……………………
1.3. Tujuan dan Kegunaan…………………………………...………….
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KonsepTeori……………………………………………………….
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum………………………………………
3.2. Populasi dan Sampel……………………………………………….
3.3. ProsedurKerja……………………………………………………..
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil……………………………………………………………….
4.2. Pembahasan………………………………………………………..
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan………………………………………………………..
5.2. Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………….……………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………
I. PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-formal kepada individu

atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara sistematik, terencana dan

terarah dalam usaha perubahan perilaku yang berkelanjutan demi tercapainya

peningkatan produksi, pendapatan dan perbaikan kesejahteraan.

Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan

melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian

kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran

serta aktif individu, kelompok, atau masyarakat untuk memecahkan masalah

dengan memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya setempat.

Penyuluhan merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru

agar masyarakat tertarik, berminat dan bersedia untuk melaksanakannya dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Penyuluhan tidak lepas dari bagaimana agar

sasaran penyuluhan dapat mengerti, memahami, tertarik, dan mengikuti apa yang

disuluhkan dengan baik, benar, dan atas kesadarannya sendiri berusaha untuk

menerapkan ide-ide baru dalam kehidupannya. Oleh karena itu penyuluhan

membutuhkan suatu perencanaan yang matang, terarah, dan berkesinambungan.

Peninggalan budaya masa lalu memberikan karakteristik dan kekayaan

nilai-nilai budaya yang hingga saat ini dapat dilihat pada pola/tradisi dikehidupan

masyarakat. seperti halnya tarian malulo Tarian Malulo atau Lulo (dari bahasa

tolaki: Molulo), merupakan salah satu jenis kesenian tari tradisional dari daerah

Sulawesi Tenggara. Suku Tolaki sebagai salah satu suku yang berada di daerah ini
memiliki beberapa tarian tradisional, salah satu tarian tradisional yang masih

sering dilaksanakan hingga saat ini adalah tarian persahabatan yang disebut tarian

Lulo.

Pada zaman dahulu, tarian ini dilakukan pada upacara-upacara adat

seperti: pernikahan, pesta panen raya dan upacara pelantikan raja, yang diiringi

oleh alat musik pukul yaitu gong. Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja

dan anak-anak yang saling berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong

sambil membentuk sebuah lingkaran. Filosofi tarian Lulo adalah persahabatan,

yang biasa ditujukkan kepada muda mudi suku tolaki sebagai ajang perkenalan,

mencari jodoh, dan mempererat tali persaudaraan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang laporan ini dapat disimpulkan rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik masyarakat desa Abeko?

2. Bagaimana kondisi sosial, budaya, ekonomi dan pilitik masyarakat di desa

Abeko?

3. Seberapa besar pengaruh kondisi social masyarakat Abeko dengan kehidupan

masyarakat sehari-hari?

1.3. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dan kegunaan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Membiasakan mahasiswa untuk mengenal wilayah kerja sebelum pekerjaan

itu dilakukan.
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengenal

Karakteristik Dan Kondisi Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik masyarakat

sasaran penyuluhan.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam merumuskan

masalah yang didasari oleh data dan informasi yang akurat tentang

Karakteristik dan Kondisi Sosial, Budaya, Ekonomi dan politik masyarakat

sasaran penyuluhan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KonsepTeori

Profil Desa dan Kelurahan adalah gambaran Menyeluruh tentang karakter

desa dan Kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, Potensi sumberdaya alam,

sumberdaya Manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana Serta perkembangan

kemajuan dan Permasalahan yang dihadapi desa dan Kelurahan. Organisasi

pelaksana kegiatan Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan Adalah Kelompok

Kerja (Pokja) yang Masing-masing berada pada tingkat Desa/kelurahan,

kecamatan, kabupaten/kota Sampai provinsi(Mendagri RI, 2007).

Data adalah nilai dari variable. Data penduduk berarti nilai dari variable

penduduk. Variabel penduduk terdiri dari variable umur, jenis kelamin, status

perkawinan, pendidikan, tempat tinggal dan yang lainnya, yang mencirikan

penduduk tersebut (Kamal et.al., 2013).

Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan

(berinteraksi) dengan manusia lain dalam suatu kelompok. Kehidupan masyarakat

yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Manusia sebagai mahluk sosial selalu membutuhkan manusia lainnya untuk

memenuhi kebutuhannya, sebuah keniscayaan manusia bisa hidup secara

individual dalam lingkungannya (Tejokusumo, 2014).

Kebudayaan adalah proses manusia Bersama subyek lain untuk menata

hidup Bersama dengan acuan nilai-nilai Kemanusiaan, pencerahan, peradaban

yang Dihayati dalam proses perubahan sikap Mental, perilaku dan cara pikir serta

Pandangan mengenai hidup (Sutrisno, 2009).


Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia masih terus berlangsung

sampai saat ini, jumlahnya dari tahun ke tahun terus bertambah. Meningkatnya

jumlah penduduk akan mempengaruhi tingkat kebutuhan akan papan, hal tersebut

akan memicu terjadinya pembukaan lahan baru yang akan dijadikan sebagai

pemukiman baru.Pertambahan penduduk yang cenderung terus meningkat pula,

dan mengakibatkan proses pembangunan juga semakin cepat, sehingga

menyebabkan perubahan pola penggunaan lahan, dimana ruang terbangun

semakin mendominasi dan mendesak ruang-ruang alami untuk berubah fungsi

(Tarigan R, 2006).

Kondisi sosial ekonomi keluarga merupakan kondisi setiap keluarga dalam

masyarakat yang dilihat dari tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan

jumlah anggota keluarga yang dinilai akan memberikan dampak terhadap

kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan keluarga dalam ruang lingkup paling

kecil di masyarakat (Hanum et al., 2018).

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam

jangka panjang. Tekanannya pada tiga aspek yakni : proses, output per kapita, dan

jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses bukan suatu gambaran

ekonomi pada suatu saat. Melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang

atau berubah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan

kenaikan output perkapita, oleh sebab itu ada dua sisi yang harus diperhatikan

yakni sisi output total (GNP) dan sisi jumlah penduduk (Syahza, 2009).
Politik merupakan sarana yang paling elegan dalam meraih atau

mendapatkan suatu kekuasaan. Kebijakan-kebijakan yang ada dalam suatu negara

merupakan produk politik yang digunakan oleh sekelompok orang, dalam hal ini

adalah pemerintah, untuk mempengaruhi atau merubah suatu tatanan kehidupan

masyarakat. Misalnya kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak, dan

lain sebagainya (Rahman, 2018).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan di Desa Abeko, Kecamatan Ranomeeto Barat,

Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada hari Rabu, 1Juni

2022, pukul 11:00 WITA sampai selesai.

3.2. Populasi dan Sampel

Jenis laporan ini merupakan jenis laporan kuantitatif, yaitu menekankan

analisisnya pada data numerik (angka) dan juga Kualitatif yaitu pengambilan data

melalui hasil wawancara antar amahasiswa, masyarakat, dan sebagainya. Populasi

dalam laporan ini adalah seluruh masyarakat Desa Abeko yang terdaftar dalam

Badan Pusat Statistik Desa Abeko Periode 2022. Sampel dalam laporan ini adalah

Kepala desa serta sekretaris desa dan masyarakat sekitar Desa Abeko.

3.3. ProsedurKerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu :

1. Asisten menjelaskan mekanisme pelaksanaan praktikum

2. Mahasiswa membentuk kelompok dengan jumlah anggota kelompok maksimal

5 orang

3. Mahasiswa memilih lokasi (desa/kelurahan) yang akan diamati dan dipelajari

4. Mahasiswa menyusun instrument atau boring kerja

5. Mahasiswa melakukan pengamatan, pencatatan, pendokumentasian, analisis

dan Diskusi tentang karakteristik masyarakat di lokasi yang diamati

6. Mahasiswa menyusun laporan


7. Mahasiswa melakukan asistensi laporan kepada asisten sampai mendapatkan

persetujuan/pengesahan laporan dari asisten.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil dari praktikum ini dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Karakteristik Masyarakat
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
No. Kategori umur Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1 Belum Produktif (0-14) 66 10,5%
2 Produktif (15-64) 530 84,3%
3 Tidak Produktif (>64) 33 5%
Total 629 100%

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No. Pendidikan Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. Tamat SD 21 20,6%
2. Tamat SMP 17 16,7%
3. Tamat SMA 53 52,%
4. Tamat PT 11 10,8%
Total 102 100%

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. Laki-laki 350 55,6%
2. Perempuan 279 44,3%
Total 629 100%

Tabel 1.4. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan


No. Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. PNS 31 13%
2. TNI/POLRI 3 1,2%
3. Wiraswasta 174 73%
4. Petani 31 13%
Jumlah 239 100%
Tabel 1.5. jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut
No. Jenis Agama Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. Islam 626 99,5%
2. Kristen Katholik 3 0,4%
3. Kristen Protestan - -
4. Hindu - -
5. Budha - -
Total 629 100%

Tabel 1.6. luas lahan berdasarkan penggunaannya


No. Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase(%)
1. Pemukiman 80 60,1%
2. Tanaman Pangan 3 2,2%
3. Kebunan Rakyat 32 24,0%
4. Hutan 18 13,5%
Total 133 100%

Tabel 1.7. Jenis Komoditas Pertanian


No. Jenis Komoditas Luas Lahan (Ha) Persentase (%)
1. Padi Sawah - -
2. Padi Ladang - -
3. Kelapa - -
4. Kakao - -
Total

Tabel 1.8. Jenis Usaha Masyarakat


No. Jenis Usaha Jumlah Pengusaha Persentase (%)
(Orang)
1. Penjual Sembako 17 80%
2. Penjual Pakaian 3 15%
3. Usaha Bengkel -
4. Usaha Mebel -
5. Usaha Pangkas Rambut 1 5%
Total 21 100%
Tabel 1.9. Jenis sarana umum
No. Jenis Sarana Jumlah Persentase (%)
1. Balai Pertemuan 1 16,6%
2. Posiyandu 1 16,6%
3. Tempat Ibadah 1 16,6%
4. Tempat Pendidikan 3 50%
Total 15 100%

Tabel 1.10. Budaya yang berlaku di masyarakat


No. Jenis Budaya Nama Budaya Tokoh Pelaku Budaya
1. Bercocok Tanam Membopaho 1. PKK
2. Dasa wasma
2. Persalinan Peana 1. Bidan
3. Aqiqah Mepokui 1. Imam
4. Khitanan Mewaka 1. Dokter
5. Perkawinan Pepakawia 1. Pemerintah
6. Kematian Pepokolapasia 1. Imam

Tabel 1.11 kelembagaan masyarakat


No. Jenis Kelembagaan Nama Kelembagaan Ketua Lembaga
1. Adat Pengurus adat Desa Pemangku adat
2. Koperasi - -
3. Perbankan - -
4. Penyuluhan Desa sadar hukum Santiajid

4.2. Pembahasan

Masyarakat adalah sekumpulan manusia saling bergaul, atau dengan istilah

ilmiah, saling “berinteraksi”, masyarakat atau society merupakan manusia sebagai

satuan sosial dan suatu keteraturan yang ditemukan secara berulang-ulang,

masyarakat merupakan orang yang menempati suatu wilayah baik langsung

maupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan,


terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan solidaritas karena latar belakang

sejarah, politik ataupun kebudayaan yang sama. Masyarakat desa yang ketera

dengan nila-nilai kebersamaan dan kekerabatan yang merupakan ciri khas dalam

kehidupan sosial anggota masyarakat di sektor ini, kebersamaan dan

kebersahajaan menjadikan sebagai perisai perekat dan keharmonisan dalam

kehiupan bermasyarakat disektor ini. Nilai-nilai budaya yang ada dalam

masyarakat pedesaan merupakan warisan dari kegenerasi terdahulu, yang

diperturunkan dari generasi kegenerasi selanjutnya.

Dalam kehidupan masyarakat sering kali ditemui banyak kelompok hidup

dengan cara berbeda dari kelompok lainnya. Sebagian kelompok juga membaur

dengan kelompok masyarakat lainnya. Dalam masyarakat majemuk terdapat

kelompok-kelompok yang hidup dengan caranya sendiri dan tidak membaur satu

dengan lainnya. Dilihat dari sudut pandang atau perspektif sosiologi dan

antropologi, struktur masyarakat indonesia dapat dikatakan mencerminkan sistem

sosial budaya yang kompleks. Secara horizontal ditandai kenyataan adanya

kesatuan-kesatuan etnisitas berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, adat,

agama, dan ciri-ciri kedearahan lainnya. Sedangkan secara vertikal, ditandai oleh

perbedaan-perbedaan antar lapisan sosial yang cukup tajam.

Dalam masyarakat majemuk, sebagian anggota masyarakat bisa kurang

memiliki loyalitas kepada kesatuan masyarakat secara keseluruhan. Loyalitas

tinggi lebih diberikan pada kelompoknya. Hal ini menyebabkan kelompok-

kelompok di masyarakat majemuk berpotensi kurang memahami satu sama lain.

Karakter masyarakat majemuk di Indonesia unik. Meskipun dibedakan dengan


keberadaan banyak suku, agama, ras, keyakinan, hingga lingkungan geografis

yang berlainan, masyarakat Indonesia tetap tunduk pada konsensus sebagai satu

bangsa sekaligus hidup berdampaingan secara damai. Menurut Van den Berghe,

terdapat 2 faktor utama yang memungkinkan terjadinya integrasi dalam

masyarakat majemuk. Pertama, ada konsensus atau kesepakatan bersama di antara

sebagian besar anggota masyarakat terhadap nilai-nilai kemasyarakatan yang

bersifat fundamental atau mendasar. Kedua, adanya berbagai masyarakat dari

beragam kesatuan sosial (cross cutting affiliations) yang menyebabkan

kemunculan loyalitas ganda (cross cutting loyalities).

Berdasarkan tabel 1.1. umur atau usia pada manusia adalah waktu yang

terlewat sejak kelahiran. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun

diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Maka dari itu, umur diukur

dari tahun lahirnya hingga tahunnya sekarang. Manakala usia pula diukur dari

tahun kejadian hingga tahun Sekarang (masa kini). Masyarakat di Desa Abeko

dari rentang usia 0-14 tahun yang masih belum produktif sebanyak 66 jiwa

dengan persentase 10,5% penduduk yang berusia 15-64 tahun yang masih

produktif, yaitu 530 jiwa dengan persentase 84,3% penduduk yang berada pada

tingkat produktifitasnya tidak ada lagi (Lansia) yaitu dengan usia berusia >64

tahun, yakni 33 dengan persentase 5,0%.

Berdasarkan tabel 1.2. Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan

yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang

akan dicapai dan kemauan yang dikembangkan. Tingkat pendidikan berpengaruh

terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih
tinggi akan memudahkan sesorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan

mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya

dalam hal kesehatan. Pendidikan formal membentuk nilai bagi seseorang terutama

dalam menerima hal baru. Sepertih dapat kita lihat pada tabel 1.2. jumlah

Penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan di Desa Abeko dimana pada

Pendidikan tamat SD yaitu 21 jiwa penduduk dengan persentase 20,6%, tamat

SMP yaitu 17 jiwa penduduk dengan persentase 16,7%, tamat SMA sebanyak 53

jiwa penduduk 52,0% dan tamat PT yaitu 11 jiwa penduduk 10,8%.

Berdasarkan tabel 1.3. karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin

berguna dalam membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar

bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing. Baik

kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan

sebagainya. Setiap kelompok umur memiliki kebutuhan yang berbeda-beda,

misalnya kelompok bayi dan balita, mereka lebih membutuhkan asupan gizi yang

baik dan perawatan kesehatan. Bagi penduduk perempuan remaja misalnya,

mempunyai kebutuhan untuk meningkatkan status kesehatan agar ketika

memasuki usia perkawinan tidak terkena anemia, sedangkan kelompok penduduk

usia lanjut juga membutuhkan pelayanan berkaitan dengan kesehatan dan lain-

lain. Dari penjelasan tentang jenis kelamin pada penduduk dapat kita perhatikan

pada tabel 1.3. jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di desa Abeko terlihat

bahwa Rasio jenis kelamin adalah 629 jiwa yang terdiri dari laki-laki 350 jiwa

dengan persentase 55,6% dan perempuan 279 jiwa dengan persentase 44,3%.
Gambaran rasio jenis kelamin di Desa Abeko menunjukkan bahwa penduduk laki-

laki lebih banyak dibanding perempuan.

Berdasarkan tabel 1.4. Tenaga kerja merupakan factor yang terpenting

dalam proses produksi. Sebagai sarana produksi, tenaga kerja lebih penting dari

pada sarana produksi-produksi yang lain seperti bahan-bahan mentah, bumi dan

air serta lainnya sebagainnya. Menempatkan penduduk sebagai modal, kekuatan,

sasaran, pelaku dan sekaligus tujuan pembangunan merupakan suatu keharusan,

jika tidak maka dapat berimplikasi melahirkan ketidakharmonisan dalam tatanan

keserasian social yang menjurus pada konflik-konflik social. Contohnya dari tabel

1.4. menjelaskan tingkat pekerja di Desa Abeko yaitu PNS 31 jiwa dengan

persentase 13%, TNI/POLRI hanya 3 jiwa dengan persentase 1,2%, Wiraswasta

yaitu 174 jiwa dengan persentase 73,0% dan petani 31 jiwa dengan persentase

13,0%..

Berdasarkan tabel 1.5. Informasi tenang jumlah penduduk berdasarkan

jumlah agama yang dianut pada desa Abeko dimana proporsi penduduk yang

menganut agama islam sebanyak 626 jiwa penduduk dengan persentase 99,5%

dan yang menganut agama lain misalnya Kristen Katholik hanya 3 jiwa dengan

persentase 0,4%. Berdasarkan dari luas lahan yang digunakan yaitu pada

pemukiman yang paling banyak yaitu 80 Ha 60,1% dan paling rendah yaitu pada

tanaman pangan dengan luas 3 Ha dengan persentase 2,2%. Jika dilihat dari

komoditas pertaniannya, masih kurang mulai padi sawah sampai pada komoditas

pertanian kakao.
Berdasarkan tabel 1.8. kontibusi desa dalam menopang perekonomian

nasional tidak diragukan lagi. Apalagi pada tahun terakhir ini program pemerintah

pusat utamanya perbaikan sektor ekonomi, keadaan ini merupakan kesempatan

yang baik untuk lebih menjelajahi berbagai peluang usaha di Desa. Seperti

penjualan sembako, penjualan pakaian sampai pada uasaha pangkas rambut ini

merupakan peluang untuk di gunakan dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat dan masih banyak lagi jenis usaha yang perlu diketahui sebagai

sarana perekonomian.

Berdasarkan tabel 1.10. Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh

atau suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki Bersama oleh sekelompok

orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi yang terbentuk banyak unsur

yaitu sistem agama dan politik, adat istiadat, Bahasa, pakaian dan karya seni.

Salah satu budaya yang masih berlaku di masyarakat adalah ada istiadat. Seperti

di Desa Abeko ada banyak jenis budaya yang berlaku dilingkungannya yaitu

Mombopaho adalah budaya tentang becocok tanaman yang dilakukan PKK dan

dasa wisma, Peana adalah budaya persalinan yang dilakukan bidan setempat,

Mepokui adalah budaya aqiqah yang dilakukan oleh iman disuatu acara, Mewaka

adalah budaya khitanan yang dilakukan oleh dokter, Pepakawia adalah budaya

perkawinan yang dilakukan pemerintah, imam, dan ketua adat serta budaya

Pepokolapasia yaitu budaya kematian yang dilakukan oleh imam desa. itulah

budaya yang masih berlaku di desa Abeko dan terus dilakukan dan dilestarikan

dimasyarakat.
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu ataupun

kelompok, memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai

kemampuan agar dapat membentuk sikap dan perilaku hidup yang

seharusnya. Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas

penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik

kualitas SDM di wilayah tersebut.

2. Komoditas pertanian merupakan berbagai produk hasil dari usaha tani yang

dapat diperjualbelikan, disimpan, dan dipertukarkan. Usaha masyarakat

merupakan suatu kegiatan atau pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat,

yang semata-mata dilakukan demi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Sarana atau fasilitas umum (fasum) adalah istilah umum yang merujuk

kepada sarana atau prasarana atau perlengkapan atau alat-alat yang disediakan

oleh pemerintah yang dapat digunakan untuk kepentingan bersama dalam

melaksanakan kegiatan sehari-hari. Budaya adalah cara hidup yang

berkembang dan dimiliki seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan

dari generasi ke generasi

5.2. Saran

Saran saya agar jangan memalsukan data-data yang telah diambil agar

ketika mengisi data tidak sembarangan mengisinya dan supaya tidak terjadi

kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA

Hanum N dan Safuridar. 2018. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga


terhadap Kesejahteraan Keluarga di Gampong Karang AnyarKota Langsa.
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis. 9 (1) : 42.

Kamal, A., & Pervaiz, M. K. (2013). Determinants of marriage to first birth


interval in Pakistan. Journal of Statistics. 20, 44-68.

Mendagri RI. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007
Tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan
Kelurahan. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Ditjen
PMD) Kementerian Dalam Negeri RI : Jakarta.

Raman A. 2018.Konsep Dasar Pendidikan Politik bagi pemilih pemula melalui


Pendidikan Kewarganegaran. Jurnal Pendidikan ilmu-ilmu Sosial. 10
(1):45.

Sutrisno, Mudji. 2009. Ranah- Ranah Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius

Syahza, Almasdi. 2009. Ekonomi Pembangunan Teori dan Kajian Empirik


Pemabngunan Pedesaan.Tarigan, R. (2006). Pengaruh tingkat penduduk
terhadap tingkat pendapatan: Perbandingan antara empat hasil penelitian.
Jurnal Wawasan, 11(3), 21-27.

Tarigan, R. (2006). Pengaruh tingkat penduduk terhadap tingkat pendapatan:


Perbandingan antara empat hasil penelitian. Jurnal Wawasan, 11(3), 21-27.

Tejokusumo B. 2014. Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu


Pengetahuan Sosial. Jurnal Geoedukasi. 3 (1) : 38.

Anda mungkin juga menyukai