Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR/PERTANIAN

“Pengenalan Alat-alat Laboratorium”

OLEH :

NAMA. : RIFKI AFRIANSYAH

NIM : D1F121034

KELAS : PROTEKSI TANAMAN-B

ASISTEN DOSEN : ANDI HIKMAWATI

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laboratorium memerlukan berbagai macam alat yang perlu diketahui

terutama dalam praktikum mikorbiilogi, karna mikrobiologi adalah salah satu

cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik

yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Dalam kajian mikrobiologi

membutuhkan metode yang tepat untuk pengamatan mikrobia. Mikroskopik dan

kemampuan mengkultur mikrobia merupakan metodologi dasar yang dilakukan

para ahli mikrobiologi untuk mempelajari struktur, sifat-sifat fisiologisnya

(metabolisme dan pertumbuhan) serta mengungkapkan keragaman mikrobia.

Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Sehingga

pengenalan alat-alat praktikum penting untuk keselamatan kerja dalam melakukan

proses penelitian selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar

mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat laboratorium. Ada banyak

jenis alat alat laboratorium yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-

masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu tentu alat-alat

ini sangat di butuhkan sekali. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat

laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan

prosedur yang baik dan benar sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir

sedikit mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan

benar, data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.


Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang

dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan

jasad renik. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah

dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian

yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang

sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian).

Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum

melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praltikum serta

menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang

praktikan (Yusuf, 2009).

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah sebagai

berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan

laboratorium yang di butuhkan dalam pengujian mikrobiologis.

2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara

penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Praktikum laboratorium tidak diragukan lagi penting dalam pendidikan

kimia. Dalam pendidikan kimia yang efektif, teoretis penjelasan harus didukung

oleh aplikasi laboratorium). Tujuan dari pekerjaan laboratorium dapat

dicantumkan sebagai pengembangan pemahaman yang terkait dengan konten

ilmiah, keterampilan pemecahan masalah, proses sains keterampilan dan

memahami sifat sains (Ural, 2016).

Kegiatan dalam laboratorium merupakan karakteristik dari pembelajaran

ilmu sains yang dapat divisualisasikan untuk memperoleh informasi faktual

sebagai jembatan dalam pemahaman teori dan konsep keilmuan. Kegiatan

laboratorium yang banyak dilakukan adalah verifikasi, yaitu membuktikan

kebenaran suatu konsep atau teori sains yang sudah diajarkan di perkuliahan

(Nuritasari., et al., 2016).

Mikrobiologi didenifisikan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup

berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan virus.

Mikrobilogi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi dan

mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta dapat

berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi dari

mikrobiologi pertanian itu sendiri agar meningkatkan produktivitas pertanian baik

kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilangan

hasil produksi. Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme)


berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes,

bakteri dan virus (Shrivastava, 2017).

Alat yang dapat memperbesar bayangan benda yang terlalu kecil dilihat

dengan mata telanjang disebut mikroskop. Pembuatan mikroskop pertama kali

terjadi pada abad ke-16 dan digunakan untuk penelitian secara luas sejak abad ke-

17. Miskoskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium yang berarti

penglihatan (Setianingsih, 2017). Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,

sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi kecelakaan

kerja dan penyebaran penyakit, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi

dan produktivitas kerja (Manuaba, 2016).

Penelitian tentang pengembangan media video penggunaan alat gelas di

laboratorium pada mahasiswa tahun I Program Studi Pendidikan Kimia, dengan

tujuan menghasilkan video penggunaan alat gelas di laboratorium yang layak

digunakan sebagai panduan mahasiswa program studi pendidikan kimia FKIP

Universitas Khairun dalam melakukan praktikum. Media video pengguaan alat

gelas di laboratorium ini dikembangkan berdasarkan kaidah pengembangan media

pembelajaran yang diadaptasi dari tahap pengembangan 4D. Metode

pengembangan 4D memiliki 4 tahap pengembangan dinataranya: pendefinisian,

perancangan, pengembangan dan penyebaran. Hasil pengembangan berupa video

pengenalan dan penggunaan alat gelas di laboratorium dengan durasi 18 menit

(Rakhman et al., 2017).


Desain laboratorium berarti suatu tatanan dari komponen-komponen dan

kelengkapan laboratorium, yakni menyangkut bentuk ruangan, bagian-bagian

ruangan, perlengkapan, kemudahan atau fasilitas yang harus ada, dan posisi

terhadap bangunan lain. Tata ruang laboratorium kimia berarti suatu komponen

pengisi ruangan laboratorium kimia, di mana letak meja-meja, bangku, berapa

renggang barang-barang tersebut berjarak dan dimana letak bak-bak cuci,

perlengkapan air, listrik dan gas, letak lemari, alat pengaman dan kotak P3K

diletakkan. Hal ini merupakan segi-segi yang harus diperhatikan dalam

pengaturan tata ruang Laboratorium (Candra, 2010).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dilaksanakan di laboratorium

proteksi tanaman unit pendidikan fakultas pertanian universitas halu oleo . Pada

hari Kamis , tanggal 4 November 2021 pukul 13.00 WITA sampai selesai.

3.2 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas kimia, gelas ukur,

tabung reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan

petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan

analitik, autoclave, batang penyebar, labu ukur, botol schot duran, corong dan

shaker water bath.

3.3. Prosedur kerja

Prosedur kerja pada praktikum pengenalan alat-alat Labolatorium sebagai

berikut :

1. Menyiapkan alat-alat laboratorium berupa gelas kimia, gelas ukur, tabung

reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan

petri, cuktur chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan

analitik, autoclave dan shaker water bath.


2. Mencatat fungsi dan kegunaan alat-alat Laboratorium

3. Mengambil gambar dari masing-masing alat Laboratorium menggunakan

kamera Hp.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium,

yaitu:

N Nama Alat Gambar Fungsi


o

Untuk sebagai tempat mereaksikan


1 Gelas kimia bahan kimia, tempat menyimpan
bahan kimia.

Untuk mengukur volume larutan


2 Gelas ukur atau zat cair dengan tepat.
Untuk tempat mereaksikan dua
Tabung larutan/bahan kimia atau lebih, serta
3 sebagai tempat mengembangbiakan
reaksi mikroba dalam media cair.

Untuk menjadi wadah dari bahan


4 Erlenmeyer kimia cair. Gelas ini juga sering
digunakan untuk proses titrasi untuk
menampung larutan yang akan
digunakan.
Untuk  alat pengaduk dan pemanas
yang digunakan untuk
5 Hot plate
menghomogenkan suatu larutan
menggunakan batang magnet

Untuk memindahkan cairan dengan


volume kecil, dan memindahkan
6 Pipet Mikro
cairan dari wadah aslinya ke wadah
lain.

Untuk
7 Sikat tabung membersihkan tabung reaksi, gelas
ukur, labu ukur dan lain-lain setelah
digunakan.
Untuk memutar sampel pada
kecepatan tinggi, memaksa partikel
yang lebih berat terkumpul ke dasar
tabung centrifuge
8 Sentrifuse

Untuk mengambil bahan kimia yang


berbentuk padatan atau butiran
9 Spatula seperti pasir atau debu

10 Cawan petri Untuk kegiatan isolasi, pemurnian


dan membiakkan mikroorganisme
Berfungsi untuk mengencerkan zat
11 Labu Ukur tertentu

Mikroskop Untuk mendapatkan gambaran


12 secara lebih detail dan besar untuk
cahaya
objek-objek kecil yang tidak dapat
terlihat oleh mata manusia secara
langsung

Untuk memanaskan medium,


Lampu mensterilkan jarum inokulasi dan
13 alat-alat yang terbuat dari platina
busen
dan nikrom seperti jarum platina
dan ose Menyalakan Bunsen.

14 Jarum ose Untuk melakukan streak di


permukaan agar, sedangkan
inoculating needle digunakan untuk
inokulasi secara tusukan pada agar
tegak (stab inoculating).

Timbangan Untuk menghitung dengan lebih


15 akurat karena dapat menghitung 4
analitik
angka di belakang koma

Untuk mensterilkan peralatan


16 Autoclave laboratorium
17 Shaker Untuk memghomogenkan suatu zat
dan juga dapat memanaskan

water bath

Berfungsi untuk menjepit tabung


Penjepit
18 reaksi

Tabung

19 Timbangan Berfungsi untuk menghitung 1


angka di belakang koma
Digital
20 Batang Untuk menyebarkan sampel yang
terdapat pada wadah membiakan
Penyebar

21 Botol Schott Berfungsi untuk menyimpan larutan

22 Shaker Untuk menghomogen kan larutan


yang di tempatkan pada labu,
erlenmeyer, atau media lainnya.
23 Pipet Pipet adalah alat yang di gunakan
untuk memindahkan cairan dengan
volume kecil

4.2 Pembahasan

Mikrobiologi adalah mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil

untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi protozoa,

algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan

mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian. Mikrobiologi

merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan mengasyikkan

untuk dipelajari.

Praktikum yang dilakukan kali ini berjudul “Pengenalan Alat-alat

laboratorium” dimana dalam praktikum ini membahas mengenai alat-alat yang

akan di pergunakan pada praktikum mikrobiologi. Pada praktikum pertama ini,

kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di

praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu Gelas kimia, Gelas ukur,Tabung

reaksi, Erlenmeyer, Hot plate, Pipet mikro, Sikat tabung, Sentrifuse, Spatula,
Cawan petri, Labu ukur, Mikroskop cahaya, Lampu bunsen, Jarum ose,

Timbangan analitik, Autoclave, Shaker water bath, Penjepit tabung, Timbangan

digital, Batang penyebar, Botol schott, Shaker, Pipet. Gelas kimia di sebut juga

beaker. Jika dilihat sekilasnya bentuknya mirip sekali dengan gelas beaker. Gelas

kimia terdapat dalam berbagai ukuran. Ada gelas kimia yang berukuran 25 ml, 50

ml, 1000 ml hingga 4000 ml. Fungsi gelas kimia adalah sebagai tempat untuk

melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, contoh : pereaksi/reagen untuk

analisa kimia kualitatif, atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada

analisa titrimetri/volumetri. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu

ketelitian tinggi (secara kuantitatif). Selain itu gelas kimia juga berfungsi untuk

wadah untuk menampung dan menyimpan larutan sekaligus untuk

memanaskannya. karena dasarnya yang rata, gelas kimia mempunyai kedudukan

seimbang untuk diletakan dimana saja termasuk diatas Hot Plate.

Gelas Ukur merupakan salah satu alat laboratorium yang berfungsi sebagai

pengukur volume cairan dengan akurasi rendah contohnya pereaksi/reagen untuk

analisa bahan kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar/sekunder pada

analisa titrimetri/volumentri. Ada berbagai ukuran dan model gelas ukur  mulai

dari 5 ml hingga 2 Liter.

Tabung Reaksi adalah wadah yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik.

Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup.

Tabung Reaksi disebut juga sebagai Test Tube/Culture tube. Culture Tube itu

sendiri adalah tabung reaksi tanpa bibir yang digunakan dalam pembiakan

mikroorganisme di medium cair. Kelebihan tabung reaksi ini dapat menahan


perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Sesuai dengan fungsinya

tabung reaksi merupakan tempat dimana kita mereaksikan bahan kimia dalam

laboratorium. Alat ini terbuat dari bahan kaca bening sehingga proses reaksi kimia

didalam tabung ini dapat terlihat jelas oleh analis. Tabung ini juga mempunyai

sifat tahan terhadap panas / api, seperti kita ketahui beberapa percobaan reaksi

kimia membutuhkan panas. Beberapa  reaksi yang biasanya menggunakan tabung

ini antara lain reaksi oksidasi / reaksi r ah Sebuah labu Erlenmeyer, juga dikenal

sebagai labu berbentuk kerucut, adalah jenis labu laboratorium yang banyak

digunakan. Memiliki tubuh berbentuk eduksi.

Erlenmeyer adalah kerucut, leher silinder dan dilengkapi dengan dasar

yang datar. Alat ini dinamai menurut nama kimiawan asal Jerman Emil

Erlenmeyer, yang menciptakannya pada tahun 1860. Fungsi dari alat ini yaitu

sebagai wadah yang digunakan untuk melakukan reaksi antara senyawa kimia

yang ingin diperoleh,dan juga sebagai Alat yang digunakan dalam proses titrasi

untuk menampung larutan yang akan dititrasi pada umumnya erlemeyer terbagi

menjadi 2 jenis yaitu erlenmeyer biasa (tanpa tutup) dan erlenmeyer asah

(menggunakan penutup).

Hot Plate Magnetic Stirrer adalah merupakan peralatan laboratorium yang

berfungsi untuk mengaduk dan memanaskan larutan satu dengan larutan lain yang

bertujuan untuk membuat suatu larutan homogen dengan bantuan pengaduk

batang magnet (stir bar). Pelat (plate) yang terdapat dalam peralatan dapat

dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi.


Pipet mikro adalah alat yang di gunakan untuk memindahkan cairan dalam

jumlah kecil secara akurat.Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet

volume tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1ml.

Sikat Tabung Reaksi memiliki tangkai berukuran 20 cm dan dapat

digunakan untuk tabung reaksi dengan diameter 10 hingga 25 mm. Alat ini dapat

membersihkan tabung reaksi ketika sebelum atau sesudah digunakan pada saat

praktikum. Sikat Tabung Reaksi dilengkapi dengan bulu keras yang dapat

memebrsihkan bagian dalam tabung secara maksimal. Sikat Tabung Reaksi juga

dapat dicuci dengan mudah, sehingga dapat digunakan berulang kali.

Sentrifuse adalah alat yang berfungsi memutarkan cairan ini digerakkan

menggunakan seperangkat motor listrik dengan menempatkan wadah atau obyek

di rotasi sekitar sumbunya. Centrifuge berfungsi dalam prinsip sedimentasi yang

pada percepatan sentripetal sehingga menyebabkan zat padat untuk memisahkan

sepanjang arah radial (bagian bawah tabung). Oleh objek yang sama ringan tanda

akan cenderung bergerak ke atas.

Spatula adalah alat untuk mengambil objek.Spatula yang biasa di gunakan

di laboratorium sendok kecil,pipih dan bertangkai.

Fungsi cawan petri adalah digunakan untuk membiakkan sel yang

bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca. Ukuran cawan petri agak

kecil dari tutupnya dan selalu berpasangan, alat ini juga digunakan sebagai wadah

untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora atau

biji-bijian.
Labu ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki 5 mL sampai 5 L dan

biasanya instrumen ini di gunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas

leher labu ukur.

Mikroskop cahaya, berfungsi untuk memperbesar objek 4 hingga 24 kali

sehingga mempermudakan pengamatan pada objek yang tidak dapat dilihat oleh

mata telanjang. Lampu Bunsen adalah lampu berbahan bakar spiritus yang

digunakan untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi,

isolasi dan transfer mikroba.

Lampu Bunsen untuk pemijaran serta untuk mensterilisasikan mikroba dan

mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.

Jarum ose, alat berupa kawat baja berujung membulat yang digunakan

untuk mengambil mikroba yang diinkubasi, diisolasi atau di transfer ke media

kultur lain. Prinsip kerjanya Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikroba

kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati. Jarum ose, alat

berupa kawat baja berujung membulat yang digunakan untuk mengambil mikroba

yang diinkubasi, diisolasi atau di transfer ke media kultur lain. Prinsip kerjanya

Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikroba kemudian.

Timbangan analitik, sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur massa

suatu benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram dan mempunyai penutup yang

terbuat dari kaca.

Autoclave, adalah pemanasan tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi

suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertegangan tinggi. Autoclave yaitu

alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri
dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya.

Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tahan

terhadap suhu tinggi. Shaker water bath digunakan untuk menghomogenkan

suspensi bahan terlarut dan pelarut serta untuik menumbuhkan mikroba dan media

cair dengan suhu tertentu dan hitunganya 134 permenit.

Shake water bath merupakan suatu alat yang di gunakan untuk keperluan

laboratorium dan industri, seperti pencampuran zat kimia, pembentukan suatu

organisme baru bahkan di gunakan untuk pencarian dan inkubasi sampel darah.

Penjepit tabung adalah alat yang di gunakan untuk menjepit tabung reaksi

pada saat di panaskan dan memindahkan tabung yang telah di panaskan ataupun

pada saat proses pemanasan.

Timbangan digital merupakan perangkat pengukuran yang di gunakan untuk

mengukur berat atau massa suatu benda atau zat, dengan penggunaan yang lebih

mudah.

Batang penyebar adalah sebuah alat laboratorium yang di gunakan

mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium. Biasanya

terbuat dari kaca pejal, dengan ukuran hampir sama dengan sedotan minum.

Botol schott berfungsi untuk menyimpan bahan atau sampel agar menghindari

kontaminasi. Botol ini mempunyai mulut atau leher lebar dan normal dengan

kapasitas 50 – 10.000 mL di lengkapi dengan tugas yang di tutup oleh kaca asah.

Shaker adalah alat yang di gunakan untuk mencampurkan cairan dalam

wadah.Proses shaking dapat di lakukan pada wadah atau untuk eksperimen serial

dengan menggunakan beberapa wadah secara simultan


Pipet tetes merupakan jenis pipet yang di gunakan untuk memindahkan

larutan dari suatu wadah ke wadah lain dengan jumlah yang sangat sedikit dan

dengan tingkat ketelitian pengukuran volume yang sangat rendah.

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil data pengamatan tersebut setiap praktikan harus mampu

mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagai

macam alat yang ada dilaboratorium. Sebelum menggunakan alat terlebih dahulu

harus dicuci agar steril

5.2. Saran

Saran yang dapat di berikan agar peralatan di laboratorium dapat di

perhatikan lagi dan saran kepada asisten lebih konsisten memberikan arahan

secara baik kepada praktikan.


DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, A, P. 2016. Prosedur Penggunaan Alat Perlindungan Diri dan Biosafety


Level 1 dan 2. Doaj Directory of Open Access Journals. 6 (1) : 2089-
9084.
Nuritasasari, L. A.,Wardani,S., Supartono. 2016. Pengembangan Lembar Kerja
Siswa Untuk Kegiatan Laboratorium Inkuiri Materi Stoikiometri. Journal
of Innovative Science Education. 5 (1) : 2252-6412.
Rakhman, K, A., Sahara,A,R., Sugrah,N. 2017. Pengembangan Vieo Penggunaan
Alat Gelas Laboratorium Kimia di Universitas. Journal Innovasi
Pendidikan IPA. 3 (2) : 161-171.
Setianingsih,T. 2017. Mikroskop Elektron dan Transisi. Malang: UB Press.
Shriesvastava, S, K. 2017. Savety Procedures In Science Laboratory. 5 (7) : 2347-
6532.
Ural, E. 2016. The Effect Of Guided-Inquiry Laboratory Experiments On Science
Education Stuent Chemistry Laboratory Atitudes, Anxienty and
Achievement. Journal of Education and Training Studies. 4 (4) : 2324-
805.
Warsito, K. R Dan I Candra. 2010. Pengetahuan Praktis Laboratorium
Kimia. Bengkulu: unib pess.

Anda mungkin juga menyukai