BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
2
3
Mikrobiologi berasal dari kata mikro yang berarti kecil, bio yang berarti
hidup dan logos yang berarti ilmu. Sehingga terbentuk mikrobiologi yang
merupakan cabang ilmu biologi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup
bermacam – macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel
tunggal maupun kelompok sel, seperti bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopis
bahkan juga virus (Hafsan, 2009).
Mustaji, 2009 dalam Herrani, 2015 menyatakan bahwa laboratorium
merupakan tempat untuk melatih mahasiswa dalam keterampilan melakukan
praktik demonstrasi, percobaan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Laboratorium yang dimaksud tidak hanya berarti ruangan atau bangunan yang
dipergunakan untuk percobaan ilmiah, misalnya dalam bidang sains (sciences)
biologi, kimia, fisika, teknik dan sebagainya; melainkan juga termasuk tempat
aktivitas ilmiah sendiri baik berupa percobaan atau eksperimen, penelitian atau
riset, observasi, demonstrasi yang terkait dalam kegiatan belajar mengajar.
Infrastruktur adalah segala sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu
laboratorium dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya baik kuantitas maupun
kualitasnya. Di laboratorium yang digunakan untuk praktikum khususnya adalah
persiapan alat dan bahan praktikum dan lainnya. Dimana semua itu termasuk sarana
penunjang atau barang inventaris. Alat yang digunakan secara tidak langsung
didalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam kebakaran
dan kotak pertolongan pertama (Widhy, 2009).
Alat – alat dalam laboratorium mikrobiologi antara lain: lemari pengeram
(inkubator), autoklav, rak tabung reaksi, tabung reaksi, beaker glass, driglaski,
hotplate, spatula, labu erlenmeyer, gelas ukur, batang pengaduk, mikroskop, vortex,
pipet volumetrik, pipet ukur, pinset, cawan petri, kapas steril, lampu spiritus
(bunsen) dan ose (Selian dkk, 2013 dalam Andriani, 2016).
Dalam pembelajaran mikrobiologi tidak terlepas dari alat – alat yang
berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan
sifat – sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hamper sama dengan peralatan yang umumnya digunakan di
laboratorium kimia yaitu berupa alat – alat antara lain: tabung reaksi, cawan petri,
pipet ukur, pipet volumetric, labu ukur, labu Erlenmeyer, gelas piala, pH meter,
3
4
gelas arloji, thermometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat
asbes dan rak tabung. Disamping peralatan gelas tersebut pada laboratorium
mikrobiologi terdapat sejumlah alat yang khusus antara lain: autoklav, oven,
mikroskop, jarum ose (inokulasi), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup,
keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakkan mikroorganisme
dengan suhu yang konstan (Hadada, 2009).
Pentingnya dilakukan pengenalan alat – alat laboratorium adalah untuk
mengetahui cara – cara penggunaan alat tersebut sehingga kesalahan dapat
diminalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data
yang diperoleh lebih akurat. Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan untuk
memudahkan dalam memahami alat – alat laboratorium yang dapat digunakan
dalam waktu relatif lama dan dalam keadaan baik maka diperlukan pemeliharaan
dan penyimpanan yang memadai (Wirjosoemarto, 2004 dalam Alaydrus dkk,
2013).
4
5
6
7
4.1. Hasil
Hasil yang didapat dari praktikum pengenalan alat dan bahan adalah sebagai
berikut :
4.1.1. Alat
Tabel 4.1. Alat – alat laboratorium
Untuk mensterilkan
peralatan dan perlengkapan
2. Autoclave
menggunakan uap tekanan
tinggi
Untuk mensterilkan
3. Panci peralatan dan perlengkapan
dengan cara perebusan
7
8
Untuk meratakan /
7. Drigalski
melebarkan larutan
Batang
9. Untuk mengaduk bahan
Pengaduk
8
9
Untuk menghomogenkan
13. Vortex
cairan/larutan
9
10
10
11
4.1.2. Bahan
Tabel 4.2. Bahan – bahan dalam laboratorium
11
12
12
13
13
14
Plastik anti
18. Untuk membungkus bahan
panas
4.2.Pembahasan
Pengenalan alat dan bahan laboratorium sebelum pelaksanaan
pengamatan, penelitian dan percobaan sangat diperlukan karena dalam setiap
kegiatan memerlukan alat dan bahan dalam prosesnya. Perlunya pengetahuan
praktikan akan alat dan bahan laboratorium adalah untuk meminimalisir kesalahan
dalam menggunakan alat maupun bahan dan mengurangi resiko rusaknya alat dan
bahan akibat pemakaian yang tidak benar.
Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam
laboratorium memiliki fungsi, cara penggunaan, serta prinsip kerjanya masing –
masing. Alat – alat yang digunakan dalam melaksanakan praktikum terbagi atas 3
macam alat utama yaitu alat elektrik, gelas dan non gelas.
14
15
16
17
17
18
inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak
(stab inoculating).
Bahan – bahan yang digunakan terdiri dari bahan kimia dan bahan non
kimia. Bahan kimia terdiri dari: NaCl, Media PDA, Media NA, Alkohol 70%,
Spiritus, Tetrasiklik, Pewarna gram, dan Akuades. NaCl berfungsi sebagai
pengencer air. Media PDA (Potato Dextrose Agar) untuk media agar kultur jamur.
Media NA (Nutrient Agar) untuk media agar kultur bakteri. Alkohol 70 % untuk
cairan sterilisasi alat – alat sebelum percobaan. Spiritus untuk bahan bakar bunsen.
Tetrasiklik untuk mengkultur jamur agar tidak tumbuh bakteri. Pewarnaan gram
untuk pewarna bakteri gram positif dan negative. Akuades untuk melarutkan
berbagai macam partikel mineral, mikroorganisme dan logam berat.
Sedangkan bahan non kimia terdiri dari: Aluminium foil, Plastic wrap,
Tisu, Kertas buram, Kertas label, Kertas one med, Kapas putih, Karet gelang,
Sumbu kompor, Plastik anti panas. Aluminium foil untuk pembungkus alat dan
bahan. Plastic wrap untuk pembungkus bahan. Tisu untuk membersihkan alat dan
bahan. Kertas buram dan kertas lain untuk pembungkus alat dalam proses sterilisasi.
Kertas label untuk penanda sampel pada alat yang digunakan. Kertas one med untuk
menyumbat. Kapas putih untuk bahan dalam penyumbat. Karet gelang untuk
mengikat alat dan bahan. Sumbu kompor untuk menghasilkan nyala api. Dan plastik
anti panas untuk membungkus bahan.
18
19
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
19
20
DAFTAR PUSTAKA
20