Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN KESEHATAN IKAN


IDENTIFIKASI PERALATAN LABORATORIUM

OLEH :

NAMA : SAUFA ASVIA


NIM : 1710712320014
DOSEN : JUNIUS AKBAR, S.Pi, M.Si.

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2019
IDENTIFIKASI PERALATAN LABORATORIUM

A. Alat – alat Elektrik / Instrumen


1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah alat elektrik yang berfungsi untuk mengamati
benda – benda yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Mikroskop
memiliki prinsip kerja yakni dengan memantulkan cahaya melalui cermin,
lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang
dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan
akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan di
perbesaroleh mata pengamat.

Gambar 1. Mikroskop Cahaya


2. Mikroskop Stereo (Zoom Stereo Microscope)
Mikroskop stereo merupakan mikroskop yang dipakai untuk
observasi perbesaran rendah dari sampel dengan ukuran relatif besar
secara tiga dimensi. Mikroskop stereo menggunakan dua jalur optik atau
dua lensa okuler terpisah dengan dua lensa objektif serta lensa mata untuk
memberi sudut pandang yang lebih baik sewaktu menggunakan dengan
kedua mata. Fungsi mikroskop stereo adalah untuk melihat suatu benda
dengan realistis gambar tiga dimensi. Mikroskop stereo ini bisa melihat
keseluruhan permukaan objek dengan kedalaman perspektif.

2
Gambar 2. Mikroskop Stereo
3. Autoklaf Elektrik
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2
atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Prinsip kerja alat ini yaitu dengan
menggunakan uap air panas bertekanan untuk membunuh dan
menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan
yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan.

Gambar 3. Autoklaf Elektrik


4. Inkubator
Inkubator (incubator laboratory) adalah alat elektrik laboratorium
yang biasanya digunakan (memiliki fungsi) untuk menginkubasi
(menumbuhkan) mikroorganisme seperti bakteri, fungi dan sel mikroba

3
lainnya pada kondisi tertentu. Kondisi yang diatur meliputi suhu udara,
kelembapan atau relative humidity (RH), dan faktor lain yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme tersebut.

Gambar 4. Inkubator
5. Hotplate and Stirrer
Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan dan mencairkan
media yang padat. Sedangkan, Hot plate dan Stirrer bar (magnetic stirrer)
berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga
mampu mempercepat proses homogenisasi.

Gambar 5. Hotplate and Stirrer

4
6. Coloni Counter
Alat Coloni Counter berguna untuk mempermudah penghitungan
koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya
kaca pembesar. Selain itu, alat tersebut dilengkapi dengan skala/kuadran
yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat
banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung
secara otomatis yang dapat di-reset.
Cara menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan cawan petri
didalamnyayang berisi bakteri atau jamur ke dalamkamar hitung,
mengatur alat penghitung pada posisi 000 dan mulai menghitungdengan
menggunakan jarum penunjuksambil melihat jumlah pada layar hitung.

Gambar 6. Coloni Counter


7. Mikropipet
Mikropipet merupakan peralatan mikrobiologi yang berfungsi
untuk memindahkan cairan yang bervolume kecil, biasanya kurang dari
1000 μl.

5
Gambar 7. Mikropipet
Mikropipet memiliki ukuran yang beragam. Ada mikropipet yang
dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara
1μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya,
hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 μl. Dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.
8. Timbangan Digital
Timbangan digital berfungsi untuk menimbang massa benda dan
bahan yang digunakan pada saat percobaan.

Gambar 8. Timbangan Digital


9. Water Still (alat penyulingan air)
Water Still atau juga disebut sebagai alat penyuling air
laboratorium, berfungsi memanaskan air ke fase uap yang mudah
menguap sehingga memisahkannya dari kotoran yang tidak mudah
menguap.

6
Gambar 9. Water Still
10. Centrifuge
Centrifuge adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
pemisahan cairan, gas atau cairan, berdasarkan kepadatan. Pemisahan
dicapai dengan memutar kapal yang berisi material dengan kecepatan
tinggi; gaya sentrifugal mendorong material yang lebih berat ke bagian
luar kapal.

Gambar 10. Centrifuge


11. Vortex
Mixer vortex, atau vortexer, adalah perangkat sederhana yang biasa
digunakan di laboratorium untuk menghomogenkan cairan. Ini terdiri dari
motor listrik dengan poros penggerak yang berorientasi secara vertikal

7
dan melekat pada potongan karet yang ditangkupkan yang dipasang
sedikit di luar pusat.

Gambar 11. Vortex


B. Alat – alat Gelas dan Keramik
1. Cawan Petri
Cawan petri merupakan wadah yang berfungsi untuk kegiatan
isolasi, pemurnian dan membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Cawan
petri terdiri dari berbagai ukuran diameter. Cawan dengan diameter 15 cm
dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan
berdiameter 9 cm dapat diisi media sebanyak 10 ml.

Gambar 12. Cawan Petri


2. Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari
plastik atau kaca dengan ujung bawahnya agak meruncing dengan ujung

8
atasnya ditutupi karet. Fungsi dari pipet tetes ialah untuk membantu
memindahkan cairan dari suatu wadah ke wadah yang lainnya dalam
jumlah yang kecil dan tidak terukur, yaitu setetes demi setetes.
Pemindahan cairan dengan menggunakan pipet tetes memang memakan
waktu yang sangat lama jika yang di pindahkan sangat banyak. Tapi
sesuai dengan namanya, pipet tetes hanya di gunakan untuk memindahkah
cairan dengan kuantitas kecil atau sedikit.

Gambar 13. Pipet Tetes


3. Tabung Reaksi
Tabung reaksi merupakan peralatan kaca yang berfungsi sebagai
wadah untuk pengenceran, menumbuhkan mikroba dan pengujian
biokimiawi. Tabung reaksi terbuat dari dua macam model yaitu ada yang
memiliki tutup dan ada yang tidak. Tabung reaksi yang tidak memiliki
tutup sebagai gantinya dapat ditutup dengan kapas, metal, plastik atau
aluminium foil. Tabung reaksi digunakan sebagai wadah yang diisi media
padat, semi padat dan cair. Tabung reaksi diisi media padat dalam bentuk
media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar).

Gambar 14. Tabung Reaksi

9
4. Glass beads
Glass beads adalah manik-manik gelas kecil yang digunakan untuk
meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa butir di atas
permukaan agar dan digoyang merata. Glass beads digunakan pada teknik
spread plate yang fungsinya sama dengan batang L atau Spreader.

Gambar 15. Glass Beads


5. Mortar dan pestle
Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, bahan – bahan untuk diproses lebih
lanjut.

Gambar 16. Mortar dan pestle


6. Bunsen burner
Pembakar bunsen adalah salah satu alat yang berfungsi untuk
menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapat membuat aliran
udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan
ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Bagian api yang paling

10
cocok untuk memijarkannya dalam sterilisasi jarum ose atau yang lain
adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).

Gambar 17. Bunsen burner


7. Batang L (L Rod)
Batang L berfungsi dalam isolasi dan pembiakan mikroba yaitu
untuk menyebarkan cairan di permukaan media supaya mikroba yang
tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini juga disebut
spreader.

Gambar 18. Batang L (L rod)


8. Drigalski

11
Gambar 19. Drigalski
9. Tabung Durham
Tabung durham berfungsi untuk menampung hasil fermentasi
mikroorganisme berupa gas. Tabung durham bentuknya seperti tabung
reaksi namun memiliki ukuran lebih kecil dibanding tabung reaksi.
Tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang
lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Setelah
seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat dilakukan
inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut memang
menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar
tabung durham.

Gambar 20. Tabung Durham


10. Object Glass
Object glass / Kaca objek merupakan alat yang terbuat dari kaca,
berfungsi sebagai media alas mikroorganisme yang akan diamati dengan
mikroskop. Cara kerjanya mikroorganisme atau sampel objek diletakkan
di atas preparat lalu dilanjutkan dengan pengamatan menggunakan
mikroskop.

12
Gambar 21. Object Glass
11. Cover Glass
Cover glass merupakan alat yang terbuat dari kaca tipis dan
berbentuk bujur sangkar, berfungsi untuk menutup sampel yang ada diatas
kaca objek / penutup dari object glass.

Gambar 22. Cover Glass


C. Alat – alat Gelas Volumetris
Alat Gelas Volumetris dengan Ketelitian Tinggi
1. Pipet
- Pipet Ukur
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan
volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas
pipet ukur, di antaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara
penggunaannya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan
bantuan filler sampai dengan volume yang diinginkan. Volume yang
dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa
skala harus tepat sejajar dengan meniskus cekung cairan) dengan cara
menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

13
Gambar 23. Pipet Ukur
- Pipet Bergaris
Pipet bergaris adalah pipet berkaret yang dilengkapi dengan garis –
garis ukuran tertentu.

Gambar 24. Pipet Bergaris


2. Buret
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk
silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian
bawahnya. Buret digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair
dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen
titrasi.

Gambar 25. Buret


3. Labu Ukur

14
Labu Ukur adalah peralatan gelas laboratorium yang berbentuk
seperti buah pear, memiliki bagian bawah datar dan bulat dengan leher
yang panjang. Labu ukur biasanya terbuat dari gelas atau plastic, hal ini
ditujukan agar isi dalam labu ukur dapat terlihat (transparent).

Gambar 26. Labu Ukur


Mulut pada labu ukur digunakan untuk menampung tutup yang
terbuat dari plastic. Bagian Perut pada labu ukur yang berbentuk bulat
terdapat garis-garis ukur yang melingkar, hal ini ditujukan untuk
memudahkan dalam melakukan perhitungan volume labu ukur.
Alat Gelas Volumetris dengan Ketelitian Sedang
1. Tabung Ukur / Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume
tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

15
Gambar 27. Gelas Ukur
Alat Gelas Volumetris dengan Ketelitian Rendah
1. Labu Erlenmeyer
Labu erlenmeyar berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau
cairan.

Gambar 28. Labu Erlenmeyer


Labu Erlenmeyer juga dapat digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan sebagai penyusun komposisi media,
menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Ukuran
erlenmeyer beragam sesuai dengan kebutuhan volume cairan yang akan
digunakan. Volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50
ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
2. Beaker Glass
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di
dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media,
menampung akuades, dan sebagainya

16
Gambar 29. Beaker Glass
3. Botol BOD
Botol BOD bagian dari glassware laboratorium yang memiliki
fungsi khusus digunakan untuk melakukan tes Biological Oxygen
Demand (BOD)

Gambar 30. Botol BOD


D. Alat – alat Non Gelas
1. Jarum inoculum / Ose
Ose / jarum merupakan jarum inoculum yang terbuat dari kawat
nichrome atau platinum, digunakan untuk menginokulasi mikrobia dari
suatu media ke media lainnya. Jarum inokulasi terbuat dalam dua bentuk
yaitu bentuk ujung jarum yang berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose
atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut
inoculating needle/Transfer needle. Bentuk jarum ose (inoculating loop)
digunakan untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan
inoculating needle digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar

17
tegak (stab inoculating). Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan
biakan mikroorganisme untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru

Gambar 31. Jarum Inoculum / Ose


2. Pinset
Pinset berfungsi sebagai alat pembantu dalam mengambil preparet
segar agar tidak terkontaminasi dan terbuat dari besi. Pinset (yang
ujungnya lancip), digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-
alat tubuh dari hewan yang dibedah, memisahkan organ yang satu dengan
yang lain.

Gambar 32. Pinset Bedah


3. Pisau Bedah / Skapel
Pisau bedah atau skapel adalah seperangkat alat yang digunakan
dalam proses pembedahan umunya saat digunakan untuk membedah atau
memotong sampel organisme uji.

18
Gambar 33. Pisau Bedah
4. Rubber Bulb / Pipet Filler
Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang
pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang
resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran, yang masing-masing
saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk
mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang
jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian
katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur

Gambar 34. Rubber Bulb


5. pH Meter Universal
Kegunaan pH ini untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan.
Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media
berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba. Kertas pH indikator
dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna, kemudian strip warna
dicocokkan dengan skala warna acuan.

19
Gambar 35. pH meter
6. Gunting
Gunting berfungsi sebagai alat pemotong bahan seperti kasa dan
lainnya serta bagian tubuh organ sampel uji.

Gambar 36. Gunting


7. Spatula
Spatula berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Spatula
berfungsi sebagai alat untuk mengambil obyek.

Gambar 37. Spatula

20
8. Rak Tabung Reaksi
Rak tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung
reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi. Rak tabung reaksi ada yang terbuat
dari kayu dan dari aluminium.

Gambar 38. Rak Tabung Reaksi


9. Kertas Label
Kertas label pada laboratorium berfungsi sangat penting dalam
percobaan, hal ini dikarenakan fungsinya sebagai penanda sampel uji
dalam perobaan.

Gambar 39. Kertas Label


10. Spuit / Syringe
Alat suntik atau spuit dalam bahasa Inggris: syringe adalah pompa
piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas.

Gambar 40. Spuit

21
11. Yellow tip dan Blue tip
Yellow tip atau blue tip adalah alat yang digunakan untuk
pengambilan larutan atau cairan pada mikropipet. Yellow tip dan blue tip
dibedakan penggunaanya berdasarkan takaran / ukuran larutan yang
dibutuhkan.

Gambar 41. Yellow tip dan Blue tip

22

Anda mungkin juga menyukai