Oleh :
PALEMBANG
2023
SOSIALISASI JAJANAN SEHAT DAN UJI BORAKS DILINGKUNGAN
SEKOLAH SD NEGERI 15 LAHAT DESA PAGAR SARI
1
Prodi Kimia, UIN Raden Fatah Palembang
2
Prodi PIAUD, UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang
*
email : tantri.oktari4@gmail.com
cindryaelsa@gmail.com
Abstrak
Mengatasi kebiasaan anak yang suka jajan tidaklah mudah, apalagi bila kebiasaan
itu berpola cukup lama. Oleh sebab itu diperlukan pengertian dan sosialisasi yang
mendalam kepada anak sekolah dengan tujuan untuk mengetahui keamanan setiap
makanan dan menguji adanya kandungan boraks pada makanan, selain itu juga
untuk meningkatkan pengetahuan siswa SDN 15 Lahat Desa Pagar Sari tentang
bahaya boraks pada makanan. Sehingga, target yang diharapkan mampu
menimbulkan kesadaran untuk menghindari jajanan tidak sehat supaya
mengkonsumsi jajanan yang lebih sehat. Penambahan boraks dalam makanan
bertujuan untuk memberikan tekstur padat, meningkatkan kekenyalan,
kerenyahan, dan memberikan rasa gurih serta bersifat tahan lama. Boraks yang
dikonsumsi melebihi kadar maksimum dapat menyebakan kerusakan pada
jaringan tubuh manusia. Oleh karena itu pentingnya dilakukan penyuluhan dan
sosialisasi kepada anak-anak untuk selalu memperhatikan setiap komposisi dan
kehalalan dalam setiap makanan yang akan di konsumsi. Makanan yang
mengandung boraks akan mengalami perubahan warna menjadi merah bata
setelah ditambahkan ekstrak kunyit pada makanan tersebut. Metode yang
digunakan termasuk kedalam tipe eksperimen sederhana yang dilakukan dengan
ekstrak kunyit sebagai indikator. Sampel yang akan diuji yaitu tahu, bakso, nuget,
sosis boneka dan sosis ayam yang diambil di pasar kaget Desa Pagar Sari dan
jajanan di sekitaran SDN 15 Lahat Desa Pagar Sari.
Overcoming the habit of children who like to snack is not easy, especially if the
habit is patterned for a long time. Therefore, in-depth understanding and
socialization is needed for school children with the aim of knowing the safety of
each food and testing for the presence of borax in food, as well as increasing the
knowledge of students at SDN 15 Lahat Desa Pagar Sari about the dangers of
borax in food. Thus, the target is expected to be able to raise awareness to avoid
unhealthy snacks in order to consume healthier snacks. The addition of borax in
food aims to provide a solid texture, increase elasticity, crispness, and provide a
savory and long-lasting taste. Borax consumed in excess of the maximum level
can cause damage to human body tissues. Therefore, it is important to carry out
counseling and outreach to children to always pay attention to every composition
and halal in every food they consume. Foods containing borax will change color
to brick red after adding turmeric extract to these foods. The method used belongs
to a simple type of experiment which was carried out with turmeric extract as an
indicator. The samples to be tested were tofu, meatballs, nuggets, stuffed sausages
and chicken sausages taken at the shock market in Pagar Sari Village and snacks
around SDN 15 Lahat in Pagar Sari Village.
َ ض َح ٰل اًل
ط ِيباا َّۖو َْل ِ اس ُكلُ ْوا ِم َّما ِفى ْاْلَ ْر ُ َّٰيٰٓاَيُّ َها الن
شي ْٰط ِۗ ِن اِنَّ ٗه لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُّم ِبيْن
َّ ت ال ُ تَت َّ ِبعُ ْوا ُخ
ِ ط ٰو
Artinya : Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.
Analisis boraks dapat dilakukan dengan menggunakan metode uji nyala api, titrasi
volumetrik maupun spektrofotometrik (Ibnu, 2012) dimana masing-masing
metode mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga tidaklah berlebihan
apabila ada alternatif metode lain untuk menambah informasi tentang metode
analisis boraks yang lebih cepat, mudah dan murah. Salah satunya yaitu secara
kualitatif menggunakan kunyit.
Kunyit atau kunir (Curcuma Longa Linn. Syn. Curcuma Domestica Val) adalah
salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Kunyit
sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai dan juga digunakan
untuk memberi warna kuning pada masakan atau sebagai pengawet. Dalam kunyit
terkandung bahan aktif berupa kurkumin. Kurkumin dikenal karena sifat
antitumor dan antioksidan, selain itu banyak kegunaan medis yaitu melindungi
saraf, mengurangi resiko radang otak vasopasma, melindungi sel Leydig dari
pengaruh alkohol dan menurunkan peradangan pada jaringan adipose (Wijaya,
2011).
Gambar 2. Kunyit
Selain manfaat seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kurkumin juga
memiliki manfaat sebagai indikator yaitu pendeteksi boraks pada makanan.
Kurkumin dapat mendeteksi adanya kandungan boraks pada makanan karena
kurkumin mampu menguraikan ikatan-ikatan boraks menjadi asam borat dan
mengikatnya menjadi kompleks warna rosa atau yang biasa disebut dengan
senyawa boronsiano kurkumin kompleks. Boraks bersifat basa lemah dengan pH
9, 15-9, 20. Sedangkan sifat kimia kurkumin berwarna kuning atau kuning jingga
pada suasana asam dan berwarna merah pada suasana basa. Bentuk kristal
berwarna kuning orange, tidak larut dalam eter dan larut dalam minyak. Maka,
ketika makanan yang mengandung boraks diteteskan pada kertas kunyit, kertas
kunyit akan mengalami perubahan warna menjadi merah bata (Aeni, 2017).
METODE
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada hari jum’at, 3 Februari 2023 pada pukul
07.00-10.00 WIB di SD Negeri 15 Lahat Desa Pagar Sari dengan dihadiri seluruh
siswa dan beberapa para guru yang mengajar di SD Negeri 15 Lahat Desa Pagar
Sari. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dengan menggunakan
laptop serta melakukan eksperimen sederhana untuk menguji dan mengamati ada
tidaknya kandungan senyawa boraks pada sampel atau makanan. Adapun alat dan
bahan yang digunakan pada pengujian ini yaitu piring, parutan, pisau, sendok
(batang pengaduk), kunyit, air dan kertas saring sedangkan sampel yang
digunakan yaitu berupa tahu, bakso, nugget, sosis boneka dan sosis ayam yang
diambil di pasar kaget Desa Pagar Sari dan dan jajanan-jajanan di lingkungan SD
Negeri 15 Lahat Desa Pagar Sari, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
SARAN
Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat dan anak-anak dalam
kegiatan sosialisasi sekolah dasar mengenai jajanan sehat dan uji boraks perlu
agar diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh boraks bila dikonsumsi
karena bisa membahayakan tubuh. Untuk kegiatan sosialisasi jajanan sehat dan uji
boraks kepada para siswa-siswi sekolah dasar selanjutnya dapat dilakukan dengan
mengusung tema terkait yang berkelanjutan dengan cakupan peserta didik yang
lebih luas. Kemudian, disarankan agar diadakan penelitian untuk mencari bahan
alami yang dapat menggantikan boraks dalam penggunaannya pada makanan.
Juga, agar pemerintah lebih kritis dalam menangkap oknum-oknum tidak
bertanggung jawab tersebut.
REFERENSI
Aeni, N., Karim, A., Dali, S., (2017), Analisis Bahan Pengawet pada Ikan Teri
Asin (Stolephorus sp.) dari Pasar Tradisional Kota Makassar, OJP. Hl.
10. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Makassar :
Universitas Hasanuddin.
Apriyantono, A., Dedi, F., Ni Luh P., Sedarnawati., & Slamet, B., (2013). Analisis
Pangan. Skripsi. Bogor :PAU Pangan dan gizi Institut Pertanian Bogor.
Hartati., (2017), Analisis Boraks Secara Cepat, Mudah, dan Murah pada Kerupuk,
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri, 2(1).
Ibnu G., & Abdul R., (2012), Kimia Farmasi Analisis, Jakarta : Pustaka Pelajar.
Svehla, G., (1985), Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro, Terjemahan : Setiono dan A. Hadyana Pudjatmaka, Jakarta :
PT. Kalman Media Pustaka.
Syah, D. dkk., (2005), Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan, Bogor :
Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Wijaya, D., (2011), Waspada Zat Aditif Dalam Makananmu, Jogjakarta : Buku
Biru.