ALDEHID
Disusun Oleh :
Kelompok 4
ii
2021
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh darikesemp
urnaan . Oleh karena itu, penulis mengharapkan tegur sapa, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari dosen dan seluruh pembaca makalah ini agar dapat
dijadikan pedoman dalam penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya dalam
rangka menunjang pengetahuan mengenai Aldehid.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
I.2 Tujuan...................................................................................................2
I.3 Rumusan Masalah................................................................................. 3
I.4 Manfaat………………………………………………………………. 4
BAB IIPEMBAHASAN
II.1 Pengertian Aldehid................................................................................3
II.2 Tata Nama Aldehid ..............................................................................3
II.3 Sifat dan Reaksi Aldehid .....................................................................9
II.4 Pembuatan, Manfaat serta Kegunaan Aldehid......................................11
BAB IIIPENUTUP
III.1 Kesimpulan........................................................................................... 16
III.2 Saran..................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ....................................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid
5
2. Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid
3. Untuk mengetahui sifat-sifat dari senyawa aldehid
4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa aldehid
5. Untuk mengetahui cara pembuatan senyawa aldehid
I.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid
2. Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid
3. Untuk mengetahui sifat-sifat dari senyawa aldehid
4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa aldehid
5. Untuk mengetahui cara pembuatan senyawa aldehid
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkanketon berasal dari
alkohol sekunder yang teroksidasi. Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa
karbonil yang banyak ditemukan dialam bebas. Aldehid merupakan senyawa organik yang
karbon karbonilnyaselalu berikatan dengan paling sedikit atom satu atom hidrogen. Gugus
karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkandengan ikatan ganda
dua. Gugus ni merupakan salah satu gugus fungsiyang paling lazim di alam dan terdapat
dalam karbohidrat, lemak, proteindan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa
aldehid dan keton (Wilbraham., Matta,1992: 82).
Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus
karbonil (C=O), gugus karbonil tersebut terletak diujung rantai karbon induk yang diakhiri
dengan atom hidrogen. Aldehid diturunkan dari nama alkana dengan mengganti –a menjadi –
al, oleh karena itu aldehid juga disebut alkanal. Nama lazim aldehid diturunkan dari nama
lazim asam karboksilat dengan menggantikan akhiran –at menjadi aldehid dan membuang
kata asam. Aldehid rantai pendek mencakup formaldehida, asetaldehida, gloksal, dan metil
gloksal. Aldehid merupakan senyawa organik teroksigenasi dengan berat molekul yang lebih
rendah.
7
Contoh:
a. H – C = 0 : Formaldehid
H
b. CH3 – C = 0 : Asetaldehid
H
c. C2H5 – C = 0 : Propionaldehid
H
d. C3H7 – C = 0 : butiraldehid
H
Butanal
Pemberian nama senyawa seperti diatas adalah untuk senyawa rantai lurus. Jika
bercabang maka penamaannya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan rantai induk yaitu rantai yang mengandung gugus fungsi. C pada gugus
fungsi dihitung sebagai rantai induk sehingga gugus fungsi - CHO akan selalu berada
diujung rantai induk. Merupakan rantai induk adalah yang diberi kotak merah bukan
yang biru. Walaupun yang biru rantai karbonnya lebih panjang tetapi tidak
mengikutkkan gugus fungsi/atom C pada gugus fungsi sehingga bukanlah rantai
induk. Ingat atom C pada gugus fungsi dihitung sebagai rantai induk sehingga akan
selalu mendapat posisi 1.
8
3. Beri nama sesuai urutan berikut :
“Nomor cabang - nama cabang - nama rantai induk – al”
Sifat Kimia
1. Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan asam karboksilat.
2. Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari
senyawa tembaga(I) oksida.
3. Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.
4. Aldehid oleh H2 menjadi alkohol primer
5. Sifat pereduksi suatu molekul gula ditentukan oleh gugus aldehid (CHO) bebas yang
reaktif. Menurut Bastian (2011), sirup glukosa memiliki satu gugus aldehid (C-O-H),
di mana satu atom hidrogen berikatan dengan satu atom oksigen kemudian terikat
dalam kerangka karbon molekul organik. Sukrosa juga memiliki satu gugus aldehid
pada struktur glukosa,akan tetapi gugus aldehid tersebut berikatan dengan gugus
hidroksil yang terdapat pada struktur fruktosa sehingga fruktosa tidak memiliki gugus
aldehid yang bebas ( Astuti,Susi,dkk,2015: 30).
9
6. Menurut Kennedy dan White (1982), glukosa mengandung gugus aldehid dan
merupakan polihidroksi aldehid, karena selain mengandung gugus aldehid juga
mengandung 5 buah gugus hidroksi dengan rumus molekul C6H12O6. Atom karbon
nomer 2 sampai dengan nomer 5 dalam rantai merupakan atom karbonkhiral,
sehingga glukosa mempunyai 24 isomer. Oleh karena salah satu ujung rantai glukosa
merupakan gugus aldehid, maka glukosa mempunyai sifat – sifat aldehid. Hal ini
dapat dibuktikan dengan oksidasi, di mana akan terbentuk asam dengan rantai lurus
yang memiliki 6 atom karbon (Yustinah,dkk,2012: 132).
10
4) Senyawa aldehid yang terdapat di alam salah satunya adalah benzaldehid yang
merupakan senyawa aromatic pemberi aroma buah ceri.
5) Penggunaan aldehid seperti glutaraldehid atau gliseraldehid dapat meningkatkan sifat
mekanik dan mengurangi imunogenisitas, namun memiliki tingkat stabilitas jangka
panjang yang rendah dan diketahui sangat sitotoksik.Glutaraldehid adalah agen
crosslink yang secara luas digunakan dalam bidang biomedis karena bahan ini dapat
secara efektif menstabilkan material kolagen beserta derivatnya.Crosslinking
material kolagen dan derivatnya yang menggunakan agen crosslink glutaraldehid
dapat menghasilkan reaksi pembebasan gugus amina dari lisin atau residu asam
amino hidroksilisin di dalam rantai kolagen peptida dan gugus aldehid dari
glutaraldehid menghasilkan ikatan imina.Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
agen crosslink yang paling umum digunakan untuk scaffold gelatin adalah uap
glutaraldehid atau larutan glutaraldehid.Penggunaan uap glutaraldehid sebagai agen
crosslink membutuhkan waktu yang lama dan dibatasi oleh ketebalan bahan scaffold
karenauapglutaraldehidtidakdapatdenganmudahmenembuskebagiandalam scaffold,
sehingga menghasilkan derajat ikatan silang yang buruk. Reaksi crosslinking dengan
larutan glutaraldehid jauh lebih cepat dibandingkan dengan cara penguapan, dengan
hasil efek ikatan silang yang baik, tetapi residu glutaraldehid sulit untukdihilangkan
sepenuhnya setelah pengikatan silang terjadi. Residu glutaraldehid tersebut
menyebabkan sitotoksik sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan sel. Untuk
mengurangi toksisitas dan efek samping dari residu glutaraldehid setelahpengikatan
silang terjadi, pada umumnya ditambahkan dengan larutan glisin untuk menon-
aktifkan gugus aldehid dari residu glutaraldehid. Namun pada saat proses
pencucianberikutnya, molekul glisin dapat jatuh dan menghasilkan paparan gugus
aldehid dari glutaraldehid yang dapat menyebabkan kerusakan sel (Rahmitasari
dkk,2019 : 67-68).
a) 2,3 dimetil-heksanal
11
O
H3C H2C HC HC C
H
H3C H3C
1 Iodo-2,4 dimetil-oktanal
H3C I
O
H3C H2C HC H2C C C
H
H3C
Jawab :
3-etil-2-Iodo-2,4,6-trimetil-nonanal
3. Gambarkan struktur senyawa yang merupakan isomer gugus fungsi dari propanal !
Jawab :
Isomer gugus fungsi dari Aldehid adalah keton
Sehingga isomer gugus fungsi dari propanal adalah propanon , yaitu memiliki
struktur :
CH3 C CH3
12
Aldehida bersifat polar sehingga dapat membentuk gaya elektrostatik yang relatif
kuat antar molekulnya .
Aldehida lebih reaktifdaripada keton . Hal itu terlihat dari sifat reduktor kuat yang
dimiliki oleh aldehida .
6. Tunjukkan struktur berikut yang merupakan isomer satu dengan yang lainnya !
a) CH3(CH2)2CHO
b) CH3CH2CHO
c) 2-Metil-Propanal
d) CH3CHO
Jawab :
Isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia (rumus molekul ) yang sama
tetapi memiliki susunan atom (rumus struktur) yang berbeda.
a) Rumus molekulnya : C4H8O
b) Rumus molekulnya : C3H6O
c) Rumus molekulnya : C4H8O
d) Rumus molekulnya : C2H4O
Jadi, yang merupakan isomer adalah A dan C
13
O
O
CH3 CH2 CH2 OH CH3 CH2 C
H
1-Butanol Butanal
HC H3C C
H H
Jawab :
A. Formaldehid
B. Asetaldehid
Pentanal Pentanol
Jawab:
2,4,4 trimetil-Heksanal
1. Reaksi Adisi
Reaksi adisi diawali dengan protonasi dari oksigen. Protonasi ini akan menambah
muatan positif pada karbon karbonil sehingga karbon akan lebih mudah diserang oleh
nukleofil. Reaktivitas relatif reaksi adisi pada aldehida dan keton sebagian disebabkan oleh
14
adanya muatan positif pada karbon karbonil. Makin besar muatan positif makin reaktif.
Gugus alkil akan membantu menyebarkan muatan positif sehingga menjadi kurang
reaktif.Contoh : formaldehida lebih reaktif dibanding aldehida atau keton lain karena
formadehida tidak terdapat gugus alkil untuk membantu menyebarkan muatan positif.
A. dengan H2O
Adisi air terhadap gugus karbonil akan membentuk suatu 1,1-diol yang disebut gemdiol atau
hidrat. Reaksi reversible dan biasanya kesetimbangan terletak pada sisi karbonil.
B. dengan alkohol
Produk adisi satu molekul alkohol pada aldehida disebut hemiasetal. Sedangkan
produk adisi dua molekul akcohol disebut asetal (untuk keton disebut hemiketal dan
CN-
dari HCN merupakan nukleofil kuat. Tetapi HCN tidak dapat mengadisi langsung ke
suatu gugus karbonil. Adisi terjadi dalam kondisi reaksi sedikit basa seperti dalam larutan
Produk reaksi adisi dengan hidrogen sianida merupakan suatu produk sianohidrin.
Reaksi dengan reagensia grignard akan menghasilkan alkohol primer, alkohol sekunder
dan alkohol tersier. Reaksi adisi dengan reagensia grignard dapat terjadi pada
15
sekunder, dan dengan keton menghasilkan alkohol tersier. Reaksi ini bukan merupakan
reaksi reversible. Apabila anda belum jelas, silahkan pelajari kembali materi tentang reaksi
adalah reaksi yang terjadi pada aldehida dan keton yang diawali dengan adisi
kemudian diikuti dengan eliminasi air atau molekul kecil lain untuk memperoleh suatu
Produk reduksi aldehida dan keton adalah suatu alkohol, hidrokarbon atau amina.
Produk reduksi ini tergantung pada bahan pereduksi dan struktur senyawa karbonilnya.
A. Hidrogenasi
Hidrogenasi gugus karbonil diperlukan kalor dan tekanan. sikloheksano apabila dalam
sebuah sruktur terdapat ikatan rangkap dan gugus karbonil maka ikatan rangkap dapat
dihidrogenasi atau keduanya baik ikatan rangkap maupun gugus
dengan ikatan rangkap dan gugus karbonil tidak dapat dilakukan. Apabila hanya gugus
karbonilnya saja yang ingin direduksi maka reduksi bisa lakukan dengan hidrida logam.
B. Hidrida logam
Keton tidak mudah dioksidasi sedangkan aldehida akan dioksidasi menjadi asam
karboksilat
16
5. Reaksi dengan reagensia tollens
Senyawa aldehid akan memberikan hasil positif dengan membentuk cermin perak.
karbonilnya dapat direduksi. Sedangkan reduksi gugus karbonil saja pada struktur
dengan ikatan rangkap dan gugus karbonil tidak dapat dilakukan. Apabila hanya gugus
karbonilnya saja yang ingin direduksi maka reduksi bisa lakukan dengan hidrida logam.
Oksidasi Aldehida dan Keton eton tidak mudah dioksidasi sedangkan aldehida akan
dioksidasi menjadi asam.Asam propanoal tidak bereaksiReaksi dengan reagensia tollens
Senyawa aldehid akan memberikan hasil positif dengan membentuk cermin perak.
yawa keton tidak akan memberikan reaksi. Cermin perak dari reaksi aldehid
Keton suku rendah, misalnya formaldehid dan aseton banyak digunakan sebagai bahan
pelarut. Asetaldehida merupakan aldehida yang cukup berharga karena antara untuk sintesis
asam asetat dan anhidrida asetat aldehid yang lebih kompleks banyak digunakan sebagai
pemberi aroma karena aldehid dan keton mempunyai aroma yang menarik, sebagai contoh
adalah vanilin.Cara yang paling lazim untuk mensintesis suatu aldehida atau keton sederhana
Oksidasi alkohol primer akan menghasilkan aldehid dan H3 dan keton suku rendah,
misalnya formaldehid dan aseton banyak digunakan sebagai bahan pelarut. Asetaldehida
merupakan aldehida yang cukup berharga karena antara untuk sintesis asam asetat dan
17
anhidrida asetat. Kemudian aldehid yang lebih kompleks digunakan sebagai pemberi aroma
karena aldehid dan keton mempunyai aroma yang menarik, sebagai contoh adalah vanilin
Aldehid digunakan untuk memproduksi resin, zat warna, dan obat-obatan. Salah satu
contoh senyawa aldehida adalah formaldehid. Penggunaan terbesar formaldehid adalah
sebagai pereaksi untuk penyiapan senyawa organik lain dan untuk pembuatan polimer seperti
bakelit, formika, dan melmac. Formaldehid dapat mengubah sifat protein, sehingga protein
tidak dapat larut dalam air dan tahan terhadap bakteri pembusuk. Alasan inilah yang
menyebabkan formaldehid digunakan sebagai pengawet spesimen biologis.
Formaldehid atau formalin juga digunakan sebagai antiseptik di rumah sakit untuk
mensterilkan sarung tangan dan peralatan bedah. Akan tetapi penggunaan formaldehid
sebagai antiseptik dan pengawet menurun akhir-akhir ini karena zat ini dicurigai bersifat
karsinogenik. Formaldehid juga digunakan sebagai pelarut dan bahan campuran parfum.
Makanan yang difermentasi hampir selalu menimbulkan efek yang disebut sebagai
keracunan aldehid. Aldehid merupakan bahan kimia yang diproduksi oleh mikroorganisme,
utamanya yeast, mold, dan fungi. Aldehid bukanlah bahan kimia yang mematikan, namun
dipastikan dapat mempengaruhi dan mengganggu sistem tubuh seseorang
Potensi dari efek toksik aldehid biasanya terletak pada adanya penumpukan gugus
karbonil pada tubuh. Efek ini akan berakibat pada penyakit hati, teratogenisitas (kerusakan
embrio), diabetes, hipertensi, penyakit neurogeneratif dan penyakit penuaan lainnya.
18
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Aldehid adalah senyawa organik yang karbon-karbonilnya (karbon yang terikat pada
oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hydrogen.Gugus aldehid dapat bereaksi
dengan pereaksi fehling yang terbukti dengan terbentuknya endapan merah bata.Pengujian
aldehid dengan reaksi adisi nukleofilik memperlihatkan hasil berupa perubahan fisik,dimulai
dari pembentukan kristal saat natrium bisulfit di dinginkan,ditambah aseton dan ditambah
etanol.Kemudian kristal kembali melarut setelah ditetesi HCl pekat dan menimbulkan
asap.Reaksi-reaksi yang terjadi pada aldehid diantaranya reaksi-reaksi pereaksi
Grignard,reduksi menjadi alkohol.Aldehid memiliki sifat polar,bertitik didih tinggi dan dapat
rmmebentuk ikatan hidrogen.
3.2 SARAN
Penulis berharap agar kedepannya dapat menyusun makalah dengan lebih baik
lagi,agar kedepannya dapat membahas sesuatu dengan lebih detail lagi,dan diharapkan dapat
menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti.
20
DAFTAR PUSTAKA
Antonius., Melvine Dhifa., Marissa Ditya., Leni Juniarti., Novi Kartika., Nurmanisari.,
Vridolin Vicry., Siti Hatijah. ALDEHID DAN KETON.
Ahmad, Kiagus Roni., Legiso.2021. Kimia Organik. Palembang: Noer Fikri Offset.
Astuti Sussi,Zulferiyenni,Nyoman Ni Yuningsih.(2015).PENGARUH FORMULASI
SUKROSA DAN SIRUP GLUKOSA TERHADAP SIFAT KIMIA DAN SINSORI
PEMANEN SUSU KEDELAI.The Effect of Sucrose and Gkucose Syrup Propation on
Chemical and Sensory Properties of soymik Candy.Jurnal Teknologi Industri & Hasil
Pertanian Vol.20 No.1,Maret 2015(25-37)
Rahmitasari Fitria,Sularsih.(2019).Agen Crosslink dalam pembuatan Biomimetec Scaffold
sebagai Material Rekayasa Jaringan Tulang.Surabaya,Indonesia.DOI
10.32793/JMKG.v8i2.344(65-71)
Wilbraham, A. dan Matta, M. S. 1992. Pengantar Kimia Organik Dan Hayati. Bandung:
ITB Press
Yustinah,Agustina Indah Susanti dan Dana Yollan Oktavia.(2012).HIDROLISIS PATI
TALAS MENGGUNAKAN KATALIS ASAM KLORIDA.Jurnal Teknologi Volume 4
Nomor 2 juli 2012.Jakarta(129-140) .
21