Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK
UJI MOLEKUL HAYATI : PATI

KELOMPOK 1C
Disusun Oleh :
Elka Ayu Prawesti 19012045
Sri oktapiani 19012048
Nama Anggota :
Elka Ayu Prawesti 19012045
Sri handayani 19012046
Sifa Faujiah 19012047
Sri Oktapiani 19012048

Tanggal Praktikum : Minggu, 12 juli 2020

Tempat Praktikum : Laboratorium STTIF

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


REGULER KHUSUS
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DAN INDUSTRI FARMASI BOGOR
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Mempelajari sifis dan kimia dari pati
2. Mempelajari reaksi pati yang dihidrolisis sempurna oleh asam

1.2 Dasar Teori

Pati (amilosa maupun amilopektin) jika terhidrolisis sempurna (semua


ikatan asetal diputus), akan menghasilkan hanya D-glukosa. Namun, jika
dihidrolisis sebaian, diperoleh produk yang berbeda: amilosa menghasilkan
maltosa sebagai satu-satun ya disakarida, sedangkan amilopektin
menghasilkan campuran disakarida maltosa dan isomaltosa (dari percabangan
1-6). Amilosa ini menghasilkan kompleks biru-hitamyang tajam dengan
iodium akibat masuknya I2 dalam gelung helikelyang terbentuk ketika
amilosa berada dalam air. Dari hidrolisis parsial amilopektin, juga diperoleh
campuran oligosakarida yang biasa dirujuk sebagai dekstrin, digunakan untuk
membuat lem, pasta, atau kanji tekstil. Deskstrin tidak membentuk kompleks
berwarna dengan iodium. Hidrolisis sempurna lazim dilakukan dengan asam
encer pada suhu tingi, sedangkan hidrolisis parsial umumnya terjadi secara
enzimatik.

Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus


umum Cn(H2O)n, dengan harga n selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada
molekul air sehingga senyawa ini seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon.
Itulah sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberi nama
karbohidrat. Karbohidrat merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Kata sakarida berasal dari kata arab
yaitu “sakkar” yang artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa
manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya,
karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu pilihidroksidalheda atau
suatu polihidroksiketon atau senyawa yang pada hidrolisis menghasilkan
senyawa itu. Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh adalah sebagai sumber
energy. Selain sebagai sumber energy, senyawa-senyawa karbohidrat
memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industry misalnya pembuatan
serat pakaian, kertas, film, industrin fermentasi dsg. Karbohidrat dapat
diperoleh dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya. Tumbuhan membentuk
karbohidrat melalui fotosintesis, jadi energi kimia yang tersimpan dalam
karbohidrat sebenarnya berasal dari matahari (Fessenden, 1986).

Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dapat digolongkan menjadi :

A. Monosakarida
Yaitu karbohidrat yang paling sederhana, yang tidak dapat
diuraikan atau dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Sifat – sifat
monosakarida :
1. Berupa zat padat yang berwarna putih,
2. Mudah larut dalam air,Larutannya bersifat potis aktif, yaitu atom C
mengikat 4 atom C lain yang berbeda.
3. Larutannya bereaksi positif dengan pereaksi fehling, atau pereaksi
benedick ataupun dengan pereaksi tollens. 

Monosakarida yang paling penting adalah sebagai berikut : 


1. Glukosa : disebut juga guka anggur (karena terdapat dalam gula
anggur) dan gula darah (karena terdapat dalam darah). 
2. Fruktosa : gula yang paling manis yang merupakan komponen
utama dari madu.
3.  Galaktosa : aldeheksosa

B. Disakarida
Terbentuk dari dua molekul monosakarida, dimana ikatan yang
menghubungkan unit-unit monosakarida dalam disakarida disebut
glukosida. Disakarida yang penting adalah sebagai berikut : 
1. Sukrosa : terdiri dari suatu molekul glukosa dan suatu molekul
fruktosa, glukosa tidak direduksi pereaksi fehling, benedick maupun
pereaksi tollens. 
2. Maltosa : terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa tidak terdapat
dalam keadaan bebas, tetapi dari hidrolisis amilum dengan pengaruh
enzim atau asam. 
3. Laktosa : terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul
galaktosa. Derajat kemanisan monosakarida dan disakarida adalah
sebagai berikut : Fruktosa > Glukosa > Galaktosa Maltosa > Laktosa
C. Polisakarida
Merupakan polimer dari monosakarida. Polisakarida yang penting adalah
sebagai berikut :
1. Amilum : Amilum disebut juga pati yaitu polisakarida yang terdapat
dalam tumbuhan dan merupakan hasil dari fotosintesis. 
2. Glikogen : yaitun polisakarida yang terdapat pada manusia dan hewan.
Glikogen sering disebut juga gula darah. 
3. Selulosa : yaitu bagian terbesar dari frutosa.yang merupakan hasil dari
fotosintesis dan digunakan oleh tumbuhan untuk membangun sel-sel
tubuhnya seperti pembentukan kayu dan batang. 
Amilum dapat dicerna oleh manusia sedangkan selulosa tidak dapat
dicerna karena manusia tidak memiliki enzim didalamn tubuhnya untuk
mencerna selulosa tersebut, tetapi sebagian hewan dapat mencerna karena
hewan tersebut memiliki enzim untuk mencernanya (Charles, 1999).

         Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari


polimerisasi asam-asam amino. Struktur molekul protein tersusun dari
asam-asam amino yang digabungkan oleh ikatan peptida. Ikatan peptida
adalah ikatan yang mengkaitkan dua molekul asam amino atau ikatan yang
menggabingkan dua molekul monopeptida dimana senyawa yang
terbentuk disebut dipeptida. Ikatan peptida : O H – C – H –. Fungsi dari
protein adalah : Sebagai zat pembangun dimana dalam hal ini
pembangunan maksudnya adalah penyusun utama di dalam tubuh manusia
yang diartikan karena penyusun utama dari DNA adalah protein yang di
wakilkan dengan polisakarida Berperan dalam pembentukan sel-sel baru
karena di sel-sel baru sangat mengharapakan sumber-sumber energy yang
terbaik dan selalu di dukung dengan protein karena penyusun sel yang
terbaru adalah protein, dan mengganti sel-sel yang rusak. Sebagai sumber
tenaga, sumber tenaga yang sangat besar dan diadakan karena adanya
kebutuhan akan energi di dalam tubuh manusia (Harold, 1983).
BAB II ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat
1. Mortir
2. Pipet
3. Penangas air
4. Tabung reaksi
5. Erlenmeyer
6. Gelas piala
7. Lempeng tetes

2.2 Bahan
1. Serbuk pati
2. Larutan pati
3. Pereaksi benedict
4. Pereaksi iodium
5. Natrium tiosulfat
6. HCl pekat
7. NaOH 10 %
8. Aquades
BAB III METODE

3.1 Cara kerja


a) Reaksi pati
1. Dalam sebuah mortar kecil, geruslah 2 gr pati dengan 2 ml air
sampai terbentuk pasta.
2. Pindahkan pasta itu ke dalam gelas piala, dan lakukan dekantasi
(enap-tuang) sebanyak 3 kali dengan air sampai cairan di atas
endapan menjadi bening.
3. Setelah itu, masukkan pati yang telah dicuci tersebut ke dalam
gelas piala yang berisi 100 ml air mendidih sambil terus diaduk
perlahan-lahan.
4. Larutan pati yang diperoleh diuji dengan uji Benedict.
Uji Benedict :
1. Masukan 2, 5 ml pereaksi benedict kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 4 tetes larutan sampel.
3. Lalu, campuran di didihkan selama 2 menit.
Konsentrasi gula pereduksi yang tinggi membentuk endapan merah,
Sedangkan konsentrasi yang rendah membentuk endapan kuning.

b) Pewarnaan dengan pereaksi iodium


1. Tambahkan setetes pereaksi iodium (larutan I2 dalam Kl) ke
dalam 2 ml larutan pati,
2. setelah larutan bewarna lalu panaskan sampai mendidih .
3. setelah terjadi perubahan warna maka dinginkan kembali larutan
yang telah di didihkan tadi.
4. Dan tetesi larutan natrium tiosulfat.
c) Hidrolisis pati dan uji hidrolisatnya
1. Kedalam 10 ml larutan pati ditambahkan 1 ml HCl pekat lalu
dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil.
2. Ketika subu mencapai 80 derajat C, teteskansedikit cairan tersebut
pada pereaksi iodium dalam lempang tetes.
3. Pemanasan dilanjutkan sampai larutan mendidih sambil setiap 3
menit dilakukan uji warna.
4. Lakukan uji ini 5 atau 6 kali sampai warna larutan tidak berubah
lagi.
5. Amati dan catat setiap perubahan warnanya.
6. Setelah itu netralkan hidrolisis pati dengan NaOH 10%,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

1. reaksi pati

Perlakuan Hasil Keterangan

Perwarna biru dan Setelah beberapa saat didiamkan


terdapat endapan terbentuk konsentrasi gula produksi
Uji Benedict
berwarna merah karena terdapat endapan berwarna
merah

2. pewarnaan dengan pereaksi Iodium

Perlakuan Hasil

Penambahan Iodium Berubah warna menjadi warna ungu

Penambahan Iodium +
Berubah warna menjadi bening
pemanasan

Pendinginan Berubah warna menjadi warna ungu

Penambahan Na2S2O3 Berubah warna menjadi bening

3. Hidrolisis pati dan uji hidrolisisnya


Perlakuan Hasil Keterangan

Pemanasan :
Campuran berwarna hitam dengan
Menit ke-1 Hitam kehijauan
pinggiran warna hijau
Campuran berwarna hitam dengan
Menit ke-2 Hitam kehijauan
pinggiran warna hijau tua
Campuran berwarna hitam dengan
Menit ke-3 Hitam kehijauan
pinggiran warna hijau tua
Campuran berwarna hitam dengan
Menit ke-4 Hitam kehijauan
pinggiran warna hijau tua
Menit ke-5 Coklat tua Campuran berwarna coklat tua
Campuran berwarna coklat muda (tetap
Menit ke-6 Coklat muda warna iodium) tidak terjadi perubahan
warna

4.2 Pembahasan

Dalam praktikum kali ini praktikan membahas tentang uji molekul hayati :
pati. Pada percobaan pertama praktikum ini yaitu menguji reaksi pati langkah
pertama yang dilakukan yaitu dengan menimbang pati sebanyak 2 gram untuk
sampel yang akan digunakan pada uji kali ini. Setelah pati digerus lalu
ditambahkan dengan air panas sebanyak 100 ml, aduk lalu tunggu hingga
mengendap. Lalu masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 2 ml lalu
ditambahkan pereaksi benedict sebanyak 2,5 ml. Pada saat larutan pati
ditambahkan pereaksi benedict terjadi perubahan warna menjadi warna biru dan
menghasilkan sedikit endapan berwarna merah. Hal ini menunjukkan bahwa
terbentuk konsentrasi gula pereduksi pada campuran tersebut.

Percobaan kedua pada praktikum ini yaitu pewarnaan dengan pereaksi


iodium, langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan 2 ml larutan pati
kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 tetes pereaksi iodium. Saat
ditambahkan dengan 1 tetes iodium terjadi perubahan warna dari warna putih
menjadi warna ungu. Lalu setelah itu campuran dipanaskan sampai mendidih, saat
di didihkan campuran berubah warna menjadi bening. Setelah itu campuran
didinginkan, pada saat didinginkan terjadi perubahan warna lagi menjadi warna
ungu. Lalu ditambahkan beberapa tetes natrium triosulfat, pada saat ditambahkan
dengan natrium triosulfat terjadi lagi perubahan warna menjadi bening.

Percobaan terakhir yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu hidrolisis
pati dan uji hidrolisatnya. Langkah awal yang dilakukan pada uji ini yaitu dengan
memasukkan 10 ml larutan padi kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1 ml
HCl pekat. Setelah itu campuran dipanaskan perlahan – lahan dengan api kecil.
Setelah mencapai suhu 80ºC, teteskan sedit campuran tersebut kedalam lempeng
tetes dan tambahkan dengan pereaksi iodium. Pemanasan tetap dilanjutkan,
sampai larutan mendidih sambil setiap 3 menit dilakukan uji warna pada lempeng
tetes. Pada 3 menit pertama, saat larutan ditambahkan pereaksi iodium berubah
warna menjadi warna hitam dengan tepian berwarna hijau, 3 menit kedua, ketiga
dan keempat larutan menjadi warna hitam dengan tepian warna hijau tua, 3 menit
kelima larutan berubah warna menjadi warna coklat tua, lalu pada 3 menit keenam
larutan tidak berubah warna saat ditambahkan dengan pereaksi iodium, artinya
warnanya tetap warna asli iodium.
BAB V KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini yaitu dengan judul percobaan uji molekul hayati :
pati. Dilakukan pengujian sebanyak tiga kali yaitu uji reaksi pati, pewarnaan
dengan pereaksi iodium, dan hidrolisis pati dan uji hidrolisatnya. Pada uji reaksi
pati hasil pengamatan menunjukkan bahwa terjadi perubahann warna dari putih
menjadi biru dan terdapat sedikit endapan berwarna merah setelah beberapa saat
didiamkan yang menunjukkan bahwa dalam larutan pati tersebut terdapat
konsentrasi gula pereaksi. Uji pewarnaan dengan pereaksi iodium terjadi
perubahan warna dari putih menjadi ungu, lalu menjadi bening saat dipanaskan,
kemudian menjadi ungu lagi saat didinginkan, dan saat penambahan natrium
triosulfat berubah warna lagi menjadi bening. Uji ketiga yaitu hidrolisis pati dan
uji hidrolisatnya, dilakukan pengujian setiap 3 menit pada campuran larutan yang
dipanaskan dan didapat hasil pengamatan sesuai dengan yang tertera pada tabel 3.

Anda mungkin juga menyukai