Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

PENENTUAN KONSENTRASI DENGAN TITRASI ASIDIALKALIMETRI

TIM PENYUSUN :

1. AVYONI JUVANTIA PUTRI (E 19104)


2. AYU ARYANI (E 19094)
3. RISMAULI JUITA SARI (E 19121)
4. WAHYU SULISTYANINGSIH (E 19110)
5. YONA FEIRISKILA (E 19067)

POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

PRODI D3 FARMASI

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui cara menghitung konsentrasi larutan.


2. Membuat larutan baku asam.
3. Menentukan normalitas asam basa dengan menggunakan larutan baku.

B. LANDASAN TEORI

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat
lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi asam basa disebut jug titrasi
asidialkalimetri. Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan
asam atau basa (netralisasi). Untuk menentukan konsentrasi suatu asam atau basa diperlukan
suatu larutan baku, yaitu larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Dalam percobaan ini
akan ditentukan konsentrasi basa dengan larutan baku primer asam. Dan basa yang telah
diketahui konsentrasinya ini (larutan baku sekunder) digunakan untuk menentukan
konsentrasi larutan asam lain. Jika salah satu larutan telah diketahui konsentrasinya, maka
untuk mencari konsentrasi larutan yang lain dapat digunakan rumus V1.N1 = V2.N2
Keterangan :

N1 = Nomalitas asam
N2 = Normalitas basa
V1 = volume larutan asam
V2 = volume larutan basa
Asidi alkalimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-
senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam, sebaliknya alkalimetri
merupakan penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan
baku basa. Keasaman permukaan merupakan jumlah asm total (Asam bronsted dan asam
lewis) pada permukaan padatan yang dinyatakan sebagai jumlah milimol asam per berat
sampel. (widihati 2008). Pada analisis titrimetri atau volumetrik, untuk mengetahui saat
reaksi sempurna dapat dipergunakan suatu zat yang disebut indikator. Indikator umunya
adalah senyawa yang berwarna dimana senyawa tersebut akan berubah warnanya dengan
adanya perubahan pH. Indikator dapat menanggapi munculnya kelebihan titran dengan
adanya perubahan warna. Indikator berubah warna karena sistem kromoform nya diubah oleh
reaksi asam basa (Suirta 2010).
Reaksi penetralan asidimetri atau alkalimetri adalah salah satu dari empat golongan
utama dalam penggolongan reaksi dalam analisis titrimetri. Asidi alkali metri ini melibatkan
titrasi asam basa bebas yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa
lemahdengan suatu basa standart (alkalimetri). Reaksi-reaksi ini melibatkan senyawa-
senyawa ion hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air (Bassett 1994). Analisis
volumetri juga dikenal sebagai titrimetri dimana zat dibiarkan bereaksi dengan zat yang lain
yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk larutan. Konsentasi
larutan yang tidak diketahui kemudian dihitung. Syaratnya adalah reaksi harus berlangsung
secara cepat, reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi samping ( harjadi 1990).
Dalam menguji suatu reaksi untuk menetapkan apakah reaksi itu dapat digunakan
untuks uatu titrasi, pembuatan suatu kurva titrasi akan membantu pemahaman untuk titrasi
asam basa titrasi, kurva titrasi terdiri dari suatu alur pH atau pOH versus mL titran. Kurva
semacam itu membantu dalam mempertimbangkan kebanyakan suatu titrasi dan dalam
memilih indikator yang tepat. (Day dan Underwood 1999). Pada titrasi asam basa, pH larutan
asam dalam labu erlenmeyer rendah. Setelah basa diteteskan, pH campuran naik sedikit demi
sedikit dan akan naik tajam pada saat mendekati titik akhir titrasi. Titik ekuivalen pada titrasi
asam basa terjadi ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna
indikatornya, sedangkan titik akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indikator.
Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Pada titrasi asam kuat
dengan basa kuat digunakan indikator phenolptalein. Berikut syarat-syarat yang diperlukan
agar titrasi yang dilakukan berhasil :
1. Konsentrasi titrasi harus diketahui. Larutan seperti ini disebut larutan standart.
Reaksi yang tepat antara titran dan senyawa yang dianalisis harus dikethui.
2. Titik stoikhiometri atau titik ekivalen harus diketahui. Indikator yang memberikan
perubahan warna, atau sangat dekat pada titik ekivalen yang sering digunakan.
3. Volume titran yang dibuthkan untuk mencapai titik ekivalen harus diketahui
setepat mungkin. (Chang 2004)

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat :
- Pipet volume 10 mL - Gelas kimia 100 mL
- Buret 50 mL, statif dan klem - Labu takar 100 mL
- Labu erlenmeyer 100 mL - Gelas arloji
- Spatula logam - Batang pengaduk
- Ball pipet - Sarung tangan dan masker
2. Bahan :
- Larutan Hcl 0,1 M
- Larutan NaOH 0,1 M
- Kristal asam oksalat
- Indikator pp
- Aquadestilata
D. CARA KERJA

1. PEMBUATAN LARUTAN NaOH 0,1 M (Mr = 40)

a. Timbang massa NaOH 0,4575 gram di atas kaca arloji dengan neraca analitik secara
tepat.
b. Lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia 100mL kemudian dilarutkan dengan sedikit
aquadestilata. Aduk hingga homogen.
c. Masukkan larutan ke dalam labu takar 100mL. Lalu tambahkan akuadest hingga tanda
batas.

2. PEMBUATAN LARUTAN HCL 0,1 M ( Mr =36,5 )

a. Mengambil 10 mL larutan Hcl pekat 0,5 M yang dibutuhkan dengan pipet volum.
b. Memasukkan larutan ke dalam labu takar 50 mL.
c. Ditambahkan aquadest hingga tanda batas lalu tutup labu ukur kocok ad homogen.

3. PEMBUATAN LARUTAN BAKU PRIMER ASAM OKSALAT ( COOH)2. 2H2O,


Mr = 126,07
a. Menimbang sebanyak 0, 1554 gram asam oksalat diatas kaca arloji dengan neraca
digital
b. Dilarutkan dalam akuades di dalam gelas kimia dengan sedikit akuades
c. Lalu dimasukkan ke dalam labu takar ad akuades 50 mL lalu kocok ad larut homogen

4. MELAKUKAN TITRASI LARUTAN NaOH DENGAN LARUTAN BAKU ASAM


OKSALAT.
a. Diambil buret 50mL yang sudah bersih lalu bilas buret dengan larutan NaOH, lalu isi
buret dengan larutan NaOH sampai angka 0 mL
b. Lalu mengambil larutan baku asam oksalat masing-masing 10 mL dengan
menggunakan pipet volum lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan
masing-masing 3 tetes larutan indikator PP
c. Setelah itu letakkan erlenmeyer yang berisi larutan asam oksalat tadi di bawah buret.
Dan titrasi dengan hati-hati dengan cara diguncang hingga terjadi perubahan warna
dari tidak berwarna menjadi warna merah muda.
d. Catat volume mL NaOH yang dipakai. Lalu lakukan percobaan secara duplo.
e. Setelah itu hitung konsentrasi nya

5. MELAKUKAN TITRASI LARUTAN HCL DENGAN LARUTAN BAKU


SEKUNDER NaOH
a. Mengisi buret dengan larutan NaOH yang konsentrasinya sudah ditentukan dengan
larutan baku asam oksalat.
b. Lalu mengambil 2 erlenmeyer dan diisikan masing-masing sebanyak 10mL larutan
HCL. Lalu ditetesi 3 tetes indikator PP.
c. Setelah itu titrasi HCL dengan Larutan NaOH guncang pelan-pelan sampai terjadi
perubahan warna merah muda. Dan catat volume NaOH yang dipakai.

E. DATA PENGAMATAN

a. Massa asam oksalat = 0,1554 gram

- Volume larutan asam oksalat yang dibuat = 50 mL

- M asam oksalat = 0,024 M

b. Volume asam oksalat di erlenmeyer masing-masing =10 mL

- Volume NaOH 1 =10 mL

- Volume NaoH 2 =9 mL

- Volume NaoH rata-rata =8,5 mL

c. Volume pengambilan HCL pekat = 10mL

- Volume hasil pengenceran HCL = 50mL

- Volume HCL di masing-masing erlenmeyer = 10mL

- Volume NaOH 1 = 4,7 mL

- Volume NaOH 2 = 4,8 mL

- Volume NaOH rata-rata = 4,75 Ml


F. ANALISIS DATA

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
1. 𝑀= ×
𝑉 𝑀𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑁𝑎𝑂𝐻 0,1 𝑀 = ×
40 100 𝑚𝑙
0,1 × 40
= 0,4 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,1 𝑀
10

2. 𝑀 𝐻𝐶𝑙 = 0,1 𝑀
𝑉1 𝑀1 = 𝑉2 𝑀2
𝑉1 × 0,5 𝑀 = 50 𝑚𝑙 × 0,1 𝑀
50 𝑚𝑙 × 0,1 𝑀
𝑉1 =
0,5 𝑀
= 10 𝑚𝑙 𝐻𝐶𝑙 0,1 𝑀

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
3. 𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑉
0,1575 1000
= ×
126,07 50 𝑚𝑙
= 0,024 𝑀 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝑂𝑘𝑎𝑙𝑎𝑡.

2 𝑁𝑎𝑂𝐻 + (𝐶𝑂𝑂𝐻)2 → (𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎)2 + 2𝐻2 𝑂

𝑀1 × 8,5 𝑚𝑙 = 0,024 𝑀 × 10𝑚𝑙 × 2

0,48
𝑀 𝑁𝑎𝑂𝐻 = = 0,0564 𝑀.
8,5

𝑀1 × 8,5 𝑚𝑙 = 0,024 𝑀 × 10𝑚𝑙 × 2


0,48
𝑀 𝑁𝑎𝑂𝐻 = = 0,0564 𝑀.
8,5

𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐻𝐶𝑙 → 𝑁𝑎𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂

𝑀1 𝑉1 = 𝑀2 𝑉2

0,2679 = 𝑀2 × 10𝑚𝑙 × 5

0,2679 𝑀 = 𝑀2 × 50𝑚𝑙

0,2679 𝑀
𝑀2 =
50 𝑚𝑙

𝑀2 = 0,1339 𝑀.
G. PEMBAHASAN

1. Jadi reaksi yang terjadi antara larutan NaOH dan Larutan (COOH)2 adalah reaksi
penetralan. Digunakan 2 jenis larutan yaitu larutan NaOH dengan (COONa)2 karena
asam oksalat itu digunakan untuk menstandarisasi NaOH. Jadi jika hanya 1 larutan
maka konentrasi larutan tidak bisa di cari. Fungsi penambahan indikator pp pada
titrasi asam basa adalah untuk menentukan titik ekuivalen. Indikator pp berubah
warna di sekitar titik ekivalen dan merupakan indikator yang sesuai.
Penentuan standarisasi larutan NaOH ± 0,1 M dengan asam oksalat sebagai larutan baku.
Larutan asam oksalat yang sudah ditetesi indikator pp semula tidak berwarna, setelah
dititrasi berubah warna menjadi merah muda pudar. Indikator pp mempunyai trayek pH 8,3 –
10 dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Dengan reaksi sebagai
berikut :
H2C2O4 (aq) + 2NaOH (aq)  Na2C2O4 (aq) + 2H2O (l)
Konsentrasi NaOH dari hasil percobaan ini adalah 0,0564 M.

2. Jadi reaksi yang terjadi antara larutan NaOH dan Larutan HCL adalah reaksi
penetralan. Digunakan 2 jenis larutan yaitu larutan NaOH dengan HCL. Jika HCL
dicampur dengan NaOH maka ion H+ dari HCL akan bereaksi dengan ion OH- dari
NaOH membentuk air H2O, maka dari itu disebut dengan reaksi penetralan.
Sementara ion Cl- dari HCL akan bereaksi dengan ion Na+ dari NaCl dan membentuk
garam NaCl.
NaOH + HCl  NaCl + H2O
Konsentrasi NaOH dari hasil percobaan ini adalah 0,1339 M

H. KESIMPULAN
1. Konsentrasi rata-rata NaOH dengan asam oksalat adalah 0,0564 M
2. Konsentrasi rata- rata NaOH dengan HCL adalah 0,1339 M
3. Larutan baku adalah larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi
larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dan
dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui.
4. Larutan standart adalah larutan yang mengandung suatu zat yang konsentrasinya tidak
dapat diketahui secara tepat.
5. Titrasi asidimetri adalah titrasi penetralan yang melibatkan basa dengan asam yang
diketahui konsentrasinya.
6. Titrasi alkalimetri adalah titrasi penetralan yang melibatkan asam dengan basa yang
diketahui konsentrasinya
.
I. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai