Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Data Pengamatan
A. Menentukan Molaritas NaOH 0,1 N dengan larutan baku Asam Oksalat
(C2H2O4) 0,05 N
VOLUME
NO ERLEMEYER SAMPEL TITRAT
TITRASI
1 I C2H2O4 25 ml + MO 2 Tetes NaOH 1,2 ml

2 II C2H2O4 25 ml + MO 2 Tetes NaOH 1,3 ml

3 III C2H2O4 25 ml + MO 2 Tetes NaOH 1,5 ml

Rata rata 1,3 ml

B. Menentukan Molaritas larutan HCl dengan larutan baku NaOH


VOLUME
NO ERLEMEYER SAMPEL TITRAT
TITRASI
1 I HCl 25 ml + MO 2 Tetes NaOH 1,2 ml

2 II HCl 25 ml + MO 2 Tetes NaOH 1,3 ml

3 III HCl 25 ml + MO 2 Tetes NaOH 1,1 ml

Rata rata 1,2 ml


B. Pembahasan
Titrasi asam basa merupakan salah satu metode analisis kuantitatif
untuk menentukan konsentrasi dari suatu zat yang ada dalam larutan.
Keberhasilan dalam titrasi asam-basa sangat ditentukan oleh kinerja indikator
yang mampu menunjukkan titik akhir dari titrasi. Indikator merupakan suatu zat
yang ditambahkan ke dalam larutan sampel sebagai penanda yang menunjukkan
telah terjadinya titik akhir titrasi pada analisis volumetrik. Suatu zat dapat
dikatakan sebagai indikator titrasi asam basa jika dapat memberikan perubahan
warna sampel seiring dengan terjadinya perubahan konsentrasi ion hidrogen atau
perubahan pH.
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu pada pembuatan larutan
baku asam oksalat (C2HO4) 0,05 N disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan, ditimbang asam oksalat (C2H2O4) dengan timbangan analitik
sebanyak 0,45 gram dan dilarutkan dalam labu ukur 100 ml.
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu pada pembuatan larutan
Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 N disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan, ditimbang NaOH 5 gram pada gelas arloji, larutan (NaOH) keladam 1
liter aquadest yang dididihkan sambil diaduk kemudian dimasukkan kedalam
botol pereaksi.
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu pada penentuan molaritas
NaOH 0,1 N dengan larutan baku Asam Oksalat 0,05 M, disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan , dimasukkan 25 ml larutan Asam Oksalat 0,05 M
menggunakan pipet Volume kedalam erlemeyer 250 ml kemudian ditambahkan 2
tetes indicator MO lalu dititrasi dengan larutan NaOH sampai berubah warna.
Ulangi titrasi sebanyak 2 kali.
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu pada penentua molaritas
larutan HCL dengan larutan baku NaOH, disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan, diipipet larutan HCL 25 ml menggunakan pipet volume kedalam
erlemeyer ditambahkan 2 tetes indikator MO kemudian titrasi dengan larutan
NaOh sampai berubah warna. Ulangi titrasi sebanyak 2 kali.
Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini yaitu pada penentuan
molaritas NaOH 0,1 N dengan larutan bau Asam Oksalat(C2H2O4) 0,05 M,
terjadi perubahan warna dimana titrasi I diperoleh volume 1,2 ml, titrasi II
diperoleh volume 1,3 ml dan titrasi III diperoleh volume 1,5 ml.
Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini yaitu pada penentuan
molaritas larutan HCL dengan larutan NaOH terjadi perubahan warna dimana
titrasi I diperoleh volume 1,2 ml, titrasi II diperoleh volume 1,3 ml dan titrasi III
diperoleh volume 1,1 ml.
Adapun faktor kesalahan pada percobaan ini adalah yaitu bahan-bahan
yang digunakan sudah terkontaminasi serta kurang ketelitian pada praktikan saat
praktikum.
C. Perhitungan
1. Menentukan Molaritas NaOH 0,1 N dengan larutan baku Asam Oksalat
(C2H2O4) 0,05 N
a. Erlenmeyer I
M H2C204 X Vol. H2C204 = M NaOH X Vol. NaOH
0,05 M X 25 ml = M NaOH X 1,2 ml
M NaOH = 0,05 M X 25 ml
1,2 ml
M NaOH = 1,0416 M

b. Erlenmeyer II
M H2C204 X Vol. H2C204 = M NaOH X Vol. NaOH
0,05 M X 25 ml = M NaOH X 1,3 ml
M NaOH = 0,05 M X 25 ml
1,3 ml
M NaOH = 0,9615 M

c. Erlenmeyer III
M H2C204 X Vol. H2C204 = M NaOH X Vol. NaOH
0,05 M X 25 ml = M NaOH X 1,5 ml
M NaOH = 0,05 M X 25 ml
1,5 ml
M NaOH = 0,8333 M

Rata-rata Molaritas = 1,0416 M + 0,9615 M + 0,8333 M


3
= 0,9454 M

2. Menentukan Molaritas larutan HCl dengan larutan baku NaOH


a. Erlenmeyer III
M HCl X Vol. HCl = M NaOH X Vol. NaOH
M HCl X 25 ml = 0,1 M X 1,2 ml
M HCl = 0,1 M X 1,2 ml
25 ml
M NaOH = 0,0048 M

b. Erlenmeyer II
M HCl X Vol. HCl = M NaOH X Vol. NaOH
M HCl X 25 ml = 0,1 M X 1,3 ml
M HCl = 0,1 M X 1,3 ml
25 ml
M NaOH = 0,0052 M

c. Erlenmeyer III
M HCl X Vol. HCl = M NaOH X Vol. NaOH
M HCl X 25 ml = 0,1 M X 1,1 ml
M HCl = 0,1 M X 1,1 ml
25 ml
M NaOH = 0,0044 M

Rata-rata Molaritas = 0,0048 M + 0,0052 M + 0,0044 M


3
= 0,0048 M
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan pada penentuan molaritas NaOH
0,1 N dengan larutan baku primer Asam Oksalat (C2H2O4) diperoleh hasil
0,9454 M, sedangkan pada penentuan molaritas larutan HCl dengan larutan NaOH
diperoleh konsentrasi 0,0048 M
.
B. Saran
Kami selaku praktikan mengharapkan bimbingan serta arahan dari para
asisten dalam penyusunan laporan maupun pada saat berjalannya praktikum.
LAMPIRAN

A. Skema Kerja
1. Pembuatan larutan baku Asam Oksalat (C2H2O4) 0,05 N

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ditimbang asam oksalat (C2H2O4) dengan timbangan


analitik sebanyak 0,45 gr

Dilarutkan di dalam labu ukur 100 ml, larutan ini siap

digunakan untuk membekukan larutan baku Natrium

Hidroksida (NaOH) 0,1 N.

2. Pembuatan larutan baku larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 N

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ditimbang (NaOH) 5 gr pada gelas arloji, larutkan


kedalam 1 liter H2O yang di didihkan sambil di aduk

Kemudian masukkan kedalam botol pereaksi


3. Menentukan Molaritas NaOH 0,1 N dengan larutan baku Asam Oksalat
(C2H2O4) 0,05 N

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Masukkan 25 ml larutan Asam Oksalat (C2H2O4) 0,05 N


menggunakan pipet volume kedalam erlenmeyer 250 ml

Kemudian tambahkan 2 tetes Indikator PP

Titrasi dengan larutan NaOH sampai berubah warna,


ulangi titrasi sebanyak 3 kali.
4. Menentukan Molaritas larutan HCl dengan larutan baku NaOH

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Di pipet larutan HCl 25 ml menggunakan pipet volume


kedalam erlenmeyer

Kemudian tambahkan 2 tetes Indikator PP

Titrasi dengan larutan NaOH sampai berubah warna,


ulangi titrasi sebanyak 3 kali.
B. Foto Sampel

1. Menentukan Molaritas NaOH 0,1 N dengan larutan baku Asam Oksalat


(C2H2O4) 0,05 N

2. Menentukan Molaritas larutan HCl dengan larutan baku NaOH

Anda mungkin juga menyukai