Oleh :
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
Pendahuluan ............................................................................................................................. 1
Prosedur Percobaan................................................................................................................. 3
Kesimpulan ............................................................................................................................... 8
i
PENENTUAN KADAR KLORIDA METODE ARGENTOMETRI (METODE MOHR)
Tanggal Praktikum : 25 Juni 2022
Pendahuluan
1
nitrat menggunakan indikator kromat. Apabila ion klorida atau bromida telah habis diendapkan
oleh ion perak, maka ion kromat akan bereaksi membentuk endapan perak kromat yang
berwarna coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi. Sebagai indikator digunakan larutan
kromat K2CrO4 0,003M atau 0,005M yang dengan ion perak akan membentuk endapan coklat
merah dalam suasana netral atau agak alkalis.
Kelebihan indikator yang berwarna kuning akan menganggu warna, ini dapat diatasi
dengan melarutkan blanko indikator suatu titrasi tanpa zat uji dengan penambahan kalsium
karbonat sebagai pengganti endapan AgCl (Arifin Oputu, 2013). Pengendapan mungkin adalah
metode yang paling sering dipakai dalam praktik analisis kualitatif. Timbulnya endapan
sebagai suatu hasil reagensia tertentu dapat dipakai sebagai uji terhadap suatu ion tertentu.
Namun pengendapan dapat juga digunakan untuk pemisahan. Untuk melakukan hal ini suatu
reagensia yang sesuai ditambahkan, yang membentuk endapan (endapan-endapan) dengan
hanya satu atau beberapa ion yang ada dalam larutan. Setelah penambahan reagensia dalam
jumlah yang sesuai endapan disaring dan dicuci. Kemudahan suatu endapan disaring dan dicuci
tergantung sebagian besar struktur morfologi endapan yaitu pada bentuk dan ukuran kristal-
kristalnya. (VOGEL,1985)
Tujuan Praktikum
Prinsip percobaan
AgNO3 pada awal titrasi akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan AgCl yang
berwarna putih. Bila semua ion Cl- sudah habis bereaksi dengan ion Ag+ dari AgNO3, maka
kelebihan sedikit ion Ag+ akan bereaksi dengan ion CrO42- dari indikator K2CrO4 yang
ditambahkan. Pembentukan endapan warna merah bata dari Ag2CrO4 menandakan bahwa titik
akhir titrasi telah tercapai.
Reaksi yang terjadi selama proses titrasi adalah sebagai berikut:
Fase awal titrasi : Ag+ (aq) + Cl-(aq) → AgCl(s) ↓ ( putih)
Fase pada titik akhir titrasi : Ag+(aq) + CrO42-(aq) → Ag2CrO4 (merah bata)
2
Prosedur Percobaan
2. Prosedur
2.1. Pembuatan larutan baku NaCl 0,1 N 250 mL
a) Timbang dengan teliti NaCl sebanyak 1,462 g dan masukkan ke dalam labu
ukur 250 mL.
b) Tambahkan aquadest sampai tanda tera, tutup labu ukur dan homogenkan
sampai NaCl larut sempurna.
2.2. Pembuatan larutan baku AgNO3 0,1 N 250 mL
a) Timbang dengan teliti AgNO3 sebanyak 4,246 g dan masukkan ke dalam labu
ukur 250 mL.
b) Tambahkan aquadest sampai tanda tera, tutup labu ukur dan homogenkan
sampai AgNO3 larut sempurna.
2.3. Pembuatan larutan indicator K2CrO4 5% 100 mL
a) Timbang dengan teliti K2CrO4 sebanyak 5 g dan masukkan ke dalam labu ukur
100 mL.
b) Tambahkan aquadest sampai tanda tera, tutup labu ukur dan homogenkan
sampai K2CrO4 larut sempurna.
2.4. Pembakuan larutan AgNO3 0,1 N dengan NaCl 0,1 N metode Mohr
a) Masukkan larutan AgNO3 ke dalam buret, sebelumnya dibilas dulu dengan
larutan AgNO3 tersebut.
b) Pipet 25 mL larutan NaCl 0.1 N dengan pipet volume lalu dimasukkan ke
dalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan 1-2 tetes indikator K2CrO4.
c) Titrasi larutan NaCl dengan AgNO3 sampai terjadi perubahan warna menjadi
merah bata dan terdapat endapan putih. Catat volume AgNO3.
d) Lakukan titrasi minimal duplo (dua kali ulangan).
3
2.5. Penetapan kadar klorida pada sampel garam dapur
a) Sampel garam dapur ditimbang sebanyak 0,5 gram dan dimasukkan ke dalam
labu ukur 100 mL, tepatkan dengan aquadest sampai tepat tanda batas.
b) Pipet 25 mL larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer dan tambahkan 2 tetes
indikator K2CrO4.
c) Titrasi dengan larutan AgNO3 sampai titik akhir tercapai.
d) Catat volume AgNO3 dan lakukan titrasi minimal duplo.
e) Hitung kadar klor dalam sampel.
1. Hasil
1.1. Pengamatan
• Penimbangan pembuatan larutan baku NaCl 0,1 N
Penimbangan Hasil (g)
a) Berat Kaca arloji kosong 19,652 g
b) Berat Kaca arloji + NaCl 21,114 g
c) Berat NaCl (b – a) 1,462 g
1 25,5 mL 25 mL
2 25,7 mL 25 mL
Rata-rata 25,6 mL 25 mL -
4
• Penetapan kadar sampel
Titrasi ke Volume AgNO3 (mL) Volume sampel (mL) Dokumentasi
1 20,6 mL 25 mL
2 20,7 mL 25 mL
Rata-rata 20,65 mL 25 mL -
1.2. Perhitungan
• Perhitungan pembuatan larutan baku NaCl 0,1 N 250 mL
Dik : BM NaCl = 58,5 g/mol Valensi NaCl = 1
V = 250 mL → 0,25 L N = 0,1 N
massa (g)
N= × valensi
BM × V (L)
massa (g)
0,1 N = g ×1
58,5 × 0,25 L
mol
massa (g) = 1,462 gram
Jadi, untuk membuat larutan baku NaCl 0,1 N sebanyak 250 mL diperlukan
NaCl sebanyak 1,462 gram.
Jadi, untuk membuat larutan baku AgNO3 0,1 N sebanyak 250 mL diperlukan
AgNO3 sebanyak 4,246 gram.
5
• Perhitungan standarisasi larutan AgNO3 0,1 N dengan larutan NaCl 0,1 N
Dik : NNaCl = 0,1 N VAgNO3 = 25,6 mL
VNaCl = 25 mL
NNaCl × VNaCl
NAgNO3 =
VAgNO3
0,1 N × 25 mL
NAgNO3 =
25,6 mL
NAgNO3 = 0,0977 N
Dari standarisasi larutan AgNO3 0,1 N dengan larutan NaCl 0,1 N didapatkan
konsentrasi larutan AgNO3 sebesar 0,0977 N.
• Perhitungan penetapan kadar sampel
100
Dik : VAgNO3 = 20,65 Ml fp = 25
Dari penetapan kadar klorida didapatkan kadar klorida pada garam dapur
sebesar 1,15%.
2. Pembahasan
Argentometri merupakan analisis volumetri berdasarkan atas reaksi
pengendapan dengan menggunakan larutan standar argentum. Atau dapat juga
diartikan sebagai cara pengendapan atau pengendapan kadar ion halida atau kadar
Ag+ itu sendiri dari reaksi terbentuknya endapan dan zat uji dengan titran AgNO3.
Ada dua percobaan pada praktikum ini, pertama yaitu standarisasi larutan
AgNO3 0,1 N dengan larutan NaCl 0,1 N dan yang kedua yaitu penetapan kadar
klorida pada sampel garam dapur.
6
Metode yang digunakan pada standarisasi AgNO3 dengan NaCl maupun
penetapan kadar klorida pada sampel garam dapur adalah metode Mohr dengan
indikator K2CrO4. Penambahan indikator ini akan menjadikan warna larutan
menjadi kuning. Titrasi dilakukan hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen
ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi merah bata dan munculnya
endapan merah.
Penambahan AgNO3 terus-menerus akan membuat ion Cl- habis diikat oleh ion
Ag+ dari AgNO3. Apabila ion Cl- sudah habis bereaksi maka kelebihan ion Ag+
selanjutnya bereaksi dengan CrO42- yang berasal dari indikator K2CrO4 yang
ditambahkan dan membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata, yang
berarti titik akhir titrasi telah tercapai dan harus segera dihentikan.
Adapun volume AgNO3 yang digunakan selama standarisasi adalah 25,5 mL
untuk titrasi pertama dan 25,7 mL untuk titrasi kedua dengan hasil perhitungan
normalitas AgNO3 yang didapatkan yaitu sebesar 0,0977 N. Larutan AgNO3 yang
dibuat adalah dengan konsentrasi 0,1 N namun saat dilakukan pembakuan
didapatkan konsentrasi larutan AgNO3 0,0977 N. Hal ini bisa disebabkan karena
AgNO3 merupakan garam yang tidak stabil karena mudah terurai oleh cahaya,
terutama cahaya matahari. Oleh karena itu perlu dilakukan standarisasi sebelum
digunakan.
Sedangkan volume AgNO3 yang digunakan selama penetapan klorida adalah
20,6 mL untuk titrasi pertama dan 20,7 mL untuk titrasi kedua dengan hasil
perhitungan didapatkan kadar klorida pada sampel garam dapur sebesar 1,15%.
Selama titrasi dengan metode Mohr, larutan sampel harus diaduk dengan baik.
Hal tersebut mencegah terjadinya terjadi kelebihan titran yang menyebabkan
indikator mengendap sebelum titik ekivalen tercapai, dan dioklusi oleh endapan
AgCl yang terbentuk kemudian yang mengakibatkan titik akhir yang diperoleh
menjadi tidak tajam. Gangguan pada titrasi ini antara lain disebabkan oleh :
a. Ion yang akan mengendap lebih dulu dari AgCl, misalnya: F, Br, CNSˉ.
b. Ion yang membentuk kompleks dengan Ag⁺, misalnya: CNˉ, NH₃ diatas pH
c. Ion yang membentuk kompleks dengan Clˉ, misalnya: Hg²⁺.
d. Kation yang mengendapkan kromat, misalnya: Ba²⁺.
7
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Wahyusuri, Petri. 2014. Penentuan Kadar Klorida dengan Metode Mohr. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah.
Hidayati, Nurul dkk. 2018. Modul Praktikum Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Sahid.
Kusumaningrum, Widya dkk. 2014. Penentuan Kadar Ion Klorida dengan Metode
Argentometri (Metode Mohr). Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.