Pada praktikum identifikasi kation ini, kami melakukan identifikasi terhadap kation
golongan I, II, III, IV, dan V, serta melakukan pemisahan dan penentuan jenis kation pada
larutan sampel yg masih belum diketahui kandungannya.
Untuk kation gol I larutan yg diuji adalah Ag+ ( yg berasal dari larutan AgNO3 ) dan
Pb+ ( yg berasal dari larutan PbCl2 ). Untuk gol II kation yg diuji adalah CU2+ ( yg berasal
dari larutan CuSO4) dan Hg2+ ( yg berasal dari HgCl2). Untuk gol III, kation yg diuji adalah
Fe3+ ( yang berasal dari FeCl3 ), Al3 (yg berasal dari larutan Al(OH)3 ), dan Zn2+ (yg
berasal dari ZnSO4). Untuk gol IV, kation yg diujiadalah Ba+ ( yg berasal dari BaCl2 ),
Mg2+ ( yg berasal dari MgCl2 ), dan Ca2+ ( yg berasal dari CaCl2 ). Sedangkan untuk kation
gol V kation yg diuji adalah K+ ( yg bersal dari larutan KOH ) dan NH4+ ( yg berasal dari
larutan NH4Cl )
Berdasarkan hal diatas maka Pb2+ dan Ag+ merupakan kation gol I hal
ini bisa kita lihat bahwa saat larutan PbCl2 dan AgNO3 ditambahkan HCl
terbentuk endapan putih. Hal ini sesuai dengan teori yg ada yaitu kation gol I
akan membentuk endapan putih dengan asam klorida encer. Untuk
membedakan Ag dengan Pb dapat menggunakan reagen K2CrO4 yaitu apabila
PbCl2 ditambahkan K2CrO4 akan membentuk endapan kuming, sedangkan
apabila AgNO3 ditambahkan K2CrO4 akan terbentuk endapan coklat
kemerahan.
Dalam hasil pengamatan, kami mendapatkan salah satu hasil yg tidak
sesuai dengan teori yang ada, yaitu ketika PbCl2 ditambahkan 10 tetes NaOH
1M hasil yg kami dapatkan yaitu larutan berwarna bening, sedangkan menurut
teori yg ada larutan PbCl2 apabila ditambahkan NaOH akan menghasilkan
endapan putih. Hal ini bisa saja terjadi karena disebabkan oleh:
Kesalahan dalam pembuatan larutan maupun reagennya sehingga
larutan tersebut tidak membentuk endapan. Terbentuknya endapan atau
tidak dalam suatu reaksi itu tergantung kelarutan dari zat yg terlarut
yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam sejumlah
tertentu pada suhu tertentu. Kelarutan ini diartikan sebagai konsentrasi
bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh pada suhu tertentu.
Kesalahan yg disebabkan oleh cara pengambilan larutan atau reagen.
Proses pengendapan juga bisa tidak terjadi atau hasil yang didapatkan
tidak sesuai dengan teori apabila seseorang praktikum terlalu banyak
atau terlalu sedikit menambahkan reagen kedalam larutan yang akan
diidentifikasi kationnya.
B. Identifikasi kation Gol II
Berdasarkan hal diatas maka Cu2+ dan Hg2+ merupakan kation gol II,
hal ini bisa kita lihat bahwa saat larutan CuSO4 dan HgCl2 ditambahkan
dengan NaOH akan terbentuk endapan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada
yaitu kation gol II akan membentuk endapan dengan hidrogen sulfida atau bisa
juga dengan NaOH, untuk membedakan antara Cu2+ dan Hg2+ dapat
menggunakan reagen NaOH yaitu apabila CuSO4 ditambah NaOH akan
terbentuk endapan berwarna biru, sedangkan apabila HgCl2 ditambah NaOH
akan terbentuk endapan berwarna kuning.
Berdasarkan hal diatas maka Fe3+ , Al3+, dan Zn2+ merupakan kation gol
III hal ini bisa kita lihat bahwa saat larutan FeCl3, Al (OH)3 dan ZnSO4
ditambah KOH akan terbentuk endapan, hal ini sesuai dengan teori yg ada,
yaitu kation gol III akan membentuk endapan dengan ammonium sulfida
dalam suasana netral, atau dalam praktikum ini menggunakan KOH.
Dalam hasil pengamatan, kami mendapatkan beberapa hasil yg tidak
susuai dengan teori yg ada yaitu larutan ZnSO4 ditambah 10 tetes NaOH 1M
dan larutan Al (OH)3 ditambah 10 tetes ammonium, hal ini dapat terjadi karena
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
Kesalahan dalam pembuatan larutan maupun reagennya sehingga
larutan tersebut tidak membentuk endapan. Terbentuknya endapan atau
tidak dalam suatu reaksi tergantung kelarutan dari zat yg terlarut yaitu
jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam sejumlah tertertu.
Kelarutan ini diartikan sebagai konsentrasi bahan pelarut dalam suatu
larutan jenuh pada suhu tertentu. Jadi apabila seseorang praktikum
salah dalam pembuatan larutan ataupun reagen, dalam hal ini
konsentrasinya tidak sesuai maka dalam reaksi tersebut tidak terjadi
pengendapan.
Kesalahan yang disebabkan oleh cara pengambilan larutan atau reagen.
Proses pengendapan juga bisa tidak terjadiatau hasil yg didapatkan
tidak sesuai dengan teori apabila seseorang pratikum terlalu banyak
ataupun terlalu sedikit menambahkan reagen kedalam larutan yang
akan diidentifikasi kationnya.