Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KIMIA DASAR

OLEH :

NAMA : GABRIEL SIANTURI

NIM : 2002029

GRUP/KELAS : TEKNIK KIMIA A

JUDUL PRAKTIKUM : PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

TANGGAL PRAKTIKUM : 03 DESEMBER 2020

ASISTEN : AGUS TRIAN

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

MEDAN

2020

z
BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan : PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

B. Tujuan Percobaan :

1. Untuk memahami warna ,bau yang terdapat dari suatu larutan melalui uji warna
dan bau

2. Dapat menentukan perubahab wujud dari suatu larutan hablur dengan


menggunakan uji pemanasan

3. Dapat menentukan reaksi nyala dalam suatu larutan dan hablur

C. Tanggal Percobaan : 03 DESEMBER 2020

z
BAB II

LANDASAN TEORI

Analisa diartikan sebagai usaha pemisahan suatu kesatuan pengertian ilmiah usaha
pemisahan suatu kesatuan pengertian ilmiah atau suatu kesatuan bahan menjadi
senyawa-senyawa penyusun yang kemudia dapat dipakai sebagai data untuk menetap
kan komposisi dari bahan tersebut. Kimia analitik merupakan bagian dari ilmu kimia
yang mempelajari tentang penentuan atau pemisahan komposisi suatu bahan(analia
kimia),baik yang berupa senyawa organic atau pun senyawa anorganik. Analisa kimia
dapat di golongkan mrenjadi dua bagian yaitu analisis kimia kualitatif, dan analisis
kimia kuantitatif.(Mahmudah,2017:1)

Analisa secara kualitatif merupakan metode analisa kimia yang di gunakan unutk
mengenali atau terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifatkimia dan fisiknya.
Analisi kualitatif dibagi menjadi pemeriksaan pendahuluan meliputi : Pengamatan fisik
secara organoleptik,pengamatan bentuk dan warna nyala. Penamatan secara
organoleptik merupakan langkah awal dalam pemeriksaan pendahuluan yang
meliputi(Mahmuda,2017:1):

1. Bau
Mengenai bau,jangan sekali-kali mendekatkan muka dan hidung pada zat
tersebut,teapi dikipas-kipaskan ke hidung.
2. Bentuk dan warna
Diamati apakah zat yang akan diselidiki berada dalam larutan atau zat padat.
Masing-masing ion dalam larutan akan memberikan warna yang khas.
3. Sifat higroskopis ke hidung
Ada beberapa zat yang mempunyai sifat yang mudah menerap uap air.

Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering di tetapkan untuk analisi zat-zat padat,sedangkan reaksi kering digunakan
untuk analisis zat-zat dalam larutan(Mahmuda,2017:1)

Dalam analisa pendahuluan klasik meliputi uji mutu boraks,uji nyala,dan uji reaksi
dengan asam sulfat encer dan pekat. Pengamatan pada uji boraks dilakukan dengan
mengamati pembentukan warna tertentu suatu senyawa yang melekat pada manic yang
mempunyai reaksi kimia yang sama karena mengandung gugud ikatan rangkap tiga
yang menghubungkan atom-atom karbon juga dianggap gugus fungsional sebab lebih
reaktif dari pada ikatan tunggal karbon-karbon.(clark,2003).

Oksida alcohol mudah tebrbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Oleh karena itu,etanol digunakan sebagai bahan bakar spiritus(Fessenden,2003).

z
Uji nyala dapat mengamati warna nyala senyawa yang di panaskan dengan
pembakar Bunsen,beberapa logam memberikan warna spectrum yang khas apabila
dikenakan pada nyala Bunsen. Natrium memberikan nyala warna hijau dan
sebagainya(Mahmudah,2017:2).

Ujia warna,bau,serta bentuk atau wujud sampel sebagai berikut:

1. Merah : Pb3 O4, HgL2 ,K 3 [F3 (CN)6 ]


2. Merah jingga : Dikromat
3. Kuning : K 4 [Fe(CN)6 ],3H3 O,FeCL3 ,dan kromat
4. Biru : Garam-garam kobaly anhidrat,garam-garam tembaga
5. Hijau : Garam-garam besi(II),garam besi (II),garam-garam nikel,Cu Cl2
6. Coklat : Fe3 O4
7. Hitam : MNO4

Setelah tahap pemeriksaan secara organoleptik,maka tahap selanjunya adalah uji


kelarutan. Pemeriksan kelarutan bertujuan memeriksa apakah zat tersebut larut dalam
air atau tidak dimana jika di ketahui ke larutan nya makan bisa di hilangkan
kemungkinan-kemungkinan lain. Misalnya,jika suatu zat sukar larut maka sudah pasti:

1. Zat tersebut bukan garam-garam dari persenyawaan Nitrat.


2. Zat tersebut bukan garam-garam dari unsur Na,K
3. Zat tersebut merupakan logam atau oksida lohagm kecuali oksida dan
Na,K,Ba,Sr,dan Ca
Pembebasan gas dapat di golongkan tergantung pada sifat asam,basa,warna dan
bau dari uap yang di timbulkn
a. Uap berwarna
Hampir selalu menandakan pengukuran zat
b. Uap asam
Diperiksa dengan lakmus (Misalnya SO2 dari sulphit,sulphat)
c. Uap basa
Diperiksa dengan lakmus ( Misalnya NH3 dari garam garam ammonium)

Pemanasan di lakukan pada tabung reaksi untuk mengamati suatu zat yang jika di
panaskan menimbulkan gejala-gejala seperti terjadi sublimasi,pelelehan,atau penguraian
yang disertai perubahan warna,atau di bebaskan suatu gas yang dapat di kenali dari sifat
–sifat khas tertentu.

Gugus fungsi adalah suatu atom yang tidak melekat pada suatu senyawa dan
berperan memberikan sifat yang khas dan berpengaruh pada sifat fisik dan kimia
senyawa tersebut. Senyawa organic yang mempunyai ikatan tunggal karbon-karbon dan
karbon oksigen dalam senyawa organic biasanya tidak relative karena mereka non polar.

z
Fenol adalah zat Kristal tidak berwarna yang memiliki bau khas. Fenol memiliki
sifat cenderung asam karena ia dapat melepaskan 𝐻 + dari gugus hidroksil dan memilki
kelarutan terbatas dalam air.

Gugus karboksil merupakan gugus fungsional dalam asam-asam karboksilat


misalnya asam asetat,asam sitrat,asam beritoete,asamoksalat dan nilai lain.Dalam air
asam karboksilat terdisosiasi menjadi ion karboksilat dan ion hidroksonium. Beberapa
reaksi yang menunjukan adanya gugus karboksilat adalah seperti memerahkan kertas
lakmus biru dengan alcohol menghasilkan hidrogrn dengan alcohol menghasilakan ester
yang berbau harum,melepaskan iodium dan campuran KL dan KLO3 dan melepaskan
belerang dari larutan ionsulfat .(Petruc,1992).

Alkohol suatu atom yang tidak melekat pada suatu senyawa dan berperan pada suatu
senyawa dan berperan memberikan sifat yang khas dan berpengaruh pada sifat fisik dn
kimia senyawa tersebut. Senyawa organic yang mempunyai ikatan tunggal karbon-
karbon dan karbon oksigen dalam senyawa organic biasanya tidak relative karena
mereka non polar.

Warna tidak di ambil suatu kesimpulan yang pasti misalnya suatu larutan berwarna
kuning tidak selalu mengandung Fe3+ dan lain-lain.

Bila zat di larutkan dalam air atau dalam encer ,warna larutan harus di perhatikan
karena mungkin memberikan keterangan harga yang berharga

Dalam uji nyala senyawa-senyawa dari beberapa logam tertentu dapat menimbulkan
warna-warna khas kepada nyala pembakar Bunsen . Prinsip nya adalah sederhana yaitu
dengan melibatkan perubahaan warna nyala api. Karena beberapa logam memeberikan
warna nyala yang khas bila di bakar pada nyala Bunsen .

z
BAB III

ALAT DAN BAHAN

A. Alat

N Nama Ukuran Jumlah Gambar Alat


o.
1 Tabung reaksi 10 buah

2. Rak tabung 1 buah

3. Gegep Kayu 1 buah

4. Spatula
6 buah

5. Bunsen 1 buah

z
6. Botol semprot 1 buah

7. Kawat platina 1 buah

8. Korek Api 1 1.buah

B. Bahan

No. NAMA JUMLAH


1. CuS𝑂4.5𝐻2 O(Tembaga II sulfat pentihidrat) 1 Spatula
2. NiS𝑂4.6𝐻2 O(Nikel II sulfat heksahidrat) 1 Spatula
3. 𝐾2 C𝑟2 𝑂7(Pottasium dikromat) 1 Spatula
4. C𝐻3 COOH(Asam asetat) 1 Spatula
5. N𝐻4 OH(Amonia hidroksida) 1 Spatula
6. N𝑎+ (Natrium) 10 ml
7. 𝐾 + (Kalium) 10 ml
8. Stronsium 10 ml
9. Aquadest 10 ml

z
BAB IV

PROSEDUR KERJA

A. Prosedur Kerja.

1. Prosedur Kerja Uji Warna

B. Gambar Rangkaian.
No Gambar Rangkaian Keterangan
1 𝐾2 C𝑟2 𝑂7 Diambil Hablur 𝐾2 C𝑟2 𝑂7
dan di masukkan ke dalam
tabung reaksi kemudian di
jepit dengan gegep kayu,lalu
dipanaskan di atas api
Bunsen hingga warna
orange menjadi warna
merah.

2. NiSO4.5H2O Diambil hamblur


NiSO4.5H2O dan di
masukkan ke dalam tabung
reaksi kemudian di jepit
dengan gegep kayu,lalu di
pansakan di atas api
Bunsen hingga warna hijau
tua menjadi hijau muda.
3. CuSO4.5H2O Diambil hablur
CuSO4.5H2O dan
dimasukkan kedalam tabung
reaksi kemudian dimasukan
ke dalam tabung reaksi

z
kemudian di jepit dengan
gegep kayu,lalu di panaskan
di atas api Bunsen hingga
warna biru menjadi putih.

1. Prosedur kerja uji bau

No Gambar rangkaian Keterangan


1. CH3COOH Masukkan CH3COOH ke
dalam beaker glass,mulai
mencoba mencium aroma
atau bau zat dengan
mengibaskan tangan dari
arah tabung reaksi glass
kearah hidung. CH3COOH
mengeluarkan bau cuka.

2. NH4OH Masukkan NH4OH ke


dalam beaker glass,mulai
mencoba mencium aroma
atau bau zat dengan
menghibaskan tangan dari
arah tabung reaksi glass kea
rah hidung. NH4OH
mengeluarkan bau pesing.

z
2. Prosedur kerja menyublin

No Gambar rangkaian Keterangan


1. C6H5COOH Diambil larutan Benzoat
dengan spatula dan
masukkan kedalam tabung
reaksi,lalu tambahkan
dengan aquadest lalu di
panaskan di atas api
Bunsen sampai terbentuk
titik-titik air di dinding
tabung

2. CH4N2O Diambil lautan urea


dengan spatula dan
masukkan kedalam tabung
reaksi,lalu tambahkan
dengan aquadest lalu di
panaskan di atas api
Bunsen sampai terbentuk
titik-titik air di dinding
tabung

3. Prosedur uji pembebasaan gas-gas

No Gambar rangkaian Keterangan


1. (NH4)2SO4 . Diambil larutan
(NH4)2SO4 menggunkan
spatula lalu masukkan ke
dalam tabung
reaksi,kemudian di
encerkan dengan aquadest
kemudian di ujung tabung
di pasang lakmus biru
setelah itu jepit tabung
dengan gegep kayu dan di
panaskan di api Bunsen.
Sehingga membentuk
warna merah pada lakmus.
dan menguap.

z
2. (NH4)2Cl Diambil larutan (NH4)2CL
menggunkan spatula lalu
masukkan ke dalam tabung
reaksi,kemudian di
encerkan dengan aquadest
kemudian di ujung tabung
di pasang lakmus biru
setelah itu jepit tabung
dengan gegep kayu dan di
panaskan di api Bunsen.
Lakmus biru tidak
berubah dan menguap.

4. Prosedur kerja Uji Nyala

No Gambar rangkaian Keterangan


1. Sterilisasi kawat platina
dengan larutan HCl. Ujung
platina di bakar di atas api.

2. Setelah di
strelisasi,celupkan kawat
platina ke dalam natrium
kemudian di bakar hingga
terbentuk nyala api
berwarna Kuning.

z
3. Setelah itu celupkan
kembali dengan larutan
HCL pekat untuk melepas
sisa zat yg menempel di
kawat,kemudian bakar
kembali. Kawat platina yg
sudah di
sterilisasi,kemudian
dicelupkan ke dalam
stronsium,lalu di bakar di
atas api Bunsen ,hingga
terbentuk nyala api
berwarna Merah.

4. Strelisasi kembali kawat


platina dengan HCL
pekat,dan bakar kembali.
Setelah selesai di sterilisasi
celupkan kawat platina ke
dalam kalium,lalu bakar di
atas api Bunsen,hingga
terbentuk nyala api
berwarna Merah-Ungu.

z
BAB V

DATA PENGAMATAN

A. Data.
1. Penelitian rupa
A. Bau
B. Warna
2. Pemanasan
A. Perubahan wujud
B. Menyublin
C. Pembebasan gas-gas
3. Reaksi nyala dengan kawat platina

B. Pengamatan.
1. Penelitian rupa
a. Uji warna
1. CuS𝑂4.5𝐻2 O Berwarna biru
2. NiS𝑂4.6𝐻2 O Berwarna hijau tua
3. 𝐾2 𝐶𝑟2 𝑂7 Berwarna orange
b. Uji bau
1. CuS𝑂2.5𝐻2 O Bau khas cuka
2. N𝐻4 OH Bau khas pesing
2. Pemanasan
a. Perubahan warna
1. CuS𝑂4 .5𝐻2 O Biru menjadi putih

2. NiS𝑂4. 6𝐻2 O Hijau tua menjadi hijau muda

4. K2Cr2O7 Oranye

b. Menyublin

1. Asam benzoate Menyublin (Terdapat bintik air pada


dinding tabung reaksi

z
2. Urea Menyublin (Terdapat bintik air pada
dinding tabung reaksi reaksi

c. Pembebasan gas-gas

1. (N𝐻4 )2 S𝑂4 + Aquadest Lakmus biru berubah menjadi merah

2. (N𝐻4 )2 Cl + Aquadest Lakmus biru tidak berubah warna

3. Reaksi kimia(Nyala Zat)

1. Stronsiu Warna nyala Merah

2. Natrium Warna nyala Kuning

3. Kalium Warna nyala ungu

z
BAB VI
ANALISA DATA

A. Analisa Data
1. Penentuan Rupa
a. Uji warna
b. Uji bau
2. Uji bau
a. Perubahan wujud
b. Menyublin
c. Pemanasan gas
3. Reaksi kimia(Reaksi nyala)

B. Reaksi
1. Penelitian Rupa
a. Uji warna
1. 𝐶𝑢2+ + SO42− CuSO4 = (Biru)
2. 𝑁𝑖 2+ + SO42− NiSO4 = (Hijau)
3. 2𝐾 + + C𝑟2 𝑂72− 𝐾2 C𝑟2 𝑂7 = (Orange)
b. Uji bau
1. 2N𝑎+ + 𝑆 2− Na2S (Bau belerang)
2. Na4+ + O𝐻 − NH4OH (Bau Amonia)
3. CH3COO + 𝐻 + CH3COOH (Bau Cuka)
2. Pemanasan
a. Perubahan warna
1. CuSO4.5H2O
2. FeSO4.7H2O
b. Menyublin
1. H𝑔2+ + 2C𝑙 − HgCl2
2. Z𝑛2+ + SO42− ZnSO4
c. Pembebasan gas

z
1. Co2 + Ba (OH)2 Na2CO3
2. NH4CL + NaOH NH3

3. NHSO3 HSO3−

3. Reaksi nyala
1. K + Api Warna ungu
2. Na + Api Warna Kuning
3. Sr + Api Warna merah

z
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1 . Berdasarkan hasil dari praktikum dapt di simpulkan
Warna yg di hasilkan dari
Larutan NiSO4 = Hijau
Larutan CuSo4 = Biru
Larutan

B. Saran

Pada saat melakukan percobaan sebaiknya lebih memperhatikan cara mencium


bauk spesifik yang timbul pada saat melakukan uji bau dari sampel.Pakai alat
pelindng tubuh agar terhindar dari cedera ringan maupun serius,

z
DAFTAR PUSTAKA

1. Mahmudah,Rifa’atul.2017.Petunjuk praktikum kimia anlisa 1,


2. Http:)//id.m.wikipedia.org/wiki higroskopi
3. Petrucci,R.H.1995.General chemistry penerbit erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai