OLEH :
NIM : 2002029
MEDAN
2020
z
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Percobaan :
1. Untuk memahami warna ,bau yang terdapat dari suatu larutan melalui uji warna
dan bau
z
BAB II
LANDASAN TEORI
Analisa diartikan sebagai usaha pemisahan suatu kesatuan pengertian ilmiah usaha
pemisahan suatu kesatuan pengertian ilmiah atau suatu kesatuan bahan menjadi
senyawa-senyawa penyusun yang kemudia dapat dipakai sebagai data untuk menetap
kan komposisi dari bahan tersebut. Kimia analitik merupakan bagian dari ilmu kimia
yang mempelajari tentang penentuan atau pemisahan komposisi suatu bahan(analia
kimia),baik yang berupa senyawa organic atau pun senyawa anorganik. Analisa kimia
dapat di golongkan mrenjadi dua bagian yaitu analisis kimia kualitatif, dan analisis
kimia kuantitatif.(Mahmudah,2017:1)
Analisa secara kualitatif merupakan metode analisa kimia yang di gunakan unutk
mengenali atau terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifatkimia dan fisiknya.
Analisi kualitatif dibagi menjadi pemeriksaan pendahuluan meliputi : Pengamatan fisik
secara organoleptik,pengamatan bentuk dan warna nyala. Penamatan secara
organoleptik merupakan langkah awal dalam pemeriksaan pendahuluan yang
meliputi(Mahmuda,2017:1):
1. Bau
Mengenai bau,jangan sekali-kali mendekatkan muka dan hidung pada zat
tersebut,teapi dikipas-kipaskan ke hidung.
2. Bentuk dan warna
Diamati apakah zat yang akan diselidiki berada dalam larutan atau zat padat.
Masing-masing ion dalam larutan akan memberikan warna yang khas.
3. Sifat higroskopis ke hidung
Ada beberapa zat yang mempunyai sifat yang mudah menerap uap air.
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering di tetapkan untuk analisi zat-zat padat,sedangkan reaksi kering digunakan
untuk analisis zat-zat dalam larutan(Mahmuda,2017:1)
Dalam analisa pendahuluan klasik meliputi uji mutu boraks,uji nyala,dan uji reaksi
dengan asam sulfat encer dan pekat. Pengamatan pada uji boraks dilakukan dengan
mengamati pembentukan warna tertentu suatu senyawa yang melekat pada manic yang
mempunyai reaksi kimia yang sama karena mengandung gugud ikatan rangkap tiga
yang menghubungkan atom-atom karbon juga dianggap gugus fungsional sebab lebih
reaktif dari pada ikatan tunggal karbon-karbon.(clark,2003).
Oksida alcohol mudah tebrbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Oleh karena itu,etanol digunakan sebagai bahan bakar spiritus(Fessenden,2003).
z
Uji nyala dapat mengamati warna nyala senyawa yang di panaskan dengan
pembakar Bunsen,beberapa logam memberikan warna spectrum yang khas apabila
dikenakan pada nyala Bunsen. Natrium memberikan nyala warna hijau dan
sebagainya(Mahmudah,2017:2).
Pemanasan di lakukan pada tabung reaksi untuk mengamati suatu zat yang jika di
panaskan menimbulkan gejala-gejala seperti terjadi sublimasi,pelelehan,atau penguraian
yang disertai perubahan warna,atau di bebaskan suatu gas yang dapat di kenali dari sifat
–sifat khas tertentu.
Gugus fungsi adalah suatu atom yang tidak melekat pada suatu senyawa dan
berperan memberikan sifat yang khas dan berpengaruh pada sifat fisik dan kimia
senyawa tersebut. Senyawa organic yang mempunyai ikatan tunggal karbon-karbon dan
karbon oksigen dalam senyawa organic biasanya tidak relative karena mereka non polar.
z
Fenol adalah zat Kristal tidak berwarna yang memiliki bau khas. Fenol memiliki
sifat cenderung asam karena ia dapat melepaskan 𝐻 + dari gugus hidroksil dan memilki
kelarutan terbatas dalam air.
Alkohol suatu atom yang tidak melekat pada suatu senyawa dan berperan pada suatu
senyawa dan berperan memberikan sifat yang khas dan berpengaruh pada sifat fisik dn
kimia senyawa tersebut. Senyawa organic yang mempunyai ikatan tunggal karbon-
karbon dan karbon oksigen dalam senyawa organic biasanya tidak relative karena
mereka non polar.
Warna tidak di ambil suatu kesimpulan yang pasti misalnya suatu larutan berwarna
kuning tidak selalu mengandung Fe3+ dan lain-lain.
Bila zat di larutkan dalam air atau dalam encer ,warna larutan harus di perhatikan
karena mungkin memberikan keterangan harga yang berharga
Dalam uji nyala senyawa-senyawa dari beberapa logam tertentu dapat menimbulkan
warna-warna khas kepada nyala pembakar Bunsen . Prinsip nya adalah sederhana yaitu
dengan melibatkan perubahaan warna nyala api. Karena beberapa logam memeberikan
warna nyala yang khas bila di bakar pada nyala Bunsen .
z
BAB III
A. Alat
4. Spatula
6 buah
5. Bunsen 1 buah
z
6. Botol semprot 1 buah
B. Bahan
z
BAB IV
PROSEDUR KERJA
A. Prosedur Kerja.
B. Gambar Rangkaian.
No Gambar Rangkaian Keterangan
1 𝐾2 C𝑟2 𝑂7 Diambil Hablur 𝐾2 C𝑟2 𝑂7
dan di masukkan ke dalam
tabung reaksi kemudian di
jepit dengan gegep kayu,lalu
dipanaskan di atas api
Bunsen hingga warna
orange menjadi warna
merah.
z
kemudian di jepit dengan
gegep kayu,lalu di panaskan
di atas api Bunsen hingga
warna biru menjadi putih.
z
2. Prosedur kerja menyublin
z
2. (NH4)2Cl Diambil larutan (NH4)2CL
menggunkan spatula lalu
masukkan ke dalam tabung
reaksi,kemudian di
encerkan dengan aquadest
kemudian di ujung tabung
di pasang lakmus biru
setelah itu jepit tabung
dengan gegep kayu dan di
panaskan di api Bunsen.
Lakmus biru tidak
berubah dan menguap.
2. Setelah di
strelisasi,celupkan kawat
platina ke dalam natrium
kemudian di bakar hingga
terbentuk nyala api
berwarna Kuning.
z
3. Setelah itu celupkan
kembali dengan larutan
HCL pekat untuk melepas
sisa zat yg menempel di
kawat,kemudian bakar
kembali. Kawat platina yg
sudah di
sterilisasi,kemudian
dicelupkan ke dalam
stronsium,lalu di bakar di
atas api Bunsen ,hingga
terbentuk nyala api
berwarna Merah.
z
BAB V
DATA PENGAMATAN
A. Data.
1. Penelitian rupa
A. Bau
B. Warna
2. Pemanasan
A. Perubahan wujud
B. Menyublin
C. Pembebasan gas-gas
3. Reaksi nyala dengan kawat platina
B. Pengamatan.
1. Penelitian rupa
a. Uji warna
1. CuS𝑂4.5𝐻2 O Berwarna biru
2. NiS𝑂4.6𝐻2 O Berwarna hijau tua
3. 𝐾2 𝐶𝑟2 𝑂7 Berwarna orange
b. Uji bau
1. CuS𝑂2.5𝐻2 O Bau khas cuka
2. N𝐻4 OH Bau khas pesing
2. Pemanasan
a. Perubahan warna
1. CuS𝑂4 .5𝐻2 O Biru menjadi putih
4. K2Cr2O7 Oranye
b. Menyublin
z
2. Urea Menyublin (Terdapat bintik air pada
dinding tabung reaksi reaksi
c. Pembebasan gas-gas
z
BAB VI
ANALISA DATA
A. Analisa Data
1. Penentuan Rupa
a. Uji warna
b. Uji bau
2. Uji bau
a. Perubahan wujud
b. Menyublin
c. Pemanasan gas
3. Reaksi kimia(Reaksi nyala)
B. Reaksi
1. Penelitian Rupa
a. Uji warna
1. 𝐶𝑢2+ + SO42− CuSO4 = (Biru)
2. 𝑁𝑖 2+ + SO42− NiSO4 = (Hijau)
3. 2𝐾 + + C𝑟2 𝑂72− 𝐾2 C𝑟2 𝑂7 = (Orange)
b. Uji bau
1. 2N𝑎+ + 𝑆 2− Na2S (Bau belerang)
2. Na4+ + O𝐻 − NH4OH (Bau Amonia)
3. CH3COO + 𝐻 + CH3COOH (Bau Cuka)
2. Pemanasan
a. Perubahan warna
1. CuSO4.5H2O
2. FeSO4.7H2O
b. Menyublin
1. H𝑔2+ + 2C𝑙 − HgCl2
2. Z𝑛2+ + SO42− ZnSO4
c. Pembebasan gas
z
1. Co2 + Ba (OH)2 Na2CO3
2. NH4CL + NaOH NH3
3. NHSO3 HSO3−
3. Reaksi nyala
1. K + Api Warna ungu
2. Na + Api Warna Kuning
3. Sr + Api Warna merah
z
BAB VII
A. Kesimpulan
1 . Berdasarkan hasil dari praktikum dapt di simpulkan
Warna yg di hasilkan dari
Larutan NiSO4 = Hijau
Larutan CuSo4 = Biru
Larutan
B. Saran
z
DAFTAR PUSTAKA