PERCOBAAN 1
DISUSUN OLEH:
Nama : IRMAWATI
Kelompok : V (Lima)
Praktikum : 1
2018
I. Topik: Pemisahan Kation ke dalam Enam Golongan
II. Tujuan: Mempelajari Pemisahan dan Identifikasi Kation Golongan 1
III. Dasar Teori
Kimia Analitik Kualitatif yaitu kimia analisa yang hanya membahas tentang
identifikasi ada atau tidak adanya unsur atau suatu zat didalam suatu bahan. Dalam
melakukan analisa kualitatif digunakan sifat-sifat fisik sampel tersebut seperti warna,
bau, indeks bias, titik didih, massa jenis serta kelarutan dan sebagainya. Untuk
sampel padat, analisis pendahuluan meliputi : warna, bau, kelarutan serta keasaman.
Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk
mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation)
yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya. Analisis
kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi dimana hukum
kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi
berjalan. Contoh : Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan reaksi
pengendapan. Sedangkan analisis berdasarkan sifat fisikanya dapat diamati langsung
secara organoleptis, seperti bau, warna, terbentuknya gelembung gas atau pun
endapan yang merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya.
Reaksi yang terjadi dalam metode analisis kualitatif da pat digolongkan
menjadi reaksi spesifik, reaksi sensitif, dan reaksi selektif. Reaksi spesifik adalah
reaksi khas yang merupakan reaksi antara bahan tertentu dengan pereaksi spesifik
untuk bahan tersebut. Contoh reaksi ini adalah reaksi pada metode spot test. Reaksi
sensitif adalah reaksi peka yang mampu menunjukkan keberadaan bahan yang hanya
berjumlah sedikit sekali tetapi sudah tampak hasilnya dengan jelas. Reaksi selektif
adalah reaksi yang terjadi atas sekelompok bahan yang berbeda-beda atas suatu
pereaksi serta dapat berfungsi untuk memisahkan golongan yang berbeda. Contoh
dari reaksi selektif dapat dilihat pada uji golongan klorida dimana reaksi selektif yang
terjadi dapat memisahkan ion golongan klorida dengan ion lainnya (Harjadi 1989).
Menentukan adanya kation dan anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari
zat tunggal (satu kation dan satu anion) atau zat majemuk atau campuran (lebih dari
satu kation dan anion) memerlukan sistematika terterntu. Apabila analit berupa
larutan dapat dianalisa secara langsung, tetapi apabila berupa zat padat atu campuran
padat atau cair maka perlu dicari pelarut yang sesuai. Sampel yang padat harus
ditumbuk dengan mortar sampai halus, kemudian diambil sedikit dan dicoba
dilarutkan dalam 1 mL (a) air dingin dan panas (b) HNO3 dingin dan panas (c) HNO3
15 M dingin dan panas (d) HCl 6 M dingin dan panas (e) HCl 12 M dingin dan panas
(f) aqua regia (1 bagian HNO3 dengan 3 bagian HCl).
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan ke
dalam 6 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap reagensia. Keenam
golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut :
Golongan I :
Kation-kation golongan I diendapkan sebagai garam klorida.
Pemisahan kation golongan I tersebut dari campuran sebagai garam klorida
didasarkan fakta bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam
suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam golongan I yang terdiri atas
Ag+, Hg+, dan Pb2+. Garam klorida dari kation golongan I adalah: Hg2Cl2,
AgCl, dan PbCl2. Pemisahan masing-masing kation tersebut dilakukan
berdasarkan cara sebagai berikut:
1. PbCl2 dipisahkan dari Hg2Cl2 dan AgCl berdasarkan perbedaan
kelarutan kation, PbCl2 larut dalam air panas, sedangkan Hg2Cl2
dan AgCl tidak larut dalam air panas.
2. Hg2Cl2 dan AgCl dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan
antara kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk
dengan penambahan amonia terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah
PbCl2 terpisah. Kompleks Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam
yang bercampur dengan Hg+, sedangkan [Ag(NH3)2] tidak
berbentuk endapan.
Prinsip pokok teknik analisa kualitatif ialah mengolah dan menganilisa data-
data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai
makna. Prosedur analisa data kualitatif dibagi dalam lima langkah, yaitu :
1. Membuat kategori
Cara ini dilakukan dengan membaca berulang kali data yang ada
sehingga peneliti dapat menentukan data yang sesuai dengan penelitiannya
dan membuang data yang tidak sesuai.
2. Membuat kategori
Menentukan tema dan pola, langkah kedua adalah menentukan
kategori yang merupakan proses yang cukup rumit karena peneliti harus
mempu mengelompokkan data yang ada ke dalam suatu kategori dengan
tema masing-masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat secara
jelas.
3. Menguji hipotesa
Menguji hipotesa yang muncul dengan menggunakan data yang ada
stelah proses pembuatan kategori maka peneliti melakukan pengujian
kemungkinan berkembangannya suatu hipotesa dan mengujinya dengan
menggunakan data.
4. Mencari eksplanasi alternatif data
Proses berikutnya adalah peneliti emeberikan keterangan yang masuk
akal dengan data yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan data
tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam
data tersebut.
5. Menulis laporan
Penulisan laporan merupakan bagian analisa kualitatif yang tidak
terpisahkan. Dalam laporan ini peneliti harus mapu menuliskan kata-kata
frasa dan kalimat serta penertian secara tepat yang dapat digunakan untuk
mendekripsikan data dan hasil analisanya (Underwood, 1993).
IV. Metode Percobaan
A. Alat
No. Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Tabung reaksi - 2 buah
2. Corong gelas - 1 buah
3 Gelas kimia 50 Ml 2 buah
4. Kertas saring - 2 buah
5. Pipet tetes - 1 buah
6. Pipet volume - 1 buah
7. Penangas air - 1 buah
8. Rak tabung reaksi - 1 buah
9. Penjepit - 1 buah
B. Bahan
No. Nama Bahan Satuan Jumlah
1. Larutan sampel - 3 mL
2. Larutan H2SO4 3M 3 tetes
3. Larutan HCl 6M 2,5 mL
4. Larutan K2CrO4 0,1 M 3 tetes
5. Larutan NH3 6M 3 tetes
6. Larutan HNO3 6M 3 tetes
7. Tissue - Secukupnya
8. Aquadest - 10 mL
C. Prosedur Kerja
1. Diambil sampel yang berupa larutan jernih
2. Ditambahkan HCl tetes demi tetes
3. Didiamkan selama 10 menit
4. Dipisahkan endapan dari filtratnya menggunakan kertas saring
5. Dicuci endapan pada kertas saring menggunakan HCl 0,1 M sebanyak 1 mL.
Ditambah aquadest sebanyak 10 mL sampai endapan pada kertas saring benar-
benar bersih
6. Dipanaskan endapan dan filtrat pada gelas beaker, kemudian disaring.
7. Dibagi filtrat ke dalam 2 tabung reaksi
8. Diteteskan H2SO4 3 M kedalam tabung 1
9. Diteteskan K2CrO4 0,1 M kedalam tabung 2
10. Dicuci endapan pada kertas saring (berupa AgCl dan HgCl2) dengan air mendidih
11. Disiram endapan pada kertas saring dengan NH3 6 M sebanyak 1 mL
12. Ditambahkan HNO3 6 M pada filtrat
V. Hasil dan Pembahasan
A. Data Hasil Pengamatan
B. Saran
a. Sebelum memulai praktikum, dianjurkan agar setiap praktikan mempelajari
dan memahami prosedur kerja, alat, dan bahan agar tidak mengalami
kesulitan saat praktikum.
b. Perhatikan setiap perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan warna
maupun endapan yang terbentuk agar hasil pemisahan kation golonga 1 tepat
dan akurat.
VII. Daftar Pustaka
Day RA. Jr dan Al Underwood. 1992, Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima,
Erlangga: Jakarta.
Svehla, G. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Penerbit PT.
Kalman Media Pustaka: Jakarta.
Wahyuni, Ita Trie. 2012. Laporan Kimia Analitik Golongan I dan II.
http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-analitik-golongan-i-dan-
ii.html (diakses pada 30 September 2018)
LAMPIRAN