Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis telah mencoba untuk menyajikan makalah ini dalam bentuk yang
sedemikian rupa agar dapat membantu kita dalam mengenal Kimia Analisis
khususnya Analisis Kation Golongan IV.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai syarat untuk
menyelesaikan tugas kelompok Kimia Analisis dan agar dapat mempresentasikan
hasil makalah ini. Penulisan makalah ini didasarkan pada Teori Dasar-Dasar
Kimia Analisis. Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi
pembaca terutama bagi penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dan bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini, walaupun di
dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 03 oktober 2019

Penulis
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Teori umum......................................................................................................................................2
2.2 Pengenalan Unsur..............................................................................................................................3
2.2.1 Barium, Ba (Ar = 137,34).............................................................................................................2
2.2.2 Stronsium, Sr ( Ar : 87,62 )..........................................................................................................2
2.2.3 Kalsium, Ca (Ar = 40,08).............................................................................................................2
2.3 Uji Golongan IV..................................................................................................................................3
2.3.1 Ion Ba2+.......................................................................................................................................3
2.3.2 Ion Sr2+........................................................................................................................................4
2.4 Reagen spesifik utama.......................................................................................................................7
2.5 Reagen Spesifik Kation.......................................................................................................................7
2.5.1 Reagen Spesifik Ba2+....................................................................................................................7
2.5.2 Reagen Spesifik Sr2+....................................................................................................................8
2.5.3 Reagen Spesifik Ca2+....................................................................................................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kimia analisa adalah ilmu yang mempelajari cara – cara penganalisaan zat
kimia yang terdapat didalam suatu senyawa atau larutan yang akan dianalisa baik
jenis maupun kadarnya:
1. Analisa Kualitatif adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion
yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.
2. Analisa Kuantitatif adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion
yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.
Analisa kualitatif terdiri dari analisis kation dan analisis anion. Analisis
kation terbagi menjadi 5 golongan yakni golongan I, IIA/B, IIIA/B, IV, dan V.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa reagen spesifik utama dan spesifik kation golongan IV ?
2. Berapa jumlah reagen, reagen spesifik utama dan Reagen spesifik kation
golongan IV?
3. Apa reaksi yang terjadi diantara golongan IV dan reagennya ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui reagen spesifik utama dan spesifik kation golongan IV
2. Untuk menghitung jumlah reagen golongan IV , reagen spesifik utama dan
Reagen spesifik kation golongan IV?
3. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi diantara golongan IV dan reagennya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Umum


Kation-kation dikelompokkan dalam golongan I-V berdasarkan perbedaan
kelarutan dan suasana dalam pereaksi tertentu. Kation-kation golongan IV atau
yang disebut juga dengan golongan alkali tanah yang terdiri atas tiga kation, yaitu
Ba2+ Ca2+, dan Sr2+.
Kation-kation golongan IV tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen
sulfida, maupun ammonium sulfida, tetapi dengan ammonium karbonat (dalam
jumlah yang sedang) akan membentuk endapan putih. Uji ini harus dijalankan
dalam larutan netral atau basa. Jika tidak ada ammonium atau ion ammonium juga
akan mengendap. Endapan-endapan yang terbentuk dengan ammonium karbonat
adalah barium karbonat (BaCO3), Stronsium karbonat (SrCO3), dan Kalsium
Karbonat (CaCO3).
Golongan IV adalah golongan alkali tanah yang bersifat hampir serupa satu
dengan yang lain dalalm larutan air, sangat sukar untuk membedakannya terutama
untuk memisahkannya. Namun ada perbedaan-perbedaan dalam kelarutan
beberapa garam dalam medium bukan air. Perbedaan ini bisa dipakai sebagai
pemisahan.

2.2 Pengenalan Unsur

2.2.1 Barium, Ba (Ar = 137,34)


Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam
udara kering. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk
oksida atau hidroksida. Barium melebur pada 710 0C. Logam ini bereaksi dengan
air pada suhu ruang, membentuk barium hidroksida dan hidrogen :
Ba + 2 H2O Ba(OH)2 + H2

Asam encer melarutkan barium dengan mudah mengeluarkan hidrogen :

Ba + 2HCl BaCl2 + H2
2.2.2 Stronsium, Sr ( Ar : 87,62 )

Stronsium adalah logam putih perak, yang dapat ditempa . Storonsium


melebur pada 771 0C. Sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat barium.

2.2.3 Kalsium Ca (Ar = 40,08)

Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Ia melebur pada
0
845 C. Ia dapat bereaksi dengan oksigen membentuk kalsium oksida :
Reaksi :

2Ca + O2 2CaO

Kalsium membentuk kation Ca2+ dalam larutan berair garam-garamnya


biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali
bila anionnya berwarna. Kalsium klorida padat bersifat higroskopis dan sering
digunakan zat pengering. Kalsium klorida dan an kalsium nitrat larut dengan
mudah dalam etanol atau dalam campuran 1:1 dari etanol bebas air dan dietil eter.

2.3 Uji Golongan IV

2.3.1 Ion Ba2+


Digunakan BaCl2.2H2O

a. Uji Basah

1. Dengan larutan Amonia (NH4OH)

Tidak terdapat endapan Ba(OH)2 karena relative kelarutannya tinggi, jika


larutan dibiarkan diudara terbuka, maka beberapa CO2 akan diserap dan
menimbulkan kekeruhan pada larutan, karena terbentuk BaCO3.

Reaksi :

BaCl2 + 2NH4OH Ba(OH)2 + 2NH4Cl


2. Dengan (NH)2CO3
Terbentuk endapan putih dari BaCO3 yang terlarut dalam asam asetat
dan dalam asam mineral encer.
Reaksi :

BaCl2 + (NH4)2CO3 ↓(putih)BaCO3 + NH4Cl

Endapan sedikit larut dalam larutan garam ammonia dari asam kuat. Ini
disebabkan karena ion NH4+ termasuk asam kuat bereaksi dengan basa, seperti ion
CO32- yang dalam larutan membentuk ion HCO3- sehingga menyebabkan kadar
ion CO berkurang dalam larutan.

Reaksi :
NH4+ + CO32- NH3 + HCO3-

Atau

NH4+ + BaCO32- NH3 + HCO3- + Ba2+

Jika jumlah BaCO3 sangat sedikit, bisa larut dengan baik dalam garam
ammonium yang pekat.

3. Dengan ammonium oksalat


Endapan putih berbentuk dari BaC2O4 endapan hanya sedikit larut dalam
air tapi segera larut dalam endapan dengan asam asetat encer panas (perbedaan
dengan Ca dan dengan asam mineral).

Reaksi :

BaCl2 + (NH4)2C 2O4 ↓(putih)BaC2O4 + 2(NH4)Cl

4. Dengan H2SO4 encer


Terbentuk endapan putih BaSO4. Endapan tidak larut dalam air dan hampir
tidak larut dalam NH4 asam encer, dan larutan (NH4)2SO4
Reaksi :

BaCl2 + H2SO4 ↓(putih)BaSO4 + 2HCl

5. . Dengan larutan CaSO4 jenuh


Mula-mula terbentuk endapan putih BaSO4, tapi SrSO4 jenuh juga
membentuk endapan putih. Dari ketiga alkali tanah sulfat, barium sulfatlah yang
paling sedikit larut. Dalam larutan kalsium sulfat jenuh, konsentrasi ion sulfat
cukup tinggi untuk menimbulkan pengendapan dengan barium yang berjumlah
agak banyak karena hasil kali konsentrasi –konsentrasi ion melampi nilai hasil
kali kelarutannya.
Reaksi :
BaCl2 + CaSO4 ↓(putih)BaSO4 + CaCl2

6. Dengan larutan K2Cr2O4

Terbentuk endapan kuning BaCrO4. Endapan tidak larut dalam air


CH3COOH encer ( beda dengan Sr dan Ca). Tapi endapan segera larut dalam
asam mineral.

Reaksi :

BaCl2 + K2CrO4 ↓(kuning)BaCrO4 + 2 KCl

7. Dengan reagen Na Rhodizonate(C6O6Na)

Terbentuk endapan coklat kemerahan dari garam Ba Rhodizonat dalam


larutan yang netral.

Caranya : teteskan contoh (yang telah netral atau sedikit) pada kertas reaksi,
kemudian tetes dengan reagen, maka terlihat warna coklat atau coklat kemerah-
merahan pada kertas.Bila ditambahkan dengan HCl, akan terbentuk endapan
merah cemerlang.
Reaksi :
BaCl2 + 2 C6O6Na ↓(coklat-kemerahan) (C 6O6)2Ba + 2 NaCl

b. Uji Kering

Garam-garam barium bila dipanaskan dalam nyala Bunsen, memberi warna


Hijau kekuningan.

2.3.2 Ion Sr2+

Gunakan larutan SrCl2.6H2O

a. Uji Basah
1. Dengan larutan NH4OH, tidak terbentuk endapan.

Reaksi :

SrCl2 + 2 NH4OH Sr(OH)2 + 2 NH4Cl

2. Dengan H2SO4

Terbentuk endapan putih SrSO4 sangat sukar larut dalam air endapan
tidak larut (NH4)SO4 walaupun didihkan (perbedaan dengan Ca) dan endapan
sedikit larut dalam HCl mendidih.

Endapan berubah dengan sempurna dengan larutan pekat NaCO 3 yang


dididhkan.

Reaksi :

SrCl2 + H2SO4 ↓(putih)SrSO4 + 2 HCl


SrSO4 + NaCO3 SrCO3 + Na2SO4

3. Dengan (NH4)2CO3
Terbentuk endapan putih SrCO3, kelarutan SrCO3 kecil dalam
ammonium.

Reaksi :

SrCl2 + (NH4)2CO3 ↓(putih)SrCO3


+ 2 NH4Cl

4. Dengan larutan CaSO4


Terbentuk endapan putih dari SrSO4 , terbentuk endapannya lambat dalam
suasana dingin, tapi cepat mengendap bila dididihkan (perbedaan dengan Ba).

Reaksi :

SrCl2 + CaSO4 ↓(putih) SrSO4 + CaCl2

5. Dengan larutan ammonium oksalat


Terbentuk endapan putih SrC2O4, sulit larut dalam air, dan dalam
CH3COOH. Tapi endapan larut dalam asam mineral.

Reaksi : SrCl2 + (NH4)2C2O4 ↓(putih) SrC2O4 +


NH4Cl

6. Dengan larutan K2CrO4


Terbentuk endapan kuning dari SrCO4 dari larutan yang pekat. Jika K2CrO
4 encer tidak terdapat endapan juga jika dalam larutan mengandung asam asetat

endapan tidak ada.(perbedaan dengan Ba) endapan dapat larut dalam air.
Reaksi :
SrCl2 + K2CrO4 ↓(Kuning) SrCO4 + 2 KCl

7. Dengan reagen Na rodizonat

Terbentuk endapan Coklat kemerahan stronsium rodizonat dalam larutan netral.


Bila ditambahkan asam klorida maka endapan akan hilang.

Reaksi : SrCl2 + Na2C6O6 ↓ (Coklat Kemerahan) CaC6O6 + 2 NaCl


CaC6O6 + 2 HCl H2C6O6 + CaCl2

b. Reaksi kering
Garam-garam barium bila dipanaskan dalam nyala Bunsen, memberi warna
merah-karmin.

2.3. Uji Ca2+


Digunakan larutan CaCl2.6H2O.
1. Dengan larutan ammonia.
Tidak terbentuk endapan sama dengan lain Ba dan Sr.

Reaksi : CaCl2 NH4OH Ca(OH)2 NH4Cl


2. Dengan larutan (NH4)2CO3
Terbentuk endapan putih CaCO3 berbentuk amorph putih, yang menjadi
kristal bila dididihkan. Endapan larut dalam air yang mengandung banyak CO2
membentuk larutan bikarbonat.
Reaksi : CaCl2 + (NH4)2CO3 ↓(putih) CaCO3 + 2 NH4Cl
CaCO3 + H2O + CO2 Ca(HCO3)2

3. Dengan larutan H2SO4 encer


Terbentuk endapan putih CaSO4 dari larutan yang pekat. Endapan agak
larut dalam air daripada larut dalam asam dan endapan segera larut dalam
(NH4)2SO4 pekat panas membentuk garam kompleks.
Reaksi : CaCl2 + H2SO4 ↓(putih) CaSO4 + 2 HCl
CaSO4 + (NH4)2SO4 (NH4)2[Ca(SO4)2]
4. Dengan larutan CaSO4
Tidak terbentuk endapan (perbedaan dengan Sr dan Ba).
5. Dengan (NH4)2C 2O4
Terbentuk endapan putih CaC2O 4 dari larutan yang pekat. Endapan tidak
larut dalam air,asam asetat tapi segera larut dalam asam mineral.

Reaksi : CaCl2 + (NH4)2C2O4 ↓(putih)CaC2O4 + NH4Cl

6.Dengan larutan K2CrO4

Tidak berbentuk endapan dalam larutan encer juga tidak terbentuk

endapan bila larutan mengandung asam asetat. Reaksi :

CaCl2 + K2CrO4 CaCrO4 + 2 KCl

7. Dengan larutan K4Fe(CN)6

Terbentuk endapan putih dari CaK2(Fe(CN)6) yang dihasilkan dari reagen

berlebihan. Test ini lebih sensitif dalam larutan NH4Cl yang membentuk endapan
CaK2(Fe(CN)6, yang berwarna putih (perbedaan Sr).

CaCl2 + K4Fe(CN)6 ↓(putih) CaK 2(Fe(CN)6) + 2 KCl

8. Dengan asam pikrolonik(atau 1-p-nitrofenil-3-metil-4-nitro-5-pirazolon)

Terbentuk Kristal yang persegi panjang dari Ca picrolonate dalam larutan

netral atau dalam larutan asam (acetic acid). Stronsium dan barium juga

memberikan endapan tetapi dengan bentuk Kristal yang berbeda.

Caranya : Ambil contohkan asamkan dengan asetat, teteskan pada plate test yang

panas, kemudian tetes yang panas, kemudian tetesi dengan asam picrolonic jenuh

akan dihasilkan bentuk yang segi empat.

Reaksi : CaCl2 + 2 HC10H7O5N4 ↓(persegi panjang) Ca(C10H7O5N7)2 + 2

HCl

b. Uji Kering

Garam-garam barium bila dipanaskan dalam nyala Bunsen, memberi warna merah

kekuningan.

2.4 Reagen spesifik utama

Pada golongan IV reagen spesifiknya adalah K2CrO4 dan Natrium rodizonat.

2.5 Reagen Spesifik Kation

2.5.1 Reagen Spesifik Ba2+

Reagen spesifik pada Ba2+ adalah larutan ammonium oksalat yang ditambahakan

dengan asam asetat encer . Ketiga ion dari golongan IV akan mengendap ketika

bereaksi dengan ammonium oksalat. Setelah ditambahkan asam asetat encer,


larutan BaC 2O4 akan larut , sedangkan SrC2O4 dan CaC 2O 4 akan tetap

mengendap.

2.5.2 Reagen Spesifik Sr2+

Sr2+ tidak memilii reagen spesifik kation.

2.5.3 Reagen Spesifik Ca2+

Reagen spesifik pada Ca2+ adalah sebagai berikut :

a. Larutan kalsium sulfat jenuh

Hanya ion Ca2+ yang larut ketika ditambahkan kalsium sulfat jenuh , sedangkan

ion Ba2+ dan ion Sr2+ menbentuk endapan putih .

b. Reagen Natrium Dihidroksitartat Osazon

Ion Ca2+ membentuk endapan kuning garam kalsium. Semua ion lain kecuali

garam alkali dan ammonium tak boleh ada.

b. Reagensia asam pikrolonat(atau 1-p-nitrofenil-3-metil-4-nitro-5-pirozalon)

Ion Ca2+ akan membentuk kristal-kristal empat persegi panjang yang khas dari

kalsium pikrolonat yakni Ca(C10H7O5N4)2.8 H2O .


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Daftar Pustaka

Tim Kimia Analitik. 2012. Dasar - dasar Kimia Analisis.Pekanbaru:Universitas


Riau
Vogel, A.I.1990.Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro.Jakarta: PT
Kalman Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai