Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

Kation golongan 4
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
‘’kimia analitik’’
Dosen Pembimbing
Riski Nurul Fadlila, S.Si.,M.Si

Di Susun Oleh :
Kelompok I

1. Nur Indah Sari (B1D121048)


2. Kartika Yusnia (B1D121061)
3. Uni Sari (B1D121064)
4. Nur Alya Hanubun (B1D121055)
5. Prayoga Aditya Tambola (B1D121082)
6. Trivena Tanan (B1D121070)

UNIVERSITAS MEGA REZKY FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN


PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha ESA
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Tugas Kimia Analis I tentang
“Analisis Kation golongan IV” terselesaikan dengan lancar.
Tugas ini disusun sebagai tugas pembelajaran dengan tujuan yang lebih khusus untuk
menambah pengetahuan tentang “Analisis Kation golongan IV” dan lebih mengenal
pentingnya bagi tubuh kita.
Harapan saya semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan pembaca.
Saya telah berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan tugas ini namun masih jauh dari
sempurna dan banyak kekurangan, maka saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini dan tugas berikutnya.
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan makalah
d. Manfaat makalah

Bab 2 pembahasan
Bab 3 penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Bab 1 pendahuluan
a. Latar belakang

Kation adalah ion bermuatan positif dan anion adalah ion bermuatan negatif. Baik kation
dan anion adalah jenis ion. Ion adalah atom atau kelompok atom yang memiliki muatan
listrik, yaitu mereka memiliki perbedaan antara jumlah proton dan jumlah elektron yang
menyusunnya.
Kation adalah spesi ionik dengan muatan positif. Kata “kation” berasal dari kata Yunani
“kato,” yang berarti “turun.” Kation memiliki lebih banyak proton daripada elektron,
memberikannya muatan bersih positif.
Kation dengan banyak muatan dapat diberi nama khusus. Misalnya, kation dengan
muatan +2 adalah sebuah dikation. Yang lainnya dengan muatan +3 adalah trikation. Zwitter
memiliki muatan positif dan negatif di berbagai wilayah molekul, namun bermuatan netral
secara keseluruhan

b. Rumusan Masalah
1. Pengertian kation golongan IV?
2. Macam-macam kation golongan IV?
3. Mengidentifikasi kation golongan IV?

c. Tujuan makalah
a. Mengetahui apa itu kation
b. Mengetahui Macam-macam kation golongan IV
c. Dapat mengedentifikasi kation golongan IV

D. Manfaat
Pembaca dapat mengetahui kation serta cara mengidentifikasi kation
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian kation golongan IV


Kation golongan IV tidak bereaksi dengan asam klorida, hydrogen sulfida, maupun
ammonium sulfida, tetapi dengan ammonium karbonat akan membentuk endapan putih.
Endapan-endapan yang terbentuk dengan ammonium karbonat adalah barium karbonat
BaCO3, stronsium karbonat SrCO3, dan kalsium karbonat CaCO3. Uji ini harus di jalankan
dalam larutan netral atau basa.
Golongan IV adalah golongan alkali tanah yang bersifat hamper serupa satu dengan yang
lain dalam larutan air, sukarlah bagi kita untuk membedakannya dan terutama untuk
memisahkannya. Namun ada perbedaan-perbedaan dalam kelarutan beberapa garam dalam
medium bukan air. Perbedaan ini bisa dipakai pemisahan.

B. Macam-macam kation golongan IV

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan Asam klorida, Hidrogen sulfida, ataupun
Amonium sulfida; tetapi Amonium karbonat membentuk endapan-endapan putih.
membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida dalam
suasana netral atau sedikit asam. Macam-macam kation golongan IV sebagai berikut:
1. Borium
2. Kalsium
3. Stronsium
C. Mengidentifikasi kation golongan IV
Barium (Ba)
Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam udara kering.
1. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida atau
hidroksida. Barium melebur pada 710oC. Logam ini bereaksi dengan air pada suhu ruang,
membentuk Barium hidroksida dan hidrogen.
Ba + 2H2O  Ba2++ H2  + 2OH-
Asam encer melarutkan Barium dengan mudah dengan mengeluarkan hidrogen.
Ba + 2H+  Ba2++ H2 
Barium adalah bivalen dalam garam-garam, membentuk kation barium(II), Ba2+. Klorida
dan nitratnya larut, tetapi dengan menambahkan asam klorida pekat atau asam nitrat
pekat kepada larutan natrium, barium klorida atau nitrat mungkin mengendap sebagai
akibat hukum kegiatan masa.
Larutan amonia : tak terjadi endapan barium hidroksida karena kelarutannya relatif
tinggi. Jika larutan yang basa itu terkena udara luar, sedikit karbondioksida akan terserap
dan terjadi kekeruhan yang ditimbulkan oleh barium karbonat. Sedikit kekeruhan
mungkin terjadi ketika menambahkan reagensia; ini disebabkan oleh sejumlah kecil
amonium karbonat, yang sering terdapat dalam reagensia yang telah lama.
Larutan amonium karbonat : endapan putih barium karbonat, yang larut dalam asam
asetat dan dalam asam mineral encer.
Ba2+  + CO32-  BaCO3
Endapan larut sedikit dalam larutan garam-garam amonia dari asam-asam kuat; ini
disebabkan karena ion amonium, sebagai suatu asam kuat, bereaksi dengan basa, yaitu
ion karbonat, CO32-, dengan mengakibatkan terbentuknya ion hidrogen karbonat, HCO3-,
maka konsentrasi ion karbonat dari larutan menjadi berkurang.
NH4++ CO32-  NH3 + HCO3-
Atau
NH4++ BaCO3   NH3 + HCO3-+ Ba2+
Jika jumlah endapan barium karbonat sangat kecil, ia bisa larut dengan baik dalam garam
amonium yang berkonsentrasi tinggi.
1.Larutan amonium oksalat : endapan putih barium oksalat Ba(COO)2, yang hanya
sedikit larut dalam air (0,09 g/liter; Ks = 1,7 x 10-7), tapi dilarutkan dengan mudah oleh
asam asetat encer (perbedaan dari kalsium) dan oleh asam mineral.
Ba2++ (COO)22-  Ba(COO)2 
a. alam sulfat encer : endapan putih barium sulfat BaSO4 hampir tak larut dalam asam
encer dan dalam larutan amonium sulfat, dan larut cukup baik dalam asam sulfat
pekat mendidih. Dengan mengendapkan dalam larutan yang mendidih, atau lebih
baik lagi dengan menambahkan pula amonium asetat, diperoleh bentuk yang lebih
mudah disaring:
Ba2++ SO42-  BaSO4  
BaSO4 + H2SO4(pekat)  Ba2++ 2HSO4-
Jika barium sulfat dididihkan dengan larutan natrium karbonat pekat, terjadi
transformasi parsial menjadi barium karbonat yang kurang larut, menurut
persamaan :
BaSO4 + CO32- BaCO3 + SO42-
Karena reaksi ini reversibel, transformasi ini tak sempurna. Jika campuran disaring
dan dicuci ( jadi menghilangjkan natrium sulfat) dan residu dididihkan dengan
sejumlah larutan natrium karbonat yang baru saja dibuat, lebih banyak lagi barium
sulfat akan berubah menjadi karbonat yang bersangkutan.
2.Larutan kalsium sulfat jenuh : endapan segera dari barium sulfat putih. Fenomena yang
serupa terjadi jika dipakai reagensia strontium sulfat jenuh.
Penjelasan atas reaksi-reaksi ini adalah sebagai berikut : dari ketiga alkali tanah sulfat,
barium sulfatlah yang paling sedikit larut. Dalam larutan kalsium atau strontium sulfat jenuh,
konsentrasi ion sulfat cukup tinggi untuk menimbulkan pengendapan dengan barium yang
berjumlah agak banyak, karena hasil kali konsentrasi-konsentrasi ion melampaui nilai hasil
kali kelarutannya:
SO42-+ Ba2+  BaSO4
3.Larutan kalium kromat : endapan kuning barium kromat, yang praktis tak larut dalam air
(3,2 mg/ liter, Ks = 1,6 x 10-10).
Ba2++ CrO42-  BaCrO4 
Endapan tak larut dalam asam asetat encer (perbedaan dari strontium dan kalsium) tetapi
dapat larut dengan mudah dalam asam mineral.
Penambahan asam pada larutan kalium kromat menyebabkan warna kuning dari larutan
berubah menjadi jingga-kemerahan, disebabkan terbentuknya dikromat:
2CrO42-+ 2H+  Cr2O72-+ H2O
Dengan penambahan basa (misalnya ion-ion OH-) kepada larutan dikromat, reaksi atom
berlangsung dari kanan ke kiri karena ion hidrogen hilang diikat oleh ion OH-, maka kromat
akan terbentuk.
1. Reagensia rhodizonat
2. Etanol bebas air dan eter : campuran 1+1 dari pelarut-pelarut ini melarutkan barium
nitrat anhidrat atau barium klorida (perbedaan dari strontium dan kalsium). Garam-
garam ini harus dipanaskan 180oC sebelum pengujian, untuk menghilangkan semua air
kristal. Uji ini bisa dipakai untuk memisahkan barium dari strontium dan atau kalsium.
Strontium (Sr)
Strontium adalah logam putih-perak, yang dapat ditempa dan liat. Strontium lebur
pada 771oC. Sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat barium.
1. Larutan amonia : tak ada endapan.
2. Larutan amonium karbonat: endapan putih strontium karbonat :
Sr2+ + CO32-  SrCO3
Strontium karbonat agak kurang larut dibanding barium karbonat; lain daripada ini; ciri-
ciri khasnya (kelarutan yang sedikit dalam garam-garam amonium terurai oleh asam),
adalah serupa dengan ciri-ciri khas barium karbonat.

3. Asam sulfat encer : endapan putih strontium sulfat :


Sr2++ SO42-  SrSO4
Kelarutan endapan tak dapat diabaikan (0,097 gr/L, Ks = 2,8 x 10-7). Endapan tak larut
dalam larutan amonium sulfat bahkan dengan mendidihkan sekalipun (perbedaan dari
kalsium), dan larut sedikit dalam asam klorida mendididh. Ia hampir sempurna diubah
menjadi karbonat yang bersangkutan, dengan mendidihkan larutan karbonat pekat:
SrSO4+ CO32-  SrCO3 + SO42-
Strontium karbonat kurang larut dibanding strontium sulfat (kelarutan 5,9 mg SrCO3 L-1;
Ks = 1,6 x 10-9 pada suhu ruang)
Setelah menyaring larutan, endapan dapat dilarutkan dalam asam klorida, jadi ion-ion
strontium dapat dipindahkan ke dalam larutan itu.
4. Larutan kalsium sulfat jenuh : endapan putih strontium sulfat, terbentuk dengan lambat-
lambat dalam keadaan dingin, tetapi lebih cepat dengan mendidihkan (perbedaan dengan
barium)
5. Larutan amonium oksalat : endapan putih strontium oksalat
Sr2+ + (COOH)22-  Sr(COO)2
Endapan hanya sedikit sekali larut dalam air (0,039 gr/L, Ks = 5 x 10-8). Asam asetat tak
menyerangnya; namun asam-asam mineral melarutkan endapan.
6. Larutan kalium kromat: endapan kuning strontium kromat
Sr2+ + CrO42- SrCrO4
Endapan larut agak banyak dalam air (1,2 gr/L, Ks = 3,5 x 10-5), maka tak terjadi
endapan dalam larutan strontium yang encer. Endapan larut dalam asam asetat
(perbedaan dari barium) dan dalam asam-asam mineral, oleh sebab-sebab yang sama,
seperti yang diuraikan pada barium.
7. Reagensia natrium rhodizol
8. Etanol bebas air dan ete : campuran 1+1 dari pelarut-pelarut ini, tidak melarutkan
strontium nitrat anhidrat, tetapi melarutkan strontium klorida anhidrat. Uji dapat dipakai
untuk pemisahan kalsium, strontium, dan barium.
9. Uji ini dapat dilakukan sebagai berikut: endapkan strontium sebagai karbonat. Saring
endapan, larutkan satu bagian darinya dalam asam klorida, dan satu bagian lain dalam
asam nitrat. Uapkan kedua larutan di atas kaca arloji sendiri-sendiri sampai kering,
panaskan residu sampai 180oC selama 30 menit, dan coba larutkan residu dalam ml
pelarut.
 Kalsium (Ca)
Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Yang melebur pada 845 oC ia
terserang oleh oksigen atmosfer dan udara lembab, pada reaksi ini terbentuk kalsium
oksida dan kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium
hidroksida dan hidrogen.
Kalsium membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan-larutan air. Garam-
garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan yang tak bewarna,
kecuali bila anionnya berwarna. Kalsium klorida padat bersifat higroskopis dan sering
digunakan sebagai zat pengiring. Kalsium klorida dan kalsium nitrat larut dengan mudah
dalam etanol atau dalam campuran 1+1 dari etanol bebas-air dan dietil eter.
Reaksi-reaksi :
1. Larutan amonia: tak ada endapan, karena kalsium hidroksida larut cukup banyak.
Dengan zat pengendap yang telah lama dibuat, mungkin timbul kekeruhan karena
terbentuknya kalsium karbonat
2.  Larutan amonium karbonat : endapan amorf putih kalsium karbonat :
Ca2++ CO32-  CaCO3 ↓
Dengan mendidihkan, endapan menjadi berbentuk kristal. Endapan larut dalam air yang
mengandung asam karbonat berlebihan (misalnya, air soda yang baru dibuat), karena
pembentukan kalsium hidrogen karbonat yang larut :
CaCO3↓ + H2O + CO2 ↔ Ca2+ + 2HCO-3
Dengan mendidihkan, endapan muncul lagi karena karbondioksida keluar selama proses
itu sehingga reaksi berlangsung kearah kiri. Ion-ion barium dan sromtium bereaksi
serupa. Endapan larut dalam asam, bahkan dalam asam asetat :
CaCO3↓ + 2H+ → Ca2+ + H2O + CO2↑
CaCO3↓ + 2CH3COOH  Ca2++ H2O + CO2↑+ 2CH3COO-
Kalsium karbonat larut sedikit dalam larutan garam-gaaram amonium dari asam kuat.
3.Asam sulfat encer : endapan putih kalsium sulfat :
Ca2++ SO42- → CaSO4↓
CaSO4 larut cukup berarti dalam air (0,61 gram Ca 2+, 2,06 gram CaSO4atau 2,61 gram
CaSO4.2H2O l-1, Ks = 2,3 x 10-6) yaitu larut lebih banyak dari pada barium
Berikut adalah tabel identifikasi kation golongan 4:

Pereaksi Ba2+ Sr2+ Ca2+


NH40H Keruh - Keruh
(NH4)2CO3+CH3COO Putih - Amorf putih
H Larut Putih Kristal
Di panaskan
Ammonium Putih - -
oksalat+CH3COOH Larut Putih -
H2SO4 encer+ H2SO4 Putih Putih
Larut Putih Larut
K2CrO4+CH3COOH Kuning Putih -
Di panaskan Larutan jinga Larut
kemerahan
K4Fe(CN)6 Hijau kekuningan Merah barmin Merah kekuningan
Uji nyala - - Putih

Reagen spesifik utama:K2CrO4 Dan Na2C4O4

 Reagen spesifik kation:

a. Ion Ba2: (NH4)2(COO)2

b. Ion Sr2:(tidak ada)

c. Ion Ca2: Na2(C14N4H12O4),(C10H7O3N4) dan CaSo4

Bab 3 penutup
a. Kesimpulan
Dari percobaan kation golongan IV diatas dapat diidentifikasi spesi-spesi dari sampel
sesuai jenis dan sifatnya. Golongan IV tersebut adalah Ba2+,Sr2+,dan Ca2+ . Walaupun pada
percobaan masih terdapat hasil yang tidak sesuai seperti pada identifikasi Sr 2+ dengan
K4Fe(CN)6 yang seharusnya terbentuk endapan putih tetapi hasil percobaan menunjukan
warna sedikit kuning, hal tersebut dapat terjadi karena faktor ketidak telitian.
b. Saran
Semoga makalah ini dapat bisa membantu pembaca untuk mengedintifikasi kation
khususnya kation golongan 4

Daftar Pustaka
http://jumajuma27.blogspot.com/2013/02/identifikasi-kation-golongan-iv.html

https://www.academia.edu/18377116/Identifikasi_Kation_Golongan_IV

https://www.analisis.id/identifikasi-kation-golongan-4-kimia-analisis-
anorganik#:~:text=Berikut%20adalalah%20tabel%20identifikasi%20kation
%20golongan%20IV%20%3A,Sr2%2B.%20Ca2%2B.%20NH4OH.%20Keruh
%20%28%E2%89%A0%E2%86%93%29%20%0AKeruh
%20%28%E2%89%A0%E2%86%93%29%20%28NH4%292CO3.

Anda mungkin juga menyukai