KIMIA ANALISIS
MATERI :
Analisis Kation
2016
ANALISIS KATION
I. TUJUAN
Kimia analisis secara garis besar dibagi menjai dua bidang, yaitu
analisi kualitatif dan analisis kuantitatif . Analisis kualitatif membahas
identifikasi zat-zat, unsur atau senyawa apa saja yang terdapat dalam
suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif membahas tentang
penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam saampel.
Ion yang merupakan atom atau sekumpulan atom yang bermuatan
listrik dapatdiidentifikasi dengan 2 macam cara, yaitu identifikasi
kation dan identifikasi anion.
Kation merupakan ion bermuatan positif yang terbentuk ketika
sebuah atom kehilangan satu atau lebih elektron selama reaksi kimia.
Analisis kation dilakukan bukan dengan cara pendekatan secara
sistematis. Melainkan dengan dua cara, yaitu pemisahan dan
identifikasi pemisahannya. Kelompok kation yang mengendap di
pisahkan dari larutan dengan cara semtrifus dan menuangkan filtratnya
ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi sebagian kation
kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jika
dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation
maka kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kation yang lebih
kecil,demikian seterusnya sehingga akhirnya dapat dilakukan uji
spesifik untuk satu kation.
Untuk tujuan analisis kualitas sistematikkation-kation
diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu
berdasarkan sifat-sifat kation itu terdapat reagensia. Dengan
menggunakan apa yang di sebut reagensia golongan secara sistematik
dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat
juga memisahkan golongan-golongank ation, dan dapat juga
memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Reagensia golongan yang dapat dipakai untuk klasifikasi kation yang
paling umum adalah asam klorida , hydrogen sulfida, ammonium
sulfat dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah
suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan bahwa
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan
kelarutan dari klorida, sulphide, dan karbonat dari kation tersebut.
Pemisahan dalam golongan didasarkan pada perbedaan sifat
kimianya. Setelah pemisahan dilakukan uji spesifik untuk masing-
masing kation. Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki
ciri khas tertentu diantaranya :
1. Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan
dengan asam klorida encer, ion golongan ini adalah Pb, Ag,
Hg. Dalam suasana asam, klorida dan kation dari golongan
lain akanlarut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk
pengendapan kation golongan I memiliki dua keuntunganya
itu memperoleh endapan klorida semaksimal mungkin dan
menghindari terbentuknya endapan BIOCI dan SbOCI.
Kelebihan asam klorida yang terlalu banyak dapat
memyebabkan AgCl dan PbCl2 larut kembali dalam bentuk
kompleks, sedangkan klorida raksa (I), HgCl2 tetap stabil.
2. GolonganII : kation golongan ini bereaksi dengan asam
klorida, tetapi membentuk endapan dengan hydrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini
adalah Hg, Bi, Cu, Cd, As, Sb, Sn. Kation golongan II
dibagi dalam dua sub-golongan yaitu sub golongan
tembaga dan sub golongan arsenic. Dasar pembagian ini
adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium
polisulfida. Sementara sulfida dari sub golongan tembaga
tidak larut dalam reagensi ini, sulfida dari sub grup arsenic
melarut dengan membentuk garam tro.golongan II disebut
juga sebagai asam hydrogen sulfida atau golongan tembaga
timah. Klorida, nitrat, dan sulfat yang sangat mudah larut
dalam air.
Sedangkansulfida,hidroksidadankarbonatnyatidaklarut.
3. GolonganIII: kation golongan ini tidak bereaksi dengan
asam klorida encer. Ataupun dengan hydrogen sulfida
dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini
membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam
suasana netral. Kation golongan ini CO, Fe, Al, Cr, Co,
Mn, Zn. Logam-logam diendapkan sebagai sulfida,kecuali
aluminium dan kromiun, yang diendapkan sebagai
hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan air.
Besi, aluminium, dan mangan atau golongan III A juga
diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan ammonia
dengan adanya ammonium klorida. Endapan hidroksida
pada golongan ini bermacam-macam. Kation golongan III
B diendapkan sebagai garam sulfidanya dengan
mengalirkan gas H2S dalam larutan analit yang suasananya
basa.
4. Golongan IV :kation golongan ini bereaksi dengan
golongan I, II, III. Kation ini membentuk endapan dengan
ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida,
dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini
adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V : kation-kation yang umum, yang tidak
bereaksi dengan reagensi-reagensi golongan sebelumnya,
merupakan golongan kation terakhir. Kation golongan ini
meliputi : Mg, K, NH4. Untuk menemukan adanya kation
NH4 harus diambil dari larutan analit mula-mula. Untuk
kation-kation Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na, dan K, identifikasinya
dapat dilakukan dengan uji nyala.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
a. Tabung reaksi
b. Kain kasa
c. Kaki tiga
d. Rak tabung reaksi
f. Pipet tetes
g. Gelas beker
h. Pembakar spiritus
B. Bahan
1. (Pb(NO3)2 atau Pb(CH3COO)2
2. HgNO3
3. AgNO3
4. Hg(NO3)2
5. Bi(NO3)3
6. CuSO4
7. CdSO4
8. As2O3 atau Na3AsO3
9. Na2HAsO4.7H2O
10. SbCl3
11. SnCl2.2H2O
12. FeSO4.7H2Oatau FeSO4.(NH4)2SO4.6H2O
13. FeCl3.6H2O
14. AlCl3 0,33M atau Al2(SO4)3.16H2O
15. CrCl3.6H2O 0,33M atau Cr2(SO4)3.15H2O
16. CoCl2.6H2O atau Co(NO3)2.6H2O
17. NiSO4.7H2O atau NiCl2.6H2O
18. MnCl2.4H2O atau MnSO4.4H2O
19. ZnSO4.7H2O
20. BaCl2.2H2O atau Ba(NO3)2
21. SrCl2.6H2O atau Sr(NO3)2
22. CaCl2.6H2O
23. MgCl6.6H2O atau MgSO4.7H2O
24. KCl
25. NH4Cl
IV. PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan kurang lebih 5 tetes reaksi golongan ke dalam salah satu tabung
reaksi
3. Ke dalam tabung yang sudah diisi reaksi golongan, ditambah 5 tetes
pereaksi golongan
4. Amati perubahan yang terjadi, lakukan percobaan tersebut berulang kali
dengan reaksi golongan yang berbeda pada pengujian sampel
5. Siapkan larutan sampel
6. Masukkan larutan sampel kedalam tabung reaksi
7. Ke dalam tabung yang sudah diisi larutan sampel, tambahkan 5 tetes
pereaksi golongan
8. Amati perubahan yang terjadi
9. Lakukan percobaan dengan pereaksi golongan yang berbeda
V . HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pereaksi Hasil
2. Kalium + +
Endapan biru tua
heksasianoferat(III)
B. Pembahasan
Tetapi ketika percobaan kami tidak melarutkannya pada air dan asam
oksalat untuk membuktikan endapan yang larut. Kemudian pada saat
ditambahkan H2SO4 encer muncul endapan putih, dan hampir tak larut
dalam asam encer dan dalam amonium sulfat dan larut cukup baik dalam
H2SO4 pekat mendidih, tetapi pada percobaan kami tidak melakukan
pendidihan, sehingga tidak terjadi transformasi parsial, berdasarkan reaksi
Dalam asam klorida, endapan hitam itu melarut dan warna putih dari
belerang menjadi nampak jelas, tetapi pada percobaan, kami hanya
menemukan endapan hitam dan tidak melarutkannya dalam asam klorida.
4. Larutan sampel tidak menunjukan kation Bi3+ pada saat percobaan. Hal
ini dikarenakan ketika ditambahkan amonia tidak muncul endapan putih,
Seharusnya terjadi reaksi
Bi3+ + NO3- + 2 NH3+ 2 H2O Bi(OH)2NO3 + 2 NH4+
5. Larutan sampel juga tidak menunjukan kation Sr2+ pada saat percobaan.
Hal ini dikarenakan ketika ditambahkan asam sulfat encer tidak muncul
endapan putih, seharusnya terjadi reaksi
Sr2+ + SO42- SrSO4
Sr 2+ + (COOH)2 2- Sr(COO)2
VI. KESIMPULAN