Dibuat satu seri pengenceran dalam tabung reaksi berutup sebagai berikut :
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabung
Rebusan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
simplisia
(ml)
Aquadest 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -
(ml)
Tabung reaksi ditutup dan dikocok ke arah memanjang selama 15 detik dengan
frekuensi 2 kocokan/detik. Lalu dibiarkan selama 15 menit dan tinggi busa diukur.
Dilakukan analisis dan dihitung indeks pembusaan.
Pengamatan indeks busa
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tabung
Rebusan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
simplisia
(ml)
Aquadest 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -
(ml)
Tinggi - - - 1 3 3 3 1 1 0,5
busa
(mm)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophita
Ordo : Monokotiledon
Kelas : Angiospermae
Famili : Asteraceae
Kandungan kimia yang terdapat dalam daun tempuyung berupa ion - ion mineral,
seperti silika; kalium; magnesium; natrium; dan senyawa organik, seperti flavanoid,
kumarin, taraksasterol, inositol, serta asalm fenolat. Kandungan flavanoid total
dalam daun tempuyung sekitar 0,1044%. Sementara itu, kandungan sentawa
flavonoid total dalam akar sekitar 0,5%. Flavonoid terbesar terkandung dalam akar
adalah apigenin-7-O-glukosida. Selain berguna sebagai antiradang, senyawa
flavonoid dalam daun tempuyung juga berguna untuk menjaga kesehatan. (Ir. W.P.
Winarto & Tim Karyasari, 2005:3)
Sehingga dari percobaan penetapan indeks pembusaan bisa dikatakan ada kesalahan
– kesalahan pada saat praktikan melakukan percobaan baik itu dikarenakan dekokta
yang terlalu encer, kurang tertutupnya tabung pada saat pengocokan, maupun
karena kurang tepatnya frekuensi praktikan ketika melakukan kocokan pada tiap
tabung. Namun juga bisa disebabkan karena kadar saponin yang terdapat pada
simplisia daun saponin sedikit.
Dapusnya :
Ir. W.P. Winarto & Tim Karyasari, 2005, Tempuyung Tanaman Penghancur Batu
Ginjal, AgroMedia : Bandung.