Prosedur Kerja
Presipitasi Laktat Dehidrogenase dari Ayam dengan Ammonium Sulfat
Penyiapan jaringan
50 gram daging dada ayam dipotong kecil dan dibuang jaringan ikat dan lemaknya.
Ekstraksi protein yang larut
Dimasukan potongan dada ayam dan 75 ml dapar pengekstrasi dingin ke dalam
blender. Ditutup dan dihancurkan jaringan dengan homogenasi, blen-der 4x30 detik
dengan jeda min 10 detik.
Sentrifugasi
Dimasukkan homogenate kedalam 4 tabung sentri-fugasi 50 ml yang telah
didinginkan, dimasukkan dalam sentrifugasi selama 30 menit pada 2.500 rpm.
Filtrasi
Dituangkan supernatant melalui kain penyaring kedalam gelas kimia yang sudah
didinginkan terlebih dahulu buang ampasnya. Diukur dan dicatat volume
supernatant, simpan 3 × 0,5 ml aliquot.
Presipitasi dengan ammonium sulfat secara perlahan (lebih dari ~15 menit)
ditambahkan 0,39 gram ammonium sulfat per ml persupranatant ke dalam
supernatant yang telah disaring pada suhu dingin dan pengadukan dilakukan secara
perlahan agar tidak terjadi denaturasi protein (berbusa). Diaduk lagi 15 menit
setelah selesai ditambahkan ammonium sulfat agar setimbang.
Sentrifugasi
Catat volume cairan yang keluar dari kolom (jika digunakan lebih dari satu kolom,
gabung cairan yang keluar dari tiap kolom ke dalam satu tabung dan ukur volume
total)
Data Pengamatan
Supernatant = 22 mL
Sentrifugasi 1 Sentrifugasi 2
Pada tahap sentrifugasi awal didapat Pada tahap sentrifugasi kedua didapat
bagian atas berupa supernatant bagian atas berupa cair dan garam,
(protein), bagian bawah adalah cair sedangkan bagian bawah adalah LDH
dan garam. (protein)
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian pemurnian protein dimana digunakan
daging ayam pada bagian dadanya untuk mengetahui kandungan LDH. LDH adalah
enzim yang mengubah piruvat menjadi laktat dan termasuk dalam golongan
oksireduktase. Banyak jaringan mengandung LDH yang berfungsi mengkatalisis
perubahan reversible laktat ke piruvat, asam amino diperlukan oleh makhluk hidup
sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia
disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut
memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan
asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus
memasoknya dari luar (lewat makanan).
Terakhir dilakukan sentrifugasi lagi, dan menghasilkan pellet pada bagian atas
yaitu isinya cair dan garam, dan supernatant yang posisinya ada dibagian bawah
larutan yang berisi enzim LDH dan protein lainnya.