PERCOBAAN III
“ALKALIMETRI”
Disusun Oleh :
Fani Ariska
(210621014)
6 April 2023
III.II BAHAN
III.III METODE
Pembakuan
Penetapan kadar
IV. PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
- Standarisasi NaOH
I II III Rata-rata
Titik Akhir 12,5 mL 19,5 mL 28,0 mL 20 mL
Titik Awal 0 mL 12,5 mL 19,5 mL 10,6 mL
Selisih 12,5 mL 7,0 mL 9,5 mL 9,6 mL
I II III Rata-rata
Titik Akhir 10,5 mL 11,5 mL 15,5 mL 12,5 mL
Titik Awal 0 mL 10,5 mL 11,5 mL 7,3 mL
Selisih 10,5 mL 1,0 mL 4,0 mL 5,2 mL
= 0,05 mol
= 0,05 mol / 1 L
= 0.05 M
N H2C2O4.H2O = M x n
= 0.05 M x 4
= 0,2 N
H2C2O4.H2O(S) + 2NaOH(aq) → Na2C2O4 (aq) +
3H2O(l) 2 x N1 x V1 = N2 x V2
2 x (0,2N) x 10 mL = N2 x Vtitrasi/3
4 = N2 x 29 Ml / 3
4 = N2 x 9,6 mL
N2 = 0,42 N
Jadi, Normalitas NaOH adalah 0,42 N.
Dan
CH3COOH (aq) + NaOH(aq) → CH3COONa (aq) + H2O
Adapun untuk reaksi phenophtalein dan NaOH adalah sebagai berikut:
NaOH + C20H14O4 + H2C2O4 → NaOHC20H14O4H2C2O4
46 NaOH + C20H14O4 → 46 Na + 20 H2CO2 + 10 H2O
Fenoftalein atau 3,3-bis(4-hydroxyphenyl)isobenzofuran-1(3H)-one
memiliki rumus molekul C20H14O4. Fenolftalein berupa serbuk putih-
kuning yang tidak berbau. Titik leleh fenolftalein berkisar antara 258 oC
sampai 262oC. Fenolftalein hampir tidak larut dalam air, sedikit larut dalam
kloroform, dan larut dalam alkohol, dietil eter, larutan alkali encer, dan
larutan panas alkali karbonat (Report On Carcinogens, 2002).
Fenolftalein termasuk indikator asam-basa golongan ftalein.
Fenolftalein merupakan senyawa yang memiliki gugus fenol, sehingga
bersifat sebagai asam lemah (Sukarta, 1999). Fenolftalein dapat dibuat
melalui reaksi kondensasi, menggunakan fenol dan ftalat anhidrida. Reaksi
pembuatan fenolftalein adalah sebagai berikut.
Konsentrasi pH
NaOH
1M 14
2M 14,3
4M 14,6
Dalam kondisi yang sangat basa dengan pH ≥ 14 indikator fenolftalein
kembali menjadi tidak berwarna. Hal ini terjadi karena perubahan strukturnya
menjadi karbinol (Petruševski dan Risteska, 2007).
Perubahan struktur yang terjadi pada fenolftalein khas bagi semua
indikator golongan ftalein. Terbentuknya struktur karbinol mengakibatkan
terbentuknya struktur kuinoid dan resonansi.
Fenolftalein berwarna merah dalam kondisi basa akibat struktur ion
resonansinya. Fenolftalein kembali menjadi tidak berwarna dalam penambahan
basa pekat yang berlebih karena perubahan strukturnya menjadi karbinol.
Perubahan struktur fenolftalein dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada pH < 8,3
adanya larutan alkali encer, menyebabkan cincin lakton pada struktur
fenilftalein terbuka dengan menghasilkan struktur trifenilkarbinol, dan struktur
trifenilkarbinol akan kehilangan air dengan menghasilkan ion beresonansi
(struktur resonansi) yang memberikan warna merah. Dengan adanya
penambahan basa alkali alkoholik pekat yang berlebih, maka atom C sp2 yang
mengikat tiga gugus fenil akan diserang oleh OH- yang menyebabkan
pemutusan ikatan rangkap konjugasi dan membentuk atom C sp3 dengan
struktur karbinol.
V. KESIMPULAN
Titrasi alkalimetri pada percobaan ini adalah untuk mengukur kadar
konsentrasi CH3COOH (asam lemah) dengan NaOH sebagai basa kuat. Reaksi
netralisasi dapat diamati dengan baik ketika terjadi perubahan warna dari bening
menjadi pink dengan menggunakan indikator phenophtalein sebagai
indikatornya. Reaksi netralisasinya adalah :
LAMPIRAN