MODUL 7
TITRASI KOMPLEKSOMETRI
II. Prinsip
2.1 Ionisasi
III. Reaksi
3.1 Reaksi Pembakuan EDTA dengan Kalsium Karbonat
● CaCO3 + HCl → CaCl2 + CO2 + H2O
CaCO3 + Na2Y2 → CaY2- + 2Na+
Ca-EBT + EDTA4- → Ca.EDTA2- + EB+
● CA2+ +HIn2- → CaIn- + H+
CaIn- + H2Y2- → CaY2- . HIn2- + H+
(Rahmah dan Rini, 2020).
1. Titrasi langsung
2. Titrasi kembali
3. Titrasi substitusi
1. Bulb
2. Buret
3. Corong Kaca
4. Gelas Beaker
5. Hot Plate
6. Kaca Arloji
8. Kertas Perkamen
9. Labu Erlenmeyer
5.2 Bahan
a. Amonium hidroksida
b. Amonium klorida
c. Aquades
d. Biru hidroksi naftol
e. EDTA
f. Eriochrome black T
g. HCl encer
h. HCl pekat
i. Hidroksilamin hidroksida
j. Kalsium karbonat
k. Mangan sulfat
l. Metanol
m.Natrium hidroksida
n. Zink klorida
o. Zink sulfat
VI. Prosedur
6.1 Pembuatan Indikator EBT 50 mL
Dimasukkannya 200 mg Eriochrome Black T dan 2 gram
hidroksilamin hidroksida dalam metanol 50 mL.
2 25 mL 0 4,5 4,5 mL
3 25 mL 4,5 9,5 5 mL
Rata-Rata =
4,57 mL
Rata-Rata
=14,9 mL
VIII. Perhitungan
𝑔𝑟 1000
0,05 = 100
𝑥 50
gr = 0,250 gram
𝑔𝑟 1000
0,05 = 372
𝑥 500
gr = 9,3 gram
8.5 Penimbangan Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N 50 ml
𝑔𝑟 1000
N = 𝑀𝑟
𝑥 𝑚𝐿
xe
𝑔𝑟 1000
0,1 = 40
𝑥 500
x1
gr = 0,2 gram
Kadar = 45, 69 %
IX. Pembahasan
Pada praktikum kali ini akan dilakukan suatu analisis kualitatif, yaitu
menghitung kadar sampel dengan menggunakan metode titrasi
kompleksometri. Analisis kualitatif merupakan metode analisis yang
memperhatikan data dan perhitungan. Terdapat berbagai macam metode yang
termasuk kedalam analisis kuantitatif, salah satunya adalah titrasi.
Praktikum kali ini telah dilakukan penentuan kadar Zn2+ dari sampel
berupa ZnCl2. Metode yang digunakan adalah titrasi kompleksometri. Titrasi
kompleksometri merupakan salah satu jenis metode titrasi yang didasarkan
pada reaksi pembentukan senyawa kompleks antara ion logam target dengan
zat pembentuk kompleks. Zat pembentuk kompleks yang umum digunakan
adalah asam etilenadiaminatetraasetat (EDTA) yang akan membentuk
kompleks kuat dengan perbandingan 1:1 dengan logam (Taufik et al, 2018).
Sampel yang akan dihitung kadarnya yaitu ZnCl2. Zink Klorida atau
seng klorida mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari
100,5%. ZnCl2 memiliki berat molekul 136,29 g/mol dengan pemerian berupa
serbuk hablur atau granul hablur; putih atau hampir putih, tidak berbau. Dapat
berupa massa seperti porselen atau berbentuk silinder. Sangat mudah mencair.
Larutan zat 100 mg per mL bereaksi asam terhadap lakmus. Zink klorida
memiliki kelarutan yang sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam
etanol dan dalam gliserin. Larutan dalam air atau dalam etanol biasanya agak
keruh, tetapi kekeruhan hilang jika ditambahkan sedikit asam hidroklorida.
ZnCl2 bersifat higroskopis. Higroskopis adalah kemampuan suatu zat untuk
menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi
(Kemenkes RI, 2020).
Hasil yang didapatkan pada percobaan pertama yaitu 19,0 mL, pada
percobaan kedua volume titran yang diperlukan yaitu 13,2 mL, dan pada
percobaan ketiga volume titran yang diperlukan yaitu 12,6 mL. Pada
percobaan pertama menunjukkan hasil yang jauh berbeda dengan percobaan
kedua dan ketiga. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kesalahan teknis
saat praktikum yaitu terjadinya kebocoran pada alat yang digunakan, buret.
Hal tersebut tentunya dapat berdampak pada saat pembacaan volume titran
yang diperlukan yang seharusnya lebih sedikit daripada hasil pembacaan
volume pada buret, Sehingga praktikan segera menggantikan alat buret
tersebut untuk melakukan titrasi percobaan kedua dan ketiga. Data telah
diperoleh sehingga dapat dilakukan perhitungan kadar menggunakan rumus:
1
Kadar = (V EDTA . M EDTA) x BM x 𝐵𝑆
x Fp x 100%
Kadar sampel yaitu zink klorida (ZnCl2) yang diperoleh dari hasil
titrasi kompleksometri ini yaitu sebesar 45,69%.
X. Kesimpulan
Adriani, A., Elfariyanti, E., Amelia, N., dan Mustofa, I. 2022. Analisis Kalsium (Ca)
pada Buah Pisang dengan Metode Kompleksometri. Oceana Biomedicina
Journal. Vol. 5(1): 49-57.
Basset, J., Denney, R. C., Jeffery, G. H., dan Mendham, J. 1994. Buku Ajar Vogel:
Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Day, M. C. dan Selbin, J. 1985. Theoritical Inorganic Chemistry. 2nd Edition. New
Delhi: East.
Divya, G., Rajashree, R., Saptashree., dan Ashish, S. 2014. Zinc Estimation in Herbal
Formulations by Complexometric Method. Journal of Pharmaceutical and
Scientific Innovation. Vol. 3(2): 270-272.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rohman, A., Martono, S., Sudjadi, S., dan Mursyidi, A. 2021. Analisis Obat Secara
Volumetri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Taufik, M., Seveline, dan Saputri, E. R. 2018. Validasi Metode Analisis Kadar
Kalsium pada Suhu Segar Titrasi Kompleksometri. Agritech. Vol. 38 (2):
187-193.