Oleh :
HANAH NADIA
17 01 01 178
DOSEN PENGAMPU :
Romsiah, M.Si
PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala Karunia dan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
KUALITATIF I” dengan lancar dan baik. semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca pada umumnya.
pengetahuan bagi pembaca. Penulis akui Laporan akhir praktikum ini mungkin masih
jauh dari sempurna, sehingga penulis mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam
kata-kata maupun dalam penulisan makalah ini. Untuk itu diharapkan bagi pembaca
untuk memberi masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Aerosol..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah……………………...................……………………………...1
1.3 Tujuan……………………...……………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aerosol.................................................................................................3
2.2 Komponen Aerosol.................................................................................................4
2.3 Jenis Atau Sistem Aerosol......................................................................................5
2.4 Keuntungan Dan Kerugian Pada Aerosol...............................................................7
2.5 Metode Pembuatan Aerosol...................................................................................8
2.6 Formulasi Aerosol................................................................................................10
2.7 Cara Kerja Pada Aerosol………………………………………...……………...10
2.8 Pemeriksaan Pada Aerosol...................................................................................11
2.9 Penandaan Pada Aerosol…………………………………………...…………...12
2.10 Bagaimana Signature Pada Aerosol…………………………...………………..13
2.11 Penggunaan Aerosol……………………………………………...……………..13
2.12 Pewadahan / Pengemasan Aerosol.......................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan….......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Alkohol merupakan senyawa turunan alkane yang mengandung gugug –OH dan
memiliki rumus umum R-OH, dimana “R” merupakan gugus alkil. Adapun rumus
molekul dari alkohol yaitu CnHn+1OH.
Fenol adalah zat organik yang mempunyai gugus OH yang terikat langsung pada
inti
aromatis, bila satu gugus OH terikat pada inti aromatis disebut fenol bervalensi satu, bila
disebut bervalensi 2 paling banyak hanya 3 OH yang menempel.
Sifat-sifat umum fenol :
1. Bersifat asam lemah, atom H dapat diganti tak hanya dengan logam seperti alkohol
tetap juga dengan basa, terjadi fenolat. Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat
ini diuraikan dengan asam karbonat.
2. Mudah dioksidasi juga oleh O2 udara dan memberi zat-zat warna, mereduksi larutan
fehling dan AgNH3.
3. Memberi reaksi berwarna dengan FeCl3.
4. Fenol mudah larut dalam etanol, eter, dan pelarut organik.
5. Memiliki sifat antiseptic, beracun dan mengikis, Ka = 10-10.
Pembagian fenol :
a. Fenol monovalent :
Memiliki 1 gugus –OH, mudah larut dalam pelarut organik.
Contoh : Fenol, kresol, karyakrol, thymol, naphtol, eugenol, guaiacol, vanillin.
b. Fenol polyvalent :
Mempunyai gugus –OH lebih dari 1, mudah larut dalam air.
Contoh : Phyrocatechin, reshorcin, hydrochinon, orcine, pyrogallol, phloroglucine,
asam gallat.
c. Derivat-derivat dari pada fenol, antara lain :
Salol, tribom fenol, xerofom, asam salisilat, aristol, duotal, thiocol, vioform,
tannalbumin, nipagin, nipasol, nipacombin.
3 Turut destilasi uap kecuali napthol Tidak turut destilasi uap kecuali
pyrocatechin
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh seseorang yang kekurangan vitamin C dengan mudah terkena penyakit yang
dikenal sebagai penyakit sariawan dengan gejala seperti gusi berdarah, sakit lidah, nyeri
otot dan sendi, berat badan berkurang, lesu dan lain-lain. Vitamin C mempunyai peranan
yang penting bagi tubuh manusia seperti dalam sintesis kolagen, pembentukan carnitine,
terlibat dalam metabolism kolesterol menjadi asam empedu dan juga berperan dalam
pembentukan neurotransmitter norepinefrin. Vitamin C mempunyai sifat sebagai
antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh,
seperti protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat dari kerusakan oleh radikal bebas
dan reaktif oksigen spesies. Vitamin C juga dibutuhkan untuk mengatur kontrol kapiler
darah secara memadai, mencegah hemoroid, mengurangi resiko diabetes, memelihara
kehamilan dan lain-lain.
Antibiotik adalah substansi yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain dalam konsentrasi yang
sangat rendah. Salah satu antibiotik yang banyak digunakan adalah golongan tetrasiklin
untuk menghambat sintesis protein bakteri.
Ampisilin digunakan secara luas sebagai obat pilihan untuk pengobatan infeksi.
Hal ini dikarenakan ampisilin mempunyai spectrum antimikroba yang luas, dimana
senyawa ini aktif terhadap Haemophilus influenza, Brodetella pertussis, Neisseria
gonorrhoeae, N meningitides, Salmonella typhy, Proteus mirabilis, dan berbagai jalur E.
coli. Ampisilin banyak digunakan dalam pengobatan infeksi pada saluran napas dan
saluran seni, gonorrhoeae, gastroenteritis, dan meningitis.
Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur),
tumbuhan dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan
melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat
disebabkan oleh alkaloid.
Sifat alkaloid :
1. Mengandung atom N dan bersifat basa
2. Bereaksi dengan logam dan mengendap
3. Alkaloid yang mengandung atom O bersifat padat dan dapat dikristalkan pada
suhu kamar, kecuali poliketida dan arekolin
4. Alkaloid yang tidak mengandung atom O bersifat cairan dan mudah menguap
serta menimbulkan bau yang sangat kuat
5. Banyak terdapat di tumbuhan daripada di hewan
6. Disintesis dari asam amino
7. Larut membentuk garam, yang bersifat lebih larut dalam air pelarut organik,
sebaliknya alkaloid sendiri lebih larut dalam pelarut organik daripada air.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja Hasil Pengamatan
Esterifikasi :
Timbul bau kutex
Metanol + asam asetat + H2SO4 pekat
1. Metanol (CH3OH)
Reaksi Esterifikasi :
Zat + asam asetat + H2SO4 pekat, Bau balon
panaskan
3. Etanol (C2H5OH)
Reaksi Deniges :
Merah violet
Zat + reagen schiff
4. Etilenglikol
Reaksi Mulliken :
1 tts zat + 3 tts pyrogalol 1% dalam
methanol + 1 ml H2SO4, dipanaskan 2 Berwarna ungu
menit
Mulliken:
1 tts zat + 3 tts pyrogalol 1% dalam
5. Glycerin Keruh
methanol + 1 ml H2SO4, dipanaskan 2
menit
Reaksi Carletti :
Zat + asam okalat + resorsin + H2SO4 Terbentuk warna ungu
pekat (warna ungu)+air (ungu hilang) + kembali
H2SO4 pekat
Reaksi Cuprifil :
Larutan zat dalam air + CuSO4 + NaOH, Tidak terbentuk endapan
dipanaskan
Reaksi kimia :
Zat dalam air, dipanaskan di atas water
6. Mannitol Terbentuk kristal
bath terbentuk Kristal, uapkan lihat di
bawah mikroskop
Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja Hasil pengamatan
Reaksi kimia :
Timbul warna hijau
Zat + FeCl3
Reaksi Molisch :
Larutan zat dalam alkhol + larutan Terbentuk cincin ungu
1. α-naftol
gula + H2SO4 pekat
Reaksi kimia :
Timbul warna ungu
Larutan zat dalam air + FeCl3
Reaksi mukleman :
Warna kuning
Zat + NaOH + CHCl3, dipanaskan
Reaksi carletti :
Zat + asam oksalat + gliserin + Warna kuning bening
H2SO4
Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja Hasil pengamatan
Reaksi kimia:
Warna KMnO4 hilang
Zat + KMnO4
2. Asam Askorbat
Zat + AgNO3 Terbentuk warna hitam
Asam Asetisalisilat
4. Zat dalam etanol + FeCl3 1% Terbentuk warna ungu
(Acetosal)
5. Asam Salisilat
Zat dalam etanol + FeCl3 Warna ungu
7. Asam Benzoat
Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja Hasil Pengamatan
1. Glukosa
Reaksi luff :
Larutan zat + reagen luff (CuSO4 + Berwarna cokelat
asam sitrat + Na2CO3), panaskan
Molish :
Larutan gula + 5 tts naftol 3% dalam Terbentuk cincin ungu
spiritus + H2SO4 pekat
Molish :
Larutan laktosa + 5 tts naftol 3% Terbentuk cincin ungu
dalam spiritus + H2SO4 pekat
Reaksi luff :
Berwarna kuning
3. Sakrosa Larutan zat + reagen luff (CuSO4 +
kehijauan
asam sitrat + Na2CO3), panaskan
Molish :
Larutan gula + 5 tts naftol 3% dalam Terbentuk cincin ungu
spiritus + H2SO4 pekat
4. Amilum
Berwarna ungu
Didihkan nipagin dalam 5 ml air + 1 kemerahan yang
tts FeCl2 kemudian menjadi
oksalat
2. Asetosal
Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja Hasil Pengamatan
10 mg zat dilarutkan dalam 10 ml air
Biru violet
+ 1 tts FeCl3
Turunan anilin
1.
(parasetamol) 10 mg zat + 1 ml NaOH 3
N,dipanaskan setelah dingin + 1 ml
Berwarna merah muda
asam sulfonilat dan beberapa tetes
larutan natrium nitrit
3.
Turunan asam
barbiturat
4. Zat + NaOH, didihkan tutup uap Membirukan kertas
(fenobarbital =
dengan kertas lakmus merah lakmus
luminal)
Reaksi Coralyn:
Berwarna kuning
Zat + asam asetat anhidrida +
kehijauan
H2SO4 pekat
Alkaloid opium Zat dalam air + HCl encer + kalium Warna kuning jeruk dan
5.
(papaverin) ferrisianida sedikit ada endapam
Reaksi marquis :
Berwarna kuning
Zat + 1 ml campuran H2SO4 pekat
kecokelatan
dan formalin
Reaksi Kristal : Terbentuk Kristal seperti
Zat + HCl encer + ZnCl2, panaskan amplop
Kodein
Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja Hasil pengamatan
1. Sulfanilamida
2. Sulfadiazin
3. Sulfamerazin
Riboflavin
2. Mereduksi Fehling Berwarna orange jeruk
(Vitamin B2)
Fluoresensi, larutan
0,1 g zat + 10 ml air + asam mineral/alkali berwarna hijau
kekuningan
Berwarna orange
Zat + FeCl3
kemerahan
3. Vitamin B6
5. INH
Berwarna orange
Zat + FeCl3
timbul gelembung gas
6. CTM
Terbentuk endapan
8. Penicilin Zat + larutan iodium
cokelat
9. Asam Benzoat
Tidak terjadi
10. Asam Borat Zat panaskan hingga melebur + metanol
perubahan warna
Zat + H2SO4 pekat + KMnO4, hangatkan Bau air dogan
12. Talkum
13. ZnO
Tidak terbentuk
Sisa pemijaran + asam asetat + serbuk
Kristal, berwarna
papaverin HCl
kuning
14. Bismuth Subnitrat Sisa pemijaran + H2SO4 pekat + NaHSO4 Tidak terbentuk kristal
PEMBAHASAN :
Praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai identifikasi senyawa golongan
alkohol, golongan fenol, golongan asam, golongan karbohidrat, reaksi khusus dari
senyawa yang mengandung unsur C, H, O, reaksi khusus dari senyawa yang
mengandung unsur C, H, O, N, reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,
H, O, N, S, reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C, H, O, N yang lain.
Praktikum ini dilakukan berdasarkan prinsip esterifikasi, pembentukan
kompleks, dan reaksi pembentukan Kristal. Esterifikasi adalah reaksi terbentuknya ester
dari alkohol yang direaksikan dengan asam karboksilat dan aromanya dapat diamati.
Esterifikasi merupakan prinsip dasar dari identifikasi senyawa alkohol. Reaksi
pembentukan kompleks adalah reaksi yang membentuk kompleks suatu kompleks yang
sehingga dapat teridentifikasi dengan adanya perubahan warna dari larutan.
Reaksi pembentukan kompleks adalah prinsip dasar dari identifikasi senyawa
fenol. Reaksi pembentukan Kristal adalah reaski yang menyebabkan asam membentuk
Kristal dengan proses sublimasi. Reaksi pembentukan Kristal adalah prinsip dasar dari
identifikasi senyawa golongan asam dimana Kristal yang terbentuk akan diamati pada
mikroskop.
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan hasil pada identifikasi golongan alkohol,
golongan fenol, golongan asam, golongan karbohidrat, reaksi khusus dari senyawa yang
mengandung unsur C,H,O, Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur
C,H,O,N, Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N,S dan Reaksi
khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N yang lain terdapat hasil yang
tidak sesuai dengan literatur diantaranya :
Golongan Alkohol terdapat 4 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Menthol
yang direaksikan dengan HNO3 hasil reaksi bening, Metanol + H3PO4 + KMnO4 hasil
berwarna ungu violet, Etanol + Asam asetat + H2SO4 P hasil beraroma seperti balon, dan
gliserin dengan pereaksi Mulliken hasil berwarna ungu.
Golongan Fenol terdapat 5 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu α-naftol +
aq iod + NaOH hasil berwarna kuning bening, Resorcin + Ag Amoniakal hasil berwarna
kuning, Resorcin dengan reaksi Mukleman hasil berwarna kuning, Resorcin dengan
reaksi Charletti hasil berwarna kuning bening, dan Tanin + FeCl3 hasil berwarna Hitam
Kehijauan.
Golongan Asam terdapat 3 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Asam
Oksalat dengan reaksi Charletti hasil tidak terbentuk warna kuning, Asam Sitrat +
Vanilin dalam etanol + H2SO4 encer hasil bening, Asam Sitrat + H2SO4 + KBr 40%
didihkan + KMnO4 5% Dinginkan+ H2SO4 hasil berwarna putih susu
Golongan Karbohidrat terdapat 1 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu
Sakrosa + Reagen Luff (CuSO4 + Asam sitrat + Na2CO3) hasil berwarna biru keunguan.
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O, terdapat 1 sampel
yang memiliki hasil negatif yaitu Nipagin panaskan dalam air + alkohol + Pereaksi
Millon hasil berwarna merah tetapi tidak terbentuk endapan.
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N terdapat 9 sampel
yang memiliki hasil negatif yaitu Paracetamol yang dididihkan dalam HCl P + 10 ml air
dinginkan + 1 ml Natrium bikarbonat hasil terbentuk 2 lapisan atas berwarna violet
bawah bening, Teofilin dipanaskan dalam NaOH setelah dingin + Pereaksi Asam
Sulfanilat + NaNO3 10% + NaOH hasil berwarna pink susu, Teofilin + alkohol +
pereaksi Parri + Amonia P hasil berwarna pink susu, Phenobarbital + NaOH + 2 tetes
HCl encer hasil tidak terbentuk kristal larutan berwarna coklat tua, Phenobarbital +
NaNO2 hasil tidak terjadi arang larutan berwarna coklat muda, Papaverin + H2SO4 encer
panaskan + FeCl3 dinginkan + asam nitrat P hasil berwarna kuning terang, Codein +
asam nitrat P hasil berwarna kuning, Codein dilarutkan dalam H2SO4 encer + Kalium
Ferrisianida + FeCl3 berwarna hijau tu, dan Codein + air + kristal asam iodat hasil tidak
terbentuk kristal,
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N,S terdapat 2
sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Sulfadiazin yang dileburkan hasil terbentuk
warna putih terbentuk endapan, dan Sulfamerazin + air + NaOH 0,1 N + CuSO4 hasil
terbentuk warna biru langit dan endapan putih
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N, yang lain
terdapat 8 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Vitamin b1 yang dilarutkan dalam 2
ml NaOH + 0,5 ml kalium ferrisianida + 1 ml alkohol hasil tidak terjadi pemisahan dan
larutan berwarna kuning kebiruan, Vitamin b1 + pereaksi Luff hasil berwarna biru
terang dan timbul endapan, INH + Pereaksi Dragendroff hasil tidak terbentuk kristal,
INH + FeCl3 hasil berwarna orange timbul gelembung gas, asam borat panaskan hingga
melebur + metanol hasil tidak terjadi perubahan warna, talkum + H2SO4/HCl P didihkan
dicuci dengan air hasil tidak timbul kristal, ZnO sisa pemijaran + asam asetat + serbuk
papaverin HCl hasil tidak terbentuk kristal, dan Bismuth Subnitrat sisa pemijaran +
H2SO4 P + NaHSO4 hasil tidak terbentuk kristal.
Percobaan yang dilakukan banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan
berperan penting dalam analisa kualitatif. endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau
koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. Endapan tersebut jika larutan menjadi
terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. kelarutan suatu endapan adalah sama
dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. kelarutan bergantung pada berbagai
kondisi seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. perubahan
kelarutan dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa
kualitatif, karena semua wadah terbuka pada tekanan atmosfer. kenaikan suhu umumnya
dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada beberapa endapan.
Berdasarkan data tersebut suatu sampel memiliki hasil yamg tidak sesuai dengan
literatur dikarenakan beberapa faktor diantaranya: Sampel yang digunakan sudah agak
lama, pereaksi yang digunakan telah terkontaminasi, alat yang digunakan tidak steril,
kurang teliti dalam melihat hasil reaksi yang diperoleh, kurang tekanan yang diberikan
terlalu besar, kurangnya ketelitian praktikan saat sedang mengidentifikasi
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Identifikasi suatu sampel dilakukan secara kualitatif dengan mengamati
perubahan warna, bau, pembentukan endapan, dan ciri-ciri lainnya yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kelarutan, kepolaran, dan golongan
senyawa tersebut yang termasuk organok atau nonanorganik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengamatan yaitu Sampel yang
digunakan sudah agak lama, pereaksi yang digunakan telah terkontaminasi, alat
yang digunakan tidak steril, kurang teliti dalam melihat hasil reaksi yang
diperoleh sehingga hasil yg diperoleh tidak sesuai dengan literatur.