“ METODE PENGENDAPAN ”
DISUSUN OLEH:
Segala puji bagi Allah SWT. dzat yang Maha Sempurna, Maha Pencipta dan Maha
Penguasa segalanya, karena hanya dengan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini sesuai dengan batas tenggang waktu yang telah ditentukan yaitu tentang “Metode
Pengendapan”. Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Kimia
Farmasi II ”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan keterbatasan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar sebagai
makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain dan
Penulis berharap agar mahasiswa khususnya dan umumnya dari para pembaca dapat
memberikan kritik yang positif dan saran untuk kesempurnaan makalah ini dan tugas
selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................. 10
3.2 SARAN.......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang
paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis
gravimetri adalah analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan)-nya.
Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan
yang dianalisis. Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau
gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap
(stabil), sehingga dapat diketahui beratnya tetapnya. Berat unsur atau gugus yang
dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa atau berat atom penyusunnya.
Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya
secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari
pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaannya untuk
memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya.
Hubungan analisis gravimetri dengan dunia farmasi, yaitu pemisahan dua senyawa atau
sediaan obat yang tidak dapat larut pada jenis pelarut tertentu. Sehingga kita dapat
menghitung kadar suatu bahan yang terkandung didalam obat atau sediaan baik dalam bentuk
tablet, sirup, salep, dan kapsul.
PEMBAHASAN
2.1 Gravimetri
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi
bentuk yang dapat di timbang dengan teliti. Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat
dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan
jumlah zat yang paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan
kimia lainnya. Kesederhaan itu dapat dilihat karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan
dengan cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain.
Gravimetri adalah metode analisis kuntitatif unsur atau senyawa berdasarkan bobotnya
yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan pemisahan dan pemanasan endapan
dan diakhiri dengan penimbangan. Untuk memperoleh keberhasilan pada analisis secara
gravimetri, maka harus memperhatikan tiga hal berikut:
1. Unsur atau senyawa yang ditentukan harus terendapkan secara sempurna.
2. Bentuk endapan yang ditimbang harus diketahui dengan pasti rumus molekulnya.
3. Endapan yang diperoleh harus murni dan mudah ditimbang.
Dalam analisis gravimetri meliputi beberapa tahap sebagai berikut ;
1. Pelarutan sampel (untuk sampel padat).
2. Pembentukan endapan dengan menambahkan pereaksi pengendap secara berlebih
agar semua unsur/senyawa diendapkan oleh pereaksi. Pengendapan dilakukan pada
suhu tertentu dan pH tertentu yang merupakan kondisi optimum reaksi pengendapan.
Tahap ini merupakan tahap paling penting.
3. Penyaringan endapan.
4. Pencucian endapan, dengan cara menyiram endapan di dalam penyaring dengan
larutan tertentu.
5. Pengeringan endapan sampai mencapai berat konstan.
6. Penimbangan endapan.
2. Larutan Padat
Dua zat padat larut satu sama lain membentuk larutan padat. Keduanya
dapat membentuk kristal campuran dimana zat yang satu berada dalam kisi
kristal yang lain. Hal ini biasanya terjadi bila kedua zat tersebut isomorf.
Misalnya ion kromat dan sulfat mempunyai struktur, ukuran, muatan
dan konfigurasi elektronik yang serupa, sehingga endapan barium sulfat akan
berwarna kuning apabila diendapkan dari larutan yang juga mengandung
kromat.
3. Adsorpsi
Pada permukaan dari partikel endapan, terdapat gugusan aktif yang
dapat menarik dan mengikat zat yang sebenarnya tidak dapat mengendap.
Tentu saja pengotoran ini bertambah. Oleh karena itu endapan kristal kasar
pada analisis gravimetri lebih disukai daripada krisal halus.
Meskipun pengotoran ini mudah dihilangkan dengan pencucian, namun
pada endapan yang gelatinous dimana pengotoran ini sering terjadi, pencucian
ini jarang berhasil.
4. Oklusi
Ikut mengendapnya kotoran yang terperangkap di bagian dalam dari
partikel endapan disebut oklusi. Proses ini termasuk juga (dalam arti luas)
pembentukan dari larutan padat seperti diuraikan di atas. Akan tetapi istilah ini
lebih khusus digunakan untuk oklusi mekanik, termasuk terperangkapnya
cairan induk dan ion pada pertumbuhan endapan gelatinous dan pengotoran ini
tidak mungkin dihilangkan sama sekali dengan proses pencucian.
5. Pospresipitasi
Pada pospresipitasi, endapan semula dikotori oleh endapan zat lain
yang terbentuk kemudian. Pengotoran ini terjadi karena kontaminasi
merupakan larutan lewat jenuh larutan magnesium oksalat yang lewat jenuh
masih dapat dipertahankan untuk tidak mengendap dalam jangka waktu
tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Gravimetri adalah metode analisis kuntitatif unsur atau senyawa berdasarkan
bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan pemisahan dan
pemanasan endapan dan diakhiri dengan penimbangan.
2. Langkah-langkah dalam proses analisis gravimetri
a. Penyiapan larutan
b. Pengendapan
c. Disgestion
d. Penyaringan/filtrasi
e. Pencucian
f. Pengeringan dalam oven
g. Penimbangan
h. Perhitungan
3.2 SARAN
Diharapkan agar makalah ini nantinya dapat menjadi referensi atau bahan bacaan
yang berguna bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
A.I. Vogel. 1937. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. London
Iskandar, Aomi. 2013. Makalah Gravimetri. Tersedia pada
https://www.academia.edu/18776831/makalah_gravimetri. Diakses pada 15
Juni 2019.
Khopkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta: Erlangga.
Lukum, Astin. P. 2007. Bahan Ajar Dasar-Dasar Kimia Analitik . Gorontalo: UNG.
R.A Day & Underwood. 1995. Kimia Analisis Kuantitatif Edisi V. Jakarta: Erlangga.
Rahawarin, Saniyah. 2013. Makalah Kimia Analitik I. Tersedia pada
https://www.google.com/amp/s/dokumen.tips/amp/documents/makalah-
gravimetri-561ec4bbae111.html.
Sonny Widiarto. 2009. Kimia Analitik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Underwood, R.A. Day.1989. Analisis kimia kuntitatif . Jakarta: Erlangga.