ACIDIMETRI
DISUSUN OLEH :
1|Kimia Dasar
AKADEMI FARMASI YAMASI MAKASSAR
2020/2021
KATA PENGANTAR
Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Penulis
2|Kimia Dasar
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................................................1
ACIDIMETRI.................................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................4
BAB I.............................................................................................................5
PENDAHULUAN.............................................................................................5
A Latar belakang........................................................................................5
B. Tujuan percobaan....................................................................................6
C. Maksud percobaan...................................................................................6
D. Prinsip percobaan....................................................................................6
BAB II............................................................................................................7
TINJAU PUSTAKA..........................................................................................7
A. Dasar teori.............................................................................................7
B. Uraian bahan..........................................................................................9
BAB III.........................................................................................................12
PEMBAHASAN.............................................................................................12
A. Alat yang digunakan..............................................................................12
B. Bahan yang digunakan...........................................................................12
C. Prosedur kerja.......................................................................................12
BAB IV.........................................................................................................21
PENGAMATAN.............................................................................................21
A. Data Pengamatan...................................................................................21
B. Pembahasan.........................................................................................23
BAB V..........................................................................................................24
PENUTUP.....................................................................................................24
A. Kesimpulan..........................................................................................24
3|Kimia Dasar
B. Saran..................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................25
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
4|Kimia Dasar
1. Amiruddin, S.T. ……….
Mengetahui Koordinator
5|Kimia Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar belakang
Untuk menentukan kadar larutan asam dan basa, metode yang sering
dilakukan ialah proses titrasi acidimetri-alkalimetri. Cara ini sangat sering
dilakukan karena pelaksanaannya yang mudah, cepat, teliti, serta juga
akurasi yang tepat. Proses titrasi acidimetri-alkalimetri terbagi menjadi
6|Kimia Dasar
dua bagian yaitu acidimetri dan alkalimetri. Acidimetri ialah titrasi dengan
menggunakan larutan standar asam untuk menentukan basa. Asam-asam
yang biasa digunakan dalam acidimetri ialah asam klorida, asam cuka,
asam oksalat, asam borat. Sedangkan alkalimetri ialah kebalikan dari
acidimetri, dimana alkalimetri merupakan titrasi yang menggunakan
larutan standar basa untuk menentukan asam.
B. Tujuan percobaan
Mempelajari cara membuat larutan HCl atau H2SO4 0,1 N,
membakukannya dan menggunakannya untuk menetapkan kadar beberapa
contoh basa.
7|Kimia Dasar
C. Maksud percobaan
Menentukan normalitas larutan baku HCl atau H2SO4 dan kadar
beberapa contoh basa.
D. Prinsip percobaan
Analisa titrimetri yang menggunakan asam kuat sebagai titrannya
dan sebagai analitnya adalah basa atau senyawa yang bersifat basa,
ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah basa atau
garamnya)
BAB II
TINJAU PUSTAKA
A. Dasar teori
Volumerti adalah salah satu analisis kuantitatif yang dilakukan
berdasarkan pengukuran-pengukuran volume yang saksama dari larutan
baku. Pengukuran volume ini dalam proses analitik ini dikenal dengan
istilah titrasi dan menggunakan suatu alat pengukur volume yang disebut
buret. Larutan baku yang terukur melalui buret ini juga dikenal sebagai
titran sedangkan volumetri dikenal juga sebagai titrimetri. Jumlah larutan
baku yang dipakai pada proses titrasi dan konsentrasi saksama dari larutan
tersebut dipergunakan dalam perhitungan untuk menentukan jumlah
stoiliometri dari zat uji akan ditetapkan kadarnya.
8|Kimia Dasar
pengukuran volume larutan selama proses pembuatan larutannya yang
saksama. Yang dapat dipakai sebagai baku primer adalah zat yang
memiliki kemurnian yang tinggi dan stabil secar kimia dan fisika dalam
penyimpanan. Larutan baku sekunder adalah larutan yang konsentrasi
saksama tidak dapat dihitung dari hasil penimnangan dan pengukuran
volume saja. Untuk mengetahui konsetrasi yang saksama dari larutan baku
sekunder, larutan ini harus dibakukan atau distabilkan secara titasi
menggunakan larutan baku primer.
9|Kimia Dasar
ekuivalen atau grek. Sedangkan untuk asal sulfat 1 mol asam ekuivalen
dengan 2 mol ion H+ atau 1 mol H2SO4 sama dengan 2 grek.
Ekuivalensi dari suatu basa ditentukan o;eh jumlah ion OH yang terdapat
dalam 1 molekul basa yang bersangkutan atau tergantung pada jumlah ion
H+ yang diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan basa yang
bersangkutan. Berdasarkan reaksi diatas 1 mol Na2CO3 setara dengan 2
mol ion H+, atau 1 mol Na2CO3 setara dengan 2 grek.
Jika jumlah mol asam ekuivalen dengan jumlah mol basa pada suatu reaksi
netralisasi, maka keadaan ini dikenal dengan titik ekuivalen reaksi atau
titik ekuivalen titrasi. Dengan kata lain, titik ekuivalen titrasi tercapai jika
jumlah grek titran sama dengan jumlah grek yang dititrasi. Secara
matematik, pernyataan ini dapat dinyatakan sebagai:
- Grek = Berat/BE
Dengan berat dalam gram dan BE = gram/grek
- Grek = volume dalam liter dan N = grek/liter
10 | K i m i a D a s a r
Secara teoritis, titik ekuivalen reaksi sama dengan titik akhir reaki. Titik
akhir reaksi ditandai dengan perubahan warna dari indicator yang
ditambahkan ke larutan yang akan dititrasi sebelum proses titrasi
dilakukan. Titik akhir ini pada volumetri dikenal sebagai titik akhir titrasi.
Titik akhir titrasi pada metoda acidimetri dutentukan oleh perubahan
warna dari indicator asam-basa yang digunakan. Perubahan warna ini
tergantung pada pH larutan setelah reaksi netralisasi selesai sempurna atau
titik akhir titrasi.
B. Uraian bahan
1. Asam klorida (FI ED 3 HAL 53)
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam klorida
Pemerian : Cairan, tidak berwarna, berasap, bau merangsang,.
Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bau
hilang.
Khasiat/penggunaan : zat tambahan
11 | K i m i a D a s a r
4. Natrium karbonat (FI ED 3 HAL 400)
Nama resmi : NATRII CARBONAS
Nama lain : Natrium karbonat
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air
mindidih.
Khasiat/penggunaan : zat tambahan, keratolitikum
12 | K i m i a D a s a r
Pemerian : Serbuk, putih, rasa agak pahit.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 630 bagian air dan dalam
lebih 1300 bagian air mendidih, praktis tidak larut
dalam etanol (95%)p, larut dalam gliserol p dan
dalam sirop.
Khasiat/penggunaan : adstringen
13 | K i m i a D a s a r
14 | K i m i a D a s a r
BAB III
PEMBAHASAN
A. Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah labu
ukur, gelas ukur, corong, pipet 25,0 ml, pipet volume, erlemeyer, pipet
tetes, buret, dan kaki buret,
C. Prosedur kerja
A. Pembuatan larutan Titer HCl 0,1 N atau H2SO4 0.1 N
Hitung volume HCl 2N atau H2SO4 2N yang dibutuhkan untuk
membuat 500 ml larutan HCl 0,1 N atau H2SO4 0,1 N
Perhitungan bahan:
Mgrek H2SO4 2N = Mgrek H2SO4
V1.N1 = V2.N2
V1 x 2 = 500 x 0,1
V = 50
2
V = 25 ml
15 | K i m i a D a s a r
Jadi, H2SO4 2N yang harus diukur untuk membuat H2SO4 0,1 N
sebanyak 25 ml.
Cara kerja
1. Siapkan labu ukur 500 ml yang sudah dibersihkan dan dibilas
dengan air suling.
2. Tambahkan air suling kira-kira setengah labu.
3. Ukur larutan asam sulfat/klorida 2N sesuai perhitungan
menggunakan gelas ukur, lalu tuang ke labu ukur yang telah
berisi air suling.
4. Tambahkan air suling sampai tanda lalu tutup labu dan kocok
sampai homogen.
BE Na2CO3 = ½
16 | K i m i a D a s a r
N = g
BE x V(L)
0,08 = g
53 x 0,1
g = 53 x 0,1 x 0,08
g = 0,424
17 | K i m i a D a s a r
8. Ulangi pemipetan 2X lagi untuk mendapatkan total 3
larutan dalam 3 labu erlemeyer.
9. Tambahkan 3 tetes larutan indikator metal jingga atau
orange metal (o.m) ke setiap labu erlemeyer.
10. Siapkan buret (cuci bilas dengan air suling lalu lanjutkan
pembilasan dengan larutan asam yang hendak dibakukan
untuk menghilangkan sisa air suling dalam buret).
11. Isi buret dengan larutan asam yang akan dibakukan.
12. Titrasi larutan di atas dengan larutan titer asam yang dibuat
dan hendak dibakukan sampai larutan tepat berubah dari
kuning dan menjadi jingga yang pertama.
13. Catat titik akhir titrasi.
14. Lakukan lagi titrasi untuk larutan natrium karbonat pada
labu erlemeyer kedua dan ketuga untuk mendapatkan hasil
titrasi triplo.
15. Hitunglah normaloitas dari larutan HCl atau H2SO4
tersebut.
18 | K i m i a D a s a r
Rentang penimbangan = 0,0715g s/d 0,0874 g
2. Timbang natrium karbonat p.a kira-kira sesuai hasil
perhitungan di atas secara saksama menggunakan
timbangan analitik, lalu masukkan ke dalam labu erlemeyer
250 ml secara kuantitatif.
3. Ulangi penimbangan 2 kali lagi untuk melakukan triplo
titrasi.
4. Tambahkan kira-kira 25 ml air suling ke setiap labu
erlemeyer di atas, kocok hati-hati hingga semua natrium
karbonat larut sempurna.
5. Tambahkan 3 tetes larutan indikator metal jingga/orange
metal (o.m) ke setiap labu erlemeyer.
6. Lakukan titrasi seperti cara 1 di atas, mulai dari poin (10)
dan seterusnya.
7. Hitunglah normalitas dan larutan HCl atau H2SO4 tersebut.
19 | K i m i a D a s a r
Jumlah yang akan ditimbang =± g
Rentang penimbangan = g s/d g
2. Timbang zat uji kira-kira sesuai hasil perhitungan di atas
secara saksama, lalu masukkan ke dalam labu erlemeyer
250 ml secara kuantitatif..
3. Ulangi penimbangan 2 kali lagi untk melakukan triplo
titrasi.
4. Tambahkan kira-kira 25 ml air suling ke setiap labu
erlemeyer diatas, kocok hati-hati hingga semua natrium
subkarbonat larut sempurna.
5. Tambahkan 3 tetes larutan indikator metal jingga/orange
metil (o.m) ke setiap lagu erlemeyer.
6. Titrasi dengan larutan HCl/ H2SO4 yang telah dibakukan
sampel larutan tepat berwarna jingga, catat volume yang
dibutuhkan.
7. Ulangi titrasi 2 kali lagi.
8. Hitunglah kadar contoh natrium subkarbonat tersebut dan
apakah memenuhi syarat F.I Ed. lll atau lV dengan rumus:
20 | K i m i a D a s a r
Cara kerja:
1. Timbang natrium tertaborat setara dengan 15 ml larutan
asam 0,1 N, masukkan ke dalam labu erlemeyer 250 ml,
larutkan dengan air suling secukupnya (±25 ml).
Perhitungan bahan:
N = g
BE x V
0,1 = g
61,83 x 15
g = 61,83 x 15 x 0,1
g = 0,0927
21 | K i m i a D a s a r
1. Buat bagan atau skema pengenceran untuk mendapatkan
pengenceran larutan contoh 1 : 20 sehingga diperoleh 100,0
ml larutan encer dari zat uji.
Bagan/skema pengenceran:
1
x 100 ml = 5 ml pipet volume,
20
22 | K i m i a D a s a r
BAB IV
PENGAMATAN
A. Data Pengamatan
1. Pembakuan larutan titer HCl 0,1 atau H2SO4 0,1 N
- Menggunakan Na2CO3 Anhidrat
23 | K i m i a D a s a r
Cara:
Berat Na2CO3 yang ditimbang: 0,4236-0,0048 = 0,4188 g
Data Titrasi
No Volume Na2CO3 Pembacaan Skala Buret Volume Titrasi
.
Titik Awal Titik Akhir
1. 25 ml 00 ml 25,8 ml 25,8 ml
2. 25 ml 00 ml 23,4 ml 23,4 ml
3. 25 ml 00 ml 17,2 ml 17,2 ml
Volume Rata-rata: 22,13 ml
Perhitungan Normalitas Na2CO3 :
N= g
BE x V(L)
= 0,4188
53 x 0,1
= 0,0790
Perhitungan Normalitas H2SO4
Mgrek Na2CO3 = Mgrek H2SO4
V1 . N1 = V2 . N2
25 X 0,0790 = 22,13 X N2
1,975 = 22,13 X N2
N2 = 1,975
22,13
= 0,0892 N
Jadi, Normalitas larutan H2SO4 yaitu 0,0892 N
24 | K i m i a D a s a r
2. 0,2839 00 ml 25,2 ml 25,2 ml
3. 0,2850 00 ml 24,0 ml 24,0 ml
Data Penimbangan:
1. 0,2818 – 0,0011 = 0,2807
2. 0,2850 – 0,0011 = 0,2839
3. 0,2816 – 0,0011 = 0,2850
Perhitungan kadar:
P.1 mgrek Na2B4O7 = mgrek H2SO4 P.3 mgrek Na2B4O7 = mgrek
Mg = V . N H2SO4
BE Mg = V . N
Mg = BE . V . N BE
= 190,7 x 23,0 x 0,0892 Mg = BE . V . N
= 391,24 mg = 190,7 x 24,0 x 0,0892
%Kemurnian = 391,24 mg = 408,25 mg
280,7 mg %Kemurnian = 408,25 mg
= 139,38% 285,0 mg
= 143,25%
P.2 mgrek Na2B4O7 = mgrek H2SO4
Mg = V . N Rata-rata %kemurnian
BE = p1 + p2 + p3
Mg = BE . V . N 3
= 190,7 x 25,2x 0,0892 =139,38 + 150,98 + 143,25
= 428,66mg 3
%Kemurnian = 428.66 mg = 144,54%
283,9 mg
= 150,98%
B. Pembahasan
25 | K i m i a D a s a r
larutan titrasi dengan menggunakan Asam sulfat hingga warna berubah
dari kuning menjadi jingga pertama. Kesimpulan dari hasil pengamatan
pembakuan normalitas Asam sulfat sebanyak 0,0892 N.
26 | K i m i a D a s a r
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembuatan larutan baku titer Asam sulfat (H2SO4) 0,1 N menggunakan
Natrium karbonat. Normalitas dari Asam sulfat (H2SO4) yaitu sebanyak
0,0892 N.
2. Penetapan kadar Natrium Tetraborat/Boraks rata-rata %kemurnian
kadar natrium tetraborat/Boraks sebanyak 144,54%.
B. Saran
Dalam percobaan Acidimetri agar hasilnya maksimal kita harus
lebih teliti dan membersihkan alat dengan baik.
27 | K i m i a D a s a r
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Asidimetri
28 | K i m i a D a s a r