Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI FARMASI
“PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM DAN MIKROSKOP”

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

DZULKIFLI 18.047.AF
NURUL ALFIONITA HUSMAR 18.185.AF
RIZKY WIDYA NINGRUM 18.191.AF
WINARTY LAURENSIA 18.197.AF
NASRULLAH 19.097.AF
MUH. JAFAR 19.180.AF
AISYAH RAHMADANY.S 20.081.AF
ALFIAN SAEPUTRA PRATAMA 20.082.AF
ANDI FEBRYAN PRATAMA 20.083.AF
ANDI MUHAMMAD RIDWAN 20.084.AF
ANDIKA DWI SAPUTRA 20.085.AF
ANNISA AMALIA AMANAH GAPPA 20.086.AF
ANNISYA AULIA SARI RACHMAN 20.087.AF
ASHARI MURTI 20.088.AF

KELOMPOK :I
KELAS : NON. REGULER C20
INSTRIUKTUR : SUWERSIYANTI, A.Md. Farm

AKADEMI FARMASI YAMASI MAKASSAR


2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata kuliah Mikrobiologi Farmasi berisi pokok-pokok bahasan mengenai


sejarah mikrobiologi dan hubungannya dengan bidang farmasi; studi hubungan
filogenetik, klasifikasi dan indentifikasi mikroorganisme; karakteristik biologis
mikroorganisme (bakteri, jamur, virus dan protozoa); pertumbuhan dan kontrol
pertumbuhan mikroorganisme, termasuk di dalamnya konsep antibiosis dan
antisepsis; mekanisme kerja, pengujian daya dan resistensi zat-zat anti
mikroorganisme. Selain itu juga dibahas tentang prinsip dasar penyakit infeksi dan
mekanisme patogenisitas mikroorganisme. Berisi pokok-pokok bahasan mengenai
media kultur; tehnik aseptis dan sterilisasi, tehnik isolasi suatu spesies
mikroorganisme dari suatu populasi campuran; identifikasi karakteristik biologis
mikroorganisme baik secara mikroskopis dan makroskopis Selain itu juga dilakukan
analisis penghitungan cemaran mikroorganisme dalam produk farmasi; pengujian
sensitivitas zat-zat anti mikroorganisme. (Fatimawali dan Lolo, 2019).

Laboratorim mikrobiologi adalah salah satu laboratorium yang wajib ada pada
program diploma 3 farmasi karena laboratorium ini sangat menunjang pembuatan
peroduk-produk atau sediaan farmasi. Berbagai sediaan obat dan makanan serta
minuman yang akan dipasarkan untuk publik memiliki syarat tertentu terhadap
cemaran mikroba, bahkan obatobat steril bebas dari cemaran mikroba dan bahan-
bahan lain yang mengancam keselamatan penggunanya.

Selama melakukan kegiatan dalam laboratorium ini harus tetap menjaga


keamanaan dan keselamatan diri, oleh karena itu tahap pengenalan alat dan proses
sterilisasi menjadi amat penting diketahui dan dipahami oleh para mahasiswa yang
akan bekerja di dalamnya. Selain penggunaan alat pelindung diri (APD) di
laboratorium, mahasiswa juga perlu mengenal dan paham cara menggunakan alat-alat
yang biasa digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Beberapa alat laboratorium
tersebut meliputi alat-alat yang besar sepereti mikroskop, autoklaf, inkubator, oven,
lemari pendingin, dan colony counter. Alat-alat lain adalah alat-alat kecil seperti
mikropipet, cawan petri, labu erlenmeyer, pipet tetes, pipet ukur, tabung reaksi,
tabung durham, kawat ose/sengkelit, pinset, timbangan dan lain-lain.

Untuk melakukan proses sterilisasi juga diperlukan pengetahuan yang cukup


tentang alat dan proses-proses sterilisasi yang akan digunakan atau dipilih. Proses
sterilisasi biasanya menggunakan alat-alat dan persyaratan tertentu yang harus
dipelajari secara spesifik, apalagi untuk bahan-bahan yang digunakan pada
pembuatan sediaan farmasi. (Yusmaniar, Wardiyah dan Nida, 2017).

B. Tujuan Percobaan

Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk


mengetahui nam alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium farmasi dan
mengetahui fungsinya serta mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat
dalam laboratorium.

C. Manfaat Percobaan

1. Praktikan mengetahui alat-alat yang digunakan dalam laboratorium


mikrobiologi.
2. Praktiakan mengetahui fungsi dan cara penggunaan dari alat-alat
tersebut.
D. Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini adalah menyiapkan alat-alat yang akan digunakan lalu
mengamati alat-alat berdasarkan sifat, prinsip kerja, kegunaan dan bagian-bagiannya.
Kemudian mengambarkan alat-alat yang telah diamati lengkap dengan bagian-
bagiannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat


penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah
menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium
biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur
pemakaian. Ole karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja perlatan serta bahan
haru mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikun dilaboratorium
mikrobiologi.

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikelani berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasany diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer, spektrometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi
tertulis, biasanya diberin tambahan “graph” seperti thermograph, barograph
(Moningka,2008)

Didalam pekerjaan mikrobiologi sering kali kita tidak terlepas dari alat-alat
yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di
laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan
petri, pipet ukut, pipet volumetric, labu ukur, labu Erlenmeyer, gelas piala, pH meter,
gelas arlogi, thermometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat
asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut pada laboratorium
mikrobiologi masih ada sejumlah alaat yang khusus antara lain : autoklaf, oven,
mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup,
keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme
dengan suhu tertentu yang konstan, spektrofotometer unutuk mengukur kepekaan
suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan medium, magnetic stirrer untuk
mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian fermentasi (Alfi, 2013).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami


cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain unutk
menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari
masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praaktikum dengan sempurna
(Tandra, 2013).

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan


kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum
bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-
alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian atau pun praktikum
terutama dalam proses praktikum kimia ada banyak sekali alat-alat yang digunakan
dan mempunyai fungsi masing-masing di dalam bidang keilmuan atau pun proses
penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali. Alat-alat laboratorium juga
dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaian maka diperlukan
pengenalan alat-alat laboratorium agar pengunaan alat tersebut dapat dipergunakan
dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi
dapat diminimalisir sedikit mungkin hail ini penting agar mendapatkan hasil
penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas
penelitan seseorangg (Hokayuruke, 2013).
B. Alat dan Fungsinya

1. Autoklaf
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam Mikrobiologi melalui penggunaan uap
air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi.
atau sekitar 1 atm. Dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang
bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2 (15 Psi
= 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan
biasanya 15 menit untuk 121oC.
Cara Penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi, periksa dahulu banyaknya air dalam
autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka harus
ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup,
maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan pas dan rapat lalu kencangkan baut
pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep
pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit
pada
suhu121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi
kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai
selesai. Penghitungan waktu 15 menit dimulai sejak tekanan mencapai
1 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan
(jarum pada penunjuk tekanan menunjuk ke angka nol). Kemudian
klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-
hati.
2. Inkubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba
pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu
dan pengatur waktu.Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus
B5042 misalnya adalah 10- 70oC.
3. Hot plate stirrer dan Stirrer bar
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate)
yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer mampu
menghomogenkan sampai sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat
dipanaskan sampai 425oC.
4. Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan petri karena adanya kaca
pembesar dan lampu. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan
skala/kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan
koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada Cawan Petri dapat ditandai
dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
5. Mikropipet dan Tip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume
cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas
dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume
pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl,
atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu
pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl.
dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.
Cara Penggunaan :
1. Sebelum digunakan Thumb Knop sebaiknya ditekan berkali-kali
untuk memastikan lancarnya mikropipet.
2. Pasang Tip bersih ke ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knop sampai hambatan pertama / first stop, jangan
ditekan lebih ke dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari
Thumb Knop maka cairan akan masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knop sampai hambatan kedua / second stop atau
tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung
tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan
ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
6. Cawan Petri
Cawan Petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas
sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran,
diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung
media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-
kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.
7. Tabung reaksi
Di dalam Mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji
biokimiawi dan memelihara mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media
padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup
metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang
dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut
fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring
(slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang
kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara
tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media
yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko
kontaminasi. Kapas dapat dijadikan penutup mulut tabung yang berisi
biakan. Untuk alasan efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-
12 ml tiap tabung.
8. Labu Erlenmeyer
Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan
bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi
mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan
volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml,
250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
9. Gelas ukur
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
Erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume
tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.
10. Mortar dan Pastle
Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum
diproses lebih lanjut.
11. Gelas Piala
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam
Mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media,
menampung akuades dll..
12. Lampur spiritus
Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril
adalah pembakar Bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran
udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan
kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk
sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok
untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling
panas). Perubahan Bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau
metanol.
13. Jarum ose
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya
terbuat dari kawat chrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika
terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop)
dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang
berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle.
Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar,
sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara
tusukan pada agar tegak (stab inoculating).
14. Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil
benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.
15. pH Indikator Universal
Kertas pH ini berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan.
Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media
berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba. Kertas pH indikator
dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip warna
dicocokkan dengan skala warna acuan.
16. Mikroskop

Keterangan:
1. Lensa okuler Sebagai kaca pembesar dan membentuk bayangan
maya,tegak,diperbesar.
2. Lensa Objektif Membentuk bayangan cahaya kedalam lubang
diafragma.
3. Diafragma Mengatur banyak sedikitnya cahaya
4. Cermin/Reflektor Memantulkan cahaya kedalam lubang diafragma
5. Meja Objek Untuk meletakkan objek pengamatan
6. Pemutar Kasar(makrometer) Menggerakkan tabung keatas dan
kebawah dengan pergeseran kasar
7. Pemutar halus(mikrometer) Menggerakkan tabung keatas dan
kebawah dengan pergeseran halus
8. Revolver Tempat lensa objektif yang akan digunakan
9. Tabung Penghubung lensa objektif dan lensa okuler
10. Penjepit Objek Menjepit kaca objek supaya tidak bergeser
11. Kaki Mikroskop Menjaga mikroskop agar tetap tegak berdiri
12. Lengan Mikroskop
Sebagai pegangan mikroskop ketika mikroskop diangkat atau
dipindahkan(Widyatmoko,2008)
Cara Penggunaan :
1. Pegang lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain
menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja
pengamatan dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu,
lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu. Setelah
dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran lemah.
2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putar revolver sehingga
diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan
lensa okuler dan tubus okuler.
3. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat
melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa
bayangan benda lain.
4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu
jepitlah dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam
kondensor menembus kaca benda.
5. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.
a. Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan
lensa objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa
preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara
menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif
juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca
preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang
lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer sampai
diperoleh gambaran preparat yang jelas.
b. Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan
lensa objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat
dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan
menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan
kondensor sampai mau menyentuh kaca preparat (objek),
kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan
lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup
preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa
objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.
6. Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif
dengan menggunakan xylol(Anonim, 2013).
BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat :
- Autoklaf - pH indikator univesal
- Inkubator - Timbangan analitik
- Hot plate stirrer - LAF (Laminnary Air Flow)
- Stirrer bar - Oven
- Colony counter - Pencadang
- Mikropipet - Paper Disk
- Cawan petri - Catton swab
- Tabung reaksi - Korek api
- Labu Erlenmeyer - Pinset
- Gelas ukur - Jarum ose
- Mortar dan pestle - Lampu spiritus
- Gelas piala - Mikroskop
- Sendok tanduk - Handscoon
- Lemari pendingin - Headcap
2. Bahan :
- NA
- PDA
- Bakteri

B. Prosedur Kerja

1. Simulasi/demo alat dan penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi


alat.
2. Praktek penggunaan alat dengan benar sesuai dengan fungsinya :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
b. Letakkan alat dan bahan di atas meja kerja yang sudah
dibersihkan,
c. Perhatikan, amati dan catat penjelasan instruktur,
d. Praktekkan sesuai penjelasan dan tata cara instruktur
menggunakan sebuah alat dengan baik.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Alat dan Bahan

NO. Nama Alat Gambar Fungsi

1. Autoklaf Untuk mensterilkan alat


dan bahan menggunakan
tekanan uap pada suhu
121oC selama 15-20
menit

2. Inkubator Untuk menginkubasi atau


memelihara mikroba pada
suhu terkontrol yaitu
37oC selama 1 x 24 Jam.

3. Hot plate stirrer Untuk menghomogenkan


dan Stirrer bar suatu larutan dengan
pengadukan.

4. Colony counter Untuk mempermudah


menghitung koloni yang
tumbuh setelah
diinkubasi.

5. Mikropipet dan Untuk memindahkan


tip cairan yang bervolume
cukup kecil biasanya
kurang dari 1000 μm.

6. Cawan petri Tempat untuk


membiakkan (kultivasi)
mikroorganisme.

7. Tabung reaksi Dalam mikrobiologi


digunakan sebagai tempat
memelihara
mikroorganisme.

8. Labu Sebagai wadah


Erlenmeyer penampung bahan,
larutan dan cairan.
9.. Gelas ukur Digunakan untuk
mengukur volume cairan
yang akan digunakan.

10.. Mortar dan Untuk menghancurkan


pestel atau menghaluskan
bahan.

11. Gelas piala Digunakan untuk


preparasi media-media,
menampung aquadest dan
lain-lain.
12. Lampu Spiritus Digunakan untuk
mensterilkan alat atau
bahan di atas api
langsung.

13. Jarum ose Untuk memindahkan


biakan mikroba ke media
baru.

14. Pinset Digunakan untuk


mengambil benda dengan
cara dijepit.

15. pH indikator Digunakan untuk


universal mengukur pH suatu
sampel larutan.
16. Timbangan Digunakan untuk
analitik menimbang media yang
akan digunakan dan
sampel.

17. LAF (Laminary Sebagai tempat


Air Flow) dilakukannya
percobaan/penelitian
dengan cara aseptis.
18. Oven Untuk mensterilkan alat
dan bahan dengan metode
panas kering pada suhu
dan waktu yang
bervariasi.

19. Pencadang Digunakan untuk


melubangi media, jika
akan dilakukan uji
terhadap sediaan semi
padat.

20. Paper disk Memiliki fungsi yang


sama dengan pencadang.
Tetapi paper disk
dilakukan dengan cara
difusi. Artinya paper disk
direndam dalam sampel
salama 1 x 24jam lalu
diamati.
21. Mikrsokop Digunakan untuk melihat
sampel dalam
pembesaran 10x, 20x, 40,
dan 100x.

22. Lemari Digunakan sebagai teman


Pendingin menyimpan bakteri dan
jamur pada suhu
terkontrol.

23. Catton swab Digunakan untuk


mengambil sampel
suspensi bakteri dan
digoreskan pada medium
yang akan diamati.

24. Spoit Digunakan untuk


mengambil dan
memindahkan NaCl
Fisiologi ke wadah yang
sesuai.
25. Handscoon, Sebagai alat pelindung
Headcap dan pada saat praktek.
masker.

26. Korek api Digunakan untuk


menyalakan
spiritus/bunzen

27. Bakteri Sebagai bahan


praktek/percobaan

28. Tissu Digunakan untuk


membersihkan atau
mengeringkat alat.
29. Gegep Untuk mengambil alat.

2. Bagian dari Mikroskop

NO. Bagian Mikroskop Fungsi

1 Lensa okuler Berfungsi membentuk bayangan nyata


dari lensa objektif.

2. Tubus okuler Untuk mengatur fokus dan menjadi


penghubung antara lensa okuler dan lensa
objektif.

3. Lengan mikroskop Bagian yang dipegangan ketika


mikroskop akan dipindahkan.

4. Revolver Untuk mempermudah pengaturan nilai


pengamatan dan mikroskop.

5. Lensa objektif Untuk memperbesar bayangan objektif


pengamatan dari 10x, 40x, hingga 100x.

6. Meja benda Sebagai tempat meletekkan preparat yang


akan diamati.

7. Kondensor Untuk mengumpulkan cahaya yang


dipantulkan cermin.

8. Diafragma Untuk mengatur jumlah cahaya yang


masuk dan difokuskan ke objek
pengamatan.

9. Sumber cahaya Sebagai energi utama melakukan


pengamatan.

10. Penjepit Untuk menjepit objek agar tidak


bergeser-geser saat diamati.

11. Penyangga Untuk menyangga mikroskop saat


diletakkan di bidang yang tidak datar.

12. Makrometer Untuk menaikkan atau menurunkan


badan mikroskop dengan cepat.

13. Mikrometer Untuk menaikkan atau menurunkan bada


mikroskop dengan lambat.

14. Kaki mikroskop Sebagai penopang mikroskop.

B. Pembahasan

Mikrobiologi merupakan suatu organisme yang berukuran mikro yang tidak


bisa diliat dengan kasat mata. Pengamatan mikrobiologi dilakukan dengan
menggunakan mikroskop. Berdasarkan hasil pengamatan yang kemudian dapat
dibuktikan dengan bukti gambar, sebagai hasil pengamatan mengenai pengenalan
alat-alat mikrobiologi di laboratorium mikrobiologi farmasi, akademi farmasi yamasi
makassar memberi kejelasan kepada kita bahwa peralatan mikrobiologi
dikelompokkan kedalam peralatan bentuk kaca, besi dan plastik.

Erlemneyer, tabung reaksi, cawan petri, gelas ukur dan beaker glass
merupakan alat yang terbuat dari kaca. Dimana erlenmeyer berfungsi untuk
menampung larutan, bahan atau cairan, dapat digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi
mikroba dalam kultur cair dan lain-lain, tabung reaksi berfungsi untuk memelihara
bakteri, cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme, gelas
ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, dan beaker glass berfungsi
untuk preparasi media, menampung akuades dan lain-lain.

Autoclave, inkubator, hot plate, timbangan analitik, laf dan oven merupakan
alat yang terbuat dari besi. Dimana autoclave berfungsi untuk mensterilkan alat dan
bahan, inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau memeran mikroba pada suhu
yang terkontrol (370C), hot plate berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan, timbangan analitik berfungsi untuk menimbang media dan
sampel, laf berfungsi sebagai tempat melakukan suatu percobaan dengan cara aseptis,
dan oven berfungsi untuk mengeringkan bahan atau menghilangkan kadar suhu.

Mikropipet dan tip, catton swab, spoit, handscoon dan handcup merupakan alat
yang terbuat dari plastik. Dimana mikropipet dan tip berfungsi untuk memindahkan
cairan yang bervolume cukup kecil, catton swab berfungsi untuk mengambil sampel
suspensi bakteri dan dan digoreskan pada medium yang akan diamati, spoit berfungsi
untuk mengambil dan memindahkan NaCl fisiologi kewadah yang sesuai, handscoon
dan handscap berfungsi sebagai alat pelindung diri.

Adapun alat-alat lain seperti colony counter yang berfungsi untuk


mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi didalam cawan
petri karena adanya kaca pembesar dan lampu, mortir dan stamper berfungsi
menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, jarum ose berfungsi untuk
memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru, pinset berfungsi
untuk mengambil benda dengan menjepit, pH indikator berfungsi untuk mengukur
pH suatu larutan, pencadang berfungsi untuk digunakan dalam metode sumuran,
paper disk digunakan dalam metode sumuran dilakukan dengan cara difusi dan
mikroskop digunakan untuk melihat objek yang berukuran kecil, lampu spiritus
berfungsi untuk mensterilkan alat atau bahan diatas api langsung, lemari pendingin
berfungsi sebagai tempat menyimpan jamur dan bakteri pada suhu terkontrol, korek
api berfungsi untuk menyalakan lampi spiritus.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi yaitu autoclave,


inkubator, laf, oven, timbangan analitik, hot plate stirrer dan stirrer bar, colony
counter, mikropipet dan tip, cawan petri, tabung reaksi, labu erlenmeyer, gelas ukur,
mortir dan stamper, beaker glass, lampu spiritus, jarum ose, pinset, pH indikator
universal, pencadang, paper disk, dan mikroskop.

B. Saran

1.Diharapkan kepada praktikan dan instruktur agar datang tepat waktu sehingga
praktikum dapat dilaksanakan dan selesai tepat waktu.
2.Kebersihan laboratorium selalu dijaga.
DAFTAR PUSTAKA

Jaya, Andi pangeran. 2021. Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian. universitas


halu oleo : Kendari.

Periadnadi, dkk. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Matematika dan


Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS ANDALAS : Padang.

Rukmana. 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Universitas Tadulako : Palu.

Fatimawali dan Widya Astuti L. 2019. Mikrobiologi Farmasi. Universitas Sam


Ratulangi : Manado.

Yusmaniar, Wardiyah, dan Khairun Nida. 2017. Mikrobiologi dan Parastiologi.


Kementerian Kesehatan Republik Indoneisa : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai