Anda di halaman 1dari 11

Nilai :

Penilai :

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH MIKROBIOLOGI UMUM
SEMESTER GENAP 2021-2022

ACARA KE 1
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Nama Lengkap : Dimitri Suryaning Widi


NIM : 211710101012
Kelas THP :C

PS. TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
MEI 2022
PENDAHULUAN

Dalam pelaksanaan praktikum mikrobiologi, dibutuhkan laboratorium dan peralatan


laboratorium yang memadai. Pada umumnya, laboratorium dan peralatan laboratorium yang
digunakan dalam praktikum mikrobiologi sama seperti pada praktikum lainnya. Dalam
penggunaan laboratorium dan peralatan laboratorium, diperlukan pemahaman tentang prosedur
dan cara mengoperasikan peralatan laboratorium dengan baik dan benar. Hal tersebut bertujuan
untuk mencegah kesalahan atau kecelakaan kerja yang dapat membahayakan keselamatan
praktikan maupun menyebabkan kerusakan pada peralatan laboratorium.
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah yang dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya
dibedakan menurut disiplin ilmunya. Misalnya laboratorium biologi, laboratorium fisika,
laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa
(Widyatmoko, 2020).
Peralatan laboratorium termasuk salah satu pendukung keberhasilan suatu pekerjaan di
dalam laboratorium. Oleh karena itu, pemahaman tentang cara menggunakan alat dibutuhkan agar
memudahkan dalam pelaksanaan praktikum. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan
untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Selain
itu, pengenalan ini bertujuan untuk mengetahui cara menggunakan peralatan laboratorium dengan
baik dan benar sehingga dapat mengurangi kesalahan prosedur penggunaan alat.
Ketika bekerja di dalam laboratorium mikrobiologi tidak mungkin lepas dari beragam
kemungkinan terjadinya bahaya dari bermacam-macam bahan kimia baik yang bersifat berbahaya
maupun sangat berbahaya. Selain itu, peralatan laboratorium juga bisa menyebabkan bahaya yang
mempunyai resiko tinggi bagi praktikan yang melaksanakan praktikum apabila tidak memahami
cara dan prosedur mengenai alat yang akan dipakai. Setiap percobaan selalu memakai peralatan
yang berbeda atau walaupun sama tetapi ukurannya berbeda sehingga perlunya mengenal peralatan
laboratorium mikrobiologi.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini akan dilakukan praktikum pengenalan alat
laboratorium mikrobiologi yang bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang
digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, fungsi alat-alat yang digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi, dan cara pengoperasian alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi
dengan baik dan benar.
ALAT

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum, yaitu:


1. Oven untuk sterilisasi kering
2. Autoklaf untuk sterilisasi basah
3. Inkubator
4. Laminar air flow
5. Colony counter
6. Mikroskop (preparat dan gelas objek)
7. Vortex
8. Neraca digital
9. Hot plate
10. Bunsen
11. Ose
12. Cawan petri

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum yang dilaksanakan kali ini memuat pembahasan tentang pengenalan alat
laboratorium mikrobiologi. Peralatan laboratorium tersebut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu alat
elektrik, gelas dan non gelas. Yang termasuk ke dalam alat elektrik, yaitu oven, autoklaf,
inkubator, laminar air flow, colony counter, mikroskop, vortex, neraca digital, dan hot plate. Yang
termasuk ke dalam alat gelas, yaitu bunsen dan cawan petri, sedangkan yang termasuk ke dalam
alat non gelas, yaitu ose. Alat-alat laboratorium tersebut memiliki fungsi dan cara penggunaan
yang berbeda-beda sehingga perlu pemahaman terhadap setiap alat laboratorium tersebut.
1. Inkubator

Inkubator ialah alat yang mempunyai fungsi sebagai tempat membiakkan mikroba
pada suhu tertentu. Alat ini digunakan untuk menyimpan kultur mikroorganisme seperti
bakteri, kapang, khamir, fungi, dan lain sebagainya. Alat ini dilengkapi dengan pengatur
suhu dan pengatur waktu. Secara umum, suhu yang diatur pada inkubator adalah suhu 30°C
untuk kapang dan khamir, sedangkan suhu 37°C untuk bakteri. Prinsip kerja alat ini, yaitu
dengan menyimpan biakan murni mikroorganisme, lalu mengatur suhunya, biasanya hanya
bisa diatur di atas suhu tertentu.
2. Colony Counter

Colony Counter ialah alat yang mempunyai fungsi untuk menghitung koloni bakteri
atau mikroba setelah diinkubator. Alat ini dilengkapi dengan kuadaran yang sangat
bermanfaat dalam pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Langkah pertama
yang harus dilakukan dalam menggunakan alat ini, yaitu hubungkan kabel ke stop kontak.
Setelah itu, tekan tombol on off yang terdapat pada alat. Letakkan cawan petri pada colony
counter, pastikan tutupnya berada di bagian bawah. Tekan reset terlebih dahulu, kemudian
hitung bakteri dengan menekan colony bakteri yang terlihat. Apabila terdapat colony
bakteri yang bergabung, maka dihitung satu.
3. Neraca Analitik

Neraca analitik ialah alat yang mempunyai fungsi untuk mengukur massa suatu zat
atau berfungsi untuk menimbang bahan. Alat ini mempunyai ketelitian empat angka di
belakang koma.
4. Vortex

Vortex ialah alat yang mempunyai fungsi untuk homogenisasi cairan dalam tabung
reaksi. Pada alat ini, terdapat dua tombol yang mempunyai fungsi berbeda. Tombol touch
on membuat vortex berputar atau bergerak ketika sampel dimasukkan, sedangkan tombol
constant on membuat vortex berputar atau bergerak terus-menerus.
5. Laminar Air Flow

Laminar air flow ialah alat yang mempunyai fungsi sebagai tempat kerja steril dalam
melakukan pengujian mikrobiologi. Alat ini dilengkapi dengan sterilisasi menggunakan
sinar UV. Sebelum digunakan, alat disemprot terlebih dahulu menggunakan alkohol 70%,
lalu diseka menggunakan tisu. Alat yang akan digunakan dimasukkan ke dalam laminar,
kemudian hidupkan tombol UV. Sterilisasi dilakukan selama 30 menit,
6. Hot plate

Hot plate ialah alat yang mempunyai fungsi sebagai pemanas. Kita dapat mengatur
suhu alat ini sesuai dengan yang diinginkan.
7. Ose

Ose ialah alat yang mempunyai fungsi untuk isolasi koloni mikroba. Ose berbentuk
batang kaca yang pada ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang mempunyai bentuk
lurus maupun bulat. Prinsip kerjanya alat ini, yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia
lalu menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
8. Bunsen

Bunsen ialah alat yang mempunyai fungsi untuk menjaga kondisi area kerja tetap
steril. Selain itu, alat ini mempunyai fungsi untuk sterilisasi ose dengan pemijaran. Prinsip
kerja alat ini, yaitu dengan membakar bagian sumbu (pada pembakar spirtus) dengan korek
api. Selain berbahan bakar spirtus, terdapat bunsen yang berbahan bakar gas atau methanol.
9. Cawan Petri

Cawan petri ialah alat yang mempunyai fungsi sebagai tempat menumbuhkan
mikroba. Cara menggunakan alat ini, yaitu dengan memberikan media tertentu sesuai
pertumbuhan mikroba lalu memasukkan kultur ke dalam media. Media yang akan dipakai
dapat dituang ke cawan bagian bawah dengan cawan bagian atas sebagai penutup.
10. Oven

Oven ialah alat yang mempunyai fungsi untuk sterilisasi kering pada suhu 120°C
selama 4 jam. Tujuan dari dilakukannya pengovenan adalah untuk membunuh bakteri
kontaminasi pada alat. Semakin tinggi suhu yang digunakan, maka semakin cepat waktu
sterilisasi. Pengovenan dilakukan pada bahan seperti bubuk.
11. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya ialah alat yang mempunyai fungsi untuk mengamati objek yang
memiliki ukuran sangat kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk melihatnya.
Perbesaran mikroskop, yaitu 40x, 100x, 400x, dan 1000x. Prinsip kerja alat ini, yaitu
dengan memantulkan cahaya melalui cermin, kemudian diteruskan hingga lensa objektif.
Pada lensa objektif, bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
Setelah itu, bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan
diperbesar oleh mata pengamat.
12. Autoklaf

Autoklaf ialah alat yang mempunyai fungsi untuk sterilisasi basah menggunakan uap
air pada tekanan 1 atm tekanan gauge. Suhu yang digunakan dalam melakukan sterilisasi
menggunakan autoklaf, yaitu 121°C selama 15-20 menit. Prinsip kerja alat ini, yaitu
apabila udara telah tergantikan oleh uap air, katup uap akan ditutup sehingga tekanannya
semakin bertambah.

KESIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan praktikum pengenalan alat laboratorium mikrobiologi, kesimpulan


yang dapat diambil, yaitu:
1. Terdapat berbagai macam peralatan yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.
2. Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi mempunyai fungsi yang berbeda-
beda.
3. Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi mempunyai cara pengoperasian dan
prinsip kerja yang berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. (2016). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi


Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi, 1(1).
Gunawan, I. (2019). Managemen Pengelolaan Alat dan Bahan di Laboratorium Mikrobiologi.
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1(1), 19-25.
Widyatmoko, A. (2020). Mengenal Laboratorium Biologi. Semarang: Alprin.
LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan


1.
Inkubator

2.
Colony counter

3.
Neraca analitik
4.
Vortex

5.
Laminar air flow

6.
Hot plate

7.
Cawan petri, ose, dan bunsen
8.
Oven

9.
Mikroskop cahaya

10.
Autoklaf

Anda mungkin juga menyukai