Anda di halaman 1dari 27

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan praktikum dalam perkuliahan merupakan kegiatan pembelajaran
bagi mahasiswa dengan melakukan suatu percobaan yang dipelajari. Kegiatan
praktikum ini bertujuan untuk pengaplikasian hasil dari kegiatan belajar mengajar
melalui praktikum. Pembelajaran praktikum ini sangat efektif untuk mencapai
kemampuan dan menambah wawasan baru dalam pembelajaran di perkuliahan ini.
Pada acara praktikum mikrobiologi industri topic 1 ini membahas tentang
pengenalan alat laboratorium.
Membahas tentang praktikum kita pasti membutuhkan alat-alat
laboratorium untuk mempermudah kita menjalankan praktikum. Pengenalan alat-
alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Maka dari itu Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum mikrobiologi industri topic 1 sebagai
berikut:
1. Mengetahui peralatan laboratorium mikrobiologi berikut fungsi dan
penggunaanya
2. Meperkenalkan cara pembuatan beberapa jenis media pertumbuhan
mikrobia
3. Mengetahui sterilisasi dengan pembakaran, panas kering(oven), panas
basah bertekanan tinggi (autoklaf)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Laboratorium Elektrik


2.1.1 Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat suatu benda
yang jaraknya dekat dengan ukuran yang sangat kecil (mikron) untuk diperbesar
agar dapat dilihat secara detil. Sifat bayangan yang terjadi yaitu maya, terbalik
dan diperbesar. Biasanya digunakan untuk melihat bakteri, sel, virus, dan lain-
lain. (Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia 2008).
Mikroskop sederhana terdiri dari dua buah lensa positif (cembung). Lensa
positif yang berdekatan dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi
sebagai lup. Lensa positif yang berdekatan dengan benda disebut lensa objektif.
Jarak titik api lensa objektif lebih kecil dari pada jarak titik api lensa okuler.
2.1.2 Autoklaf
Autoklaf merupakan suatu bejana yang dapat di tutup, yang diisi dengan
uap panas dengan tekanan tinggi. Alat tersebut merupakan ruang uap berdinding
rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan di pertahankan pada suhu
serta tekanan yang di tentukan selama peiode waktu yang dikehendaki.
Kondisi yang baik digunakan untuk sterilisasi adalah pada 15 psi dan
temperatur 121 °C selama 15 menit. Agar penggunaan autoklaf efektif, uap air
harus dapat menembus setiap alat yang disterilkan. Oleh karena itu, autoklaf tidak
boleh terlalu penuh agar uap air benar – benar menembus semua area (Kezia,
2017).
2.1.3 Colony Counter
Colony counter berfungsi untuk menghitung koloni mikrobia dalam kulit.
Cara menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan cawan petri didalamnya
yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung
pada posisi 000 dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk
sambil melihat jumlah pada layar hitung. Fungsi dari alat ini adalah untuk
menghitung jumlah koloni dari bakteri (Andriani, R.2016).

2.2 Alat Laboratorium Gelas Dan Non Gelas


2.2.1 Cawan Petri
Cawan petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari
plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakan sel. Berfungsi sebagai wadah
menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi (Widhy, 2008). Cara
menggunakan cawan petri, terlebih dahulu bibir cawan dipanaskan diatas bunsen,
agar mikrobia yang tidak diinginkan mati (Widhy, 2008).
2.2.2 Tabung Reaksi
Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau
plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi
kimia. Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa
tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Tabung Reaksi disebut
juga Test Tube atau Culture tube. Culture Tube adalah tabung reaksi tanpa bibir
yang biasanya digunakan untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium cair.
2.2.3 Enlenmeyer
Erlenmeyer adalah peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali
di gunakan untuk analisadalam laboratorium. Bentuknya bulat dan berbentuk
kerucut dibagian atasnya.Disalah satu sisi, ada tanda untuk menunjukkan ukuran
volume isi, danmemiliki spot yang dapat diberi label dengan pensil . leher dan
mulut botol yangsempit pada erlenmeyer bertujuan agar mudah di pegang,
mengurangi penguapan dan dapat di tutup dengan mudah.
Sedangkan dasar permukaan yangrata membuatnya flexsible di letakan
dimana saja. Ukuran yang paling umummungkin adalah termos erlenmeyer 250
ml dan 500 ml. Namun ada jugaErlenmeyer yang berukuran 50 ml, 125 ml, dan
1000 ml (Eliyarti,2020).
2.2.4 Ose/Jarum Inokulum
Jarum Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada
yang berbentuk lurus dan ada pula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau
mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Prinsip
kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan
pada kaca preparat untuk diamati (Zakirman,2020).

2.3 Pengertian PCA


Media Plate Count Agar (PCA) merupakan media padat, yaitu media yang
mengandung agar sehingga setelah dingin media tersebut akan menjadi padat.
Media PCA terdiri dari casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar.
Media PCA dilarutkan dengan aqua destilata dengan membentuk suspensi 22,5
g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf 15 menit pada suhu 121°C.
Media PCA biasanya dibuat dan disterilisasi dalam jumlah yang banyak
sesuai dengan kebutuhan sampai akhir penelitian. Sisa media yang belum dipakai
disimpan di lemari pendingin pada suhu 100C. Jika akan dipakai lagi media
dipanaskan diatas hot plate. Demikian seterusnya diulang berkali-kali.

2.4 Pengertian NA

Media Nutrient Agar (NA) merupakan media kompleks yang miliki


kandungan nutrisi tinggi yang terdiri dari ekstrak daging, ekstrak ragi atau
tumbuh-tumbuhan, atau protein sederhana dari sumber lain yang sangat
dibutuhkan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Media ini dapat
digunakan untuk budidaya bakteri dan isolasi biakan murni yang mana media ini
rutin digunakan di laboratorium (Radji, 2010). Nutrient Agar (NA) adalah media
dengan nutrisi minimal dan protein yang konsentrasi rendah. Pertumbuhan koloni
pada media ini menandakan bakteri nonfastidious dan tidak memerlukan
suplemen khusus. Nutrient Agar (NA) banyak digunakan sebaga media
penyimpan bakteri (Departemen Mikrobiologi Klinik, 2015).

Komposisi Nutrient Agar Media Nutrient Agar dibuat dari 5,0 gram
pepton, 3,0 gram ekstrak daging sapi dalam 1000 ml air suling (Cappuccino,
2013). Apabila dikehendaki media berupa padat, ditambahkan 15 gram agar.

2.5 Sterilisasi Pemijaran Langsung


Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang
gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu
ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan
pemijaran langsung. Papan salep, lumping dan alu dapat disterilisasi dengan
metode ini.
2.6 Sterilisasi Panas Basah
Sterilisasi basah atau panas basah adalah pemanasan menggunakan air atau
uap air. Uap air adalah media penyalur panas yang terbaik dan terkuat daya
penetrasinya. Panas basah mematikan mikroba melalui proses koagulasi,
denaturasi enzim dan protein protoplasma mikroba, sedangkan untuk mematikan
spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu 121°C (Hadioetomo,
1985).

2.7 Sterilisasi Panas Kering


sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat
gelas dan banyak alat-alat bedah. Selama pemanasan kering, mikroorganisme
dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan dengan penyebab kematian oleh
koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada
umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat
proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap
panas dipaparkan pada suhu 121 °C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi
panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150 °C sampai 170 °C selama 1
- 4 jam. Oven digunakan untuk sterilisasi panas kering biasanya secara panas
dikontrol dan mungkin gas atau elektrik gas.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang di butuhkan pada praktikum acara 1 sebagai
berikut :
3.1.1 Alat
Alat yang dibutuhkan yaitu :
1. Rak dan Tabung reaksi
2. Cawan petri
3. Pipet ukur
4. Pi-pump
5. Bunsen + Spirtus
6. Incubator
7. Kapas
8. Coloni counter
9. Ose
10. Kertas sampul
11. Karet
12. Botol semprot
13. Plastik
14. Kertas payung
15. Label
16. Alkohol 70%
17. Karet

3.1.2 Bahan
Bahan yang diperlukan yaitu:
1. NA
2. Aquades
3. PCA

3.2 Diagram Alir Dan Fungsi Perlakuan


3.2.1 Diagram Alir

3.2.1.1 Media NA

3.2.1.2 Media PCA


3.2.2 Fungsi Perlakuan

3.2.2.1 Fungsi Perlakuan Pembuatan Media NA

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memotong alumunium foil


ukuran sedang gunanya untuk menampung pengambilan bubuk NA. setelah
dipotong, kemudian ambil bubuk NA di dalam kulkas menggunakan spatula
secara perlahan-lahan. Setelah itu timbang bubuk NA di neraca analitik sampai
menunjukkan angka 2 gr. Jika sudah di timbang, masukkan bubuk NA yang sudah
ke dalam beaker glass. Kemudian, siapkan tabung ukur, corong, dan aquadest.
tuangkan aquadest ke dalam tabung ukur untuk diukur hingga menunjukkan angka
100ml. jika sudah diukur, masukkan 100ml aquadest ke dalam beaker glass.

Lalu, letakkan beaker glass diatas hot&stirrer dan jangan lupa dihidupkan
dengan suhu 100°c, fungsi dari hot&stirrer yaitu untuk memanaskan larutan
hingga homogen. lalu, aduk terus larutan NA menggunakan spatula tanpa berhenti
sampai panas serta berbuih yang menjadi tanda bahwa pengadukan telah selesai
dan larutan sudah homogen. setelah larutan menjadi homogen, tuang ke dalam
erlenmeyer secara perlahan, jika sudah maka tutup mulut erlenmeyer
menggunakan kapas dan balut menggunakan alumunium foil dengan rapat. setelah
itu masukkan erlenmeyer ke dalam keranjang autoklaf untuk diproses ke dalam
autoklaf sampai alat berbunyi, jika sudah berbunyi maka larutan siap diangkat
untuk menuju step selanjutnya yaitu disterilisasi.

3.2.2.2 Fungsi Perlakuan Pembuatan Media PCA

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu potong alumunium foil


ukuran sedang gunanya untuk menampung pengambilan bubuk PCA. setelah
dipotong, ambil bubuk PCA di dalam kulkas menggunakan spatula. Kemudian
timbang PCA di neraca analitik sebanyak 2 gr. Setelah ditimbang, masukkan
bubuk NA yang sudah ditimbang ke dalam beaker glass. Kemudian siapkan
tabung ukur, corong,dan aquadest. tuangkan aquadest ke dalam tabung sebanyak
100ml. jika sudah diukur, masukkan 100ml aquadest ke dalam beaker glass. Lalu,
letakkan beaker glass diatas hot&stirrer dan jangan lupa dihidupkan dengan suhu
100°c, fungsi dari hot&stirrer yaitu untuk memanaskan larutan hingga homogen.
Kemudian, aduk terus larutan PCA menggunakan spatula tanpa berhenti
dan sampai panas serta berbuih yang menjadi tanda bahwa pengadukan telah
selesai dan larutan sudah homogen. setelah larutan menjadi homogen, tuang ke
dalam erlenmeyer secara perlahan, jika sudah maka tutup mulut erlenmeyer
menggunakan kapas dan balut menggunakan alumunium foil dengan rapat. setelah
itu, masukkan erlenmeyer ke dalam keranjang autoklaf. Kemudian masukkan
keranjang yang berisi Erlenmeyer ke dalam autoklaf untuk diproses sampai alat
berbunyi, jika sudah berbunyi maka larutan siap diangkat untuk menuju step
selanjutnya yaitu disterilisasi.
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Alat Laboratorium Mikrobiologi

4.1.1 Tabel Alat Gelas dan Non Gelas/Elektronik

No Nama dan Gambar Fungsi Prinsip Kerja


Gelas Ukur Ukuran volume
cairan pada gelas
ukur dapat
Untuk mengukur
1 ditentukan dengan
volume larutan
melihat meniskus
cekung cairan
dalam gelas ukur.
Gelas beaker
terbuat dari bahan
kaca tahan panas,
Beaker Glass karena biasanya
Sebagai tempat pengadukan dan
pengadukan, pencampuran
2
mencampur cairan bahan yang telah
dan melarutkan zat dimasukan dalam
gelas beaker
dilakukan
menggunakan
pemanas.

Labu
ukur memiliki
Tempat ketelitian tinggi
3 Labu Ukur
pengenceran larutan sehingga sering
digunakan untuk
mengukur larutan
secara teliti.

Prinsip kerjanya
yaitu dengan api
yang menyala
digunakan untuk
Alat pemanas dan
membakar jarum
Bunsen menciptakan
ose serta bagian
suasana steril
4 mulut alat-alat
biasanya digunakan
gelas agar tidak
dengan kaki tiga
terkontaminasi saat
dan kawat kasa
dilakukan
pemindahan atau
penanaman
mikrobia.
Autoklaf ini
menggunakan daya
Alat untuk
Autoclave listrik, suhu dan
mensterilkan
tekanannya dapat
berbagai macam
diatur secara
alat dan bahan yang
otomatis. Autoklaf
5 digunakan dalam
menggunakan
mikrobiologi
panas dan tekanan
menggunakan uap
uap air yang tinggi
air panas
agar mikrobia pada
bertekanan
alat dan bahan
terbunuh.
6 Oven Untuk mensterilkan Oven ini
menggunakan daya
listrik, suhu dan
lama waktu
sterilisasi dpat
diatur secara
otomatis. Oven
alat-alat gelas yang hanya dapat
tahan terhadap digunakan untuk
panas sterilisasi kering
dengan
menggunakan suhu
yang tinggi,
sehingga dapat
membunuh
mikrobia
berupa plate yang
dapat dipanaskan
dan hubungan
antara dua magnet
Hot Plate and Stirrer
yaitu, magnet yang
Untuk melakukan dihubungkan pada
proses motor dan magnet
7
homogenisasi (stir bar) yang
dengan pemanasan dimasukkan dalam
wadah gelas yang
berisi larutan kimia
yang ditempatkan
pada atas pelat
(plate)
8 Cawan Petri Untuk meletakkan Cawan petri terbuat
media dari bahan
gelas/kaca agar
tahan terhadap
panas, karena
untuk kegiatan
mikrobiologi
cawan petri harus
disterilisasi terlebih
dahulu. Medium
dituangkan pada
bagian bawah baru
kemudian ditutup
dengan bagian atas
yang memiliki
diameter lebih
besar.
Larutan atau
medium yang akan
disimpan dituang
melalui mulut
elenmeyer.
Erlenmeyer
Sebagai tempat Selanjutnya mulut
9 pembuatan NA & Erlenmeyer
PCA disumbat dengan
kapas dan dilapisi
aluminium foil atau
kertas, baru
kemudian
disterilisasi.
10 Corong memisahkan
zat/senyawa
Untuk tertentu dalam sam
memindahkan pel berdasarkan
larutan ke tempat kelarutan dalam pel
yang lebih kecil
arut tertentu

Tabung Reaksi
sebagai wadah
Sebagai wadah yang diisi media
11
untuk mereaksikan padat, semi padat
larutan dan cair.

pH Meter Untuk mengukur


pH untuk menentukan
Buffer untuk derajat keasaman
12
menetralkan pH atau kebasaan dari
meter suatu larutan

Pipet tetes hanya


dapat digunakan
bila dipasangkan
dengan filler atau
Pipet Tetes Untuk
pipet pump, yang
memindahkan
merupakan alat
13 larutan dalam skala
bantu untuk
kecil 0,1 ml
menyedot dan
memindahkan
larutan sesuai
dengan volume
yang diinginkan.
14 Micro Pipet Untuk mengambil Mikropipet
larutan dalam biasanya digunakan
jumlah kecil dan bersama dengan
lebih teliti <1ml mikrotip. Sebelum
mengambil larutan,
bagian atas
mikropipet ditarik
lalu diatur volume
yang diinginkan
dan ditekan
kembali. Baru
dapat digunakan
mengambil larutan
dengan menekan
satu kali bagian
atasnya.
Spatula Besi Untuk
Untuk mengaduk
menghomogenkan
15 larutan saat larutan
larutan
dipanaskan

Bagian
pegangannya
terbuat dari kaca
sedangkan bagian
lainnya terbuat dari
kawat untuk
Jarum Ose memindahkan
Untuk inokulan. Pada saat
16
mengambil/menam pemindahan
bahkan mikroba inokulan, ose harus
dipanaskan terlebih
dahulu dengan
menggunakan
bunsen hingga
kawat membara.

17 Pipet Volume dan Termometer Untuk mengambil mengukur suhu


larutan dalam skala sesuai laju air raksa
1-10 ml di dalam
thermometer.
Termometer adalah
batang kaca yang
panjangnya 300
mm, diameter 6-7
mm berisi air raksa
dan gas, serta
dilengkapi dengan
skala derajat
Celcius.
Ada air pada
air chiller yang
berguna sebagai
refrigeran sekunder
Chiller untuk mengambil
Untuk menyimpan kalor dari bahan
media dalam waktu yang sedang
18
yang cukup lama didinginkan. Air ini
bisa mengalami
perubahan suhu
jika menyerap
kalor dan
membebaskannya
di evaporator.

Coloni Counter Untuk menghitung


koloni yang
Untuk memperbesar
tumbuh setelah
tampilan media
19 diinkubasi di dalam
pada cawan petri
cawan karena
adanya kaca
pembesar.
20 Vortex Untuk Prinsip kerja alat
ini yaitu dengan
meletakkan tabung
reaksi di atas
menghomogenkan wadah
larutan penyimpanan lalu
mengatur putaran
yang diinginkan
sampai larutan
menjadi homogen.
Suhu ruangan di
dalam inkubator
Inkubator dapat diatur secara
otomatis sesuai
Untuk mendukung
dengan biakan
pertumbuhan
21 yang akan
mikroba
diinkubasi. Untuk
menyimpan
medium biasanya
inkubator diatur
dengan suhu 00C

4.1.2 Pembahasan
1. Gelas ukur
Gelas ukur merupakan wadah larutan, beberapa memiliki tutup
yang gunanya untuk meletakkan sampel, fungsinya sebagai pengukur
volume cairan, tempat mengukur cairan secara tidak teliti.
2. Beaker glass
Beaker glass merupakan wadah larutan, skala pada badan gelas
digunakan untuk mengukur larutan secara tidak teliti, memiliki fungsi
sebagai tempat pengadukan, mencampur cairan, dan melarutkan zat.

3. Labu ukur
Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan
untuk mengukur larutan secara teliti, fungsinya sebagai tempat
pengenceran larutan.

4. Bunsen
Cara kerja bunsen yaitu dengan membakar bagian atas atau sumbu
dari Bunsen. Fungsinya sebagai alat pemanas dan menciptakan suasana
steril biasanya digunakan dengan kaki tiga dan kawat kasa.

5. Autoclave
Prinsip kerja autoklaf dengan memasukkan medium yang ingin
disterilkan, selanjutnya penutup autoklaf dipasang dans ekrup
dikencangkan. Keran pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap
terbuka hingga semua udara terdesak keluar. Apabila sterilisasi telah
selesai autoklaf dibiarkan tekanan turun hingga nol. Kran uap airdibuka
secara perlahan. Fungsi autoclave adalah untuk mensterilkan berbagai
macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan
uap air panas bertekanan.

6. Oven
Prinsip kerja oven yaitu atur tegangan yang diperlukan untuk
beroperasinya oven, biasanya 110 atau 220volt. Kemudian menekan saklar
power indicator lampu menyala, setelah itu mengatur suhu dalam ruangan
yang diinginkan dengan cara memutar pengatur suhu, begitu puladengan
waktunya. Fungsinya adalah untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan
terhadap panas.

7. Hot Plate and stirrer


Prinsip kerja Hot Plate Magnetic Stirrer adalah berupa plate yang
dapat dipanaskan dan hubungan antara dua magnet yaitu, magnet yang
dihubungkan pada motor dan magnet (stir bar) yang dimasukkan dalam
wadah gelas yang berisi larutan kimia yang ditempatkan pada atas pelat
(plate). Fungsinya adalah untuk melakukan proses homogenisasi dengan
pemanasan.
8. Cawan petri
Fungsinya untuk meletakkan media. Medium dapat dituangkan ke
cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
9. Erlenmeyer
Fungsinnya sebagai tempat pembuatan NA & PCA. Mencampur
reaksi kuat-cocok sehingga tanpa tutup penajam biasanya alat ini tidak
dapat digunakan untuk mencampur reaksi kecepatan yang rendah.
10. Corong
Fungsinya Untuk memindahkan larutan ke tempat yang lebih kecil
memisahkan zat atau senyawa tertentu dalam sampel berdasarkan
kelarutan dalam pelarut tertentu.

11. Tabung Reaksi


Fungsinya sebagai wadah untuk mereaksikan larutan, sebagai
wadah yang diisi media padat, semi padat dan cair.
12. pH Meter
Untuk mengukur pH Buffer, untuk menetralkan pH meter, untuk
menentukan derajat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan.
13. Pipet Tetes
Untuk memindahkan larutan dalam skala kecil 0,1 ml. prinsip kerja
dari pipet tetes yaitu memperkecil tekanan didalam badan pipet dengan
memencet terlebih dahulu karet pada ujung pipet sebelum memasukan
ujung bawahnya yang berdiameter lebih kecil kedalam cairan, setelah
terpencet baru kita celupkan sebagian ujung pipet dan tekanan yang kita
berikan pada karet di ujung atas tadi bisa kita lepaskan agar cairannya
dapat masuk kedalam badan pipet. Jika kita inginmengeluarkan cairan
tersebut, kita perbesar tekanan didalam badan tabung dengan
memencet karet di ujung atas tadi, satu pencetan sama dengan satu tetes.
14. Micro Pipet
Untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil dan lebih teliti <1ml.
untuk memindahkan cairan/reagen tertentu dalam skala kecil atau
memiliki akurasi yang jauh tinggi dibandingkan dengan pipet biasa. Untuk
menguji ketelitian dari alat ini maka dapat dilakukan kalibrasi terlebih
dahulu.
15. Spatula Besi
Untuk menghomogenkan larutan, untuk mengaduk larutan saat
larutan dipanaskan.
16. Jarum Ose
Untuk mengambil/menambahkan mikroba, untuk menginokulasi
mikrobia dari suatu media ke media lainnya.
17. Pipet Volume dan Termometer
Untuk mengambil larutan dalam skala 1-10 ml, mengukur suhu
sesuai laju air raksa di dalam thermometer. Termometer adalah batang
kaca yang panjangnya 300 mm, diameter 6-7 mm
18. Chiller
Untuk menyimpan media dalam waktu yang cukup lama. Prinsip
kerja dari chiller sendiri yaitu Ada air pada air chiller yang berguna
sebagai refrigeran sekunder untuk mengambil kalor dari bahan yang
sedang didinginkan. Air ini bisa mengalami perubahan suhu jika menyerap
kalor dan membebaskannya di evaporator.
19. Coloni Counter
Untuk memperbesar tampilan media pada cawan petri, untuk
menghitung koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena
adanya kaca pembesar.
20. Vortex
Untuk menghomogenkan larutan. Prinsip kerjanya yaitu potongan
karet pada bagian atas bergerak karena poros penggerak pada motor mesin.
Motor mesin berosilasi dengan karet dalam gerakan melingkar yang sangat
cepat. Gerakan ini kemudian akan menciptakan pusaran pada cairan.
21. Incubator
Untuk mendukung pertumbuhan mikroba. Prinsip kerjanya yaitu
menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini
dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.

4.2 Pembuatan Media PCA


Plate Count Agar (PCA) yaitu sebuah media pertumbuhan mikroorganisme
yang umum digunakan untuk menghitung jumlah bakteri total (semua jenis
bakteri) yang terdapat pada setiap sampel seperti makanan, produk susu, air
limbah dan sampel sampel lainnya. Plate Count Agar (PCA) merupakan media
padat, yaitu media yang mengandung agar sehingga setelah dingin media tersebut
akan menjadi padat. Ph tidak dapat terlalu asam dalam proses pertumbuhan.
Berdasarkan jurnal yang didapatkan yaitu Vol.1 No. 2, Nov 2018 ISSN 2621-
0878. Pada jurnal tersebut dijelaskan bahwasannya kepraktisan, media untuk
penyimpanan dibuat dalam satu kali sterilisasi dan kemudian dipanaskan kembali
ketika dibutuhkan. Pemanasan berulang diduga akan menyebabkan kandungan
nutrisi pada media menjadi rusak.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemanasan


media PCA berulang pada uji TPC produk dan untuk mengetahui efektifitas
media yang digunakan bila di panaskan berulang kali. Hasi penelitian menunjukan
bahwa pemanasan media sampai 2-3 kali pemanasan masih bisa digunakan untuk
uji TPC. Pemanasan media ke 3-4 dan seterusnya tidak direkomendasikan untuk
dipakai kembali karena mikroba yang tumbuh tidak optimal. dan jumlah koloni
mikroba menurun, serta terjadi perubahan warna media dan penurunan pH. Hal ini
dapat membuktikan bahwassannya praktikan telah sesuai dengan prosedur yang
disampaikan oleh asisten dosen praktikum.

4.3 Pembuatan Media NA

Nutrient Agar atau NA yaitu media atau nutrisi yang digunakan untuk
khusus budidaya bakteri. Biasanya NA hanya digunakan untuk pertumbuhan
bakteri. Media NA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pertumbuhan media
diantaranya, media NA hanya dapat digunakan dengan rentang 30-37℃. Proses
sterilisasi dan fungsi masing masing media juga memengaruhi pertumbuhan
bakteri pada media ini, fungsi masing masing media dan media NA tidak
berpatokan oleh perubahan PH. Pembuatan media NA sendiri dalam proses nya
membutuhkan suhu ±100℃. Pada jurnal yang saya temukan yaitu Jurnal Ilmiah
Platax Vol. 7:(1), Januari 2019 ISSN: 2302-3589 158 Pembuatan media NA
didalamnya memiliki prinsip kerja yang sama dengan praktikum yang telah
dilakukan oleh para praktikan. Media NA dibuat menggunakan bantuan alat
autoklaf yang dipanaskan dan tidak berpatokan pada Ph larutan.

4.4 Sterilisasi Pemijaran Langsung

Sterilisasi pemijaran langsung yaitu salah satu metode sterilisasi dengan


memanaskan alat alat praktikum di sekitar api pemijaran. Pada buku modul
praktek dasar mikrobiologi oleh Wenny Surya Murtius, SPt, MP/0002108401.
Pada literature diatas dijelaskan bahwa Teknik pemijaran dapat dilakukan dengan
membakar langsung alat-alat seperti ujung ose, ujung pinset, ujung spatula yang
berbahan logam. Pemijaran dilakukan sampai alat-alat tersebut berwarna merah
pijar. Hal ini telah sesuai jika dibandingkan dengan praktikum yang telah
dilakukan oleh praktikan offline. (Wenny. S. M. 2018)

4.5 Sterilisasi Panas Basah

Sterilisasi panas basah merupakan salah satu metode sterilisasi


menggunakan uap air dengan bantuan alat autoklaf. Pada literatur yaitu Rancang
Bangun Sistem Sterilisasi Alat-alat Kedokteran secara Otomatis oleh Mohammad
Yusuf Rakhmatullah, Ir. Welina Ratnayanti Kawitana, Akif Rakhmatillah, S. T.,
M. T. dijelaskan bahwasannya prinsip kerja yang digunakan ialah dengan bantuan
alat autoklaf dengan tenggat waktu 15 menit, 2 atm, dengan suhu 121℃
menggunakan uap air. Hal ini dirasa telah sesuai dengan standart prosedur
sterilisasi panas basah. (Yusuf. R. M., dkk. 2018)

4.6 Sterilisasi Panas Kering

Sterilisasi panas kering mrupakan salah satu metode sterilisasi yang


menggunakan bantuan oven dengan panas yang tinggi. Didalam Pharmaceutical
Journal Of Indonesia 2017. 2(2): 57–61. Pada literature tersebut menjelaskan
bahwa suhu dan durasi sterilisasi mempengaruhi organoleptis, viskositas dan daya
sebar basis gel alginat. Semakin tinggi suhu dan lama durasi sterilisasi akan
menyebabkan perubahan warna menjadi lebih gelap, menurunkan viskositas dan
meningkatkan daya sebar basis gel alginat, yang ditunjukkan dengan
meningkatnya nilai viskositas dan daya sebar secara signifikan. Suhu terendah dan
durasi terpendek dengan perubahan penampilan, viskositas, dan daya sebar basis
gel alginat paling rendah adalah sterilisasi pada suhu 130℃ selama 120 menit.
Jika dibandingkan dengan praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan, maka
pada sterilisasi panas kering ini sangat dipengaruhi oleh suhu dan durasi berapa
lama proses sterilisasi dilakukan dan dapat berpengaruh besar pada hasil
sterilisasinya.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum acara ini yaitu:
Medium merupakan substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh sesuai
dengan lingkungannya. Pada hasil praktikum dapat disebutkan bahwa media
merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi fungsinya sebagai
tempat berkembangbiaknya mikroorganisme. langkah yang tidak boleh diabaikan
yaitu mensterilisasi media agar media yang digunakan sesuai untuk pertumbuhan
bakteri atau mikroorganisme yang diinginkan.

5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum ini yaitu:
Sebaiknya praktikan lebih teliti lagi dan konsentrasi pada saat
memerhatikan asisten dosen saat menjelaskan materinya dan pada saat
pengamatan, serta tak lupa untuk praktikan online harap memerhatikan presentasi
yang dilakukan oleh praktikan offline serta video yang telah dibuat oleh teman
teman praktikan offline.

DAFTAR PUSTAKA
Adly.2018. laporan tetap praktikum biologi “pengenalan mikroskop”. Universitas
Tanjungpura Pontianak.

Wati R.Y. 2018. Pengaruh Pemanasan Media Plate Count Agar (PCA) Berulang
Terhadap Uji Total Plate Count (TPC) di Laboratorium Mikrobiologi
Teknologi Hasil Pertanian Unand. Jurnal. 1(2)

Andriani, R. (2016). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi, 1(1).

Eliyarti , Rahayu C., Zakirman. 2020. DESKRIPSI PENGETAHUAN AWAL


ALAT PRAKTIKUM MATERI KOLOID DALAM PERKULIAHAN
KIMIA DASAR MAHASISWA TEKNIK. Jurnal Pendidikan Kimia
dan Ilmu Kimia.3(1).

Nanda.2020. Erlenmeyer.URL: https://id.scribd.com/doc/135713571/Erlenmeyer.


Diakses pada 2020

Wati., R., Y. 2018. Pengaruh Pemanasan Media Plate Count Agar (PCA) Berulang
Terhadap Uji Total Plate Count (TPC) di Laboratorium Mikrobiologi
Teknologi Hasil Pertanian Unand. Vol.1 No. 2,. ISSN 2621-0878

Af’idah F. 2020. Pengenalan Alat-alat Laboraturium Mikrobiologi. Universitas


Negeri Surabaya

LAMPIRAN GAMBAR
Proses pengambilan Penimbangan bubuk
Bubuk PCA dan NA PCA dan NA

Penuangan Aquades Penghomogenan larutan


PCA dan NA

Larutan NA yang sudah Sterilisasi larutan


Tercampur rata Menggunakan autoklaf

Sterilisasi cawan sebelum Penuangan media ke


Dituangkan media Dalam cawan petri

Peletakan larutan ke Proses sterilisasi


Dalam autoklaf Panas basah
Proses sterilisasi Proses sterilisasi
Panas kering
Pemijaran langsung

Anda mungkin juga menyukai