Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI MIKROBIOLOGI

PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT

DISUSUN OLEH :

1. AULIA DHITA NANDA / 18030204076


2. ZAIDA FITROTUL ‘ILMA / 180302040
3. INDRIANA / 180302040
4. WAHYU SIFASARI / 180302040
5. BERLIANA MELANITA / 180302040
6. ALFYN ABDAN / 180302040

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat karuniaNya
sehingga Laporan Resmi Biokimia dapat diselesaikan.

Laporan resmi ini dibuat sebagai hasil dari kegiatan praktikum mikrobiologi yang
berjudul “Praktikum Pengenalan Alat“. Laporan resmi ini berisi ini berisi alat yang
digunakan saat praktikum mikrobiologi dan hasil yang diperoleh dari kegiatan praktikum.
Akan tetapi, masih terdapat kesalahan dan kekurangan atau dapat dikatakan masih belum
sempurna beberapa hasil dari kegiatan praktikum. Oleh karena itu masukan atau saran yang
sifatnya memperbaiki laporan resmi ini dimasa yang akan mendatang sangat diharapkan.

Semoga laporan resmi ini bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa dan pembaca.

Surabaya, 27 Agustus 2019


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Waktu : Rabu,21 Agustus 2019
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi C09.02.01
B. Alat dan Bahan
a. Alat-Alat Gelas
1.Labu Erlenmeyer

Labu Erlenmeyer mempunyai berbagai ukuran diantaranya 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250
ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml.Labu Erlenmeyer digunakan untuk menyimpan larutan,sisa
medium(baik medium padat maupun cair),dan juga untuk menghomogenkan larutan atau
bahan-bahan dalam pembuatan medium.
Bahan yang digunakan untuk membuat Labu Erlenmeyer sangat beragam namun
sebaiknya praktikan memilih Labu Erlenmeyer yang terbuat dari kaca karena dapat menahan
panas dan tekanan.Karena biasanya Labu Erlenmeyer dipanaskan pada suhu dan tekanan
yang tinggi seperti pada saat melakukan sterilisasi.
2.Gelas Beker

Gelas Beker biasanya digunakan sebagai wadah pada saat pembuatan medium.Namun
juga dapat digunakan untuk wadah akuades atau larutan lainnya.Gelas Beker yang digunakan
sebaiknya yang tahan panas karena pengadukan bahan-bahan penyusun medium dilakukan
menggunakan magnetic stirrer disertai dengan pemanasan.
Gelas Beker ini memiliki takaran tapi tidak digunakan untuk mengukur volume suatu
zat cair, karena alat ini hanya memiliki tingkat ketelitian dengan akurasi 10 %.
3.Gelas Ukur

Gelas Ukur digunakan untuk mengukur volume cairan yang akan digunakan dalam
kegiatan mikrobiologi.Pengukuran volume cairan menggunakan gelas ukur ditentukan
dengan melihat menikus cekung cairan dalam gelas ukur.Gelas ukur mempunyai berbagai
ukuran volume diantaranya 10 ml,50 ml,100 ml,500 ml,1000 ml.
Untuk membaca skala Gelas ukur angka pada gelas ukur lebih baik di letak.kan pada
media yang sejajar(meja yang rata) posisi mata sejajar dengan permukaan larutan yag di
tuangkan dan disesuaikan dengan ukuran yang tertera, sehingga akurasi ketelitian pada
penglihatan lebih besar.
4.Pipet Ukur

Pipet ukur adalah alat gelas laboratorium yang berbentuk silinder panjang dengan
ujung bawah lancip seperti pensil.Pipet ukur berfungsi untuk memindahkan larutan atau zat
kimia cair dari suatu wadah ke wadah yang lain. Untuk mengambil larutan/cairan harus
menggunakan alat bantu yang disebut dengan pipet filler atau ball pipet.
Pipet ukur memiliki berbagai macam ukuran dan setiap ukuran dibedakan dengan
kode warna.
 Warna kuning, untuk pipet ukur volume 1 ml dengan skala terkecil 0.01 ml.
 Warna hitam, untuk pipet ukur volume 2 ml dengan skala terkecil 0.02 ml.
 Warna merah, untuk pipet ukur volume 5 ml dengan skala terkecil 0.05 ml.
 Warna orange, untuk pipet ukur volume 10 ml dengan skala terkecil 0.1 ml.
 Warna putih, untuk pipet ukur volume 25 ml dengan skala terkecil 0.1 ml.
5.Tabung Reaksi dan Rak Tabung Reaksi
Tabung Reaksi terbuat dari kaca bening berbentuk huruf-U yang besarnya kira-kira
seukuran jari tangan orang dewasa dan supaya dapat terlihat oleh para peneliti atau analis
untuk melakukan proses reaksi kimia. Tabung ini juga tahan akan panas, hal tersebut
dikarenakan proses untuk reaksi kimia dengan membutuhkan panas.
Biasanya reaksi kimia yang memakai tabung ini adalah reaksi oksidasi atau reaksi
oksidasi. Ukuran tabung reaksi sangat bervariasi baik dari segi ukuran maupun dari
diameternya atau segi panjangnya. Maka dari itu membutuhkan rak tabung reaksi dengan
berbeda-beda lubangnya.
Tabung Reaksi digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam medium
cair maupun dalam medium padat.Tabung ini juga digunakan untuk kegiatan
pengenceran,misalnya pengenceran suspensi mikrobia ,tabung reaksi ini juga digunakan
untuk uji-uji biokimiawi.
Rak Tabung Reaksi adalah sebagai wadah meletakan tabung reaksi saat praktikum
mereaksikan bahan kimia. Rak Tabung Reaksi ada yang terdiri dari 6 lubang dan juga ada
yang terdiri dari 12 lubang. Rak Tabung Reaksi biasanya terbuat dari kayu, ada juga dari
stainless steel. Ukuran dan kapasitas bermacam-macam pada diameter tabung reaksi
tergantung keperluannya.
6.Cawan Petri

Fungsi cawan petri adalah digunakan untuk membiakkan sel yang bentuknya
bundar.Ukuran cawan petri agak kecil dari tutupnya dan selalu berpasangan, alat ini juga
digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri,
khamir, spora, atau biji-bijian.
Cawan Petri yang digunakan biasanya dalam keadaan steril sehingga terbuat dari kaca
atau gelas yang tahan terhadap panas.Beberapa ukuran cawan petri diantaranya berdiameter 9
cm, 15 cm, dan sebagainya.
7.Kaca Benda(Object Glass) dan Kaca Penutup(Cover Glass)
Kaca benda dan kaca penutup biasanya digunakan untuk mengamati mikroorganisme
misalnya mengamati morfologi bakteri.Kaca benda digunakan untuk membuat preparat
mikroskopik.Kaca penutup digunakan untuk melindungi sediaan mikroskopik.
Terdapat 2 macam kaca benda yang biasa digunakan,yaitu kaca benda dengan
permukaan datar dan kaca benda dengan permukaan cekung.Kaca benda yang permukaan
datar digunakan untukk mengamati mikroorganisme yang telah diwarnai sementara kaca
benda dengan permukaan cekung digunakan untuk mengamati pergerakan bakteri dengan
metode tetesan bergantung.
8.Kaca Pengaduk

Kaca pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang digunakan untuk


mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium. Biasanya terbuat dari kaca
pejal, dengan dengan ukuran hampir sama dengan sedotan minum, hanya sedikit lebih
panjang dan ujungnya membulat. Seperti kebanyakan peralatan gelas laboratorium lainnya,
batang pengaduk terbuat dari borosilikat (umum dikenal sebagai pyrex).
Kaca pengaduk digunakan untuk mencampur larutan. Dapat pula untuk membantu
dekantasi larutan dari suatu wadah ke wadah lain sementara padatan tetap tertinggal di wadah
asal. Batang pengaduk dapat menginduksi kristalisasi dalam prosedur rekristalisasi. Batang
pengaduk dapat membantu memecahkan emulsi dalam suatu ekstraksi.
9.Jarum Inokulasi
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu
mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Jarum inokulum (Ose) terdiri dari ose lurus
untuk menanam dan ose bulat untuk menggores yang biasanya berbentuk zig-zag. Jarum
inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika
terkena panas.
Cara Menggunakan Jarum Inokulum disentuhkan pada bagian mikroba kemudian
menggosokkan pada kaca prepart untuk diamati.Bentuk ujung jarum dapat berbentuk
lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus
disebut inoculating needle/transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di
permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara
tusukan pada agar tegak (stab inoculating).Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat
membelah agar untuk preparasi Heinrich’s Slide Culture.
10.Staining Jar

Alat Pewarnaan Objek Glass (Staining Jar) adalah alat yang digunakan untuk
pewarnaan dan pengecatan objek glas. Staining jar ini dapat menampung rak 24 slide glass
terbuat dari plastic poly propilene dan tahan terhadap sebagian besar solusi pewarnaan.
Staining jar (chamber kecil) ini biasa digunakan untuk pengecatan mikrobiologi dan untuk
proses elusi pada pemanis siklamat. Sedangkan Staining dish (chamber besar) biasanya
digunakan untuk proses elusi pada pemanis sakarin.
b. Alat-Alat Preparasi
1. Autoklaf

Autoklaf sebenarnya merujuk pada sebuah alat pemanas dalam mensterilisasi sebuah
benda yang menggunakan uap bersuhu tinggi. Waktu sterilisasinya pun memakan waktu
hanya kurang lebih 15 menit.Ada dua macam autoklaf,yaitu autoklaf elektrik dan autoklaf
manual.
Fungsi autoklaf sangat membantu dalam membunuh sebuah mikroorganisme.
Mengingat suhu yang ada dalam autoklaf sangat tinggi. Mikroorganisme yang dapat dicegah
menggunakan autoklaf di antaranya adalah endospora atau sel resisten yang diproduksi
bakteri. Endospora ini memang mampu bertahan dalam lingkungan dan suhu tertentu.Namun,
keberadaannya dapat dimusnahkan menggunakan autoklaf dengan suhu 100 derajat celcius
pada titik didih air bertekanan normal. Sementara untuk suhu 121 derajat celcius bisa
dimusnahkan dalam kurun waktu 45 menit saja. Selain digunakan dalam dunia medis,
autoklaf jenis tertentu bisa digunakan dalam keperluan lain seperti tato, tindik, dan perawatan
kaki.
2. Oven

Oven digunakan sebagai alat sterilisasi kering,artinya mikroba dibunuh oleh suhu
tinggi dalam oven tersebut. Ada bermacam macam oven antara lain oven manual dan oven
elektrik.Oven manual biasaya sumber panasnya dengan memanfaatkan sumber api seperti
kompor atau sumber yang lain,sedangkan pada oven elektrik daya didapatkan dengan arus
listrik.Oven elektrik juga dapat diatur secara otomatis suhu dan lama waktu sterilisasi.
3. Inkubator

Inkubator mikrobiologi merupakan alat yang biasanya digunakan untuk menginkubasi


mikroorganisme, misalnya saja seperti fungi, mikroba, hingga sel mikroba jenis lainnya pada
kondisi tertentu.Fungsi utamanya adalah untuk menjaga atau mengontrol kondisi lingkungan
yang ada di dalam inkubator, mulai dari kelembapan, hingga suhu.Alat yang satu ini sering
ditemui di dalam laboratorium mikrobiologi dari pada laboratorium kimia.Hal ini
dikarenakan kondisi ruangan yang ada di dalam laboratorium secara keseluruhan akan
mempengaruhi pertumbuhan kultur mikroorganisme yang sedang dibudidayakan.Ketika ada
bahan kimia yang diletakkan di dalam laboratorium kimia, tentunya bisa saja menguap,
bahkan dapat menyebabkan kontaminasi silang.Maka dari itu, untuk meminimalisir
terjadinya hal tersebut, maka inkubator ditempatkan di dalam laboratorium mikrobiologi atau
biologi.
4. Ent-kas
Ada dua macam ent-kas yaitu ent-kas kayu dan ent-kas kaca.Dan yang biasanya
digunakan dalam praktikum mikrobiologi yaitu ent-kas kayu sedangkan ent-kas kaca
digunakan untuk kegiatan kultur jaringan.
Ent-kas berbentuk hampir kotak besar yang tertutup dan hanya terdapat dua lubang
yang besar yang digunakan untuk memasukkan peralatan yang akan digunakan dalam
pemindahan inokulan,menanam mikroba,pembuatan suspensi mikrobia dan sediaan mikrobia.
5.Neraca atau Timbangan

Untuk mendapat berat yang sesuai praktikan harus menggunakan


neraca/timbangan.Ada beberapa macam timbangan yang perlu diperhatikan adalah kapasitas
dan tingkat ketelitiannya.
Timbangan analitik atau juga sering disebut neraca analitik adalah salah satu alat
laboratorium yang digunakan untuk menimbang massa sejumlah bahan kimia hingga ukuran
miligram. Keunggulan dari timbangan ini adalah tingkat ketelitiannya yang sangat tinggi.
Dilihat dari sumber daya yang digunakan, timbangan analitik ini dapat dibedakan menjadi
dua jenis. Pertama, timbangan analitik digital yang cara pengoperasiannya dilakukan secara
otomatis dengan memanfaatkan sumber daya listrik. Kedua, timbangan analitik analog yang
cara pengoperasiannya dilakukan secara manual tanpa menggunakan sumber daya listrik.
Masing-masing pastinya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai