Anda di halaman 1dari 14

Sofie Saraswati

240210140027
Kelompok 5
VI. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Gambar dan Fungsi Alat

No
1.

Nama Alat
Cawan Petri

Gambar

Fungsi
Sebagai wadah penyimpanan
dan pembuatan kultur media
dan sebagai tempat untuk
menumbuhkan dan
memelihara mikroorganisme.

2.

Tabung Reaksi

Sebagai wadah untuk


mereaksikan dua atau lebih
larutan / bahan kimia, untuk
mengencerkan dan
menumbuhkan
mikroorganisme, dan untuk
pengujian mikrobiologis.

3.

Pipet Ukur

untuk memindahkan larutan


dengan berbagai volume,
memindahkan kultur secara
steril.

4.

Bulb Pipet

Untuk mengambil dan


mengeluarkan cairan pada
ketelitian yang akurat.

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5

5.

Ose

Untuk mengambil dan


menggores mikroorganisme,
memindahkan atau
mengambil koloni suatu
mikroba ke media yang akan
digunakan kembali

6.

Beaker Glass

Menampung bahan kimia,


alat pembantu penimbangan
menggunakan neraca analitik,
alat melarutkan media
berupa, tempat meletakkan
tabung reaksi saat sterilisasi
basah pada autoclave.

7.

Erlenmeyer

Untuk menampung larutan,


bahan atau cairan, meracik
dan menghomogenkan
bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades,
kultivasi mikroba dalam
kultur cair,

8.

Gelas Ukur

Mengukur volume larutan,


cairan atau tepung pada
berbagai ukuran volume

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
Gelas ukur digunakan untuk
mengukur volume 10 hingga
2000 mL.

9.

Inkubator

Untuk memerami telur, dan


menyimpan hasil penanaman
mikroba.

10.

Oven

Alat

untuk

mengeringkan

peralatan gelas laboratorium,


alat untuk mengukur kadar
air.

11.

Kapas Sumbat

Kapas yang dibungkus kain


kasa ini digunakan untuk
menyumbat suatu alat seperti
Tabung Reaksi dan
Erlenmeyer agar tidak

12.

Bunsen

terkontaminasi
Untuk memanaskan medium,
mensterilkan jarum inokulasi
dan alat-alat yang terbuat dari
platina dan nikrom seperti
jarum platina dan ose, dan
untuk mensterilkan
lingkungan supaya ridak
terkontaminasi mikroba dari
luar.

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
13.

Autoclave

untuk mensterilkan peralatan


dan perlengkapan dengan
menundukkan material untuk
uap tekanan tinggi jenuh
pada 121 C selama sekitar
15-20 menit, tergantung pada

14.

Waterbath

ukuran beban dan isi.


untuk menciptakan suhu yang
konstan, untuk inkubasi pada
analisis mikrobiologi,
digunakan untuk melebur
basis, menguapkan ekstrak
atau tingtur, pemanasan
untuk mempercepat
kelarutan. Waterbath juga
digunakan sebagai alat untuk
menyimpan kultur mikroba
dan media yang akan
digunakan umtuk membiakan

15.

Fermentor

mikroba.
Alat yang digunakan untuk
menjalankan suatu proses
fermentasi

16.

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
Untuk mengeringkan bahan-

Freeze Drying

bahan cair seperti ekstrak


baik cair maupun kental,
lebih ditekankan untuk
pengeringan ekstrak dengan
17.

penyari/solvent dari air.


Menyimpan stock kultur

Lemari Es

selama masa subkultur,


menyimpa steril untuk
mencgahnya dari kekeringan,
dan untuk menyimpan larutan
yang bersifat termolabil,
antibiotic, serum dan reagen
18.

biokimia.
Tempat dudukan tabung,

Rak Tabung

prinsip kerjanya yaitu tabung


reaksi diletakkan sesuai
tempat (lubang yang tersedia)
disimpan ditempat yang
aman
4.2

Pembahasan
Pada praktikum ini tentang pengenalan alat dan teknik praktikum dengan

tujuan agar mahasiswa dapat mengenal, menggunakan, mengerjakan, dan


mengetahui fungsi peralatan di laboratorium mikrobiologi. Sebelum melakukan
praktikum lebih lanjut kita perlu mengenal dan memahami teknik dasar
penggunaan alat praktikum mikrobiologi. Pengenalan alat ini sangat penting untuk
dipahami

untuk

meminimalisir

terjadinya

kesalahan

ketika

praktikum

berlangsung. Pada umumnya peralatan yang digunakkan di laboratorium


mikrobiologi hampir sama dengan laboratorium kimia yaitu berupa tabung reaksi,
cawan petri, bulb pipet, pipet ukur, labu Erlenmeyer, autoclave, oven, ose,
incubator, rak tabung, lemari es, kapas sumbat, beaker glass, bunsen, water bath,
fermentor, dan freeze drying.

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
Kebersihan alat alat laboratorium sangatlah penting karena menentukan
keberhasilan kegiatan yang kita lakukan. Kebersihan alat laboratorium berguna
untuk menghidari kontaminasi dan untuk kejelasan hasil praktikum. Pembersihan
alat alat laboratorium dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan praktek.
Pembersihan alat bisa dilakukan dengan sterilisasi alat. Sterilisasi adalah proses
atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.
Sebelum

kita

memulai

praktikum,

meja

yang

akan

digunakan

harus

disterilisasikan terlebih dahulu dengan disemprotkan alkohol 70%. %. Maksud


dari alkohol 70% ini adalah konsentrasi alkoholnya 70% dan konsentrasi airnya
30%. Harus dengan alkohol 70%, karena mikroorganisme hanya akan mati jika
terkena alkohol 70%. Selain itu, semua alat yang digunakan harus dalam keadaan
steril. Karena jika tidak steril, kemungkinan mikroorganisme yang akan kita amati
menjadi banyak dan beragam, sehingga kita akan mengalami kesulitan dalam
mengamatinya
Alat-alat Praktikum dan Fungsinya
Alat-alat yang terdapat di dalam laboratorium mikrobiologi antara lain
dijelaskan sebagai berikut.
a.

Cawan Petri
Cawan petri berfungsi sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur

media dan sebagai tempat untuk menumbuhkan dan memelihara mikroorganisme.


Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa
berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan
cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. Medium
dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup
Cara memegang cawan petri adalah: tahan bagian bawah cawan petri dengan dua
jari yaitu jari manis dan jari kelingking, kemudian jari telunjuk dan jari tengah ada
di sebelah pinggir cawan petri, lalu gunakan ibu jari untuk membuka dan menutup
cawan petri bagian atas.
Pada suhu 40oC agar akan mulai memadat, sehingga cawan harus
diletakkan secara terbalik (penutup cawan berada di bagian bawah). Hal ini

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
dilakukan untuk mencegah kondensasi uap yang terbentuk saat agar memadat
untuk tidak jatuh ke permukaan agar. Karena jika terjadi maka agar tersebut
menjadi terkontaminasi. Sebelum cawan diinkubasi, cawan harus dibungkus
kertas. Cawan petri dibungkus dengan menggunakan kertas coklat, letakkan
ditengah-tengah kertas. Lipat bagian tengah kertas, buat segitiga di bagian ujungujungnya kemudian lipatkan ke belakang cawan hingga terbungkus rapih.
b.

Tabung Reaksi
Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih

larutan / bahan kimia, untuk mengencerkan dan menumbuhkan mikroorganisme,


dan untuk pengujian mikrobiologis. Media padat yang dimasukkan ke tabung
reaksi terdapat 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube
agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, kemiringan
media haruslah diperhatikan. Luas permukaan media tidak boleh terlalu sempit
dan lebar, jarak media juga tidak boleh terlalu dekat dengan mulut tabung untuk
menghindari resiko kontaminasi.
Tabung reaksi harus selalu dalam keadaan tertutup oleh sumbat. Sumbat yang
paling sederhana yaitu terbuat dari gumpalan kapas yang dibungkus dengan
menggunakan kain kasa yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran tabung
reaksi. Selain sumbat kapas, sumbat tabung juga bisa berupa tutup plastik,
alumunium foil, dan sumbat metal. Selama tabung reaksi digunakan, tabung
reaksi harus selalu berada di sekitar api guna menghindari kontaminasi dari luar.
Tabung reaksi ditutup dengan benar jika sumbat menghasilkan bunyi pulk
ketika dibuka.
c. Pipet Ukur
Pipet ukur berfungsi untuk memindahkan larutan dengan berbagai volume,
memindahkan kultur secara steril. Pipet ukur tersedia dengan berbagai berbagai
macam ukuran kapasitas, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara
penggunaanya

adalah

cairan

disedot

dengan

pipet

ukur

dengan

bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan
dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar
dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan
udara sekitar.

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
Sebelum digunakan, pipet ukur terlebih dahulu disterilisasi menggunakan
oven. Namun sebelumnya, pipet ukur harus dililitkan pada kertas hingga
terbungkus rapat. Pipet ukur dibungkus dengan menggunakan kertas coklat
dengan membuat segitiga terlebih dahulu di bagian ujungnya. Kemudian kertas
tersebut dililitkan seluruh bagian pipet hingga tertutup rapat. Buat lagi lilitan di
bagian pangkal hingga pipet tertutup seluruhnya.
d.

Bulb Pipet
Bulb pipet berfungsi untuk mengambil dan mengeluarkan cairan pada

ketelitian yang akurat. Bulb pipet terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 katup.
Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari
gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung
pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
Cara kerja bulb pipet ini adalah apabila kita menekan simbol A, maka bulb
pipet akan menjadi kosong. Sementara jika simbol E yang ditekan, maka bulb
pipet akan mengempis. Dan jika simbol S yang ditekan, maka bulb pipet akan
menyedot cairan masuk ke dalam tabung pipet ukur.
e. Jarum Ose (jarum inokulasi)
Jarum ose berfungsi untuk mengambil dan menggores mikroorganisme,
memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba ke media yang akan
digunakan kembali. Jarum ose biasanya terbuat dari kawat platinum sehingga
dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk
lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk
melakukan streak di

permukaan

agar,

sedangkan inoculating

needle cocok

digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).
Pegang ose dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Sebelum ose
digunakkan, terlebih dahulu bagian kawat ose harus dibakar pada bagian warna
biru api bunsen hingga kawat tersebut merah berpijar lalu didinginkan. Indikasi
bahwa ose telah dingin yaitu tidak adanya uap yang terlihat jika ose dimasukkan
ke dalam tabung reaksi. Barulah setelah ose dingin, ose tersebut siap digunakkan.
Kultur organisme menggunakan ose adalah dengan cara transfer aseptis, yaitu
suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau mentransfer kultur bakteria

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh
mikroba lain ke dalam kultur. Untuk semua cara, prinsipnya adalah bagian sisi-sisi
peralatan didekatkan apada api terlebih dahulu dan transfer dilakukan dengan
jarak 5-10 cm. Hal ini bertujuan agar mikroorganisme tidak terkontaminasi dan
juga mikroorganisme tidak mati.
f. Beaker glass
Beaker glass berfungsi Menampung

bahan

kimia,

alat

pembantu

penimbangan menggunakan neraca analitik, alat melarutkan media berupa, tempat


meletakkan tabung reaksi saat sterilisasi basah pada autoclave.. Ukuran beaker
glass bervariasi ada yang 50 ml, 100 ml, dan 500 ml.
Saat medium akan didalam beaker, beaker glass harus ditutup untuk
menghindari kontaminasi. Alumunium foil dapat digunakan sebagai penutup
beaker glass. Cara menutup beake glass yaitu dengan alumunium foil dipotong
sesuai dengan lebar diamet dari beaker glass, kemudian direkatkan pada bagian
atas beaker glass.
g. Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan, meracik
dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades,
kultivasi mikroba dalam kultur cair. Terdapat beberapa pilihan ukuran Erlenmeyer
berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml,
250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Alat ini dapat disterilisasikan dengan
ditutup terlebih dahulu bagian atas dengan kapas. Cara menutup Erlenmeyer sama
seperti tabung reaksi. Setelah ditutup Erlenmeyer lalu disterilisasikan dengan
menggunakan autoclave.
h. Gelas Ukur
Gelas ukur befungsi untuk mengukur volume larutan, cairan atau tepung pada
berbagai ukuran volume gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10 hingga
2000 mL. Pada saat hendak mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut
ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutannya.
i. Inkubator
Inkubator adalah alat dengan suhu atau kelembaban tertentu yang digunakan
untuk menginkubasi atau memeram mikroba. Suhu di dalam inkubator konstan
dan dapat diatur sesuai dengan tujuan inkubasi.

Di dalam laboratorium

mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu,

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
menumbuhkan ragi dan jamur. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik
menjadi energi panas.
j.

Oven
Oven adalah berfungsi untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, alat

untuk mengukur kadar air. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan


gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan
untuk mengukur kadar air. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam
oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan,
yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Oven juga merupakan alat sterilisasi
menggunakan udara kering bertemperatur tinggi.
k. Kapas Sumbat
Kapas yang dibungkus kain kasa ini digunakan untuk menyumbat suatu alat
seperti Tabung Reaksi dan Erlenmeyer agar tidak terkontaminasi. Cara
menggunakan kapas sumbat

yaitu dengan diambil kain kasa dengan ukuran

disesuaikan dengan tabung reaksi. Disiapkan kapas, kemudian diletakkan di atas


kain kasa secara diagonal dan disusun sehingga menjadi tebal. Kain kasa dan
kapas tersebut digulung lalu dirapikan. Bagian atas kasa disisakan. Bagian kanan
dan kiri kasa dilipat, kemudian bagian atas kasa dilipat masuk ke bagian lipatan
kanan dan kiri. Kemudian sumbat tabung reaksi atau Erlenmeyer.
l. Bunsen
Bunsen berfungsi sebagai memanaskan medium, mensterilkan

jarum

inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina
dan ose, dan untuk mensterilkan. Untuk sterilisasi jarum ose, mulut tabung reaksi,
dan cawan petri, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah
bagian api yang berwarna biru.
m. Autoclave
Autoclave berfungsi untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan dengan
menundukkan material selama sekitar 15-20 menit dengan tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 oC
(250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon
tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Prinsip kerjanya hampir sama
dengan kukusan, hanya saja autoclave memakai tekanan sehingga panas yang
dihasilkan tinggi. Waktu keseluruhan mulai dari pemanasan awal (kenaikan suhu)

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
sampai pendinginan (penurunan suhu) bisa mencapai 2 jam. Penurunan tekanan
pada autoclave bertujuan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkan suhu dalam autoclave. Suhu yang tinggi di dalam ini yang akan
membunuh mikroorganisme.
Cara menggunakan autoclave adalah wadah diisi air hingga batas

yang

tertera pada dandang, kemudian ditutup dengan benar, jika tidak maka udara akan
keluar. Selang yang terdapat pada tutup autoclave dimasukkan kedalam rongga
khusus untuk jalannya uap keluar. Cara memanaskannya bisa menggunakan listrik
atau kompor. Sebelum dinyalakan, udara dikeluarkan selama 10 menit, kemudian
ditutup, tekanan diatur sampai 1 atm dan suhu sampai 121C. Setelah selesai
proses sterilisasi, uap air dikeluarkan dan tekan tombol off , tunggu hingga jarum
menunjuk pada angka tekanan nol. Hal ini bertujuan agar ketika penutup
autoclave dibuka, alat-alat yang telah disterilisasi di dalamnya tidak pecah.
n. Waterbath
Waterbath berfungsi untuk menciptakan suhu yang konstan, untuk inkubasi
pada analisis mikrobiologi, digunakan untuk melebur basis, menguapkan ekstrak
atau tingtur, pemanasan untuk mempercepat kelarutan. Waterbath juga digunakan
sebagai alat untuk menyimpan kultur mikroba dan media yang akan digunakan
umtuk membiakan mikroba. Waterbath kocok (shaking waterbath) mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan inkubator, karena dapat menyalurkan panas lebih
cepat dan merata ke kultur. Salah satu kekurangannya adalah hanya dapat
digunakan untuk menumbuhkan organisme pada medium cair. Cara kerja
waterbath adalah: air dimasukkan ke dalam bejana, atur suhu yang dikehendaki
dan hidupkan water bath, masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air
( untuk tangas air ) letakkan benda pada salah satu lubang ( untuk tangas uap ),
lubang lain yang tidak digunakan tetap ditutup.
o. Fermentor
Fermentor berfungsi untuk menjalankan suatu proses fermentasi. Fermentor
dilengkapi dengan peralatan mekanik dan elektrik, bahkan beberapa diantaranya
dilengkapi dengan sistem kontrol yang berguna untuki mengontrol variabel yang
berpengaruh terhadap tujuan akhir fermentasi. Variabel yang dimaksud adalah pH,
suhu, oksigen terlarut, kekeruhan media, buih yang terbentuk.
p. Freeze Drying
Freeze Drying berfungsi Untuk mengeringkan bahan-bahan cair seperti ekstrak
baik cair maupun kental, lebih ditekankan untuk pengeringan ekstrak dengan

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
penyari/solvent dari air. Untuk proses pengeringan beku, menurut Muchtadi (1992), bahan
yang dikeringkan terlebih dahulu dibekukan kemudian dilanjutkan dengan pengeringan
menggunakan tekanan rendah sehingga kandungan air yang sudah menjadi es akan
langsung menjadi uap, dikenal dengan istilah sublimasi.Pengeringan menggunakan
alat freeze dryer lebih aman terhadap resiko terjadinya degradasi senyawa dalam ekstrak.
q. Lemari Es
Menyimpan stock kultur selama masa subkultur, menyimpa steril untuk
mencgahnya dari kekeringan, dan untuk menyimpan larutan yang bersifat
termolabil, antibiotic, serum dan reagen biokimia.
r. Rak Tabung
Tempat dudukan tabung, prinsip kerjanya yaitu tabung reaksi diletakkan
sesuai tempat (lubang yang tersedia) disimpan ditempat yang aman. Biasanya rak
tabung terbuat dari kayu ataupun stainless. Dalam penelitian yang membutuhkan
waktu relatif lama, penggunaan rak tabung reaksi menjadi sangat penting untuk
menempatkan tabung reaksi yang berisi larutan yang sedang diuji. Secara umum,
biasanya dalam sebuah rak tabung reaksi yang berukuran besar, terdapat 40
lubang dengan diameter lubang sekitar 16 mm. Sedangkan dalam rak tabung
reaksiyang berukuran kecil dan banyak digunakan di sekolah-sekolah, biasanya
terdapat 12 lubang dan sebuah rak tabungnya

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah :
1. Praktikan telah mengetahui alat-alat yang biasa digunakan dalam
praktikum mikrobiologi pangan
2. Alat laboraturium sesudah dan sebelum digunakan harus disterilisasikan
terlebih dahulu agar terbebas dari semua kehidupan.
3. Setiap alat mempunyai fungsi dan spesifikasi yang berbeda tergantung
jenis alatnya.
4. Paktikan memngetahui teknik sterilisasi alat-alat laboratorium
5.2 SARAN
Adapun saran dari praktikum kali ini adalah :
1. Praktikan sebaiknya dalam melakukan praktikum harus memperhatikan
alatalat yang digunakan dalam mikrobiologi agar dapat mengetahui
fungsi dan prinsip kerja dari masingmasing alat tersebut.
2. Alat-alat dalam praktikum mikrobiologi pangan haruslah steril. Oleh
karena itu setiap alat yang akan digunakan harus disterilisasi terlebih
dahulu.
3. Selama praktikum praktikan diharapkan untuk menjaga kesterilan dengan
cara menggunakan masker dan sarung tangan.
4. Praktikan dianjurkan untuk tidak banyak berbicara selama praktikum
karena dikhawatirkan akan menimbulakn kontaminasi mikroorganisme
dan mempengaruhi keberhasilan praktikum

Sofie Saraswati
240210140027
Kelompok 5
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Hadiutomo. 1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Lay, W. B. (1994). Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Jakarta : Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada. Hal. 32, 71-73.
Srimurni, Rafika Ratik. 2012. Acara 1 Sterilisasi. (Online). Available at:
https://www.academia.edu/5131612/ACARA_1_STERILISASI.

(diakses

Jumat 13 Maret 2015).


Winarno, 1999. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri Pangan. Pustaka
Harapan. Jakarta.
Wirakartakusumah, Aman. dkk, 1992,Peralatan Dan Unit Proses Industri Pangan.
Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Wulan,

Yuni.

2013.

Oven

dan

Incubator.

(Online).

Available

http://lunawula.blogspot.com/2013/01/oven-danincubator.html.
Sabtu, 14 Maret 2015)

at:

(diakses

Anda mungkin juga menyukai