Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN
I.1 Teori Dasar
1.1.1. Bakteri
Bakteri adalah salah satu mikroorganisme sel prokariotik. Sel bakteri
terbagi atas tiga bagian utama, yaitu: dinding sel, protoplasma (membrane
sel, mesosom, ribosom, nukleoid, dan endospora), dan bagian terluar
dinding sel (kapsul, flagella, dan pili).
Bakteri memiliki diameter sel sebesar 0,5 10 m dengan panjang
sebesar 2,0 5,0 m. Bentuk bakteri terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Berbentuk bulat (coccus)
- Diplokoki
- Streptokoki
- Tetrad
- Stapilokoki
- Sarcinae
2. Berbentuk batang (bacilus)
- Diplokoki
- Streptobasili
3. Berbentuk spiral (vibrio)

Gambar 1.1 Bentuk Bakteri


(Sumber: Wahdani, 2009)
Bakteri yang berbentuk bulat pada umumnya lebih tahan ketika
mengalami pemanasan atau pendinginan daripada bakteri yang berbentuk
1

batang. Bakteri yang bergerombol atau berkelompok pun lebih sukar


dibunuh pada saat pengolahan daripada bakteri yang terpisah ataupun
bakteri berbentuk rantai. Selain dibedakan berdasarkan bentuk, bakteri juga
dapat dibedakan berdasarkan komposisi dinding sel dan sifat pewarnaannya.
Berdasarkan komposisi dan sifat pewarnaannya, bakteri terbagi menjadi dua
macam, yakni:
1. Bakteri Gram Positif, ciri cirinya:
- Memiliki kandungan lipid yang rendah
- Apabila diberi penisilin atau sikloserin akan lebih sensitive
- Memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal
- Apabila diberi pewarna basa VK akan lebih dihambat
pewarnaannya
- Lebih tahan apabila terkena sentuhan fisik
2. Bakteri Gram Negatif, ciri cirinya:
- Kandungan lipid yang dimiliki cukup tinggi
- Tidak sensitive atau lebih tahan ketika diberi penisilin atau
-

sikloserin
Lapisan peptidoglikan yang dimiliki sangat tipis
Apabila diberi pewarna basa VK akan kurang dihambat

pewarnaannya
- Kurang tahan dengan perlakuan fisik
1.1.2. Kapang
Kapang merupakan salah satu kelompok fungi yang mempunyai
filamen dengan penampakannya yang seperti kapas serta pada umumnya
berwarna putih. Kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun atas filament
bercabang yang disebut hifa. Hifa akan berkumpul dan membentuk suatu
kumpulan hifa yang disebut miselium. Hifa yang membentuk miselium
yang bertekstur padat dan keras serta memiliki dinding sel yang tebal
disebut sklerotium. Sklerotium bersifat tahan terhadap pemanasan dan tahan
pada keadaan kering. Miselium kapang memiliki bentuk yang spesifik,
yakni:
Bentuk rhizoid (Rhizopus)
1. Bentuk footsel atau sel kaki (Aspergillus)
2. Bentuk percabangan Y (Geotrichum)
Selain berdasarkan miseliumnya, kapang juga dapat dibedakan
berdasarkan struktur hifanya yang terbagi menjadi dua kelompok, yakni:
1. Hifa tidak bersekat atau non septet.
2

2. Hifa bersekat atau septat yang membagi hifa dalam ruangan


ruangan yang didalamnya terdapat satu sampai dua inti sel.

Gambar 1.2 Contoh Kapang


(Sumber: Anonim)
1.1.3. Khamir
Khamir merupakan fungi uniseluler yang biasa digunakan untuk
pembuatan roti, bir, wine, vinegar, dan pematangan keju. Namun, khamir
juga dapat menyebabkan kerusakan pada sauerkraut, sari buah, sirup, tetes
madu, jelli, wine, bir, dan makanan lainnya.
Sel khamir berukuran 1 5 m atau 20 50 m dengan lebar sebesar
1 10 m. Sel khamir tidak memiliki flagella sehingga tidak dapat bergerak
secara aktif. Bentuk sel khamir dapat dipengaruhi oleh umur sel dan kondisi
lingkungan selama pertumbuhan. Bentuk bentuk khamir dapat dibedakan
menjadi delapan macam, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Bulat
Oval
Silinder
Ogival
3

5.
6.
7.
8.

Triangular
Botol
Apikulat
Pseudomiselium

I.2 Tujuan
- Dapat membedakan bentuk bakteri, kapang, dan khamir.
- Dapat mengerjakan sterilisasi alat.

II.

ALAT DAN BAHAN


II.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Gelas objek
2. Cover glass
3. Jarum Ose
4. Pembakar spirtus
5. Mikroskop
6. Tisu
II.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Alkohol 95 %
Suspensi bakteri yoghurt
Larutan Kristal violet
Larutan lugol
Larutan safranin
Kapang tempe dalam medium PDA
Suspensi khamir (fermipan)

III.

PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Pengamatan Bentuk Bakteri
3.1.1 Membuat Apusan Film / Apusan Bakteri
Bersihkan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alkohol, lalu

keringkan
Ambil satu Ose suspense bakteri secara aseptic
Panaskan Ose pada api bunsen
Ambil kultur bakteri menggunakan Ose
Oleskan pada gelas objek dan sebarkan setipis mungkin
Lakukan fiksasi (pelekatan) dengan cara melalukan objek gelas di

atas api secara cepat


3.1.2. Pewarnaan Gram
Teteskan pewarna kristal violet pada objek gelas dan biarkan selama

satu menit.
Bilas dengan akuades dengan cara memiringkan gelas objek,

kemudian keringkan.
Setelah kering, tetesi dengan lugol selama satu menit
Bilas dengan akuades dengan cara memiringkan gelas objek,

kemudian keringkan.
Teteskan alkohol 95% selama 0 20 detik sampai warna tidak luntur

lagi.
Bilas dengan akuades, kemudian keringkan.
Teteskan larutan safranin selama 0 20 detik.
Bilas dengan akuades, kemudian keringkan.
Amati di bawah mikrskop menggunakan lensa objektif.
Gambarkan bentuk bakteri.
3.2. Pengamatan Bentuk Kapang
Bersihkan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alkohol 70%,

kemudian keringkan.
Alasi cawan petri dengan kertas saring.
Letakkan gelas objek dan kaca penutup dalam cawan petri. Kemudian

sterilisasi.
Teteskan media agar PDA diatas gelas objek. Biarkan hingga membeku.
Setelah agar beku, dipotongsepertiga dari tetesan agar
Oleskan vaseline pada tiga bagian sisi kaca penutup, dengan bagian yang
diberi vaselin tepat diatas agar yang telah diamati (memberikan suasana

aerob).
Teteskan akuades steril ke atas kertas saring yang ada di dalam cawan
petri (memberikan suasana lembab).

Eramkan selama 24-48 jam pada suhu kamar (suhu kamar literatur

umumnya 24 C)
Setelah dieramkan, periksa mikrokultur langsung dibawah mikroskop

setiap saat.
3.3. Pengamatan Bentuk Khamir
Bersihkan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alkohol 70%,

kemudian keringkan.
Ambil satu Ose suspense khamir.
Oleskan pada gelas objek dan sebarkan setipis mungkin.
Amati bentuk khamir di bawah mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai