Anda di halaman 1dari 11

Ira Rahmawati Halim

240210240023

IV. Hasil dan Pembahasan

Tabel 4.1. Perhitungan

Volume Berat Yang


No Media Perhitungan
Yang Dibuat Digunakan

28 g
1. NA 100 ml 2,8 gram
100 ml=2,3 gram
1000

85 g
2. NACl Fis 200 ml 1,7004 gram
200 ml=1,7 gram
1000

13
3. NB 100 ml 1,3178 gram
100 ml=1,3 gram
1000

17,5
4. PCA 100 ml 1,75 gram
100 ml=1,75 gram
1000

39
5. PDA 100 ml 3,9 gram
100 ml=3,9 gram
1000

Tabel 4.2. Media

Karakteristik
No Media Fungsi
Bentuk Warna
Medium padat untuk
1. NA Serbuk Krem menumbuhkan atau
membiakkan mikroba
untuk mengurangi jumlah
2. NACl Fis Serbuk Putih atau menjaga
mikroorganisme
3. NB Serbuk Kuning pucat Medium cair untuk
menumbuhkan atau
Ira Rahmawati Halim
240210240023

membiakkan mikroba
Medium untuk perhitungan
4. PCA Serbuk Kuning
jumlah mikroba
5. PDA Serbuk Putih tisu Medium kapang dan khamir

Tabel 4.3. Hasil Pengamatan


Karakteristik
No
Media Setelah Setelah Setelah Gambar
. Awal
dilarutkan Dipanaskan Autoclave

Cairan
Cairan
Serbuk Cairan berwarna
1. NA kuning
krem bening jernih kuning
krem
jernih

(Sumber: Dokumen
Pribadi Kelompok
3, 2015)

NACl Serbuk Cairan Cairan Cairan tetap


2.
Fis putih bening Bening bening

(Sumber: Dokumen
Pribadi Kelompok
2, 2015)
Ira Rahmawati Halim
240210240023

Serbuk Cairan Cairan Cairan tetap


3. NB kuning kuning Kuning kuning
pucat jernih jernih jernih

(Sumber: Dokumen
Pribadi, 2015)

Cairan Cairan Cairan


Serbuk
4. PCA kuning kuning berwarna
kuning
keruh jernih kuning pekat
(Sumber: Dokumen
Pribadi Kelompok
1, 2015)

Cairan Cairan
Serbuk Cairan
5. PDA kuning kuning
putih kuning pekat
keruh jernih

(Sumber: Dokumen
Pribadi Kelompok
4, 2015)

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang


terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat
Ira Rahmawati Halim
240210240023

mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi


media pertumbuhannya. Media yang digunakan haruslah media yang
memenuhi syarat, agar mikroorganisme yang akan kita amati dapat hidup
dengan baik dan tidak tekontaminasi dengan lingkungan sekitar. Berikut
ini adalah pembahasan mengenai media media yang digunakan untuk
pertumbuhan bakteri beserta larutan pengencer:

1. NA (Nutrient Agar)

Nutrien agar adalah media umum untuk uji air dan


produk dairy. Na juga merupakan salah satu media yang
umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji
biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok
kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan
untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Selain itu,
NA yang merupakan media padat digunakan untuk
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak
selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.
Mikroorganisme tersebut akan tumbuh di permukaannya
sehingga dapat dihitung dan diisolasi. Jadi, NA merupakan
salah satu media yang digunakan untuk menstimulasi
pertumbuhan bakteri yang berbentuk padat.

Media ini terbuat dari beef extract, pepton, bacto


agar. Untuk komposisi nutrien agar adalah beef extract
sebanyak 3 gram, pepton sebanyak 5 gram, bacto agar
sebanyak 15 gram, dan aquades sebanyak 1.000 ml. Beef
extract mengandung garam mineral. Pepton berfungsi
sumber nutrisi karena mengandung protein dan nitrogen,
sedangkan bacto agar hanya sebagai zat pengental. (Fardiaz,
1989)
Ira Rahmawati Halim
240210240023

Dalam praktikum, kita akan membuat 100 ml media


NA, sehingga serbuk NA instan yang digunakan adalah 2,8
gram. Setelah ditimbang serbuk NA dimasukan kedalam
beaker glass, yang kemudian ditambahkan 100 ml aqudes
secara perlahan sambil diaduk sampai larut. Setelah larut,
NA yang berbentuk cairan tersebut dimasukkan kedalam
erlenmeyer lalu ditutup dengan sumbat kapas dan
alumunium foil. Kemudian cairan NA tersebut dipanaskan
didalam panci yang sudah berisi air. Pemanasan oleh air
panas di dalam panci bertujuan untuk lebih
menghomogenkan serbuk NA dengan aquades. Setelah
cairan NA tersebut mendidih, angkat lalu buka alumunium
foil dan sumbat kapas. Lalu diamkan hingga cairan tersebut
tidak terlalu panas seperti ketika dikeluarkan dari panci.
Setelah dipanaskan, warna cairan tersebut berubah menjadi
bening. Adanya perubahan warna ini disebabkan karena
serbuk instan NA sudah homogen dengan aquades.

2. NACl Fis

NACl Fis digunakan dalam proses pengenceran. NACl Fis


berguna untuk mengurangi jumlah mikroorganisme yang akan diteliti
dan menjaga mikroorganisme agar tetap hidup dalam proses
pengenceran karena dalam sebuah kultur murni, jumlah
mikroorganisme sangat banyak dan sulit untuk diteliti, NACl Fis
berguna mengurangi jumlahnya sehingga diperoleh kultur
mikroorganisme yang sesuai dan dapat diteliti.
NACl Fis yang digunakan pada praktikum adalah sebanyak
1,7004 gram untuk aquades sebesar 200 ml. Setelah ditimbang, NACl
Fis dilarutkan dengan aquades secara perlahan dan sembari diaduk
dalam beaker glass. Lalu, dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer dan
disumbat dengan kapas serta dibungkus dengan alumunium foil.
Ira Rahmawati Halim
240210240023

Kemudian, larutan tersebut dipanaskan agar lebih homogen lagi antara


serbuk instan NACl Fis dengan aquades.

3. NB (Nutrient Broth)

Nutrient Broth adalah medium berwarna kuning jernih yang


berbentuk cair dengan bahan dasar adala ekstrak beef dan pepton.
Perbedaan konsentris antara nutrient agar dengan nutrient broth yaitu
nutrient agar berbentuk padat dan nutrient broth berbentuk cair. Hal ini
dikarenakan adanya penambahan komposisi pada NA, yaitu bacto
agar. Susunan kimia sama-sama sintetik dan fungsi kimia dari nutrient
agar dan nutrient broth sebagai medium umum.
Medium NB yang akan dibuat adalah sebanyak 100 ml, maka
NB yang digunakan adalah 1,3178 gram yang ditimbang
menggunakan neraca analitik. Setalah ditimbang serbuk NB
dimasukkan kedalam beaker glass, yang kemudian ditambahkan 100
ml aquades sambil diaduk sampai larut. NB yang sudah dilarutkan
dalam aqudes tersebut kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer
untuk dipanaskan dan disimpan agar dingin terlebih dahulu, kemudian
di sterilisasi dengan autoclave.

4. PCA (Plate Count Agar)

Komposisi dari media PCA yaitu tryptone 5 gram,


dekstrose 1 gram, yeast extract 2,5 gram, dan agar 15 gram.
PCA direkomendasikan untuk mengisolasi organisme dalam
susu dan produk dairy lainnya. Tryptone menyediakan
substansi asam amino dan nitrogen kompleks yang lain,
sedangkan yeast ekstrak menyuplai vitamin b kompleks.
0
Karakterisasi kultur setelah 24 jam pada suhu 35 C. PCA
merupakan media sintetik dan media perhitungan karena
digunakan untuk spesifikasi perhitungan mikroba dan
Ira Rahmawati Halim
240210240023

merupakan media padat yang mengandung 0,5 % agar.


Dalam praktikum kali ini praktikan membuat 100 ml media
PCA, dan serbuk PCA yang digunakan adalah sebanyak 1,75
gram. Setelah ditimbang, serbuk PCA dimasukkan ke dalam
beaker glass, lalu ditambahkan 100 ml aquades sedikit demi
sedikit sambil diaduk. Setelah larut dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer, tutup dengan sumbat kapas dan tutup juga
sumbatan tersebut dengan alumunium foil. Larutan PCA
kemudian dipanaskan sampai mendidih. Proses selanjutnya
adalah sterilisasi dengan menggunakan autoclave selama 15
menit pada suhu 121o C dengan tekanan 1 atm.

Ditemukan perubahan warna pada saat masih dalam


serbuk dan ketika dilarutkan dalam aquades. Dalam bentuk
serbuk, PCA berwarna kuning, ketika dilarutkan menjadi
kuning pucat, dan setelah dipanaskan larutan menjadi
berwarna kuning jernih. Hal ini menandakan bahwa
pemanasan yang dilakukan telah menghomogenkan serbuk
PCA dengan aquades.

5. PDA (Potato Dextrose Agar)

Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media


yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu
mikroorganisme. PDA merupakan paduan yang sesuai untuk
menumbuhkan biakan, karena ekstrak potato (kentang)
merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan sula, baik
itu monosakarida atau polisakarida) sebagai tambahan
nutrisi bagi pengembangbiakkan, sedangkan agar
merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi mikroba yang
baik, karena mengandung cukup air. PDA digunakan untuk
menstimulir pertumbuhan fungi.
Ira Rahmawati Halim
240210240023

Komposisi dari PDA ini diantaranya kentang 200 gram


dan dektrose 15 gram. Kentang dan dekstrosa mengandung
berbagai nutrien yang berguna bagi pertumbuhan
mikroorganisme tersebut, karena adanya kandungan gula
dan juga protein. Kandungan karbohidrat yang cukup tinggi
tersebut baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri .

PDA yang digunakan dalam praktikum adalah sebesar


3,9 gram dengan volume sebesar 100 ml. Kemudian, serbuk
instan PDA dilarutkan dengan aquades didalam beaker glass
sambil diaduk. Terjadi perubahan warna, serbuk PDA yang
berwarna putih menjadi berwarna kuning keruh ketika sudah
dilarutkan dengan aquades. Larutan tersebut dimasukkan ke
dalam Erlenmeyer dan disumbat dengan kapas serta
dibungkus dengan alumunium foil pada bagian
sumbatannya. Kemudian, larutan tersbut dipanaskan, terjadi
perubahan warna, sebelum dipanaskan warna larutan
tersebut kuning keruh, sedangkan setelah dilarutkan
berwarna kuning jernih. Hal ini menandakan, bahwa
pemanasan yang dilakukan adalah untuk lebih
menghomogenkan larutan tersebut. Setelah larutan tersebut
diangkat dan dibiarkan selama beberapa menit, larutan
tersebut di sterilisasi menggunakan autoclave selama 15
menit pada suhu suhu 121o C dengan tekanan 1 atm.

6. Larutan Buffer Fosfat

Larutan Buffer Fosfat adalah suatu larutan penyangga


yang salah satu komposisinya adalah senyawa fosfat
(KH2PO4). Larutan ini larutan netral dengan kisaran pH 7.
Larutan ini dapat juga dibuat dengan menggunakan
monosodium fosfat (NaH2PO4) atau disodium fosfat
Ira Rahmawati Halim
240210240023

(Na2HPO4) yang merupakan basa konjugat dari monosodium


fosfat. Namun, larutan buffer fosfat tidak lebih baik dari
cairan rumen dalam mempertahankan pH. Hal ini
dikarenakan adanya proses salivasi didalam rumen.
(Daintith, 2005)
Ira Rahmawati Halim
240210240023

DAFTAR PUSTAKA

Daintith, J. 2008. Kamus Lengkap Kimia. Erlangga. Jakarta.


Fardiaz, S. 1989. Analisis Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Ira Rahmawati Halim
240210240023

JAWABAN PERTANYAAN
1. Setelah saudara pelajari dan dipraktekkan, jelaskan fungsi penambahan beef extract
pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan kentang pada pembuatan media
PDA! Mengapa berbeda?
Penambahan beef extract dan kentang memiliki fungsi sebagai nutrisi atau makanan
dari mikroorganisme yang tumbuh pada medium tersebut. Penambahan keduanya
berbeda pada media PDA dan NA karena mikroorganisme yang diharapkan untuk
tumbuh juga berbeda. NA berfungsi untuk menumbuhkan atau mengembangkan
semua jenis mikroorganisme, baik itu bakteri, kapang atau pun khamir, sedangkan
PDA khusus untuk menumbuhkan mikroorganisme kpang atau jamur atau khamir.
Bakteri dan khamir-kapang dan jamur berbeda dalam mensintesis lingkungan tempat
hidupnya. Pada medium NA penambahan ekstrak daging diperlukan karena bakteri
lebih cenderung dapat hidup baik pada lingkungan yang mengandung protein tinggi.
Penambahan kentang pada pembuatan media berfungsi untuk mengidentifikasi
keberadaan khamir dan kapang yang fungsinya memfermentasi glukosa menjadi
alcohol, pada lingkungan yang banyak mengandung karbohidrat, maka khamir dan
kapang akan tumbuh baik.

K H 2 P O4
2. Jelaskan fungsi dari larutan pengencer? Mengapa harus menggunakan ?

Dapatkah diganti dengan senyawa kimia lain?


Larutan pengencer digunakan untuk membuat media/substrat pertumbuhan bakteri
agar konsentrasinya tidak terlalu pekat dan memudahkan mikroorganisme tumbuh.
KH2PO4 adalah larutan penyangga asam dimana fungsinya sebagai pengencer tidak
akan mempengaruhi pH media; merupakan salah satu sumber fosfor yang baik untuk
pertumbuhan isolate khamir. Pertumbuhan kultur bakteri sangat sensitif terhadap
perubahan pH, maka dibutuhkan suatu larutan pengencer yang dapat
mempertahankan kondisi pH media yang cenderung asam. KH2PO4 dapat diganti
dengan senyawa kimia lain asalkan memiliki sifat yang sama yaitu sebagai larutan
penyangga (buffer) asam yang dapat mempertahankan pH pada daerah asam (pH<7).

Anda mungkin juga menyukai