Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK 2

Pertemuan 1: Pengenalan Alat dan Sterilisasi

Disusun oleh:

Nama :Tiara Mulatsih Purbaningrum

NIM : 2000029198

Golongan : C2

PROGRAM STUDI
KESEHATANMASYARAKAT

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2021
PERTEMUAN I

PENGENALAN ALAT

A. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui berbagai macam alat
yang digunakan pada saat praktikum
Mikrobiologi
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara
menggunakan alat yang digunakan pada saat
praktikum berlangsung
3. Mahasiswa mengetahui cara merawat alat
yang digunakan dalam praktikum

B. DASAR TEORI
Pengenalan alat-alat laboratorium untuk para
mahasiswa sangat penting dilaksanakan agar dapat
menunjang pengetahuan dalam melaksanakan
aktivitas di dalam laboratorium baik dalam
melaksanakan praktikum maupun penelitian (Bua,
2012).
Laboratorium pendidikan yang selanjutnya
disebut laboratorium adalah unit penunjang
akademik pads lembaga pendidikan, berupa
ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen
atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi
daiam skala terbatas, dengan menggunakan
peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan
tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat
(Permenpan RB No. 03, 2010).
Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti
lemari pengeram (incubator), autoclav, rak dan
tabung reaksi, beker glass, pipet hisap,pipet
ukur,pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu
spritus, ose (Selian, dkk.,2013)

C. HASIL PENGAMATAN

N NAMA ALAT GAMBAR


O
1 Ose tumpul

Ose tusuk

2 Tabung Reaksi

3 Tabung Durham
4 Petridish

5 Botol Sample
dengan pemberat

Botol Sample tanpa


pemberat

6 Sendok Penyu

7 Pinset
8 Penjepit Tabung

9 Rak Tabung Reaksi

10 Pembakar Spiritus
(bunzen)

11 Timbangan
Analitik

12 Mortir (penggerus
porselin)

13 Colony Counter
14 Oven (sterilisasi
kering)

15 Incubator

1 Autoclave
6

17 Midget Impanger

18 Air Pump Sampler

19 Pipet ukur 1 ml
20 Pipet ukur 5 ml

21 Propipet

22 Vortex Mixer

23 Botol sample
makanan

24 Mikroskop

D. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum pengenalan alat
praktikum laboratorium mikrobiologi yang telah
dilakukan dijelaskan mengenai alat apa saja yang
nantinya akan berguna pada saat praktikum
dikemudian hari. Terdapat 24 alat yang tunjukkan
oleh laborat pada saat sesi praktikum daring
berangsung yaitu, 2 jenis ose (tumpul dan tusuk),
tabung reaksi, tabung durham, Petridish, Botol
Sample dengan pemberat, Botol Sample tanpa
pemberat, Sendok Penyu, Pinset, Penjepit Tabung,
Rak Tabung Reaksi, Pembakar Spiritus (bunzen),
Timbangan Analitik, Mortir (penggerus porselin),
Colony Counter, Oven (sterilisasi kering),
Incubator, Autoclave, Midget Impanger, Air Pump
Sampler, Pipet ukur 1 ml, Pipet ukur 5 ml,
Propipet, Vortex Mixer, Botol sample makanan,
dan Mikroskop.
Ose/jarum merupakan jarum inoculum yang
terbuat dari kawat nichrome atau platinum,
digunakan untuk menginokulasi mikrobia dari
suatu media ke media lainnya. Jarum inokulasi
terbuat dalam dua bentuk yaitu bentuk ujung jarum
yang berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose
atau inoculating loop/transfer loop, dan yang
berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer
needle. Bentuk jarum ose (inoculating loop)
digunakan untuk melakukan streak di permukaan
agar, sedangkan inoculating needle digunakan
untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak
(stab inoculating). Jarum inokulum berfungsi untuk
memindahkan biakan mikroorganisme untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru.
Pembakar Bunsen, untukmensterilkan
peralatan seperti ose, jarum,dan spatula dengan
cara membakar ujung peralatan tersebut di atas api
bunsensampai berpijar. Oven, untuk mensterilkan
cawan petri dan pipet volume. Penggunaan alat ini
dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam
oven dan dipanaskan dengan suhu 160 - 170oC
selama 1-2 jam.Autoklave, untuk mensterilkan
tabung reaksi bertutup dan erlenmeyer.
Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat
tersebut kedalam autoklave yang ditutup dengan
rapat dan nyalakan autoklave dengan temperature
121℃ dan tekanan antara 15-17,5 psi ( pound per
square inci) atau 1 atm selama 1 jam (Zahid,2010).
Tabung reaksi merupakan peralatan kaca yang
berfungsi sebagai wadah untuk pengenceran,
menumbuhkan mikroba dan pengujian biokimiawi.
Tabung reaksi terbuat dari dua macam model yaitu
ada yang memiliki tutup dan ada yang tidak.
Tabung reaksi yang tidak memiliki tutup sebagai
gantinya dapat ditutup dengan kapas, metal, plastik
atau aluminium foil. Tabung reaksi digunakan
sebagai wadah yang diisi media padat, semi padat
dan cair. Tabung reaksi diisi media padat dalam
bentuk media agar tegak (deep tube agar) dan agar
miring (slants agar). Tabung durham berfungsi
untuk menampung hasil fermentasi
mikroorganisme berupa gas. Tabung durham
bentuknya seperti tabung reaksi namun memiliki
ukuran lebih kecil dibanding tabung reaksi. Tabung
durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung
reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian
diisi dengan medium cair. Setelah seluruhnya
disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat
dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang
ditumbuhkan dalam media tersebut memang
menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai
gelembung pada dasar tabung durham.
Cawan petri merupakan wadah yang berfungsi
untuk kegiatan isolasi, pemurnian dan membiakkan
(kultivasi) mikroorganisme. Cawan petri terdiri
dari berbagai ukuran diameter. Cawan dengan
diameter 15 cm dapat menampung media sebanyak
15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm
dapat diisi media sebanyak 10 ml. Neraca digital
berfungsi untuk menimbang media dan juga
sample atau contoh uji saat preparasi. Botol sample
digunakan untuk mengambil air ketika akan diuji
sedangan fungsi pemberatnya adalah untuk
memasukkan botol ke air sumpa tenggelam
sempurna sehingga penelitian dapat dilakukan.
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau
memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat
ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu. Colony counter adalah alat yang berfungsi
untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena
adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut
dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat
berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni
sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri
dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-
reset.
Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan
untuk menumbuk atau menghancurkan materi
cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum
diproses lebih lanjut. Pinset memiliki banyak
fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda
dengan menjepit misalnya saat memindahkan
cakram antibiotik. Midget impinger yaitu alat yang
digunakan untuk menyerap gas yang terbentuk
pada proses react, dimana akan terjadi kontak
antara gas dengan larutan penyerap yang ada di
dalam impinger. Timbangan analitis dengan merk
Acculab, yaitu alat untuk menimbang zat-zat yang
diperlukan untuk membuat pereaksi.
Pipet merpakan alat ukur volume yang
biasanya digunakan untukmemindahkan suatu
volume dari wadah satu ke wadah lainnya. Pipet
dibedakanmenjadi pipet volumetric dan pipet
serologis atau pipet mohr. Pipet volumetric
merupakan alat gelas yang berbentuk mirip pipa
akan tetapiterdapat cembungannya ditengah pada
batang pipa tersebut. Pada batang pipetvolumetric
terdapat tanda batas melingkar dan tulisan angka
yang menyatakanvolume pipet tersebut. Pipet
volumetric terbuat dari gelas transparan atau
tembus pandang.kegunaan pipet volumetric adalah
untuk mengambil dan memindahkancairan dengan
volume tertentu sebagaimana yang tertera pda
batang pipet volume (Khamidinal 2009).
Air pump Sampler adalah alat untuk
mengetahui kepadatan mikroorganisme di udara
ruangan, hingga per meter kubik udara. Propipet
Adalah alat yag terbuat dari karet digunakan untuk
memompa larutan agar keluar dan masuk pada
pipet volume. Karet sebagai bahan filler
merupakan karet resisten bahan kimia. Filler
memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran
memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate)
berfungsi untuk mengeluarkan udara dari
gelembung. Katup simbol S (suction) merupakan
katup yang jika ditekan maka cairan ujung pipet
akan tersedot ke atas. Katup simbol E (exhause)
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet
ukur atau pipet volume. Vortex Mixer adalah alat
sederhana yang umumnya digunakan di
laboratorium untuk menghomogenkan
(mencampurkan) larutan dalam wadah kecil.

E. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan
telah mengetahui berbagai macam alat yang
digunakan pada saat praktikum Mikrobiologi
terdapat 24 jenis alat praktikum, telah mengetahui
dan memahami cara menggunakan alat yang
digunakan pada saat praktikum berlangsung, telah
mengetahui cara merawat alat yang digunakan
dalam praktikum.

F. DAFTAR PUSTAKA

Bua, A. T. (2012). Laporan Praktikum


Instrumentasi Pengenalan Alat Laboratorium
Dan Pembuatan Reagen. “Jurnal
Pengetahuan Mahasiswa Pendidikan Biologi
Tentang Peralatan Laboratorium Biologi”.
(Online 15.45, 23 maret 2021.
https://jom.untidar.ac.id/index.php/nectar)
Sitasi dari jurnal diatas (Bua, 2012).
Khamidinal.2009.Teknik laboratorium Kimia.
Yogjakarta (ID) : Pustaka Pelajar. "jurnal alat
bahan teknik pertanian". (Online 15.35, 24
maret 2021. www.academia.edu )
Sitasi dari jurnal diatas (Khamidinal 2009).
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, (Nomor 03,
2010), Tentang Jabatan Fungsional . Pranata
Laboratorium Pendidikan Dan Angka
Kreditnya. “Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi
20 (2) (2017): 99 – 104”. (Online 20.22, 23
maret 2021.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa)
Sitasi dari jurnal diatas (Permenpan RB No.
03, 2010).
Selian,dkk. 2013. Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi
Untuk Mahasiswa Fakultas Biologi.
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.
“Jurnal Pengetahuan Mahasiswa Pendidikan
Biologi Tentang Peralatan Laboratorium
Biologi”. (Online 15.45, 23 maret 2021.
https://jom.untidar.ac.id/index.php/nectar)
Sitasi dari jurnal diatas (Selian, dkk.,2013)
Zahid, M., 2010, Pemilihan Bahan Kimiayang
Tepat Untuk Dekontaminasi Di Dalam
Laboratorium, Ulasan Ilmiah. “jurnal
mikrobiologi”. (Online 13.17, 24 maret 2021.
www.academia.edu )
Sitasi dari jurnal diatas (Zahid, 2010).
PERTEMUAN I
STERILISASI ALAT/ BAHAN

A. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan teknik sterilisasi
alat yang benar mulai dari persiapan hingga selesai

B. ALAT&BAHAN
1. Petridish
2. Botol sampel air dengan pemberat
3. Botol sampel air tanpa pemberat
4. Labu Erlenmeyer
5. Beker glass
6. Autoclave
7. Oven
8. Kertas
9. Kayu
10. Tali kenur

C. CARA KERJA

1. Petridish
a. Petridish yang sudah bersih dan kering
diambil sebanyak 5 buah, dibungkus
keseluruhannya dengan kertas sampul.
Pembungkusannya seperti membungkus
kado tetapi tidak perlu diikat ataupun
dilem. Sisa kertas pada keduanya sisinya
dilipat ke belakang.
b. Siap disterilkan ke dalam oven 110°C-
120°C selama 18-24 jam
2. Botol sampel dengan pemberat
a. Siapkan botol sampel yang bersih dan
kering
b. Tali kapur dirapikan supaya mudah
ditarik atau dilepas
c. Botol ditutup lalu dibungkus keseluruhan
dengan kertas sampul yang rapat seperti
kado diikat dengan benang kenur, jangan
diikat mati
d. Siap disterilkan ke dalam oven 110°C-
120°C selama 18-24 jam
3. Botol sampel air biasa tanpa pemberat
a. Siapkan botol sampel yang kering dan
bersih, tutu pmulut botol dengan kapas
bersih, bungkus dengan kertas payung
pada bagian mulut botol dan ikat dengan
benang.
b. Siap disterilkan ke dalam oven 110°C-
120°C selama 18-24 jam

D. DASAR TEORI
Sterilisasi adalah proses penghilangan atau
membunuh mikroorganisme (protozoa, fungi,
bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan
untuk menjaga peralatan dilaboratorium tetap
bersih/steril, serta mencegah terjadinya
kontaminasi. Peralatan laboratorium yang akan
disterilisasi memerlukan bahan pengemas.
Kemasan adalah suatu benda yang digunakan
sebagai wadah/tempat yang dikemas dan dapat
mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi
bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta
gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan
getaran (Nurminah, 2012).
Alat dan media disterilkan mengunakan alat
autoklaf dengan suhu 121oC selama 15menit
dengan tekanan 15 lbs. Jarum ose dan pinset
disterilisasikan dengan menggunakan lampu
Bunsen (Andriani, R. 2016).

E. HASIL PENGAMATAN

No Jenis Alat/ Hasil Keterangan


Bahan
1 Petridish Petridish, dicuci dengan sabun
sampai bersih, dikeringkan,
dibungkus dengan kertas,
kemudian disterilikan dengan
metode sterilisasi panas
kering dengan alat oven pada
suhu 150°C selama 1 jam.
Sehingga didapatkan alat
yang steril.
2 Botol sampel air Botol sampel dicuci dengan
sabun sampai bersih,
dikeringkan, dibungkus
dengan kertas, kemudian
disterilikan dengan metode
sterilisasi panas kering
dengan alat oven pada suhu
150°C selama 1 jam.
Sehingga didapatkan alat
yang steril.
3 Pipet Pipet ukur dicuci dengan
sabun sampai bersih,
dikeringkan, dibungkus
dengan kertas, kemudian
disterilikan dengan metode
sterilisasi panas kering
dengan alat oven pada suhu
150°C selama 1 jam.
Sehingga didapatkan alat
yang steril.

F. PEMBAHASAN
Sterilisasi adalah proses penghilangan atau
membunuh mikroorganisme (protozoa, fungi,
bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan
untuk menjaga peralatan dilaboratorium tetap
bersih/steril, serta mencegah terjadinya
kontaminasi. Peralatan laboratorium yang akan
disterilisasi memerlukan bahan pengemas.
Kemasan adalah suatu benda yang digunakan
sebagai wadah/tempat yang dikemas dan dapat
mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi
bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta
gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan
getaran (Nurminah, 2012).
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan
metode fisika maupun kimia (Tille, 2017).
Sterilisasi dengan metode fisika dapat dilakukan
dengan cara pemanasan kering, pemanasan basah,
radiasi, dan filtrasi, sedangkan metode kimia
dilakukan dengan cara metode Uap formaldehide
dan metode Glutaraldehyde.
Pemanasan kering terdiri dari metode
Pemijaran Metode ini dengan memanaskan alat
biasanya berupa ose di atas api bunsen sampai
ujung ose memijar, Pembakaran dilakukan untuk
alat-alat dari bahan logam atau kaca dengan cara
dilewatkan di atas api bunsen namun tidak sampai
memijar, Hot air oven Sterilisasi dengan metode ini
digunakan untuk benda-benda dari kaca/gelas,
petri, tabung Erlenmeyer, tidak boleh bahan yang
terbuat dari karet atau plastic. Oven Suhu 160-
1800C selama 1.5-3 jam. Alat-alat tersebut terlebih
dahulu dibungkus menggunakan kertas sebelum
dilakukan sterilisasi, dan yang terakhir Insinerator
dimana Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas
suntikan yang ditampung dalam safety box
biohazard, darah, dilakukan sterilisasi dengan
menggunakan insinerator. Hasil pemanasan dengan
suhu 8700-9800 C akan menghasilkan polutan
berupa asap atau debu. Hal ini yang menjadi
kelemahan dari sterilisasi dengan metode
insenerasi. Namun, metode ini dapat meyakinkan
bahwa bahan infeksius dapat dieliminasi dengan
baik yang tidak dapat dilakukan dengan metode
lainnya.
Pemanasan basah Merupakan pemanasan
dengan tekanan tinggi, contohnya adalah dengan
menggunakan autoklav. Sterilisasi dengan metode
ini dapat digunakan untuk sterilisasi biohazard
(bakteri limbah hasil praktikum) dan alat-alat yang
tahan terhadap panas (bluetip, mikropipet),
pembuatan media, dan sterilisasi cairan.
Pemanasan yang digunakan pada suhu 1210C
selama 15 menit (Tille, 2017). Pemanasan basah
dapat menggunakan Autoklaf manual Metode ini
menggunakan ketinggiian air harus tetap tersedia di
dalam autoklaf. Sterilisasi menggunakan autoklaf
manual tidak dapat ditinggal dalam waktu lama.
Autoklaf manual setelah suhu mencapai 1210C
setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka suhu
akan terus naik, air dapat habis, dan dapat meledak,
Autoklaf digital/otomatis Alat ini dapat diatur
dengan suhu mencapai 1210C selama 15 menit.
Setelah suhu tercapai, maka suhu akan otomastis
turun sampai mencapai 500C dan tetap stabil pada
suhu tersebut. Jika digunakan untuk sterilisasi
media, suhu ini sesuai karena untuk emmbuat
media diperlukan suhu 50-700 C.
Radiasi ionisasi digunakan untuk
mensterilkan alat-alat berupa bahan plastic seperti
kateter, plastic spuit injeksi, atau sarung tangan
sebelum digunakan. Contoh radiasi ionisasi adalah
metode pada penggunaan microwave yaitu dengan
menggunakan panjang gelombang pendek dan
sinar gamma high energy.
Filtrasi (penyaringan), Metode ini
digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan yang
sensitive terhadap panas seperti radioisotope, kimia
toksik. Filtarsi berupa cairan dengan menggunakan
prinsip melewatkan larutan pada membran selulosa
asetat atau selulosa nitrat dan Filtarsi berupa udara
dengan menggunakan high-efficiency particulate
air (HEPA) untuk menyaring organisme dengan
ukuran lebih besar dari 0.3 µm dari ruang biology
savety cabinet (BSCs)
Sterilisasi dengan metode kimiawi
menggunakan metode Uap formaldehide atau
hydrogen peroksida digunakan untuk sterilisasi
filter HEPA pada BSCs dan metode
Glutaraldehyde bersifat sporisidal, yaitu
membunuh spora bakteri dalam waktu 3-10 jam
pada peralatan medis karena tidak merusak lensa,
karet, dan logam, contohnya adalah alat untuk
bronkoskopi.
Pada praktikum kali ini praktikan diajarkan
bagaimana merawat alat praktikum setelah
digunakan yaitu dengan mensterilkannya. Metode
steril ini bertujuan agar alat praktikum yang
digunakan selalu bersih dan bebas dari bakteri,
dimana ketika alat tersebut akan digunakan oleh
praktikan yang lain tidak rusak dan tidak
terkontaminasi.
Pada pratikum ini di jelaskan bagaimana
cara mensterilkan 3 alat praktikum yaitu petridish,
botol sample dan pipet. Dimana katiganya
disterilkan menggunakan metode yang sama yaitu
metode pemanasan yang dilakukan menggunakan
oven.
Petridish memiliki cara pensterilan dengan
cara dicuci dengan sabun sampai bersih,
dikeringkan, dibungkus dengan kertas, kemudian
disterilikan dengan metode sterilisasi panas kering
dengan alat oven pada suhu 150°C selama 1 jam.
Sehingga didapatkan alat yang steril. Hal yang
perlu diperhatikan adalah bahwa diantara bahan
yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup,
untuk menjamin agar pergerakan udara tidak
terhambat.
Botol sampel dicuci dengan sabun sampai
bersih, dikeringkan, dibungkus dengan kertas,
kemudian disterilikan dengan metode sterilisasi
panas kering dengan alat oven pada suhu 150°C
selama 1 jam. Sehingga didapatkan alat yang steril.
Pipet ukur dicuci dengan sabun sampai
bersih, dikeringkan, dibungkus dengan kertas,
kemudian disterilikan dengan metode sterilisasi
panas kering dengan alat oven pada suhu 150°C
selama 1 jam. Sehingga didapatkan alat yang steril.

G. KESIMPULAN
Sterilisasi adalah proses penghilangan atau
membunuh mikroorganisme (protozoa, fungi,
bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan
untuk menjaga peralatan dilaboratorium tetap
bersih/steril, serta mencegah terjadinya
kontaminasi.
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode
fisika maupun kimia. Sterilisasi dengan metode
fisika dapat dilakukan dengan cara pemanasan
kering, pemanasan basah, radiasi, dan filtrasi,
sedangkan metode kimia dilakukan dengan cara
metode Uap formaldehide dan metode
Glutaraldehyde.

H. DAFTAR PUSTAKA
Andriani, R. (2016). Pengenalan Alat-Alat
Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi.
Jurnal Mikrobiologi, 1(1), 1–7. “Jurnal
Sensitivitas Kombinasi Antibakteri
Amoksisilin dan Kotrimoksazol Sensitivity Of
Antibacterial Combination Of Amoxicilin and
Cotrimoxazol”. (Online 13.38, 23 maret 2021.
https://jurnal.UniversitasUbudiyahIndonesia )
Sitasi dari jurnal diatas (Andriani, R. 2016).
Nurminah, M. 2002. Penelitian Sifat Berbagai
Bahan Kemasan Plastik dan Kertas serta
Pengaruhnya terhadap Bahan yang Dikemas,
Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi
Pangan, Universitas Sumatera Utara. “Jurnal
Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing
Pouch Sebagai Salah Satu Kemasan Sterilisasi
Peralatan Laboratorium”. (Online 12.59, 23
maret 2021. https://e-jurnal.ugm.ac.id )
Sitasi dari jurnal diatas (Nurminah, 2012).

Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic

Microbiology. In Basic Medical Microbiology


(fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri:
Elsevier. "STERILISASI". (Online 14.07, 24
maret 2021.
https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/sterilis
asi/ )

Sitasi dari jurnal diatas (Tille, 2017)

Anda mungkin juga menyukai