L BLOOM
TINJAUAN PUSTAKA
dalam teori Blum (1974), ada 4 faktor yang dijadikan sebagai derajat kesehatan
diantaranya faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor lingkungan.
Faktor-faktor tersebut memiliki peranan yang sangat besar dalam meningkatkan status kesehatan
baik individu maupun masyarakat.
1. Faktor pertama yaitu perilaku, perilaku seseorang memiliki peranan penting dalam menjaga
status kesehatan, karena kesadaran dalam pribadi seseorang harus dimunculkan untuk
mencapai budaya hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari berbagai penyakit seperti
diare.
2. Faktor kedua yaitu lingkungan, salah satu yang menjadi sumber berkembangnya suatu
penyakit yaitu karena kondisi sanitasi lingkungan yang buruk dan dapat membahayakan
kesehatan masyarakat kita.
3. Faktor ketiga yaitu pelayanan kesehatan, yang menjadi penunjang dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terbaik sangat
dibutuhkan masyarakat untuk mencegah dan menurunkan tingkat kematian yang disebabkan
karena diare.
4. Faktor keempat yaitu genetik, yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara meningkatkan
kualitas generasi muda mendatang yang memiliki kompetensi dan kreatifitas tinggi. Mencapai
tujuan tersebut, perlu diperhatikan status gizi Balita yang dapat meningkatkan perkembangan
otak anak.
B. DIARE
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air
besar, dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan
dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit,Diare merupakan salah satu
masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data informasi profil kesehatan
Indonesia tahun 2017 dari Kemenkes RI, jumlah kasus diare seluruh Indonesia adalah
sekitar 7 juta, dan paling banyak terjadi di provinsi Jawa Barat dengan 1,2 juta kasus.
Diare juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada
bayi dan anak-anak.
1. Prilaku
Berdasarkan beberapa hasil penelitian faktor yang menyebabkan kejadian
diare dilaporkan berkaitan dengan variabel prilaku kebiasaan, seperti kebiasan
mencuci tangan, di indonesia sendiri kesadaran dalam mencuci tangan masih
sedikit diterapkan, mencuci tangan sendiri berkaitan langsung dengan kebersihan
diri dalam penyebaran dan penularan kuman diare. Kebiasaan yang dapat
mengurangi penularan kuman diare yaitu mencuci tangan dengan menggunakan
sabun baik sesudah buang air besar, sebelum menyuapi makan bayi dan anak
2. Lingkungan
4. Faktor Genetik
Faktor gen sendiri ialah disebabkan oleh gangguan gen dalam tubuh balita
akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Mukosa usus
halus adalah epitel berpori, yang dapat dilewati air dan elektrolit dengan cepat
untuk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan cairan
ekstraseluler.Diare terjadi jika bahan yang secara osmotic dan sulit diserap.Bahan
tersebut berupa larutan isotonik dan hipertonik. Larutan isotonik, air dan bahan
yang larut didalamnya akan lewat tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare. Bila
substansi yang diabsorbsi berupa larutan hipertonik, air, dan elektronik akan
pindah dari cairan ekstraseluler kedalam lumen usus sampai osmolaritas dari usus
sama dengan cairan ekstraseluler dan darah,sehingga terjadi pula diare.
E. Daftar Pustaka
Kementrian kesehatan republik indonesia
https://www.kemkes.go.id/article/view/18012900004/together-overcoming-health-
problem