1. Pewarnaan gram
Pewarnaan Gram, juga disebut metode Gram, adalah metode pewarnaan yang digunakan
untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar (gram-positif dan gram-negatif).
Nama berasal dari bakteriologi Denmark Hans Christian Gram, yang mengembangkan teknik ini
(John G. Holt., et al., 1994).
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies
bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan
fisik dinding sel mereka. Metode tersebut diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark
Hans Christian Gram (1853-1938) yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884 untuk
membedakan antara Pneumococcus dan bakteri Klebsiella Pneumonia (Karmana,2008).
Pewarnaan Gram membedakan bakteri dengan sifat kimia dan fisika dari dinding sel mereka
dengan mendeteksi peptidoglikan, yang hadir dalam dinding sel bakteri Gram-positif. bakteri gram
positif mempertahankan pewarna kristal violet, dan dengan demikian violet patri, sedangkan bakteri
Gram-negatif tidak; setelah mencuci, counterstain ditambahkan (umumnya safranin atau fuchsine)
yang akan mewarnai bakteri Gram-negatif ini warna merah. Kedua bakteri Gram-positif dan bakteri
Gram negatif mengambil counterstain tersebut. counterstain, bagaimanapun, adalah tak terlihat pada
bakteri Gram-positif karena gelap dari warna kristal violet (John G. Holt., et al., 1994).
DAFTAR PUSTAKA
John G. Holt; Noel R. Krieg; Peter H.A. Sneath; James T. Staley; Stanley T. Williams (1994).
Bergey's Manual of Determinative Bacteriology (9th ed.). Lippincott Williams & Wilkins.
Moyes RB, Reynolds J, Breakwell DP. Differential Staining of Bacteria: Gram Stain. Current
Protocols in Microbiology, 2009.