Anda di halaman 1dari 1

TINJAUAN PUSTAKA

1. Uji daya hambat antibiotic


Antibiotika merupakan terapi utama pada penyakit infeksi saluran kemih. Pengobatan pada
pasien infeksi biasanya dengan antibiotik. Pengobatan dengan antibiotik harus secara rasional karena
ketidakrasionalan penggunaan antibiotik akan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan dan
meningkatkan resistensi bakteri (Sutrisna, 2012).

Penggunaan antibiotik tidak lagi dapat mengatasi beberapa bakteri patogen karena adanya
resistensi bakteri sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap antibiotik. Oleh karena itu,
pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien harus sesuai dengan hasil kultur bakteri serta
melihat kondisi klinis pasien (Kuswandi, 2011).

Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme, mempunyai


kemampuan dalam larutan encer untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme
(Dorland, 2010).

Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi yang dapat
menghambat atau membasmi mikroba jenis lain (Gunawan dkk, 2011).

Pemakaian antibiotika dalam pengobatan yang tidak sesuai dengan aturan pemakaian
antibiotika secara tepat dan rasional akan menyebabkan meningkatnya resistensi, efek samping dan
pemborosan biaya.

DAFTAR PUSTAKA

Dorland, (2010). Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Kapang Endofit Dari
Akar Tanaman Kayu Jawa.

Gunawan dkk, (2011). Kemampuan Daya Hambat Antibakteri Antara Ekstrak Akar Beluntas Dengan
Kulit Buah Mahkota Dewa Terhadap Eschericia Coli. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia.

Sutrisna, (2012). Peta Kuman dan Resistensinya terhadap Antibiotika pada Penderita Infeksi Saluran
Kemih (ISK) di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Kuswandi, (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai