Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pemeriksaan kualitas air secara mikrobiologi


Air merupakan materi penting dalam kehidupan. Bagi manusia, kebutuhan akan air adalah
mutlak karena 70% zat pembentuk tubuh manusia terdiri dari air. Suatu sumber air dikatakan bersih
jika memenuhi tiga parameter yaitu parameter fisik, kimia dan biologi. Parameter fisik meliputi bau,
rasa, warna dan kekeruhan. Parameter kimia meliputi bahan kimia organik dan anorganik(Yusuf dkk.,
2011).

Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena makhluk hidup
memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. secara umum fungsi air dalam tubuh
setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawaorganik, menstabilkan suhu tubuh dan
melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkatseluler. Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat
penting dilakukan karena airmerupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan
mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun
kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran (Ramona, 2007).

Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan dengan

kehadiran bakteri indikator seperti coliform dan fecal coli (Ramona, 2007). Bakteri coliform sebagai

suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang gram negatif, tidak membentuk

spora, aerobik, dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktose dengan menghasilkan asam dan

gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35° C (Pelczar dan Chan., 2006).

Kelompok bakteri coliform antara lain Eschericia coli, Enterrobacter

aerogenes,dan Citrobacter fruendii. Keberadaan bakteri ini dalam air minum juga menunjukkan

adanya bakteri patogen lain, misalnya Shigella, yang bisa menyebabkan diare hingga muntaber.

Jadi, bakteri coliform adalah indikator kualitas air. Semakin sedikit  kandungan coliform,

maka kualitas air semakin baik. (Pelczar dan Chan., 2006).

Sedangkan parameter mikrobiologi meliputi total bakteri Coliform dan E. coli (Wandrivel,
dkk., 2012).

Masalah utama yang harus dihadapi dalam pengolahan air adalah semakin tingginya tingkat
pencemaran air. Hal ini menyebabkan banyak upaya-upaya baru yang dibuat untuk mendapatkan
sumber air terutama sumber air minum yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan (Sunarti,
2016).
Uji kualitas air terdiri dari 3 step utama, yaitu: Uji pendugaan , Uji penguat dan Uji

pelengkap. Metode pengujian yang digunakan adalah metode Most Probable Number (MPN). Dalam

uji penduga di gunakan lactose broth. Tabung di nyatakan positif bila terebentuk gas sebanyak 10 %

atau lebih dari volume di dalam tabung Durham. Jumlah tabung yang positif di hitung pada masing-

masing seri. MPN penduga dapat di hitung dengan melihat table MPN 3 tabung. (Pelczar dan Chan.,

2006).

DAFTAR PUSTAKA

Sunarti R N. (2016). Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang Di sekitar Kampus UIN Raden Fatah
Palembang. Jurnal Bioilmi.

Wandrivel R, Suharti N, Lestari Y. (2012). Kualitas Air Minun Yang Diproduksi Depot Air Minum
Isi Ulang di Kecamatan Bungus Padang Berdasarkan Persyaratan Biologi. Jurnal Kesehatan
Andalas.

Kawuri, R., Y. Ramona dan I. B. G. Darmayasa, 2007, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi,
Jurusan Biologi F. MIPA UNUD, Bukit Jimbaran.

Anda mungkin juga menyukai