Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PEMERIKSAAN AIR

Dosen Pengampu : apt Lilih Riniwasih Kadiwijati, M. Farm

Disusun Oleh :

Kelompok 3 Grup A

Ezra Alvira Setiawan 2243080024

Petra Agita 2243080036

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM STUDI ILMU FARMASI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Capaian Pembelajaran

Mampu meningkatkan keterampilan dasar mahasiswa dalam penggunaan


alat dan bahan yang digunakan dalam menyelidiki mikroorganisme tahap lebih
lanjut.

B. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui cara pengambilan sampel air sumur

2. Mengetahui cara pemeriksaan bakteri Ecolli yang terdapat didalam air sumur
3. Mengetahui nilai MPN bakteri E.colli yang terkandung didalam air sumur
C. Dasar Teor
Air merupakan zat yang mempunyai peranan penting untuk kehidupan
makluk hidup, terutama manusia dalam proses metabolisme tubuh. Kebutuhan air
semakin lama semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk
(Wahyudi et al,2020). Air merupakan media yang paling mudah untuk penyebaran
penyakit sehingga konsumsi air harus memperhatikan syarat-syarat yang berlaku.
Masyarakat banyak mengonsumsi air minum dari air tanah, air sumur,
ataupun air isi ulang. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007
tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan
Hidup, keberadaan mikroba pada air menjadi salah satu indikator yang digunakan
untuk menentukan mutu air. Menurut ketentuan WHO (World Health Organization)
dan APHA (American Public Health Association) saat ini, kualitas air ditentukan oleh
kehadiran dan jumLah bakteri didalamnya (Widiyanti et al, 2017).
Parameter mikrobiologi kualitas air minum adalah total bakteri koliform dan
E. coli dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 0 per 100 ml sampel.
Adanya bakteri koliform di dalam perairan menunjukkan adanya mikroba yang
bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan,
adanya E.coli di dalam air minum menandakan telah terjadi kontaminasi tinja
manusia maupun mamalia berdarah panas (Utami et al, 2017) .
Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum, air
bersih, air badan, air permadian umum, air kolam renang dan pemeriksaan angka
kuman pada air PDAM. Coliform merupakan suatu kelompok bakteri yang digunakan
sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air,
susu, dan produk susu. Penentuan kualitas air dengan metode Most Probable Number
(MPN) dalam Lactosa Broth (Nurjannah dan Novita,2018).
Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana
perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas. Untuk
mendeskripsikan ada tidaknya bakteri Escherichia coli dalam perairan ditumbuhkan
pada media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) (Widiyanti et al, 2017).
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Tabung reaksi d. Pipet volume
b. Ose tumpul e. Beaker glass
c. Kapas f. Cawan petri
2. Bahan
a. Air sumur (bahan periksa)
b. TSA
c. Aqua steril
d. Larutan LB
B. Cara Kerja
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Presumtive Test

Tabung LB
Duoble Single Single
Sample Terbaca MPN
Strength 10 Strength 1 Strength 0,1
ml ml ml
Air Sumur 4 5 2 4-5-2 56

2. Hasil Uji Penguat (comfirmed test)

Sample Coliform Layak Diminum Tidak Layak Diminum


Air Sumur 56 √

3. Hasil Uji Pelengkap (completed test)

Angka Lempeng Total Standar


Sample Keterangan
(koloni/mL (koloni/mL)
Cawan 1 1,752 x 103 1,0 x 102 TMS
Cawan 2 3,0 x 103 1,0 x 102 TMS
Cawan 3 2,8 x 103 1,0 x 102 TMS
Cawan 4 1,0 x 104 1,0 x 102 TMS
Standar menurut SNI No. 01-3553 tahun 2006
Keterangan :TMS (Tidak Memenuhi Syarat)

B. Pembahasan
Pengujian air secara mikrobiologi sangat diperlukan untuk mengukur kualitas
dari proses sanitasi dan derajat kontaminasi cemaran mikroba dalam air, terutama air
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Mengetahui keberadaan dan
kuantifikasi tidak dilakukan dengan menghitung secara langsung jumlah mikroba
patogen, tetapi dengan menggunakan mikroba indikator yaitu bakteri coliform
(suriaman, 2017).
Bakteri coliform dijadikan sebagai indikator dikarenakan bakteri ini bukan
merupakan bakteri patogen, serta lebih mudah dikenal saat dilakukan uji di
laboratorium dan dapat bertahan lebih lama daripada bakteri patogen dalam
lingkungan yang tidak menguntungkan. Bakteri coliform memiliki ciri berbentuk
batang, gram negatif, tidak berbentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang
dapat memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu
24 jam pada suhu 35 °C. Terindikasinya bakteri coliform dalam suatu sampel air atau
makanan memungkinkan adanya mikroba yang bersifat anteropatogenik atau
toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan (Widyanti, 2004).
Metode MPN menggunakan medium cair dalam tabung reaksi dengan 3 seri
pengenceran yaitu double strength 10 mL, single strange 1 mL, single strange 0,1 mL.
Apabila hasilnya positif, maka akan mengalami perubahan warna atau terbentuk
gelembung gas pada dasar tabung durham. Hasil Perubahan tersebut dicari nilai mpn
pada table mpn. Uji MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu praduga (pressumtive test), uji
konfirmasi (confirm test), dan uji kelengkapan (completed test).
Uji praduga dilakukan dengan cara menginokulasikan sampel air ke dalam
tiga seri tabung, yaitu 5 tabung 10 mL media LB yaitu seri pertama masing-masing
10 ml sampel air, seri kedua 1 ml dan seri ketiga 0,1 ml yang kemudian di
homogenkan. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 30 °C selama 24 jam kemudian
diamati terbentuknya gas dan ditentukan nilai MPN. Media yang digunakan untuk uji
presumtif adalah Lactose Broth (LB). Media Ini mengandung laktosa yang
menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh coliform (Ratna
at al., 2019).
Hasil pada uji praduga yaitu hasil positif apabila terbentuk gas lebih dari 10%
pada tabung Durhan setelah 24 jam sedangkan hasil negatif apabila tidak terbentuk
gas pada tabung Durham setelah 24 jam. Uji praduga merupakan uji awal untuk
mendeteksi ada atau tidaknya bakteri coliform berdasarkan terbentuknya asam dan
gas dengan menginkulsasi sampel selama 24 jam dengan suhu 37 °C.
Dalam uji praduga ini didapatkan nilai MPN sebanyak 56 pada air sumur. Air
yang mengandung coliform dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia.
Persyaratan bakteriologis air minum adalah dilihat dari coliform per 100 ml, sampel
air dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah nol (Suriaman, 2017).
Jumlah angka yang didapatkan pada tabel mpn menunjukkan jumlah bakteri koliform
dalam tiap g/mL sampel yang disajikan (Ratna et al., 2019)
Berdasarkan hasil uji pelengkap semua sampel melebihi batas cemaran
mikroba menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-3553 tahun 2006 yaitu
1,0 x 102 koloni/mL. Sampel dengan jumlah cemaran mikroba terendah adalah
dengan jumlah koloni 2,8 x 103 koloni/mL. Sedangkan sampel dengan jumlah
cemaran mikroba tertinggi adalah dengan jumlah koloni 1,0 x 104 koloni/mL.
Tingginya nilai Angka Lempeng Total menunjukan banyaknya jumlah bakteri dalam
suatu sampel.
C. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa
semua sampel air dinyatakan positif tercemar dan mengandung bakteri koliform
dengan nilai mpn yaitu 56. Metode mpn dapat mendeteksi bakteri coliform dalam
jumlah yang sangat rendah dengan tahapan yaitu uji praduga uji penguat dan uji
pelengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Jiwintarum, Y., Agrijanti., dan Septiana, B. L. (2017). Most Probable Number (MPN)
Coliform Dengan Variasi Volume Media Lactose Broth Single Strength (LBSS) Dan
Lactose Broth Double Strength (LB). Jurnal Kesehatan Prima DS, 11(1):11–17.

KepMenkes. (2002). Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta.

Natalia, L.A., Siti Harnina B., dan Dewi Mustikaningtyas. (2014). Kajian Kualitas
Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Blora. Journal Life Science, 3(1):
31-38.

Ratna., Rahmawati., dan Mukarlina. (2019). Nilai MPN (Most Probable Number) Dan
Deteksi Bakteri Esherichia Pada Minuman Es Jeruk Peras Di Kota Pontianak. Jurnal
Protobiont, 8(3), 87-94.

Suriaman, Edi dan W. Putri Apriliasari. (2017). Uji MPN Coliform dan Identifikasi Fungi
Patogen Pada Air Kolam Renang di Kota Malang. Jurnal Sains Health, 1(1): 15-22.

Widiyanti, Ni Luh P.M., dan Ni Putu Ristiati. (2004). Analisis Kualitatif Bakteri Coliform
Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan,
3(1): 64-73.

SNI. 2006. Air Minum Dalam Kemasan, Standar Nasional Indonesia, SNI 01- 3553-2006,
Badan Standar Nasional.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai