Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

UJI KUALITAS AIR

Dosen pengampu: Bapak Sulur Joyo Sukendro, S.Si. T, M.Kes

Disusun oleh:

Putri Amalia Mahsun

NIM. P1337425120096/1B

Prodi D-III Kesehatan Gigi

Jurusan Kesehatan Gigi

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan yang paling dibutuhkan di dalam kehidupan
manusia. Air yang ada di alam bukanlah didapat sebagai air murni, melainkan
sebagai air yang mengandung bermacam-macam zat, baik yang terlarut
ataupun tersuspensi. Jenis dan jumlah zat tersebut tergantung dari kondisi
lingkungan sekitar sumbernya.
Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena
makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah
untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan
melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler.
Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena
air merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan
mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara
kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukuran derajat
pencemaran.
Uji kualitatif Coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji
dugaan (presumptive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji pelengkap
(completed test). Metode pengujian yang digunakan adalah metode Most
Probable Number(MPN) atau Jumlah Perkiraan Terbatas (JPT).

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui banyaknya bakteri di dalam air yang diuji
2. Untuk mengetahui bagaimana metode pengujian kualitas air
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Teori


Jumlah mikroorganisme dapat dihitung melalui beberapa cara, namun
secara mendasar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perhitungan
langsung dan tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat mengetahui
beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan pada suatu saat tertentu
tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu, sedangkan jumlah organisme
yang diketahui dari cara tidak langsung terlebih dahulu harus memberikan
perlakuan tertentu sebelum dilakukan perhitungan. Perhitungan secara
langsung, dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain adalah dengan
membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak
diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan
perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah
mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viable count).
Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak
langsung. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan
(presumptive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan
(completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan Coliform masih dalam
tingkat probabilitas rendah, masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat
fermentatif Coliformdalam sampel (Suriawiria, 2005).
Untuk metode MPN (most probable number) digunakan medium cair
dalam wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan
jumlah tabung yang positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada
mediumnya baik itu berupa perubahan warna atau terbentuknya gelembung
gas pada dasar tabung durham. Pada metode perhitungan MPN ini
digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2 dan 10-3.
Kemudian dari hasil perubahan tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel nilai
MPN, dan untuk jumlah bakterinya maka digunakan rumus (Cowan, 2004).
2.2 Alat dan Bahan

No. Nama Gambar


1. APD (Masker, Jas lab,
Handschoone)

2. Inkubator

3. Spirtus

4. Korek api
5. Rak tabung reaksi

6. Tabung reaksi (8 buah)

7. Tabung durham (8 tabung)

8. Pipet volume
9. Beaker glass

10. Pipet tetes

11. Kapas

12. Kertas buram

13. Karet gelang


14. Stirrer magnet bar

15. Hot plate

16. Timbangan dan anak


timbangan

17. Spuit 10 ml

18. Pinset anatomic


19. Sampel air (air untuk diuji)

20. Lactosa Broth (LB) 0,3%

21. alkohol

22. Brilliant Green Lactosa Broth


(BGLB)
23. Aquades

2.3 Langkah Kerja


Berikut Langkah-langkah dalam uji kualitas air.
1. Menyiapkan media, dengan melarutkan LB dan BGLB sesuai takaran
untuk tiap air yang ingin diuji. Panaskan diatas hot plate dengan suhu
sekitar 80 derajat.
2. Siapkan 5 ml LB untuk 7 tabung reaksi dan 5 ml BGLB untuk 1 tabung
reaksi. Tidak lupa diukur menggunakan gelass ukur. Lalu tutup dengan
kapas
3. Isi tabung durham seperti cara mengisi tabung reaksi dan masukkan
tabung durham secara terbalik di dalam tabung reaksi. Lakukan dengan
hati-hati.
4. Ambil sampel air yang akan diuji, boleh dari air keran, boleh dari air
sumur, air selokan dll.
5. Siapkan 7 tabung reaksi berisi LB dan 1 tabung berisi BGLB lengkap
dengan tabung durham. Atur ke delapan tabung di rak tabung reaksi.
6. Kosok tabung yang berisi air sampel
7. Pindahkan suspense air sampel sebanyak 10 ml ke masing masing
tabung 1 sampai tabung ke-5 (5 Tabung berisi LB), lakukan secara aseptis
8. Pindahkan suspense air sampel sebanyak 1 ml ke tabung ke-6 (berisi LB),
lakukan secara aseptis
9. Pindahkan suspense air sampel sebanyak 0,1 ml ke tabung ke-7 (berisi
LB), lakukan secara aseptis
10. Pindahkan suspense air sampel sebanyak 0,1 ml ke tabung ke-8 (berisi
BGLB)
11. Simpan dalam beaker glass ukuran besar dan di tutup menggunakan
kertas buram, ikat dengan karet gelang, lalu masukkan incubator untuk di
inkubasi.
12. Inkubasi selama 24 jam denan suhu 37°C.
13. Setelah 24 jam amati, apakah ada gelembung atau tidak di dalam tabung
durham.

2.4 Hasil Pengamatan


Dalam membaca hasil pengamatan yaitu dengan menghitung jumlah
gelembung yang ada dalam tabung durham.
Jika tidak terdapat gelembung maka artinya kosong
Jika ada gelembung tetapi kurang dari ½ artinya (-)/negative = 0
Jika ada gelembung lebih dari ½ maka, artinya (+)/positif = 1
Bakteri E.coli akan membentuk gas sehingga menimbulkan gelembung
gelembung pada hasil pengujian.

Dari foto hasil pengamatan diatas dapat di tulis dengan


Tabung yang berisi medium LB dan sampel air menunjukkan hasil:
Tabung 1 dengan 10 ml sampel air: (-) = 0
Tabung 2 dengan 10 ml sampel air: (-) = 0
Tabung 3 dengan 10 ml sampel air: (-) = 0
Tabung 4 dengan 10 ml sampel air: (-) = 0
Tabung 5 dengan 10 ml sampel air: (-) = 0
Tabung 6 dengan 1 ml sampel air: kosong
Tabung 7 dengan 0,1 ml sampel air : kosong
Tabung 8 dengan 0,1 ml sampel air dengan medium BGLB menunjukkan
hasil (+) = 1
Note:
(+) = 1
(-) = 0

Menurut table diatas maka dapat ditentukan hasil dari bakteri E.coli yang
terdapat pada sampel air dengan tes penduga terdapat 0 bakteri. Sedangkan
pada tes penegas terdapat 1 tabung positif artinya index MPN nya 2.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
MPN adalah suatu teknik enumerasi pada mikrobia (dalam hal ini
coliform fecal), pada suatu bahan cairan. Metode MPN terdiri dari tiga tahap,
yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji
kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform
masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Organisme
kelayakan konsumsi air atau bahan pangan cair adalah kelompok bakteri
koliform yaitu: spesies Escherichia coli,.
Semakin tinggi nilai MPN suatu air maka semakin banyak bakteri
koliform pada air tersebut. Dalam hasil uji kualitas air tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa bakteri E.coli ada pada air yang diuji namun masih di
batas wajar. Adapun batas wajar terdapatnya bakteri dalam air adalah index
MPN dengan angka 12. Jika melebihi 240 maka orang yang meminum air
tersebut akan mengalami dehidrasi, dan terkena masalah pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai