Anda di halaman 1dari 20

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI AIR BERDASARKAN NILAI MOST

PROBABLE NUMBER (MPN) COLIFORM

LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk memenuhi tugas matakuliah Mikrobiologi yang diampu oleh
Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 4 / Offering A
Anas Bagaskara Witanto (220341602833)
Delima Najmah Nur Istiqlal (220341603613)
Messy Cipta Handayani (220341610909)
Naufal Sulthan Rafi (220341610020)
Rizkha Nur Fitriani (220341604342)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 PENDIDIKAN BIOLOGI / BIOLOGI
November 2023
A. Topik
Topik pada praktikum kali ini yaitu Uji Kualitas Mikrobiologi Air Siap
Minum Kanopi Putih Berdasarkan Nilai Most Probable Number (MPN)
Coliform.

B. Tanggal
Praktikum dilaksanakan pada Hari Kamis, tanggal 26 Oktober 2023

C. Tujuan
Tujuan dilakukan praktikum uji kualitas mikrobiologi air berdasarkan nilai
Most Probable Number (MPN) Coliform adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui nilai MPN Coliform sampel air minum.
2. Untuk menentukan kualitas mikrobiologi air minum berdasarkan nilai
Most Probable Number (MPN) Coliform.

D. Dasar Teori
Air adalah sumber daya alam yang diperlukan sebagai media
pengangkutan zat-zat makanan, juga merupakan sumber energi serta berbagai
keperluan lainnya. Air juga sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup khususnya
sebagai air minum. Namun juga menimbulkan berbagai gangguan kesehatan
terhadap si pemakai khususnya diare. Oleh karena itu, air harus bebas dari
pencemaran dan memenuhi kadar di dalam tubuh manusia (Sunarti, 2015).
Menurut Tuwu & Kete, (2017) Secara kuantitas, distribusi air tanah di muka
bumi tidak merata dan bervariasi menurut ruang dan waktu, sedangkan secara
kualitas, air tanah mengandung senyawa kimia dan organik baik dalam skala
kecil bahkan berlebihan dan mudah terkontaminasi oleh bahan pencemar.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 09/PRT/M/2015 tentang penggunaan sumber air menyebutkan bahwa
air adalah semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal dari sumber-
sumber air, baik yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah
(Apriani & Enda, 2016).
Air yang digunakan sebagai air minum harus memenuhi persyaratan
bakteriologi, kimia radioaktif dan fisika, berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No: 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang
persyaratan mutu dan pengawasan. Menurut Amalia & Ardianti, (2020) air
minum dengan nilai Most Probable Number (MPN) 0/100 ml dari sampel air
yang dianalisis. Air yang harus diminum adalah air yang sehat yang harus
memenuhi persyaratan Bakteriologi, kimia radioaktif dan fisik berdasarkan
KepMenKes RI No: 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air minum, dimana untuk nilai Most probable Number
(MPN) yaitu 0 / 100 ml contoh air yang dianalisis (Zulhilmi, dkk., 2019).
Most Probable Number (MPN) merupakan uji yang mendeteksi sifat
fermentatif Coliform dalam sampel. Uji MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji
pendugaan, uji pendugaan, dan uji kepastian. Masing-masing uji tersebut
menggunakan media LB (Lactose Broth) dan BGLB (Brilliant Green Bile
Broth) dengan volume antara 5 ml - 10 ml (Jiwintarum & Agrijanti, 2015).
Metode MPN biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah bakteri di dalam
contoh berbentuk cair. Pemeriksaan kehadiran bakteri E. coli dari air
dilakukan berdasarkan penggunaan media kaldu laktosa yang ditempatkan di
dalam tabung reaksi berisi tabung Durham (tabung kecil yang letaknya
terbalik, digunakan untuk menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi
laktosa menjadi asam dan gas). Apabila mikroorganisme ditumbuhkan dalam
tabung Durham akan menunjukkan hasil positif dengan pembentukan gas
(Misrofah & Purwantisari, 2021). Coliform adalah kelompok bakteri
digunakan sebagai indikator kontaminasi kotoran dan kondisi tidak baik
untuk air, susu dan produk susu. Adanya bakteri Coliform di dalamnya dalam
makan dan minum. Menunjukkan keberadaan enteropatogen atau mikroba
beracun bagi kesehatan. Bakteri Coliform dapat dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu Coliform fekal dan Coliform non fekal (Rizky, dkk., 2013).

E. Alat dan Bahan


Alat
1. Botol dengan volume 100 ml
2. LAF (Laminar Air Flow)
3. Tabung reaksi kecil
4. Tabung Durham
5. Vortex
6. Gelas ukur 10 ml
7. Pipet ukur
8. Lampu spiritus
9. Inkubator
10. Rak tabung reaksi

Bahan
1. Sampel air minum
2. Akuades steril
3. Medium KL (Kaldu Laktose)
4. Medium BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth)
5. Medium MCA (Mac Conkey Agar)
6. Alkohol 70%
7. Lisol
8. Sabun cuci

F. Prosedur Kerja
1. Tes Pendugaan

Sampel air minum yang akan diperiksa, disediakan sebanyak 100 ml


dalam botol steril

3 buah tabung reaksi berisi 9 ml aquades steril dan 9 buah tabung


reaksi berisi tabung Durham yang telah diisi 3 ml medium kaldu
laktosa disiapkan

1 ml air minum diinokulasikan secara aseptik kedalam tabung reaksi


yang berisi 9 ml aquades steril, kemudian tabung tersebut dikocok
dengan vortex sehingga diperoleh pengenceran

Pengenceran dilakukan dengan cara yang sama, sehingga diperoleh


pengenceran dan

9 tabung reaksi berisi medium kaldu laktosa diberikan label


(Label untuk sampel dengan pengenceran ), (Label
untuk sampel dengan pengenceran ), dan (Label untuk
sampel dengan pengenceran )

Tabung reaksi ditutup menggunakan kain kasa dan plastic wrap


Sampel dalam tabung reaksi diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24


jam pada suhu 37℃

Hasil diamati dan dicatat pada tabel pengamatan


Nilai MPN bakteri coliform dilihat pada tabel dan dihitung sesuai
dengan rumus

2. Tes Penegasan

Air minum yang menghasilkan gelembung gas pada tes pendugaan


diinokulasikan seperti perlakuan pada tes pendugaan, namun
menggunakan 3 ml medium BGLB (Brilliant Green Lactose Bile
Broth) pada 9 tabung reaksi.

9 tabung reaksi berisi medium BGLB diberikan label (Label


untuk sampel dengan pengenceran ), (Label untuk
sampel dengan pengenceran ), dan (Label untuk
sampel dengan pengenceran )

Tabung reaksi diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24 jam pada suhu


40℃.

Hasil diamati dan dicatat pada tabel pengamatan. Jika terdapat


gelembung gas pada tabung Durham berarti dalam sampel air tersebut
terdapat bakteri coliform fekal.

Nilai MPN bakteri coliform dilihat pada tabel dan dihitung sesuai
dengan rumus

3. Tes Kepastian

0,1 ml sampel air pada masing-masing tingkat pengenceran ( ,


, ) diinokulasikan pada medium MAC (Mac Conkey Agar)
selama 1 x 24 jam pada suhu 37℃.

Koloni yang tumbuh pada medium diamati dan dihitung jumlahnya


Hasil dicatat pada tabel pengamatan. Koloni yang berwarna merah


merupakan bakteri yang dapat memfermentasikan laktosa, sedangkan
koloni yang tidak berwarna merah merupakan koloni bakteri yang tidak
dapat memfermentasikan laktosa.

Nilai MPN bakteri coliform dilihat pada tabel dan dihitung sesuai
dengan rumus

Nilai MPN dibandingkan dengan batas minimal yang ditentukan oleh


BPOM dan disimpulkan sampel air minum yang diuji layak untuk
dikonsumsi atau tidak.

G. Data
Berdasarkan praktikum uji kualitas air berdasarkan nilai most probable
number (MPN) Coliform, hasil yang diperoleh yaitu:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Efek Sampel Air Kanopi Putih
No. Aspek Hasil
1. Warna Bening
2. Kekeruhan Tidak keruh
3. Endapan Tidak ada endapan
4. Bau Tidak berbau

Tabel 2. Pengamatan Nilai MPN Coliform untuk 3 Tabung


No Me Jumlah Tabung Positif Nilai
diu A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 MPU
m Tabel
1. KL +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- 0,24
- - + + + + - + +

2. BG +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- 0,094
LB - + + + - -

Tabel 3. Pengamatan dan Perhitungan Nilai MPN


No. Sumber Nilai MPN Coliform Nilai MPN Coliform
Fekal
1. Air
Kanput
(Kanopi
Putih)
siap
minum

Tabel 4. Pengamatan dan Perhitungan Nilai MPN


No. Konsentrasi Jumlah Gambar
Koloni
1. 10-1 0
2. 10-2 0

3. 10-3 0

Rata-Rata 0

H. Analisis Data
Pada praktikum uji kualitas mikrobiologi air menggunakan uji Most
Probable Number (MPN) bertujuan untuk mengetahui nilai MPN Coliform
pada sampel air minum yang diuji. Kemudian, membandingkan nilai MPN
yang diperoleh dengan batas minimum layak konsumsi yang ditetapkan oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga dapat diketahui
apakah sampel air minum yang diuji tersebut layak untuk dikonsumsi atau
tidak. Sampel air minum yang digunakan pada pengamatan ini berasal dari
Kanopi Putih (Kanput) Departemen Biologi FMIPA UM.
Pengamatan dilakukan dengan 3 macam tes yaitu tes pendugaan, tes
penegasan, dan tes kepastian. Tes pendugaan dilakukan dengan
menginokulasikan sampel air secara aseptik pada 3 ml medium KL (Kaldu
Laktosa). Sebelumnya dilakukan pengenceran menggunakan alkohol steril
dengan tingkat pengenceran , , dan . Sampel diinkubasi pada
suhu 37℃ selama 1 x 24 jam. Kemudian, dilakukan tes penegasan
menggunakan 9 tabung reaksi berisi 3 ml medium BGLB (Brilliant Green
Lactose Bile Broth) yang diinkubasi pada suhu 40℃ selama 1 x 24 jam.
Apabila setelah dilakukan tes penegasan terdapat gelembung gas, hal ini
menunjukkan bahwa sampel air tersebut mengandung bakteri coliform fekal.
Selanjutnya, dilakukan tes kepastian dengan menginokulasikan sampel
masing-masing tingkat pengenceran pada medium MAC (Mac Conkey Agar).
Sampel kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37℃. Koloni
bakteri yang tumbuh diamati dan dicatat pada tabel pengamatan, kemudian
dihitung nilai MPN Coliform nya.
Berdasarkan hasil uji MPN Coliform, pada tes pendugaan tingkat
pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 terdapat gelembung udara di tabung Durham.
Pada 10-1 terdapat gelembung pada ulangan ke-3, pada 10-2 terdapat
gelembung pada semua ulangan, sedangkan pada 10 -3 gelembung ditemukan
pada ulangan ke-2 dan ulangan ke-3. Pada tes pendugaan didapatkan hasil
mpu sebesar 0,24 sesuai dengan tabel. Sedangkan pada tes penegasan, hanya
pada tingkat pengenceran 10-3 terdapat gelembung udara pada tabung
Durham. Selain itu, pada tes kepastian dengan tingkat pengenceran 10 -1, 10-2,
dan 10-3 tidak terdapat koloni bakteri yang tumbuh pada media MAC. Nilai
MPN tes pendugaan dan tes penegasan berturut-turut, yaitu sebesar 24
koloni/100 ml dan 9,4 koloni/100 ml. Berdasarkan Standar Baku Mutu
BPOM RI No. HK00.06.1.52.4011. tentang Persyaratan Batas Cemaran
Mikroba, yaitu kadar maksimum bakteri E. coli sebesar 0 AMP/ml karena
nilai MPN Coliform yang > 0 AMP/ml, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel air minum yang diuji tidak layak untuk dikonsumsi dan mengandung
bakteri coliform non-fekal.

I. Pembahasan
Pada praktikum uji kualitas mikrobiologi air menggunakan uji Most
Probable Number (MPN) bertujuan untuk mengetahui nilai MPN Coliform
pada sampel air minum yang diuji. Kemudian, membandingkan nilai MPN
yang diperoleh dengan batas minimum layak konsumsi yang ditetapkan oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga dapat diketahui
apakah sampel air minum yang diuji tersebut layak untuk dikonsumsi atau
tidak. Sampel air minum yang digunakan pada pengamatan ini berasal dari
Air Kanopi Putih Departemen Biologi-Fisika FMIPA UM.
Uji kualitas mikrobiologi air berdasarkan nilai MPN Coliform ini
dilakukan melalui tiga tahapan uji, yakni uji pendugaan, uji kepastian, dan uji
penegasan yang bertujuan untuk mengetahui indeks MPN Coliform
(Hujjatusnaini, dkk., 2022). Tahap pertama yakni uji pendugaan, tahap ini
dilakukan dengan cara menginokulasikan sebanyak 1 ml sampel air minum
Kanopi Putih ke dalam tabung reaksi yang berisi tabung Durham pada 9 ml
akuades kemudian dikocok hingga memperoleh pengenceran sebesar 10-1 10-
2
, dan 10-3. Pengenceran ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
konsentrasi mikroorganisme target dengan perkiraan yang lebih akurat
(Thriaria, 2017). Penggunaan tabung reaksi yang berisikan tabung Durham
(tabung kecil yang letaknya terbalik) digunakan untuk menangkap gas yang
terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi asam dan gas selama inkubasi
(Hujjatusnaini, dkk., 2022). Sampel air yang sudah selesai dilakukan
pengenceran kemudian diinokulasikan sebanyak 1 ml pada 9 tabung reaksi
berisi medium kaldu laktosa dan sudah diberi kode dan diberi label kode A1,
A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, & C3. Kode tersebut didasarkan pada hasil
pengenceran, dimana kode A untuk pengenceran 10-1, kode B untuk
pengenceran 10-2 , dan kode C untuk pengenceran 10-3.
Setiap tabung reaksi tersebut diinkubasi pada suhu 37°C selama 1x24
jam. Hal tersebut dilakukan karena pada suhu 37°C merupakan suhu optimum
untuk pertumbuhan bakteri Coliform (Kurniati, dkk., 2020). Penggunaan
medium kaldu laktosa pada uji pendugaan, karena medium tersebut
digunakan untuk mendeteksi adanya bakteri Coliform pada air (Utami,
2020). Kaldu laktosa mengandung pepton dan ekstrak daging yang
menyediakan nutrien penting untuk metabolisme bakteri. Laktosa yang
terkandung menyediakan sumber karbohidrat yang mampu difermentasikan
oleh bakteri Coliform (Safitri & Djasfar, 2023). Hasil yang didapatkan pada
tes pendugaan ditemukan adanya gelembung gas pada tabung Durham yang
terdapat tabung reaksi dengan kode A3, B1, B2, B3, C2, dan C3. Hal ini
menunjukkan bahwa pada tabung reaksi tersebut dinyatakan positif
mengandung bakteri Coliform, adanya gelembung gas tersebut disebabkan
adanya proses penguraian laktosa oleh bakteri Coliform (Septiyah, dkk.,
2023). Didapatkan nilai MPN Coliform pada uji pendugaan 0,24 yang berarti
24 koloni/100 ml. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlu dilakukan uji
lanjutan, yakni uji penegasan.
Uji penegasan dilakukan menggunakan medium Brilliant Green
Lactose Broth (BGLB). Media BGLB berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif dan menggiatkan pertumbuhan bakteri
Coliform (Hadiansyah, dkk., 2021). BGLB dibuat dengan komposisi pepton,
oxgall, Laktosa, Brillian green. Kegunaan dari masing-masing komponen
pada BGLB yaitu pepton berguna sebagai sumber nutrisi esensial untuk
metabolisme bakteri dan laktosa berguna sebagai sumber karbohidrat untuk
bakteri melakukan fermentasi, sedangkan Brillian green dan oxgall berguna
untuk menghambat pertumbuhan gram positif dan menggiatkan pertumbuhan
bakteri golongan Coliform fekal (Khasanah & Ramli, 2022). Semua tabung
reaksi kemudian diinkubasi pada suhu 44°C selama 1x24 jam dan diamati ada
tidaknya gelembung atau gas pada tabung reaksi. Pada uji penegasan
dilakukan inkubasi pada suhu 44°C karena golongan bakteri gram positif
tidak dapat tumbuh baik pada suhu tersebut, sedangkan golongan bakteri
Colifecal (gram negatif) dapat tumbuh baik pada suhu tersebut (Febrianti,
dkk., 2022).
Berdasarkan uji penegasan, didapatkan hasil bahwa pada tabung
Durham yang terdapat pada tabung reaksi dengan kode B1, B2, dan B3
terdapat gelembung udara. Gelembung udara tersebut merupakan hasil dari
pembentukan gas yang merupakan konfirmasi akan adanya bakteri Coliform
fekal (Aulya, dkk., 2020). Didapatkan nilai MPN Coliform pada uji
penegasan sebesar 0,094 yang berarti 9,4 koloni/100 ml.
Tahap ketiga dari praktikum uji mikrobiologi kualitas air berdasarkan
nilai MPN Coliform ini adalah uji kepastian. Pada uji kepastian digunakan
medium MCA (Mac Conkey Agar) kemudian diinkubasikan pada suhu 37℃
selama 1 × 24 jam atau 2 × 24 jam. Medium MCA merupakan media selektif
untuk isolasi dan identifikasi bakteri gram negatif (Rahmatullah, dkk., 2021).
Media MCA juga digunakan untuk membedakan bakteri yang memfermentasi
laktosa dan yang tidak memfermentasi laktosa (Toruan, dkk., 2023). Pada
pengamatan hasil uji kepastian ini didapatkan hasil bahwa tidak ditemukan
adanya koloni bakteri berwarna merah pada medium MCA sehingga total
jumlah koloni sebesar 0 koloni.
Berdasarkan hasil pengamatan uji kualitas air, diperoleh nilai MPN
Coliform sebesar 24 koloni/100 ml dan nilai MPN Coliform Fekal sebesar 9,4
koloni/100 ml. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) RI
Nomor 492/Menkes/SK/IV/2010 tentang persyaratan mikrobiologi air
minum, ditetapkan bahwa tidak adanya bakteri coliform sebagai indikator
pencemaran pada setiap 100 ml sampel air yang dinyatakan dengan 0 colony
forming units (cfu)/100 ml. Dari peraturan tersebut menunjukkan bahwa air
siap minum yang terdapat pada Kanopi Putih Departemen Biologi-Fisika
tidak memenuhi persyaratan secara mikrobiologi dikarenakan melewati batas
cemaran yang telah ditetapkan. Tingginya nilai MPN Coliform pada sampel
air tersebut dipengaruhi oleh kondisi kebersihan dan sanitasi dari mesin dan
keran air siap minum tersebut yang kurang terjaga hal tersebut dapat
meningkatkan kemungkinan tercemarnya air siap minum tersebut oleh bakteri
Coliform (Jufri & Rahman, 2022). Bakteri Coliform adalah jenis bakteri yang
umum digunakan sebagai indikator penentuan kualitas sanitasi makanan dan
air (Sumampouw, 2019). Bakteri Coliform juga sering digunakan sebagai
indikator untuk menentukan suatu sumber air terkontaminasi patogen atau
tidak (Putri & Kurnia, 2018). Hal paling sederhana yang dapat dilakukan oleh
siapa saja untuk mengatasi masalah kandungan bakteri dalam air, terutama
jika hendak digunakan sebagai air minum adalah dengan cara memasak air
tersebut lebih dulu. Saat air yang dimasak telah mencapai titik didih, tidak
boleh langsung mematikan alat pemanas, harus dibiarkan beberapa saat untuk
memastikan bahwa mikroba atau bakteri patogen yang terkandung di dalam
air telah mati akibat proses pemanasan (Widiyanti, 2019).

J. Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan
kesimpulan, sebagai berikut:
1. Diperoleh nilai MPN Coliform pada tes pendugaan sebesar 24 koloni/100
ml yang ditunjukkan dengan adanya gelembung udara pada tabung reaksi
kode A3, B1, B2, B3, C2, dan C, sedangkan pada tes penegasan
didapatkan nilai MPN Coliform fekal sebesar 9,4 koloni/100 ml yang
ditunjukkan dengan adanya gelembung udara pada tabung reaksi kode B1,
B2, dan B3.
2. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) RI Nomor
492/Menkes/SK/IV/2010 dan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 bahwa
batas maksimal total bakteri Coliform yang ditetapkan adalah 0 AMP/100
ml, dari peraturan tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel air Kanopi
Putih Departemen Biologi-Fisika UM tidak memenuhi syarat dikarenakan
melewati batas cemaran yang telah ditetapkan atau berkualitas buruk.

K. Diskusi
1. Mengapa digunakan medium Mac Conkey Agar?
Jawab:
Medium Mac Conkey Agar mengandung laktosa, kristal violet, dan
neutral red bile salt yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram
positif (Sari, dkk., 2019). Hal inilah yang menyebabkan tidak semua
bakteri dapat tumbuh dengan baik sehingga media ini dapat digunakan
secara khusus untuk mengidentifikasi bakteri gram negatif yang mana
bakteri Coliform merupakan bakteri gram negatif.

L. Daftar Rujukan
Amalia, A.R., & Ardianti. 2020. Analisis Kualitas Air Sumur Gali Ditinjau
dari Parameter Kimia (Cl dan Fe) di Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Jurnal Kesehatan Panrita
Husada, 5(2), 91–104.
Apriani, T. & Enda. 2016. Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama
Waktu Pemasakan terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas
Seni dari Limbah Batang Jagung dan Kertas Bekas. Jurnal Mekanika
dan Sistem Termal, 1(2), 38–42.
Aulya, W., Fadhliani, F., & Mardina, V. 2020. Analysis of Coliform and
Colifecal Total Pollution Test on Various Types of Drinking Water
Using the MPN (Most Probable Number) Method. Serambi Journal of
Agricultural technology, 2(2), 64-72.
Febrianti, D., Agustin, A.L.D., & Ningtyas, N.S.I.I. 2022. Detection Bacteria
of Escherichia coli in Broiler Chicken in Tradisional Market Mataram
City. Mandalika Veterinary Journal, 2(2), 34-41.
Hadiansyah, N.K., Junitasari, A., & Gustiana, E. 2021. Analisis Bakteri
Coliform dalam Sampel Air Minum PAMSIMAS di Kabupaten
Kuningan. Jurnal Kartika Kimia, 4(2), 89-95.
Hujjatusnaini, N., Nada, A.A., Ramadhani, A.N., Wulandari, Y., Rahmawati,
H., Nurpah, N., & Amin, A.M. 2022. Potret Pengetahuan dan Sikap
Masyarakat terhadap Potensi Ketercemaran Air Drainase di Area
Pabrik Tahu Kota Palangka Raya. Al-Nafis: Jurnal Biologi dan
Pendidikan Biologi, 2(1), 9-19.
Jiwintarum, Y. & Agrijanti, B.L.S. 2015. Most Probable Number (MPN)
Coliform dengan Variasi Volume Media Lactose Broth Single
Strength (LBSS) dan Lactose Broth Double Strength (LBDS). Jurnal
Kesehatan Prima, 53(9), 1689–1699.
Jufri, E. S. & Rahman, I. 2022. Analisis Cemaran Bakteri Coliform pada
Minuman Jajanan dengan Metode MPN (Most Probable Number).
Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 4(1).
Khasanah, U.K.N., & Ramli, M. 2022. Studi Parameter Biologi dalam
Analisis Kualitas Air Sumur di Desa Karakan, Kecamatan Weru,
Kabupaten Sukoharjo. Proceeding Biology Education Conference:
Biology, Science, Enviromental, and Learning, 19(1), 69-74.
Kurniati, E., Anugroho, F., & Sulianto, A.A. 2020. Analisis Pengaruh pH dan
Suhu pada Desinfeksi Air Menggunakan Microbubble dan
Karbondioksida Bertekanan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam
Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental
Management), 10(2), 247-256.
Misrofah, S. & Purwantisari, S. 2021. Uji Bakteriologis Air Kemasan dengan
Metode Most Probable Number (MPN) pada Sistem Quanti-Tray di
PDAM Tirta Gemilang, Kabupaten Magelang. Jurnal Akademika
Biologi, 10(1), 12–16.
Putri, A.M. & Kurnia, P. 2018. Identifikasi Keberadaan Bakteri Coliform dan
Total Mikroba dalam Es Dung-Dung di Sekitar Kampus Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Media Gizi Indonesia, 13(1), 41.
Rahmatullah, W., Novianti, E., & Sari, A.D.L. 2021. Identifikasi Bakteri
Udara menggunakan Teknik Pewarnaan Gram. Jurnal Ilmu Kesehatan
Bhakti Setya Medika, 6(2), 83-91.
Rizki, Z., Mudatsir., & Samingan. 2013. Perbandingan Metode Tabung
Ganda dan Membran Filter terhadap Kandungan Escherichia coli pada
Air Minum Isi Ulang. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 13(1), 6–12.
Safitri, L., & Djasfar, S.P. 2023. Analisis Cemaran Bakteri E. Coli pada Air
Kolam Renang Umum di Kabupaten Tangerang dengan Metode Mpn
(Most Probable Number). Jurnal Medical Laboratory, 2(2), 9-17.
Sari, D.P., Rahmawati., & PW, E.R. 2019. Deteksi dan Identifikasi Genera
Bakteri Coliform Hasil Isolasi dari Minuman Lidah Buaya. Jurnal
Labora Medika, 3(1), 29–35.
Septiyah, A., Manalu, K., & Nasution, R.A. 2023. Analisis Kelimpahan
Bakteri Coliform pada Air Sumur Warga di Kelurahan Tanjung
Selamat Kecamatan Medan Tuntungan. BIOEDUSAINS: Jurnal
Pendidikan Biologi dan Sains, 6(1), 129-137.
Sumampouw, O.J. 2019. Kandungan Bakteri Penyebab Diare (Coliform) pada
Air Minum (Studi Kasus Pada Air Minum dari Depot Air Minum Isi
Ulang di Kabupaten Minahasa). Journal PHWB, 1(2), 8-13.
Sunarti, R.N. 2015. Uji Kualitas Air Sumur dengan Menggunakan Metode
MPN (Most Probable Numbers). Biolimi: Jurnal Pendidikan, 1(1),
30–34.
Thriaria, I. M. 2017. Uji Cemaran Bakteri Escherichia coli dan Coliform
Pada Susu Kedelai yang di Jual di Warung Kawasan Kelurahan
Sukajadi Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Jurnal Penelitian Farmasi
Indonesia, 6(2), 61-65.
Toruan, S.A.L., Manu, T.T., & Evriarti, P.R. 2023. Pemanfaatan Air Kelapa
Muda sebagai Media Alternatif Mac Conkey Untuk Pertumbuhan
Escherichia Coli dan Salmonella Typhi. Journal of Indonesian
Medical Laboratory and Science (JoIMedLabS), 4(1), 25-36.
Tuwu, E.R. & Kete, S.C.R. 2017. Analisis Kualitas Air Tanah Berdasarkan
Variasi Kedalaman Muka Air di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Wanggu Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Biowallacea, 4(1), 547–
557.
Utami, F. 2020. Metode Most Probable Number (MPN) Sebagai Dasar Uji
Kualitas Air Sungai Rengganis dan Pantai timur Pangandaran dari
Cemaran Coliform dan Escherichia coli. Jurnal Kesehatan Bakti
Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan
Farmasi, 20(1), 21-30.
Widiyanti, B.L. 2019. Studi Kandungan Bakteri E. Coli pada Air tanah
(Confined Aquifer) di Permukiman Padat Penduduk Desa Dasan
Lekong, Kecamatan Sukamulia. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan
Pendidikan Geografi, 3(1), 1-12.
Widiyanti, N.L.P.M. & Ristiati, N.P. 2014. Analisis Kualitatif Bakteri
Koliform pada Depo Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja Bali.
Jurnal Ekologi Kesehatan, 3(1), 64–73.
Zulhilmi, Efendy, I., Syamsul, D., & Idawati. 2019. Faktor yang
Berhubungan Tingkat Konsumsi Air Bersih pada Rumah Tangga di
Kecamatan Peudada Kabupaten Bireun. Jurnal Biologi Education,
5(2), 56-61.

M. Lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan
No. Deskripsi Kegiatan Gambar
1. Lampu spiritus dinyalakan

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
2. Tabung reaksi berisi medium difikasi
Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
3. Sampel air pada medium
diinokulasikan

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
4. Tabung reaksi dihomogenkan
menggunakan vortex

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
5. Sampel air diambil untuk
diinokulasikan ke dalam medium
MAC (Mac Conkey Agar)

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
6. Sampel air diinokulasikan ke dalam
medium MAC (Mac Conkey Agar)

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
7. Medium diwrap agar tidak terjadi
kontaminasi selama di inkubasikan

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
8. Medium diamati setelah diinkubasi
selama 1x24 jam. Tidak terdapat
gelembung yang terbentuk di
pengenceran , kecuali pada
ulangan ke-3

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
9. Medium diamati setelah diinkubasi
selama 1x24 jam. Terdapat gelembung
yang terbentuk di pengenceran
, pada ketiga ulangan

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
10. Medium diamati setelah diinkubasi
selama 1x24 jam. Terdapat gelembung
yang terbentuk di pengenceran pada
ulangan ke-2 dan ke-3

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
11. Medium diamati setelah diinkubasi
selama 1x24 jam. Tidak terdapat
koloni bakteri yang terbentuk di
pengenceran

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
12. Medium diamati setelah diinkubasi
selama 1x24 jam. Tidak terdapat
koloni bakteri yang terbentuk di
pengenceran

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
13. Medium diamati setelah diinkubasi
selama 1x24 jam. Tidak terdapat
koloni bakteri yang terbentuk di
pengenceran

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
14. Pada tes penegasan tingkat
pengenceran terdapat gelembung
udara dan media berwarna jernih

Sumber: Dokumentasi
Pribadi (2023)
Lampiran 2. Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai