PENDAHULUAN
molekur air yang tersusun atas dua atom hydrogen yang terikat secara
kovalen pada satu atom oksigen. Air tidak bersiat tidak berwarna , tidak
terasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1
manusia maupun hewan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai
adanya mikroba dalam suatu makanan dan minuman agar dapat dikonsumsi
pada bahan pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan
dan menghitung proses pengawetan yang akan diterapkan pada bahan pangan
tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau
mengukur jumlah jasad renik dalam suatu suspensi, salah satunya adalah
Hampir semua perairan yang ada di atas permukaan bumi telah mengalami
pencemaran, tidka terkecuali air yang terlihat jernih dan murni sekalipun
dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme pathogen yang dapat
adanya bakteri pathogen tertentu pada air, sehingga hasilnya kurang valid,
digunakan suatu organisme indikator yang ada pada sumber air minum
tersebut untuk menguji kualitas air (Madigan et al., 1997). Untuk itulah
dalam air merupakan bukti bahwa air tersebut terpopulasi oleh bahan tinja
dari manusia atau hewan berdarah panas (Pelczar and Chan, 2005). Untuk
kepentingan pengujian kualitas air minum ini. Maka beberapa spesies atau
indikator yang ideal adalah koliform. Koliform merupakan suatu grup bakteri
sanitasi yang tidak baik terhadap air (Fardiaz, 1993). Adanya bakteri koliform
gram negarif yang tidak dapat membentuk spora, yang berbentuk bacillus dan
merupakan kelompok bakteri yang bersifat aerobik dan aerobik fakultatif, dan
dapat memfermentasi laktose dengan pembentukan gas CO2 pada suhu 35oC,
dibedakan atas 2 grup yaitu : (1) koliform fekal, misalnya Escherichia coli,
Koliform fekal adalah bakteri koliform yang berasal dari tinja manusia atau
koliform yang ditemukan pada hewan atau tanaman-tanaman yang telah mati.
berupa sifat yang lebih sensitif dan dapat mendeteksi koliform dalam jumlah
(Fardiaz, 1993). Pada metode uji ini, sampel air diencerkan ke dalam suatu
prosedur yang sesuai, maka akan diperoleh suatu hasil dimana pada sampel
yang telah diencerkan tersebut tidak akan terdapat bakteir koliform. Nilai
akhir ini dapat digunakan untuk memperkirakan populasi awal dari koliform
yang terrdapat pada sampel (Mckane and Kandel, 1993). Uji kualitatif
koliform secara lengkap terdiri dari tiga langkah berurutan yaitu : (1) uji
dugaan (presumptive test), (2) uji yang diperkuat (confirmed test), dan (3) uji
pelengkap (completed test), dan (3) uji pelengkap (completed test) (Pelsczar
1.2.1. Maksud
1.2.2. Tujuan
LB (lactose broth)
TSIA
Inkubasi 37ºselama
24 jam HASIL
KESIMPULAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
fermentasi dalam tabung. Tiga pengujian itu diantaranya adalah uji penduga
(Presumtive Test), uji penguat (Confirmed Test), dan uji pelengkap (Completed
Test).
Uji Penduga (Presumptive Test) : satu seri yang berisi 9 atau 12 tabung
yang berisi Lactose Broth dan tabung Durham diinokulasikan dengan sampel air
timbul pada Lactose Broth, diduga ada bakteri koliform di sampel air tersebut.
asam dilihat dari kekeruhan pada media laktosa, dan gas yang dihasilkan dapat
dilihat dalam tabung Durham berupa gelembung udara. Dinyatakan positif jika
terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari volume di dalam tabung Durham.
tabung yang menunjukkan reaksi positif terbentuknya asam dan gas dan
35oC.jika dalam waktu 2 x 24 jam tidak terbentuk gas dalam tabung Durham,
dihitung sebagai hasil negatif. Jumlah tabung yang positif dihitung pada masing-
masing seri, MPN penduga dapat dihitung dengan melihat tabel MPN.
Hasil uji penduga dilanjutkan dengan uji penguat. Dari tabung yang
positif terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 1 x 24 jam, suspensi
diinokulasikan pada media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA) secara aseptic
berwarna merah kehijauan dengan kilap metalik atau koloni berwarna merah
menentukan bakteri Escherichia coli. Dari koloni yang berwarna pada uji penguat
diinokulasikan ke dalam medium Lactose Broth dan medium agar miring Nutrient
Agar (NA), dengan jarum inokulasi secara aseptic. Diinkubasi pada suhu 37oC
selama 1 x 24 jam. Bila hasilnya positif terbentuk asam dan gas pada Lactose
Broth, maka sampel positif mengandung bakteri Escherichia coli. Dari media agar
Gram negatif berbentuk batang pendek. Untuk membedakan bakteri golongan koli
dari bakteri golongan koli fekal (berasal dari tinja hewan berdarah panas),
pekerjaan dibuat duplo, dimana satu seri diinkubasi pada suhu 37oC (untuk
golongan koli) dan satu seri diinkubasi pada suhu 42oC (untuk golongan koli
fekal), bakteri golongan koli tidak dapat tumbuh baik pada suhu 42oC, sedangkan
golongan koli fekal dapat tumbuh dengan baik pada suhu 42oC. (Sumber :
http://iheartfoods.wordpress.com/category/mpn/)
Air adalah salah satu sumber utama kehidupan. Tubuh manusia sendiri
hampir 70% komposisinya adalah air. Oleh sebab itu, pasokan air bersih untuk
dikonsumsi manusia sangatlah penting. Selain harus bebas dari cemaran bahan
kimia, tidak berbau, tidak berwarna; air untuk dikonsumsi juga tidak boleh
sedikit banyak juga memberi dampak negatif bagi kualitas air bagi konsumsi
septic tank yang tidak memenuhi persyaratan menjadi penyebab utama timbulnya
Coliform. Air yang tercemar E.coli dan Coliform apabila terkonsumsi oleh
Oleh karena itu sangat penting untuk selalu melakukan analisa cemaran
E. coli dan Coliform terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum
maupun air yang akan digunakan sebagai bahan pelarut bagi produk pangan
(http://laboratoriumbpn.blogspot.com/2011/04/cemaran-ecoli-dan-coliform-di-
sampel.html).
Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik
lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator
keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah,
cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas
cerna sangat berbahaya untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan
penemuan organisme yang ada dalam tinja manusia atau hewan dan yang tidak
pernah terdapat bebas di alam. Ada beberapa organisme yang termasuk kategori
ini, yaitu bakteri coliform (E. coli), Enterococcus faecalis, Clostridium sp. Di
1946).
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu faecal coliform dan non-faecal coliform. E. coli
adalah bagian dari faecal coliform. Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi
(sebagai flora normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah
c) Bila dalam air tersebut ditemukan E. coli, maka air tersebut dianggap
patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama dengan E. coli dalam air
salah satu yang termasuk didalamnya adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini
skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih didalam tubuh (GAUSE,
G. F. 1946).
kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia coli,
di dalam air minum menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, air
minum harus bebas dari semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi
bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain
yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri
atau hewan berdarah panas-adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare,
patogen dan juga dapat menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual,
(sumber:http://analiskesehatanpontianak.blogspot.com/2011/02/pengukuran-
coliform-dengan-mpn.html)
batang, gram negatif, tidak membentuk spora, aerob dan anaerob fakultatif yang
memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam
atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri koliform dapat dibedakan
menjadi 2 grup yaitu: (1) koliform fekal misalnya Escherichia coli dan (2)
hewan atau tanaman-tanaman yang sudah mati. Jadi, adanya Escherichia coli
dalam air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses
manusia dan mungkin dapat mengandung pathogen usus. Oleh karena itu, standar
air minum mensyaratkan Escherichia coli harus nol dalam 100 ml. untuk
reaksi berisi tabung Durham (tabung kecil yang letaknya terbaik, digunakan untuk
menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi asam dan gas).
Air sumur pada umumnya lebih bersih daripada air permukaan, karena
air yang merembes ke dalam tanah itu telah difiltrasi (disaring) oleh lapisan tanah
yang dilewatinya, namun kebersihan air secara kasat mata belum tentu
dan kontaminasi bakteri pada air sumur sangat berkaitan erat dengan lingkungan
pada lokasi dan waktu. Apabila air merembes dan meresap mealalui tanah akan
membawa sebagaian mikroorganisme bagian tanah yang lebih dalam. Air tanah
pada umumnya paling sedikit mengandung mikroorganisme dan air tanah yang
perantaraan air minum atau infeksi pada luka yang terbuka. Mikroorganism ini
umumnya tumbuh dengan baik di dalam saluran pencernaan keluar bersama feses,
bakteri ini disebut bakteri coliform (Tarigan, 1988). Adanya hubungan antara tinja
fekal. Artinya, jika pada suatu substrat atau benda didapatkan bakteri ini maka
langsung ataupun tidak langsung substrat atau benda tersebut sudah dikenal atau
dicemari oleh materi fekal. Selain itu dijelaskan pula bahwa ada kesamaan sifat
dan kehidupan antara bakteri coliform dengan bakteri lain penyebab penyakit
perut, tifus, paratifus, disentri dan kolera. Oleh karena itu kehadiran bakteri
coliform dalam jumlah tertentu didalam sutau substrat ataupun benda, misalnya
air dan bahan makanan sudah merupakan indikator kehadiran bakteri penyakit
lainnya.
aerogenes, dan Citrobacter fruendii. Keberadaan bakteri ini dalam air minum juga
Kompas.com).
2.5 Kualitas Air
APHA). Kualitas air bersih di Indonesia sendiri harus memenuhi persyaratan yang
diperkenankan per 100 ml adalah 1000, air untuk kolam renang 200, dan air
minum 1. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air secara biologis ditentukan oleh
penampungan air yang utama bagi penduduk perkampungan. Dengan demikian air
dalam sumur tersebut harus memnuhi syarat air yang baik untuk dikonsumsi. Agar
air dalam sumur tersebut berkualitas baik maka sebaiknya jarak sumur dan
oleh konstruksi sumur, aktivitas domestik sekitar sumur, cara penggunaan sumur,
Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive
test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam
uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah;
masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel.
Karena beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif,
meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan
1. Ragam 511
2. Ragam 555
3. Ragam 333
METODE KERJA
A. Alat :
Bunsen
Karet pengisap
Inkubator
Erlenmeyar
B. Bahan :
NaCl steril
Indikator MR
Kovaks
Larutan KOH 10 %
Larutan α-Naftol
C. Media Pembiakan :
Media LB single dan triple strength
Media BGLBdan EC
Media ENDO dan EMBA
Media TSIA
Media IMVIC
Media Biokimia
3.2 PROSEDUR KERJA :
a. Hari 1
media LB triple.
b. Hari II
c. Hari III
1. Dibaca dan dicacat hasil Media BGLB dan EC yang menunjukkan gas
1. Koloni dari media EMBA dan ENDO Agar di tanam pada media
menggunakan rumus.
e. Hari IV
2. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media uji biokimia untuk sesuai
Alat
Waterbath Kertas pH
Bahan
Kapas
Kalkulasi
LB single : 1,3 gr
Cara Kerja :
121˚C
Waterbath Kertas pH
Bahan
Kapas
Kalkulasi
(100 : 1000) x 40 gr = 4 gr
Cara Kerja :
5. Memipet larutan yang telah larut ke dalam tabung yang berisi tabung
121˚C
7. Masukkan media ke dalam lemari es hingga siap digunakan kembali.
C. EMBA
Alat
Autoclave Kertas pH
Lampu spiritus
Bahan
Aquades Kapas
Larutan HCl
Cara Kerja
kemudian didinginkan.
4.1. Hasil
Hari I
LB TRIPLE Negatif
LB SINGLE Negatif
LB SINGLE Negatif
Uji kualitas air ini menggunakan sampel air minum es kiko menunjukkan
hasil yang negatif, berarti sampel tersebut tidak mengandung bakteri coliform.
Hal ini ditandai dengan tidak terbentuknya gas pada tabung durham yang ada
dalam media LB doube maupun LB single. Oleh karena itu, praktikum tidak
dilanjutkan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
bakteri coliform.
5.2. Saran
penanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Bandung.
http://1sthumanwinner.wordpress.com/2010/12/16/bakteri-koliform-yang-bersifat-
anaerob/)
http://allaboutchemeng.blogspot.com/2010/11/tugas-pal-musibah-lingkungan-
dan.html)
http://anateablog.blogspot.com/2010/04/awas-bahaya-bakteri-e-coli.html)
http://malang-post.com/cegah-bakteri-coli-tanam-akar-wangi/)
http://www.dkp.go.id.