0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
159 tayangan3 halaman
Vibrio cholerae adalah penyebab penyakit kolera yang menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi karena sanitasi dan kualitas air yang buruk. Bakteri ini dapat diisolasi menggunakan media TCBS yang akan memberikan warna kuning, dan diperbanyak menggunakan media APW. Identifikasi Vibrio cholerae memerlukan hasil positif uji biokimia lisin dekarboksilase, arginine dekarboksilase, oksidase, KIA, dan indol
Vibrio cholerae adalah penyebab penyakit kolera yang menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi karena sanitasi dan kualitas air yang buruk. Bakteri ini dapat diisolasi menggunakan media TCBS yang akan memberikan warna kuning, dan diperbanyak menggunakan media APW. Identifikasi Vibrio cholerae memerlukan hasil positif uji biokimia lisin dekarboksilase, arginine dekarboksilase, oksidase, KIA, dan indol
Vibrio cholerae adalah penyebab penyakit kolera yang menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi karena sanitasi dan kualitas air yang buruk. Bakteri ini dapat diisolasi menggunakan media TCBS yang akan memberikan warna kuning, dan diperbanyak menggunakan media APW. Identifikasi Vibrio cholerae memerlukan hasil positif uji biokimia lisin dekarboksilase, arginine dekarboksilase, oksidase, KIA, dan indol
Perantara penyebab penyakit : Sanitasi dan kualitas air yang buruk. Penularan melalui minuman dan penggunaan air yang tidak sehat Isolasi : Untuk isolasi menggunakan media TCBS (Thiosulfate-citrate-bile salts Agar), dan Vibrio akan menyebabkan warna kuning pada media karena Vibrio mampu mengikat sukrosa sbg sumber karbon.
Inokulasi : Untuk perbanyakan/inokulasi menggunakan media APW
(Alkaline Peptone Water) karena memiliki pH tinggi (8,4) dan mengandung NaCl 1-2%, dan suhu optimum pertumbuhan Vibrio adalah 20-35oC.
Uji Biokimia : Memakai uji lisin dekarboksilase dan arginine
dekarboksilase, oksidase, KIA, dan uji indol. Identifikasi Vibrio cholera harus bisa menunjukkan hasil positif pada empat uji biokimia ini.
Pada uji lisin, arginine dekarboksilase, dan oksidase menunjukkan warna
ungu tua; pada uji KIA tidak terbentuk gas dan permukaan media berwarna merah (basa) dan dasar media berwarna kuning (asam); pada uji indol akan terbentuk warna merah keunguan pada permukaan.