Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III

MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

Air Sumur

OLEH:

QOIDHA ROFIAH

PO714203211062

TTD NILAI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB 1.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Tujuan.............................................................................................................................4
C. Prinsip Pemeriksaan........................................................................................................4
D. Waktu dan Tempat Praktikum.........................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................5
A. TINJAUAN UMUM.......................................................................................................5
BAB III...................................................................................................................................7
METODE KERJA...................................................................................................................7
1. ALAT Dan BAHAN........................................................................................................7
2. PROSEDUR KERJA.......................................................................................................8
BAB IV.................................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................11
A. Hasil Pengamatan..........................................................................................................11
B. Pembahasan...................................................................................................................12
BAB V..................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................15
A. KESIMPULAN.............................................................................................................15
B. SARAN.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai kebutuhan dasar dalam kehiudupan, air selalu diperlukan manusia untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk keperluan
sehari-hari seperti untuk minum, mandi, cuci, kakus, dan sebagainya. Oleh sebab itu,
air merupakan benda yang harus selalu ada bagi manusia. Bagi manusia, air
diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang layak
diminum tanpa menggangu kesehatan. Air merupakan komponen lingkungan hidup
yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhlkuk hidup lainnya. Itu bisa
dilihat dari fakta bahwa 70 persen permukaan bumi tertutup air dan 2/3 tubuh
manusia terdiri dari air (Asmadi dkk, 2011).

Air merupakan substansi yang paling penting dalam kehidupan. Kualitas


lingkungan yang baik, biasanya identik dengan tingkat kesehatan masyarakat di
sekitar lingkungan tersebut. Ketersediaan sumber air bersih menjadi penentu baik
atau buruknya kualitas lingkungan. Salah satu sumber air bersih yang masih banyak
digunakan adalah air sumur (Sutrisni, 2002). Menurut ilmu kesehatan, setiap orang
memerlukan air minum sebanyak 2,5 – 3 liter setiap hari termasuk air yang berada
dalam makanan. Dan banyaknya air yang diperlukan tubuh tergantung pada situasi
dan kondisinya setiap hari dipengaruhi oleh suhu udara, intensitas gerak
(Rismunandar, 1994). Air yang harus diminum adalah air yang sehat yang harus
memenuhi persyaratan Bakteriologi, kimia radioaktif dan fisik berdasarkan
KepMenKes RI No : 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang syaratsyarat dan
pengawasan kualitas air minum, dimana untuk nilai Most probable Number (MPN)
yaitu 0 /100 ml contoh air yang dianalisis (Depkes, 2002).

Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum, air bersih,
air badan, air permadian umum, air kolam renang dan pemriksaan angka kuman pada
air PDAM. Dalam metode uji kualitas mikrobiologi air minum digunakan kelompok
Coliform sebagai indikator. Coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai
bakteri bentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik
fakultatif yang mengfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam
waktu 48 jam pada suhu 35℃. Sebagian besar kebutuhan air minum dipenuhi

3
dengan berbagai cara diantaranya dengan menggunakan air sumur gali. Untuk
keperluan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman untuk
dikomsumsi serta memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada,
maka air sumur gali harus memiliki jarak minimal 10 meter dari jamban (Haryanto,
2002).

B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menetukan apakah sampel air sumur yang
diperiksa tercemar oleh bakteri coliform, coliform tinja, Escherichia coli dengan
metode MPN (Most Probable Number/ ANGKA paling mungkin)

C. Prinsip Pemeriksaan
Bakteri coliform memfermentasikan laktosa yang ditandai dengan terbentuknya
gas pada media LB (Lactosa Broth) dan BGLB (Brilliant Green Bile Lactosa Broth)
juga EC Broth (Esherchia coli Broth). Nilai most probable number (MPN) dihitung
berdasarkan jumlah tabung yang positif yang disesuaikan dengan nilai tabel Most
Probable Number (MPN). Kemudian dilanjutkan dengan uji pelengkap menggunakan
media selektif dan tes biokimia untuk menentukan spesies golongan bakteri coliform.

D. Waktu dan Tempat Praktikum


Waktu :Rabu-Jum’at / 15-17 Februari 2023

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes Makasar

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN UMUM
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Air sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup khususnya sebagai air minum, namun air juga menimbulkan berbagai
gangguan kesehatan terhadap si pemakai khususnya diare. Oleh karena itu, air harus
bebas dari pencemaran dan memenuhi tingkat kualitas tertentu sesuai dengan kebutuhan
kadar di dalam tubuh manusia (Sutrisno, 1996).

Sumur merupakan jenis sarana air bersih yang banyak dipergunakan masyarakat.
Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan
terlindung dari kontaminasi air kotor Sumur sampai saat ini banyak digunakan warga
karena dinilai memiliki manfaat yang luas sebagai sumber air bersih. Meskipun begitu,
terdapat resiko bahwa air sumur telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli)
atau zat-zat berbahaya lainnya (Chandra, 2007).

Air yang tidak mengandung bakteri Coliform adalah salah satu syarat air yang
layak dikonsumsi. Coliform adalah bakteri yang sering digunakan sebagai indikator
untuk mengetahui kualitas air yang layak dikonsumsi, dimana bakteri Coliform ini dapat
menjadi standar untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi atau tidak,
karena jumlahnya berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air, artinya makin
sedikit kandungan Coliform, kualitas airnyaakan semakin bagus untuk dikonsumsi
(Alang, 2015).

Metode Most Problable Number (MPN) digunakan untuk uji kualitas


bakteriologis air minum isi ulang. Metode MPN terdiri dari 3 tahapan, yaitu uji
pendugaan (Presumtive Tes), uji penguat (Confirmed Tes), dan uji kelengkapan
(Completed tes). Perhitungan didasarkan pada tabung yang positif, yaitu tabung
menunjukkan pertumbuhan mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu dan
dapat diketahui dari gelembung gas yang dihasilkan pada tabung durham. Nilai MPN
ditentukan dengan kombinasi jumlah tabung positif (asam dan gas) tiap serinya setelah
diinkubasi (Waluyo, 2009).

5
Metode MPN cukup mudah dilakukan, memiliki sensitivitas cenderung lebih
baik sehingga cocok untuk sampel dengan konsentrasi mikroorganisme rendah
khususnya dari jenis sampel air, susu, dan makanan. Metode ini mengusahakan agar
bakteri terdistribusi sempurna dalam homogenisasi sampel sehingga sel bakteri terpisah-
pisah secara individual, tidak membentuk rantai atau kumpulan (koloni). Data akhir
untuk hasil berupa angka yang dimasukkan kedalam tabel dan disebutkan apakah hasil
mikrobiologi air keran positif tercemar atau tidak. (Suriawiria, 2008).

Ada 3 macam ragam yang digunakan dalam metode MPN yaitu :

1. Ragam I : 5 x 10 ml, 1 x 1 ml, 1 x 0,1 ml. Untuk spesimen yang sudah diolah
atau angka kumannya diperkirakan rendah.
2. Ragam II : 5 x 10 ml, 5 x 1ml, 5 x 0,1 ml. Untuk spesimen yang belum diolah
atau yang angka kumannya diperkirakan tinggi. Kalau perlu penanaman dapat
dilanjutkan dengan 5 x 0,01 ml dan seterusnya.
3. Ragam III : 5 x 10 ml, 1 x 1 ml x 0,1 ml Adalah ragam alternatif untuk ragam II,
apabila jumlah tabung terbatas begitu pula persedian media juga terbatas, cara
pelaksanaannya seperti ragam II (Soemarno, 2002).

6
BAB III

METODE KERJA
1. ALAT Dan BAHAN
1) Alat
 Tabung Reaksi  Inkubator
 Rak Tabung  Autoclave
 Tabung Durham  Gelas Beaker
 Pipet Volume  Gelas Ukur
10 ml, 1 ml dan  Erenmayer
0,1 ml
 Ball filler  Batang
Pengaduk
 Cawan Petri  Corong
 Ose lurus dan  Kertas Saring
bulat  Kaki Tiga
 Lampu Spritus
2) Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
o Sampel Air galon
o Tissue
o Kapas
o Aquades
o Media
- Lactose Broth (LB)
- Brilliant Green Lactose Broth (BGLB)
- Escherichia coli Broth (EC Broth)

7
2. PROSEDUR KERJA
Hari Pertama
- Pembuatan Media Lactose Broth Triple (LBT)
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang sebanyak 2 gram serbuk media Lactose Broth (LB)
kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan melarutkannya
dalam 50 ml Aquadest.
3. Kemudian diaduk hingga larut
4. Dimasukkan 5 mL ke dalam tabung reaksi yang telah berisi tabung
Durham
5. Disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121ºC
- Pembuatan Media Lactose Broth Single (LB)
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang sebanyak 0,52 gram serbuk media Lactose Broth (LB)
kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan melarutkannya dalam
40 ml Aquadest.
3. Kemudian diaduk hingga larut
4. Dimasukkan 10 mL ke dalam tabung reaksi yang telah berisi tabung
Durham
5. Disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121ºC
- Media Brilliant Green Lactose Broth (BGLB)
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang sebanyak 5,6 gram serbuk Brilliant Green Lactose Broth
(BGLB) kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan
melarutkannya dalam 140 ml Aquadest.
3. Kemudian diaduk hingga larut
4. Dimasukkan 10 mL ke dalam tabung reaksi yang telah berisi tabung
Durham
5. Disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121ºC

8
- Media Eschericia coli Broth (EC Broth)
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang sebanyak 5,18 gram serbuk Brilliant Green Lactose Broth
(BGLB) kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan
melarutkannya dalam 140 ml Aquadest.
3. Kemudian diaduk hingga larut
4. Dimasukkan 10 mL ke dalam tabung reaksi yang telah berisi tabung
Durham
5. Disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121ºC
A. Uji Pendahuluan/Penduga (presumptive test)
 3 Tabung yang berisi media (LB/LTSB) 5 ml, masing-masing diisi sampel air 10
ml
 3 Tabung yang berisi media (LB/LTSB) 10 ml, masing-masing diisi sampel air 1
ml
 3 Tabung yang berisi media (LB/LTSB) 10 ml, masing-masing diisi sampel air
0,1 ml
 Kemudian inkubasi pada incubator suhu 35ºC selama 2x 24 jam

Hari Kedua

B. Uji penegasan/konfirmasi (confirmed test)


 Menyiapkan tabung yang berisi media Brilliant Green Lactose Broth (BGLB)
dan juga media Eschericia coli Broth (EC Broth) sesuai jumlah tabung yang
positif pada uji penduga, setiap tabung berisi 10 ml media BGLB dan EC Broth
 Memasukkan 1 – 2 mata ose dari tabung yang positif pada uji penduga secara
aseptis.
 Diinkubasi pada suhu 35ºC untuk media Brillliant Green Lactose Broth dan 44ºC
untuk media EC Broth selama 2 x 24 jam.

9
 Melakukan pengamatan dengan melihat tabung yang apabila postif akan terdapat
gelembung gas pada tabung Durham dan warna pada tabung terlihat keruh.
 Pembacaan hasil dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang positif dan
angka yang diperoleh dicocokkan dengan Tabel MPN 3 3 3.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
1. UJI PENDAHULUAN/PENDUGA (Presumptive test) Media Lactosa Broth
(LB)

Hasil positif (+) : Terdapat gas dan terjadi kekeruhan pada biakan bakteri pada
media. Hasil positif tedapat pada 1 tabung dari seri 3x0,1 ml dan 3 tabung dari seri
3x1 ml.

2. UJI PENEGASAN/KONFIRMASI (Confirmed test)


 Media Brilliant Green Lactosa Bile Broth (BGLB)

11
 Media Escherechia Coli (EC Broth)

Hasil positif (+) : Terdapat gas dan terjadi kekeruhan pada tabung. Hasil
positif pada media BGLB dan EC terdapat pada semua seri tabung 1 ml dan
1 tabung pada seri 0,1 ml.

Tabel Hasil Most Probable Number (MPN) Coliform pada sampel air
Sumur

Uji pendahuluan Uji Penegasan

LB (37oC) BGLB (370C) coliform E.coli broth 44oC (coliform


tinja)

10 1 ml 0,1 10 1 0,1 Index 10 1 ml 0,1 Index


ml ml ml ml ml MPN/100 ml ml MPN/100
ml ml
3/3 3/3 1/3 3 3 1 271 1 1 0 271

B. Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan uji kualitas air dengan metode MPN (Most
Probable Number). Untuk metode MPN (Most Probable Number) digunakan
medium cair dalam wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan
berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu tabung yang mengalami perubahan
pada mediumnya baik itu berupa perubahan warna atau terbentuknya gelembung
gas pada dasar tabung durham. Pada metode perhitungan MPN digunakan bentuk 3
ragam seri, pada praktikum ini dilakukan ragam seri 3-3-3, yang menggunakan

12
sampel Air sumur. Kemudian dari hasil perubahan tersebut dicari nilai MPN nya
pada tabel nilai MPN Formula Thomas. Selanjutnya dilakukan uji pelengkap untuk
mengetahui bakteri apa yang terkandung dalam sampel yang diperiksa..

Dalam Praktikum ini sampel yang digunakan adalah air sumur dimana
sebelum melakukan proses kerja tangan di sterilkan dengan alkohol 70%, guna
mencegah terjadinya kontaminan bakteri. Dalam pengujian mengenai kualitas air,
dilakukan tiga tahap pengujian. Tahap pertama yaitu Uji Pendahuluan / Pendugaan
dengan menggunakan medium Lactose Broth (Kaldu Laktosa). Uji pendugaan ini
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya mikroorganisme pada air dengan
indicator gelembung dan kekeruhan pada medium dalam waktu 1x24 jam.
Berdasarkan data yang diperoleh dalam uji pendugaan ini bahwa semua seri tabung
terdapat adanya gelembung, yaitu seri 3x10 ml, 3x1 ml dan 3x0,1 ml. Maka uji
pendugaan pada sampel sumur ini ditemukan mikroba yang mampu
memfermentasikan laktosa dimana berarti mikroba tersebut menghasilkan gas
pada tabung Durham. Terbentuknya gelembung gas dalam tabung Durham
disebabkan karena adanya mikroba pembentuk gas (Fardiaz S., 1992). Timbulnya
gas disebabkan karena kemampuan bakteri coliform yang terdapat pada sampel air
dalam memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu
48 jam dan pada suhu 35 ºC.

Tahap kedua adalah uji penegasan / konfirmasi. Dalam uji ini digunakan
medium BGLB (Brilliant Green Lactose Broth) dan EC Broth (Escherichia coli
Broth). Menurut Dwijoseputro, hijau berlian yang terdapat pada uji penegasan ini
berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan menggiatkan
pertumbuhan bakteri coliform fekal dengan melihat ada atau tidaknya gas sebelum
48 jam berakhir. Dengan demikian hanya bakteri coliform fekal saja yang dapat
tumbuh di medium ini. Setelah 2x24 jam didapatkan data yang diperoleh, hasil
positif pada media BGLB terdapat pada semua seri tabung 0,1 ml dan 1 ml. Media
EC broth untuk uji bakteri Escherichia coli. Untuk uji Escherichia coli, ditanam 1-2
ose biakan positif gas ke dalam tabung yang berisi 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml EC Broth
yang didalamnya terdapat tabung durham terbalik. Sampel diinkubasi selama 24 -
48 jam pada suhu 44℃. Diamati tabung yang didalamnya terdapat gas. Banyaknya
perkiraan kandungan Escherichia coli dapat dilihat dan dibandingkan dengan tabel
MPN. Setelah 2x24 jam didapatkan data yang diperoleh, hasil positif pada media
EC Broth terdapat pada 1 x 0,1 ml, 1 x 1 ml. EC Broth berfungsi untuk diferensiasi
coliform fekal dan uji konfirmasi untuk Escherichia coli dari makanan dan sampel
lingkungan. Bila media berubah dari kuning jernih menjadi kuning keruh dan

13
terdapat gas di dalam tabung durham menunjukkan hasil positif terhadap bakteri
koliform terutama Escherichia coli. Setelah dikonversi hasil akhir kedalam table
nilai MPN formula Thomas, didapatkan hasil nilai MPN 271 per 100ml dalam
sampel air sumur.

14
BAB V

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada ragam seri 3 3 3
ditemukan hasil positif adanya bakteri coliform pada semua tabung dari seri 5x10
ml, 1x1 ml dan hanya 1 tabung dari seri 1x0,1 ml, yang ditandai dengan
terbentuknya gas dalam tabung durham dan terjadi kekeruhan pada media. Dari
Uji Pendahuluan dan Uji Penegasan didapatkan hasil yang telah dicocokkan
dengan table. Dari semua hasil reaksi dapat disimpulkan bahwa sampel air sumur
mengandung bakteri coliform fecal.

B. SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah
sebagai berikut : Diharapkan didalam praktikum, praktikan harus menggunakan
APD lengkap. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih. Memperhatikan
reagen yang akan digunakan, apakah masih dapat digunakan atausudah rusak
(kadaluarsa). Menghindari terjadinya kontaminasi. Diharapkan pada praktikum
mempertanggung jawabkan alat dan bahan yang digunakan serta diharapkan
setiap selesai praktikum agar membersihkan dan mengembalikan alat dan bahan
pada tempatnya. Mengikuti aturan praktikum. Untuk laboratoriumnya, diharapkan
alat dan bahan bisa dilengkap sehingga tidak menghambat proses pratikum.
sehingga proses isolasi bakteri bisa tumbuh dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alang H (2015). Deteksi Coliform air PDAM di beberapa kecamatan Kota Makassar.
Proseding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan.
Makassar: Dirjen Dikti. ISBN 9786027224506.

Asmadi, Khayan, Kasjono H.S. 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarta

Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. Depkes RI. 2002.
Keputusan Menkes RI No. 228/MENKES/SK/III/2002 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksanakan Daerah.

Haryanto 2002. Jumlah bakteri Coliform pada air baku dan air hasil pengolahan PDAM
di Kabupaten Jember. Jurnal Lingkungan 2(25): 112-125.

Suriawiria, U. 2008. Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar Pengelolaan Buangan Secara


Biologis. Bandung: Penerbit Alumni.

Sutrisno, Muhammad. 1996. Sumur Gali Sumber Air Bersih. Denpasar: Udayana Press.

Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Malang: UMM Press.

16

Anda mungkin juga menyukai