Anda di halaman 1dari 8

CONTINUING PHARMACIST EDUCATION

Akreditasi PP IAI–2 SKP

Tren Penggunaan Antibiotik


Johan Indra Lukito
Dokter Umum, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK
Resistensi antibiotik mengancam pencegahan dan pengobatan efektif berbagai infeksi bakteri yang kejadiannya terus meningkat. Berbagai
langkah untuk mencegah dan mengendalikan resistensi antibiotik, di antaranya dengan mengoptimalkan penggunaan antibiotik yang sudah
ada, serta melakukan penelitian dan pengembangan antibiotik baru.

Kata Kunci: Antibiotik, infeksi bakteri, resistensi.

ABSTRACT
Antibiotic resistance threatens the prevention and effective treatment of increasing cases of bacterial infections. Various measures are necessary
to prevent and control antibiotic resistance by optimizing the use of existing antibiotics and conducting research and development of new
antibiotics. Johan Indra Lukito. Trends in Antibiotic Use.

Keywords: Antibiotic, bacterial infections, resistance.

Cermin Dunia Kedokteran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PENDAHULUAN RESISTENSI ANTIBIOTIK serta meningkatkan risiko penyebaran


Antibiotik, yang termasuk dalam golongan Resistensi antibiotik merupakan fenomena penyakitnya.1 Jika infeksi tidak lagi dapat
antimikroba bersama antivirus, antijamur, alami, namun dapat dipercepat oleh diobati dengan antibiotik lini pertama, harus
dan antiprotozoa, telah digunakan secara penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik digunakan antibiotik lini kedua yang harganya
luas untuk mencegah dan mengobati infeksi yang tidak tepat, serta buruknya pencegahan dapat lebih mahal.1,2 Durasi penyakit dan
pada manusia, hewan, dan tumbuhan.1,2 dan pengendalian infeksi.1,2,5 Antibiotik sering pengobatan yang lebih lama meningkatkan
Resistensi antibiotik mengancam pencegahan diresepkan secara berlebihan oleh petugas biaya perawatan kesehatan serta beban
dan pengobatan efektif berbagai infeksi kesehatan dan dokter hewan, serta digunakan ekonomi keluarga dan masyarakat.1,2 Bakteri
bakteri yang terus meningkat.1,2 Pada tahun secara berlebihan oleh masyarakat.1,2 yang mengembangkan kemampuan
2030, resistensi antimikroba diperkirakan Mengingat kemudahan dan frekuensi orang resistensi antibiotik disebut “superbug”.1
menyebabkan 24 juta orang berada dalam bepergian, resistensi antibiotik merupakan
kemiskinan ekstrem, dan pada tahun 2050 masalah global yang memerlukan upaya dari Mekanisme resistensi bakteri terhadap
perkiraan jumlah kematian terkait resistensi semua negara dan banyak sektor.1 Resistensi antibiotik:4
antimikroba dapat mencapai 10 juta orang.3 antibiotik juga membahayakan pencapaian „ Menghasilkan Enzim yang Menonaktifkan
Saat ini, setidaknya 700.000 orang meninggal pengobatan modern.1 Transplantasi organ, Antibiotik
setiap tahun akibat infeksi yang resisten kemoterapi, dan tindakan bedah menjadi jauh Contohnya adalah β-lactamase yang
terhadap obat, termasuk 230.000 orang lebih berbahaya tanpa antibiotik yang efektif menghidrolisis antibiotik β-lactam
meninggal karena tuberkulosis yang resisten untuk pencegahan dan pengobatan infeksi.1,2 menjadi inaktif. Enterobacter spp.
multi-obat/multidrug resistance (MDR). Makin menghasilkan β-lactamase spektrum luas/
banyak penyakit infeksi umum, termasuk Resistensi terjadi saat sifat bakteri berubah extended-spectrum β-lactamase (ESBL)
infeksi saluran pernapasan, infeksi menular menjadi kebal dan tidak lagi merespons dengan fungsi inaktivasi yang sama.
seksual, dan infeksi saluran kemih, yang tidak (sensitif ) terhadap antibiotik, membuat infeksi Enzim lain yang mampu menonaktifkan
dapat diobati karena resistensi.3 bakteri tersebut lebih sulit diobati, sehingga antibiotik tertentu adalah acetyltransferase,
meningkatkan risiko morbiditas dan kematian, phosphotransferase, dan adenyltransferase.
Alamat Korespondensi email: johanindra7@gmail.com

CDK-323/ vol. 50 no. 12 th. 2023 673


CONTINUING PHARMACIST EDUCATION

„ Mengubah Struktur Bakteri yang Menjadi antibiotik untuk mengobati infeksi „ Cegah infeksi dengan rutin mencuci
Target Antibiotik virus, menggunakan antibiotik tangan, menyiapkan makanan secara
Contohnya adalah pada resistensi tidak didukung data klinis dan higenis, menghindari kontak erat dengan
terhadap erythromycin, metilasi residu laboratorium yang akurat) orang sakit, melakukan hubungan seks
adenine dalam peptidyl-transferase r-RNA „ Jenis antibiotik (misalnya pasien yang lebih aman, dan vaksinasi
23S menurunkan afinitasnya terhadap gagal ginjal diberi antibiotik yang „ Menyiapkan makanan secara higienis
antibiotik tanpa mengganggu sintesis nefrotoksik, padahal masih ada dengan mengikuti “WHO Five Keys to Safer
protein. Contoh lain adalah modifikasi antibiotik lain yang non-nefrotoksik) Food” (menjaga kebersihan, memisahkan
protein pengikat penicillin/penicillin „ Dosis (terlalu rendah atau terlalu tinggi) makanan mentah dan matang, memasak
binding proteins (PBP) oleh methicillin- „ Parameter farmakokinetik dan sampai matang, menjaga makanan pada
resistant Staphylococcus aureus (MRSA). farmakodinamik antibiotik (misalnya suhu aman, menggunakan air, dan bahan
menggunakan antibotik yang tidak baku yang aman)
„ Mengurangi Permeabilitas Seluler dapat menembus sawar darah „ Memilih makanan yang diproduksi
Penetrasi antibiotik ke dalam sel bakteri otak untuk mengobati meningitis dari hewan sehat tanpa menggunakan
dapat dihambat dengan perubahan sehingga tidak efektif ) antibiotik untuk mempercepat
struktural selubung permukaan sel. „ Rute pemberian (misalnya pasien pertumbuhan atau pencegahan penyakit
Pada bakteri gram-negatif, resistensi dapat menggunakan antibiotik
disebabkan oleh perubahan atau secara oral, tetapi diberikan secara Pembuat Kebijakan
penurunan kuantitatif porine, yaitu protein injeksi) „ Membuat kebijakan nasional untuk
yang menjadi jalan masuk antibiotik ke „ Frekuensi dan saat pemberian mengatasi resistensi antibiotik
dalam sel. Perubahan dapat mencakup (tidak sesuai panduan aturan pakai „ Meningkatkan pengawasan terhadap
pembatasan ukuran molekul yang dapat antibiotik, misalnya setiap 8 jam, atau infeksi yang resisten terhadap antibiotik
masuk, hidrofobisitas, dan terkait muatan 12 jam, atau 24 jam) „ Memperkuat kebijakan, program, dan
listrik. Hal ini terjadi pada Pseudomonas „ Durasi pemberian (terlalu lama atau penerapan langkah-langkah pencegahan
aeruginosa yang resisten terhadap terlalu singkat) dan pengendalian infeksi
imipenem. „ Tidak melakukan tindakan de-eskalasi „ Mengatur serta mempromosikan
atau alih terapi sesuai kebutuhan penggunaan dan pembuangan obat-
„ Menyingkirkan Antibiotik yang Masuk atau akibat beberapa hal lain yang obatan berkualitas secara tepat
ke dalam Sel dengan Mengeluarkannya berhubungan dengan penggunaan „ Menyediakan informasi mengenai
atau dengan Aktivasi Jalur Metabolisme antibiotik, misalnya timbulnya reaksi dampak resistensi antibiotik
Alternatif obat yang tidak diinginkan, interaksi
Contohnya adalah sifat bakteriostatik antibiotik dengan obat lain atau Tenaga Kesehatan
antibiotik sulfonamide dengan makanan. „ Cegah infeksi dengan memastikan
menghambat enzim dihydropteroate 3. Penyebaran bakteri yang dapat terjadi tangan, instrumen (misalnya infus, kateter,
synthase (DHPS) yang terlibat dalam melalui beberapa medium, misalnya atau ventilator), dan lingkungan bersih
sintesis asam folat bakteri, bakteri resisten kontak fisik baik langsung maupun tidak „ Menerapkan kebiasaan menggunakan alat
berhasil mensintesis asam folat melalui langsung, udara (droplet), makanan, pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan,
jalur metabolisme alternatif. darah, dan hewan pembawa (vektor). misalnya sarung tangan, masker, tutup
Penyebaran dapat terjadi di mana saja kepala, baju, sepatu
Penyebab Resistensi Antibiotik:5,6 termasuk di fasilitas pelayanan kesehatan. „ Hanya meresepkan dan memberikan
1. Fenomena alami seperti mutasi genetik Tanpa tindakan segera, kita sedang menuju antibiotik jika diperlukan sesuai pedoman
bakteri era pasca-antibiotik, di mana infeksi biasa yang berlaku
2. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan luka ringan dapat kembali menyebabkan „ Laporkan infeksi yang resisten terhadap
akan menyebabkan tekanan selektif kematian.1-3 Oleh karena itu, berbagai langkah antibiotik kepada tim surveilans
terhadap suatu koloni bakteri yang perlu dilakukan di berbagai lapisan masyarakat „ Edukasi pasien tentang cara menggunakan
menyebabkan bakteri sensitif mati, untuk mencegah dan mengendalikan antibiotik yang benar, resistensi antibiotik,
sedangkan bakteri resisten akan bertahan resistensi antibiotik, antara lain: 1-3 dan bahaya penyalahgunaannya
hidup. Bakteri resisten yang berhasil Individu „ Edukasi pasien tentang pencegahan
selamat ini kemudian akan berkembang „ Gunakan antibiotik hanya jika diresepkan infeksi (misalnya vaksinasi, mencuci
biak dan menggantikan posisi bakteri oleh dokter tangan, hubungan seks yang lebih aman,
yang mati tersebut sebagai penyebab „ Jangan meminta antibiotik jika dokter dan menutup hidung serta mulut saat
infeksi selanjutnya. Penggunaan antibiotik mengatakan tidak memerlukannya bersin)
yang tidak tepat dapat mencakup: 5,6 „ Ikuti anjuran dokter saat menggunakan
„ Indikasi (menggunakan antibiotik antibiotik Industri Kesehatan
tanpa ada bukti terjadinya infeksi „ Jangan pernah berbagi atau „ Berinvestasi dalam penelitian dan
bakteri, misalnya menggunakan menggunakan sisa antibiotik pengembangan antibiotik baru,

674 CDK-323/ vol. 50 no. 12 th. 2023


CONTINUING PHARMACIST EDUCATION

vaksin, serta metode diagnostik untuk meningkatkan kesadaran seluruh dunia telah memulai Program Pengendalian
mengidentifikasi bakteri resisten, akan resistensi antimikroba dan untuk Resistensi Antimikroba sejak tahun 2005,
menentukan sensitivitas antibiotik dan mendorong kalangan masyarakat kemudian pada tahun 2014 membentuk
alat penunjang lainnya umum, petugas kesehatan, dan pembuat Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba
kebijakan untuk mencegah kemunculan (KPRA) berdasarkan SK Menkes Nomor
Sektor Pertanian dan Peternakan dan penyebaran infeksi yang resisten HK.02.02/2014, dan pada tahun 2015
„ Berikan antibiotik kepada hewan hanya di terhadap antimikroba. menetapkan Program Pengendalian Resistensi
bawah pengawasan dokter hewan „ Global Antimicrobial Resistance Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit yang
„ Tidak menggunakan antibiotik untuk Surveillance System (GLASS) diatur dalam Permenkes RI No. 8/2015.5 Selain
mempercepat pertumbuhan atau Sistem ini mendukung pendekatan itu, juga telah diterbitkan Peraturan Presiden
mencegah penyakit pada hewan sehat standar pengumpulan, analisis, dan Republik Indonesia nomor 77 tahun 2015
„ Vaksinasi hewan untuk mengurangi pembagian data terkait resistensi tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit yang
kebutuhan antibiotik dan gunakan antimikroba di tingkat global untuk menyatakan pada pasal 19 ayat 1 dan 2, rumah
alternatif pengganti antibiotik jika tersedia memberi informasi dalam pengambilan sakit dapat membentuk KPRA. 5 Untuk tugas KPRA
„ Mempromosikan dan menerapkan praktik keputusan, mendorong tindakan lokal, di ruang rawat pasien/point of care, rumah sakit di
yang baik di semua tahap produksi dan nasional, dan regional. Indonesia dapat membentuk tim Penatagunaan
pengolahan pangan dari sumber hewani „ Global Antibiotic Research and Antimikroba (tim PGA), yang merupakan bagian
dan nabati Development Partnership (GARDP) dari struktur organisasi KPRA.5
„ Meningkatkan biosekuriti di peternakan Sebuah inisiatif bersama WHO dan
dan mencegah infeksi melalui peningkatan Drugs for Neglected Diseases initiative Penatagunaan antimikroba (PGA) adalah
kebersihan dan kesejahteraan hewan (DNDi) untuk mendorong penelitian kegiatan strategis dan sistematis, yang terpadu
dan pengembangan melalui kemitraan dan terorganisasi di rumah sakit, untuk tujuan
Sejak tahun 2015, mengatasi resistensi publik-swasta. Kemitraan ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan antibiotik dan
antibiotik menjadi prioritas utama World untuk mengembangkan pengobatan antimikroba lainnya secara bijak, baik dari segi
Health Organization (WHO) melalui “Global baru melalui peningkatan antibiotik yang kuantitas maupun kualitasnya.5 Penggunaan
action plan on antimicrobial resistance”. sudah tersedia dan penemuan antibiotik antibiotik secara bijak ini diharapkan dapat
Rencana aksi ini bertujuan untuk memastikan baru. menurunkan tekanan selektif terhadap
pencegahan dan pengobatan penyakit „ Interagency Coordination Group on bakteri, sehingga dapat mengendalikan
menular dengan obat-obatan yang aman Antimicrobial Resistance (IACG) resistensi antibiotik.5
dan efektif yang diuraikan menjadi 5 tujuan Bertujuan untuk meningkatkan koordinasi
strategis:1,2 antar organisasi internasional dan Kegiatan PGA dimulai dari tahap penegakan
1. Untuk meningkatkan kesadaran memastikan tindakan global yang efektif. diagnosis penyakit infeksi, penetapan terapi
dan pemahaman tentang resistensi berdasarkan indikasi, pemilihan jenis antibiotik
antimikroba melalui pendidikan dan OPTIMALISASI ANTIBIOTIK YANG SUDAH atau antimikroba lain yang tepat, termasuk
pelatihan yang efektif ADA dosis, rute, waktu, dan durasi pemberiannya. 5
2. Untuk memperkuat pengetahuan melalui Resistensi antibiotik meningkat seiring Dilanjutkan dengan pemantauan keberhasilan
pengawasan dan penelitian dengan makin banyaknya penggunaan dan/atau kegagalan terapi, pencatatan dan/
3. Untuk mengurangi angka kejadian infeksi antibiotik.2,4 Tingginya penggunaan antibiotik atau penanggulangan reaksi obat yang tidak
melalui tindakan sanitasi, kebersihan, dan bisa jadi mencerminkan peresepan yang diinginkan, serta interaksi antibiotik dengan
pencegahan infeksi yang efektif berlebihan dan akses yang mudah melalui obat lain atau makanan. 5
4. Untuk mengoptimalkan penggunaan penjualan bebas, termasuk penjualan melalui
antimikroba internet. 2 Di sisi lain, peraturan penggunaan Laporan dari berbagai penelitian
5. Untuk memastikan investasi berkelanjutan antibiotik sering tidak memadai atau tidak menunjukkan bahwa kegiatan PGA di rumah
dalam melawan resistensi antimikroba dijalankan dengan baik.2 Selain itu, faktor lain sakit terbukti dapat meningkatkan kualitas
dalam penelitian dan pengembangan yang berkontribusi terhadap berkembangnya penggunaan antimikroba, menurunkan
antibiotik baru, vaksin, metode diagnostik, resistensi antibiotik meliputi rendahnya angka kejadian infeksi dan kolonisasi mikroba
dan alat penunjang lainnya kepatuhan pasien dan penyedia layanan resisten, meningkatkan keberhasilan terapi
kesehatan, adanya antibiotik dengan kualitas pasien, memperpendek lama rawat pasien,
WHO juga memimpin berbagai inisiatif untuk di bawah standar baik untuk digunakan oleh menurunkan biaya rawat pasien, serta
mengatasi resistensi antimikroba, yaitu:1 manusia ataupun hewan, dan penggunaan menurunkan jumlah pemakaian antimikroba,
„ World Antimicrobial Awareness Week antibiotik yang tidak sesuai atau tidak diatur di sehingga menurunkan biaya pembelian
(WAAW) bidang pertanian.2 Bagi sektor farmasi, obat- antimikroba oleh rumah sakit. 5
Diadakan sejak tahun 2015 dan obatan yang sudah ada, termasuk antibiotik,
berlangsung setiap tahun dari tanggal jika tidak lagi efektif akan kehilangan nilainya.2 Tujuan Kegiatan PGA:5
18 hingga 24 November, WAAW adalah 1. Mencegah dan mengendalikan resistensi
kampanye global yang bertujuan untuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia antimikroba

CDK-323/ vol. 50 no. 12 th. 2023 675


CONTINUING PHARMACIST EDUCATION

2. Meningkatkan kualitas penggunaan Para pemimpin industri merupakan mitra infeksi yang resisten. Kemitraan sektor
antimikroba penting dalam memerangi resistensi antibiotik, publik dengan sektor swasta juga penting
3. Menurunkan angka kejadian infeksi baik dengan mendukung penggunaan untuk membantu memastikan akses yang
nosokomial di rumah sakit antibiotik eksisting yang bertanggung jawab adil terhadap produk-produk yang terjamin
4. Meningkatkan kesembuhan pasien serta untuk memperpanjang efektivitasnya maupun kualitasnya dan teknologi kesehatan terkait
meningkatkan mutu pelayanan dan melalui penelitian dan pengembangan lainnya, melalui penetapan harga dan donasi
keselamatan pasien antibiotik baru yang inovatif.1,2 Konsep baru yang adil untuk masyarakat kurang mampu.1,2
5. Menurunkan lama rawat pasien dan biaya diperlukan untuk memberikan insentif bagi
rawat pasien inovasi dan mendorong kerja sama di antara Investasi pengembangan antibiotik baru
6. Menurunkan kuantitas penggunaan para pembuat kebijakan, akademisi, dan sangat dibutuhkan. Kurangnya investasi
antimikroba, sehingga menurunkan biaya industri farmasi untuk memastikan bahwa tersebut mencerminkan ketakutan bahwa
pembelian antimikroba. teknologi baru tersedia secara global untuk resistensi akan berkembang cepat dan
mencegah, mendiagnosis, dan mengobati keuntungan atas investasi akan terbatas
Strategi PGA:5
1. Melaksanakan pembatasan jenis Tabel 1. Pengelompokan antibiotik AwaRe.5,7
antimikroba yang disediakan di rumah
Access Watch Reserve
sakit dengan kriteria tertentu setelah
mendapat masukan dari para praktisi di Penggunaan Untuk infeksi yang umum Untuk indikasi khusus Dicadangkan untuk
lapangan terjadi. atau jika antibiotik infeksi yang disebabkan
kelompok access tidak oleh bakteri MDR.
2. Melaksanakan peraturan penghentian
efektif. Sebagai pilihan terakhir
otomatis untuk peresepan dan
pada infeksi berat yang
penggunaan antimikroba mengancam jiwa.
3. Melaksanakan peraturan pra-otorisasi Peresepan Diresepkan oleh dokter, Diresepkan oleh dokter Diresepkan oleh dokter
untuk penggunaan antimikroba kelompok dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dokter gigi
watch dan reserve, yaitu diperlukan spesialis, dan dikaji oleh spesialis, dikaji oleh spesialis, dikaji oleh
persetujuan dari pihak yang ditentukan farmasis. farmasis, dan disetujui farmasis, dan disetujui
oleh pimpinan RS oleh dokter konsultan penggunaannya oleh
penyakit infeksi. Komite Pengendalian
Dalam pelaksanaan strategi PGA, antibiotik Resistensi Antimikroba
dipilah ke dalam 3 kelompok, yaitu access, (KPRA).
watch, dan reserve (AWaRe) (Tabel 1 dan Ketersediaan Tersedia di semua fasilitas Tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
pelayanan kesehatan.
Gambar).5,7 Hal ini untuk mengendalikan
Antibiotik Amoxicillin Amikacin Aztreonam
antibiotik berdasarkan kewenangan yang
Amoxicillin-clavulanic acid Azithromycin Daptomycin
ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
Ampicillin Fosfomycin Carbapenem
Pengelompokan ini selalu ditinjau dan jika Ampicillin-sulbactam Clarithromycin Co-trimoxazole (injeksi)
perlu diperbarui sesuai data antibiogram Benzathine benzylpenicillin Levofloxacin Linezolid
terbaru di rumah sakit tersebut.5 Doxycycline Moxifloxacin Piperacillin-tazobactam
Erythromycin Netilmicin Polymyxin B
ANTIBIOTIK BARU Phenoxymethylpenicillin Ofloxacin Polymyxin E
Sementara masalah resistensi antibiotik makin Gentamicin Cefixime Cefepime
besar, upaya menemukan antibiotik baru justru Kanamycin Cefoperazone-sulbactam Cefpirome
Clindamycin (oral) Cefotaxime Ceftaroline
menurun.1-5 Tidak ada golongan antibiotik baru
Cloxacillin Cefpodoxime proxetil Ceftazidime-avibactam
yang ditemukan sejak tahun 1987 dan terlalu
Chloramphenicol Ceftazidime Ceftolozane-tazobactam
sedikit antibiotik yang dikembangkan untuk Metronidazole Ceftriaxone Teicoplanin
menghadapi tantangan resistensi MDR. 2,4 Suatu Oxytetracycline (injeksi) Cefuroxime Tigecycline
zat aktif dikatakan sebagai antibiotik baru/ Pyrimethamine Ciprofloxacin (injeksi) Vancomycin
inovatif apabila tidak menunjukkan fenomena Procaine penicillin Nitrofurantoin
resistensi silang terhadap antibiotik yang sudah Cefadroxil
ada dari golongan yang sama.4 Jika informasi Cephalexin
mengenai resistensi silang tidak tersedia, kriteria Cefazolin
Ciprofloxacin (oral)
lain yang dapat digunakan adalah jika zat aktif
Spiramycin
tersebut termasuk golongan antibiotik baru, jika
Streptomycin
memiliki target atau tempat pengikatan baru Sulfadiazine
yang belum pernah ada sebelumnya, atau jika Tetracycline
memiliki mekanisme kerja yang baru.4 Thiamphenicol
Co-trimoxazole (oral)

676 CDK-323/ vol. 50 no. 12 th. 2023


CONTINUING PHARMACIST EDUCATION

karena pembatasan penggunaan. Oleh karena menjadi 3 kategori sesuai dengan urgensi terhadap antibiotik yang menyebabkan
itu, penelitian dan pengembangan antibiotik kebutuhan antibiotik baru, yaitu prioritas kritis, penyakit yang lebih umum, seperti gonore
baru dipandang sebagai investasi bisnis tinggi, dan menengah.8,9 dan keracunan makanan yang disebabkan
yang kurang menarik dibandingkan investasi Salmonella.8,9
obat-obatan untuk penyakit kronis. Prosedur Kategori prioritas kritis mencakup bakteri
baru diperlukan untuk memfasilitasi investasi MDR yang menimbulkan ancaman khusus di Tuberkulosis (TB) yang resistensinya
baru dalam penelitian dan pengembangan rumah sakit, panti jompo, dan di antara pasien terhadap pengobatan makin meningkat
antibiotik baru, serta untuk memastikan bahwa yang dalam perawatannya memerlukan tidak dimasukkan dalam daftar ini karena
penggunaan produk-produk baru diatur oleh alat medis, seperti ventilator dan kateter menjadi sasaran program khusus WHO lain.8
kerangka kerja kesehatan masyarakat yang intravaskular.8,9 Bakteri kategori prioritas kritis TB merupakan penyakit menular pembunuh
menjaga efektivitas dan umur pakai produk- dapat menyebabkan infeksi berat dan sering nomor satu di dunia saat ini yang menyebabkan
produk tersebut. Biaya investasi penelitian dan mematikan, seperti sepsis dan pneumonia.8,9 1,8 juta kematian per tahun. 9 TB yang resisten
pengembangan mungkin perlu dipisahkan Bakteri ini telah menjadi resisten terhadap terhadap obat (TB MDR [multidrug-resistant])
dari harga dan volume penjualan untuk sejumlah besar antibiotik, termasuk tidak merespons setidaknya terhadap isoniazid
memfasilitasi akses yang adil dan terjangkau. 2 carbapenem dan cephalosporin generasi dan rifampicin, serta TB XDR [extensively drug-
ketiga yang merupakan antibiotik terbaik yang resistant] yaitu TB MDR ditambah resistensi
WHO telah menerbitkan daftar bakteri patogen tersedia untuk mengobati bakteri MDR.8,9 terhadap fluoroquinolone dan obat anti-TB lini
resisten antibiotik yang perlu diprioritaskan kedua (injeksi) adalah infeksi resisten antibiotik
dalam penelitian dan pengembangan Kategori prioritas tinggi dan menengah yang paling umum dan mematikan di seluruh
antibiotik baru (Tabel 2).8,9 Daftar WHO dibagi mencakup bakteri lain yang semakin resisten dunia saat ini yang menyebabkan 250.000
kematian setiap tahunnya.9 Pasien TB MDR
memerlukan pengobatan multi-obat yang
rumit dan lama dengan obat lini kedua yang
mahal, lebih toksik, dan kurang efektif. 8 Obat
lini kedua terbatas jumlahnya dan hanya 52%
pasien yang berhasil diobati secara global.9
Resistensi obat TB lini kedua bahkan sudah
ditemukan pada sekitar 50% pasien TB MDR
di seluruh dunia.9 Pengobatan TB XDR hanya
berhasil pada 1 dari 3 pasien.9 Pasien TB MDR/
XDR menghadapi penderitaan berkepanjangan
dan sering mengalami disabilitas permanen
selama menjalani pengobatan, ditambah
dengan kesulitan ekonomi yang parah, stigma,
dan diskriminasi.9 Hanya 2 antibiotik baru untuk
pengobatan TB MDR yang telah beredar di
Gambar. Alur pra-otorisasi untuk penggunaan antibiotik kelompok AwaRe.5 pasaran selama lebih dari 70 tahun.9 Investasi
penelitian dan pengembangan di bidang TB
Tabel 2. Daftar patogen prioritas WHO untuk penelitian dan pengembangan antibiotik baru.6-10 yang sangat kekurangan dana berada pada
tingkat terendah sejak tahun 2008.9
Prioritas 1: KRITIS Acinetobacter baumannii, resisten terhadap carbapenem/
carbapenem-resistant A. baumannii (CRAB)
Pseudomonas aeruginosa, resisten terhadap carbapenem/ Bakteri lain yang tidak dimasukkan, seperti
carbapenem-resistant P. aeruginosa (CRPA) Streptococcus A dan B serta Chlamydia,
Enterobacteriaceae, resisten terhadap carbapenem/ carbapenem- memiliki tingkat resistensi rendah terhadap
resistant Enterobacterales (CRE), penghasil extended-spectrum beta- pengobatan yang ada dan saat ini tidak
lactamases (ESBL) menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat
Prioritas 2: TINGGI Enterococcus faecium, resisten terhadap vancomycin yang signifikan.7,9 Penelitian antibiotik baru
Staphylococcus aureus, resisten terhadap methicillin, resisten atau tidak hanya terbatas pada bakteri yang resisten
intermediate terhadap vancomycin terhadap antibiotik.9 Infeksi nosokomial juga
Helicobacter pylori, resisten terhadap clarithromycin
dikaitkan dengan bakteri yang tidak resisten
Campylobacter spp., resisten terhadap fluoroquinolone
Salmonella, resisten terhadap fluoroquinolone terhadap antibiotik, misalnya Clostridium
Neisseria gonorrhoeae, resisten terhadap cephalosporin, resisten difficile.9 Upaya untuk mengatasi bakteri yang
terhadap fluoroquinolone tidak resisten ini juga perlu fokus pada strategi
Prioritas 3: SEDANG Streptococcus pneumoniae, tidak sensitif terhadap penicillin baru, seperti peptida terkait imun, bakteriofag,
Haemophilus influenzae, resisten terhadap ampicillin dan vaksin. 9
Shigella spp., resisten terhadap fluoroquinolone

CDK-323/ vol. 50 no. 12 th. 2023 677


CONTINUING PHARMACIST EDUCATION

Hingga tahun 2020, pencarian antibiotik mengembangkan dan meneliti antibiotik digunakan berkisar ratusan miligram per
baru umumnya dilakukan oleh perusahaan baru. hari, sehingga zat aktif tersebut perlu
kecil dan menengah. Perusahaan farmasi „ Banyak molekul kandidat antibotik yang sangat selektif terhadap target bakteri
besar biasanya memilih untuk menghindari diuji di laboratorium dengan cepat dapat agar tidak menimbulkan efek toksik bagi
investasi dalam pengembangan antibiotik diresistensi pada bakteri patogen. pasien.
baru antara lain dengan alasan:4,10,11 „ Beberapa molekul antibiotik yang baru „ Antibiotik baru jika penggunaannya
„ Pengembalian investasi antibiotik ditemukan walaupun aktif melawan berhasil disetujui pun biasanya hanya
yang telah dipasarkan dalam beberapa bakteri MDR, namun tidak selektif, digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dekade terakhir cukup negatif serta sehingga dapat meningkatkan risiko efek hanya pada pasien dengan infeksi yang
sulitnya mendapatkan insentif untuk samping. Dosis antibiotik yang umumnya rumit dan disebabkan bakteri MDR yang

Tabel 3. Antibiotik yang memperoleh izin edar antara 1 Juli 2017 hingga 1 November 2021.11
Klasifikasi Target
Nama Izin Edar Golongan Rute Indikasi
AWaRe Patogen
Cefiderocol FDA AS (11/2019: cUTI, Siderophore IV cUTI, HAP/VAP, Reserve CRAB,
9/21 HAP/VAP) cephalosporin Gram negatif CRPA, CRE
EMA (4/2020) aeroba
Vaborbactam- FDA AS (8/2017) Carbapenem dan IV cUTI, (cUTI, cIAI, Reserve CREb,c
meropenem EMA (11/2018) penghambat HAP/VAP di Uni
β-lactamase boronate Eropa)
Relebactam- FDA AS (7/2019: cUTI/ Carbapenem + IV cUTI, cIAI, HAP/VAP Reserve CREb
imipenem-cilastatin cIAI, 7/2020: HAP/VAP) penghambat
EMA (2/2020: Gram β-lactamase +
negatif ) penghambat degradasi
Lefamulin FDA AS (8/2019) Pleuromutilin IV & orald CAP Reserve OPP
EMA (7/2020)
Delafloxacin FDA AS (6/2017: ABSSSI, Fluoroquinolone IV & oral ABSSSI, CAP Watch OPP
10/2019: CAP)
EMA (12/2019: ABSSSI,
2/2021: CAP)
Lascufloxacin PDMA (8/2019) Fluoroquinolone IV & oral CAP, infeksi THT Belum OPP
dievaluasi
Levonadifloxacin/ CDSCO (1/2020) Fluoroquinolone Levonadifloxacin (IV), ABSSSI Watch OPP
alalevonadifloxacin alalevonadifloxacin
(prodrug oral)
Eravacycline FDA AS (8/2018) Tetracycline IV cIAI Reserve CRE
EMA (9/2018)
Omadacycline FDA AS (10/2018) Tetracycline IV & oral CAP (IV), ABSSSI IV Reserve OPP
& oral)
Plazomicin FDA AS (8/2018) Aminoglycoside IV cUTI Reserve CRE

Contezolid NMPA (6/2021) Oxazolidinone IV & oral cSSTI Belum OPP


dievaluasi
Pretomanid FDA AS (8/2019) Nitroimidazole Oral TB XDR n/a OPPe
EMA (8/2020) (Obat TB)
CDSCO (7/2020)

Keterangan: ABSSSI: acute bacterial skin and skin structure infection. AWaRe: Access Watch Reserve. CAP: community-acquired pneumonia. cIAI:
complicated intra-abdominal infection. CRAB: carbapenem-resistant A. baumannii. CRE: carbapenem-resistant Enterobacterales. CRPA: carbapenem-
resistant P. aeruginosa. cSSTI: complicated skin and soft tissue infection. cUTI: complicated urinary tract infection. CDSCO: Central Drugs Standard
Control Organization of the Government of India. EMA: European Medicines Agency. FDA AS: Food and Drug Administration Amerika Serikat. HAP:
hospital-acquired pneumonia. IV: intravena. NMPA: China National Medical Products Administration. OPP: other priority pathogens/patogen prioritas
lainnya.PDMA: Pharmaceuticals and Medical Devices Agency (Japan). VAP: ventilator-associated pneumonia. a: EMA menyetujui cefiderocol untuk
pengobatan infeksi akibat bakteri gram-negatif aerobik pada orang dewasa dengan pilihan pengobatan terbatas. b: Aktif melawan Klebsiella
pneumoniae carbapenemase (KPC), tetapi tidak terhadap Enterobacterales penghasil metallo-β-lactamase (MBL). c: Laporan baru menunjukkan bahwa
resistensi silang dapat terjadi. d: Formulasi sistemik pertama pada golongan ini, yang sebelumnya digunakan pada hewan dan secara topikal pada
manusia. e: Disetujui untuk pengobatan TB XDR atau TB MDR yang tidak toleran/tidak responsif terhadap pengobatan, dalam kombinasi dengan
bedaquiline dan linezolid.

678 CDK-323/ vol. 50 no. 12 th. 2023


CONTINUING PHARMACIST EDUCATION

tidak dapat diobati dengan antibiotik WHO, M. tuberculosis dan C. difficile berada Di samping antibiotik konvensional, hingga
yang sudah ada. dalam fase pengembangan klinis yang tahun 2021 juga terdapat 32 antibakteri non-
berbeda (fase 1–3).11 Sejumlah 27 di antaranya tradisional yang sedang dikembangkan.11
Sejak tahun 2017 hingga 2021, 12 antibiotik menargetkan bakteri patogen prioritas Sebanyak 12 antibiotik menargetkan bakteri
baru telah disetujui, yaitu derivat tetracycline WHO.11 Lebih dari 50% di antaranya (n=17) gram-negatif prioritas kritis (lima menarget P.
(eravacycline, omadacycline), fluoroquinolone aktif melawan setidaknya satu patogen aeruginosa, 3 menarget Escherichia coli, dan
generasi keempat (delafloxacin, lascufloxacin, gram-negatif prioritas kritis (7 menarget satu menargetkan Campylobacter jejuni/E. coli,
levonadifloxacin/alalevonadifloxacin), kombinasi CRAB, 5 menarget CRPA, dan 11 menarget dan 3 memiliki aktivitas spektrum luas terhadap
baru antibiotik β-lactam dan penghambat CRE).11 Sebagian besar dari 27 antibiotik bakteri gram-positif dan gram-negatif ).11
β-lactamase (vaborbactam-meropenem, tersebut merupakan kombinasi β-lactam Delapan menargetkan bakteri Gram negatif
relebactam-imipenem-cilastatin), aminoglycoside dengan penghambat β-lactamase.11 Hanya 3 prioritas tinggi dan sedang (tujuh target S.
baru (plazomicin), lefamulin, siderophore penghambat β-lactamase yang menghambat aureus dan satu Helicobacter pylori).11 Satu
cephalosporin (cefiderocol), oxazolidinone baru enzim kelas B (metallo-β-lactamase/MBL) obat menargetkan TB, dan 12 obat ditujukan
(contezolid), dan antibiotik untuk rejimen yang dihasilkan pada infeksi A. baumannii untuk C. difficile.11 Pendekatan antibakteri
pengobatan TB XDR/MDR (pretomanid) (Tabel dan P. aeruginosa MDR yang sangat sulit non-tradisional ini beragam, mencakup 6
3).11 Dua di antaranya memenuhi setidaknya ditangani.11 Tiga belas dari 45 antibiotik baru antibodi, 9 bakteriofag dan enzim phage-
satu kriteria inovatif, yaitu vaborbactam- sedang dikembangkan untuk TB dan lima derived, 11 agen microbiome-modulating,
meropenem dan lefamulin, sedangkan yang lain untuk pengobatan infeksi C. difficile/C. difficile 2 agen imunomodulator, dan 6 agen lain-
adalah turunan dari golongan antibiotik yang infection (CDI).11 lain yang mencakup agen anti-virulensi.11
telah dikenal.11 Diperkirakan resistensi akan lebih Sebagian besar produk ini tidak dimaksudkan
cepat muncul pada antibiotik baru yang berasal Jumlah antibiotik baru yang sedang untuk pengobatan tunggal, namun sebagai
dari golongan antibiotik yang sebelumnya dikembangkan tersebut perlu ditafsirkan pelengkap antibiotik tradisional. 11
sudah ada dan yang telah terjadi resistensi dengan mempertimbangkan perkiraan
bakteri.11 tingkat kegagalan atau penghentian, SIMPULAN
kendala yang mempersulit perolehan dan Resistensi antibiotik perlu segera dicegah dan
Hanya satu antibiotik, yaitu cefiderocol, yang pemeliharaan izin edar, termasuk skema diatasi melalui berbagai langkah melibatkan
menarget CRAB, CRPA, dan beberapa CRE; investasi dan penggantian biaya.11 Sebagian berbagai lapisan masyarakat, di antaranya
lima antibiotik menarget CRE; dan tujuh besar antibiotik yang sedang dikembangkan dengan mengoptimalkan penggunaan
antibiotik menarget patogen prioritas tinggi pada fase 3 berupa formulasi intravena antibiotik yang sudah ada serta melakukan
atau sedang.11 Pretomanid telah disetujui (IV), hanya 2 yang dikembangkan sebagai pengembangan antibiotik baru. Optimalisasi
untuk pengobatan TB XDR dan TB MDR formulasi oral. Antibiotik oral diperlukan dan penggunaan antibiotik yang sudah ada
yang intoleransi obat atau non-responsif dapat memberikan pilihan untuk sulih terapi dimulai dari tahap diagnosis hingga terapi
dalam kombinasi dengan 2 antibiotik lainnya IV atau pengobatan infeksi rawat jalan.11 mencakup pemilihan jenis antibiotik yang
(bedaquiline dan linezolid).11 Dengan hanya Antibiotik oral juga dapat melindungi pasien tepat, termasuk dosis, rute, waktu, dan durasi
satu antibiotik yang menargetkan patogen dari efek samping terapi IV berkepanjangan, pemberiannya. Pembatasan penggunaan
kritis (CRAB, CRPA, CRE), pengembangan mengurangi lama rawat inap dan biaya antibiotik juga dilakukan melalui klasifikasi
antibiotik baru lainnya dengan target serupa terkait, menurunkan risiko infeksi nosokomial, AWaRe. Pengembangan antibiotik baru sangat
sangat mendesak, dengan pertimbangan dan membantu optimalisasi pengobatan dibutuhkan terutama yang menarget bakteri
bahwa resistensi mungkin timbul seiring antibiotik.11 Selain itu, terdapat keterlambatan patogen prioritas WHO dan tuberkulosis.
dengan penggunaannya.11 baik dalam ketersediaan antibiotik baru Namun, hal ini menghadapi berbagai kendala,
secara global maupun dalam pengembangan seperti tingginya risiko kegagalan, sulitnya
Hingga tahun 2021, sebanyak 45 antibiotik indikasi untuk pasien pediatrik.11 memperoleh insentif, serta penggunaan
baru yang menargetkan patogen prioritas antibiotik baru yang terbatas.

DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Antimicrobial resistance [Internet]. 2023 [cited 2023 August 22]. Available from: https://www.who.int/health-topics/antimicrobial-
resistance
2. World Health Organization. Global action plan on antimicrobial resistance [Internet]. 2015 Available from: https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/193736/9789241509763_
eng.pdf?sequence=1
3. World Health Organization. New report calls for urgent action to avert antimicrobial resistance crisis [Internet]. 2019 [cited 2023 August 22]. Available from: https://
www.who.int/news/item/29-04-2019-new-report-calls-for-urgent-action-to-avert-antimicrobial-resistance-crisis
4. Terreni M, Taccani M, Pregnolato M. New antibiotics for multidrug-resistant bacterial strains: Latest research developments and future perspectives. Molecules
2021;26(9):2671.
5. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Panduan penatagunaan antimikroba di rumah sakit.
Kementerian Kesehatan; 2021.
6. Skalet AH, Cevallos V, Ayele B, Gebre T, Zhou Z, Jorgensen JH, et al. Antibiotic selection pressure and macrolide resistance in nasopharyngeal Streptococcus

CDK-323/ vol. 50 no. 12 th. 2023 679


CONTINUING PHARMACIST EDUCATION

pneumoniae: A cluster-randomized clinical trial. PLoS Med. 2010;7(12):e1000377


7. World Health Organization. 2021 AWaRe classification [Internet]. 2021 [cited 2023 August 22]. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/2021-aware-
classification
8. World Health Organization. WHO publishes list of bacteria for which new antibiotics are urgently needed [Internet]. 2017 [cited 2023 August 22]. Available from:
https://www.who.int/news/item/27-02-2017-who-publishes-list-of-bacteria-for-which-new-antibiotics-are-urgently-needed
9. Tacconelli E, Carrara E, Savoldi A, Harbarth S, Mendelson M, Monnet DL, et al. Discovery, research, and development of new antibiotics: the WHO priority list of
antibiotic-resistant bacteria and tuberculosis. Lancet Infect Dis. 2018;18(3):318-27.
10. Miethke M, Pieroni M, Weber T, Brönstrup M, Hammann P, Halby L, et al. Towards the sustainable discovery and development of new antibiotics. Nat Rev Chem.
2021;5(10):726-49.
11. World Health Organization. 2021 Antibacterial agents in clinical and preclinical development: An overview and analysis [Internet]. 2022 May 27. Available from:
https://www.who.int/publications/i/item/9789240047655

680 CDK-323/ vol. 50 no. 12 th. 2023

Anda mungkin juga menyukai