Anda di halaman 1dari 10

DEFINISI DARI RESISTENSI, MEKANISME

RESISTENSI BAKTERI, FAKTOR PENYEBAB


RESISTENSI BAKTERI

RISA SAPIYANTI 2320221020


DEFINISI RESISTENSI

Resistensi adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel


mikroorganisme oleh antibiotika. Resistensi atau kepekaan
sebenarnya bukanlah sifat yang mutlak tetapi bisa juga perubahan
pada penggunaan konsentrasi antibiotika. Sifat ini merupakan
mekanisme yang alamiah untuk bertahan hidup. Sifat resistensi
bakteri terhadap antibiotika yang terdapat pada gen maka dikenal
dengan resistensi yang disebabkan non-genetik atau disebabkan
genetik.
Resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan ancaman bagi kesehatan
baik di Indonesia maupun di dunia, hal ini terjadi karena penggunaan
antibiotik
yang relatif tinggi. Resistensi ini selain berdampak pada morbiditas dan

mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang
sangat tinggi. Pada awalnya resistensi terjadi di tingkat rumah sakit, tetapi
lambat juga berkembang di lingkungan masyarakat, khususnya Streptococcus

pneumoniae (SP), Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli


MEKANISME RESISTENSI BAKTERI
Obat-obat antimikroba tidak efektif terhadap semua
mikroorganisme.

Spektrum aktivitas setiap obat merupakan hasil


gabungan dari beberapa faktor, dan

yang paling penting adalah mekanisme kerja obet


primer. Demikian pula fenomena

terjadinya resistensi obat tidak bersifat universal baik


dalam hal obat maupun
Perubahan-perubahan dasar dalam hal kepekaan mikroorganisme terhadap

antimikroba tanpa memandang faktor genetik yang mendasarinya adalah terjadinya

keadaan-keadaan sebagai berikut :

1. Dihasilkannya enzim yang dapat menguraikan antibiotik seperti enzim

penisilinase, sefalosporinase, fosforilase, adenilase dan asetilase.

2. Perubahan permeabilitas sel bakteri terhadap obat.

3. Meningkatnya jumlah zat-zat endogen yang bekerja antagonis terhadap obat.

4. Perubahan jumlah reseptor obat pada sel bakteri atau sifat komponen yang
Sifat resistensi terhadap antibiotik melibatkan perubahan genetik yang
bersifat stabil dan diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya, dan setiap
proses yang menghasilkan komposisi genetik bakteri seperti mutasi, transduksi,
transformasi dan konjugasi dapat menyebabkan timbulnya sifat resisten tersebut.
Proses mutasi, transduksi dan transformasi merupakan mekanisme yang terutama
berperan di dalam timbulnya resistensi antibiotik pada bakteri kokus Gram positif,
sedangkan pada bakteri batang Gram negatif semua proses termasuk konjugasi
bertanggung jawab dalam timbulnya resistensi
FAKTOR RESISTENSI
BAKTERI
Faktor yang berhubungan dengan pasien. Pasien dengan pengetahuan yang salah
akan cenderung menganggap wajib diberikan antibiotik dalam penanganan penyakit
meskipun disebabkan oleh virus, misalnya flu, batuk-pilek, demam yang banyak
dijumpai di masyarakat. Pasien dengan kemampuan financial yang baik akan
meminta diberikan terapi antibiotik yang paling baru dan mahal meskipun tidak
diperlukan. Bahkan pasien membeli antibiotika sendiri tanpa peresepan dari dokter
(self medication). Sedangkan pasien dengan kemampuan financial yang rendah
seringkali tidak mampu untuk menuntaskan regimen terapi
Penggunaan di rumah sakit: adanya infeksi endemic atau epidemic
memicu penggunaan antibiotika yang lebih massif pada bangsal-
bangsal rawat inap terutama di intensive care unit. Kombinasi antara
pemakaian antibiotic yang lebih intensif dan lebih lama dengan
adanya pasien yang sangat peka terhadap infeksi, memudahkan
terjadinya infeksi nosokomial.
Peresepan dalam jumlah besar, meningkatkan unnecessary health care
expenditure dan seleksi resistensi terhadap obat-obatan baru.
Peresepan meningkat ketika diagnose awal belum pasti. Klinisi sering
kesulitan dalam menentukan antibiotik yang tepat karena kurangnya
pelatihan dalam hal penyakit infeksi dan tatalaksana antibiotiknya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai