Nim : 201802059
Semester : IV
Program Studi : DIII- Farmasi
Judul Penelitian : Penggunaan Antibiotik Yang Rasional Pada Penyakit Diare Akut Terhadap
Pasien Anak- Anak
KAJIAN PUSTAKA
B. VARIABEL PENELITIAN
ANTIBIOTIK
Antibiotik atau dikenal sebagai antibakteri adalah obat yang dapat
menghancurkan serta menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik tidak dapat
digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti pilek, flu dan batuk tetapi
antibiotik memiliki kekuatan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri
tertentu serta dapat digunakan untuk menyelamatkan nyawa bila digunakan secara
tepat.
1. Antibiotik tersedia dalam bentuk sediaan
Tubuh manusia secara alami mampu mengatasi dan melawan infeksi bakteri
melalui sel darah putih. Sistem kekebalan tubuh biasanya mampu menghentikan
bakteri serta proses reproduksi bakteri akan tetapi jika jumlah bakteri patogen
dalam jumlah yang berlebih maka sistem kekebalan tubuh tidak mampu melawan
semuanya. Sehingga digunakan antibiotik untuk menghentikan, menghancurkan
serta membunuh bakteri. Penemuan antibiotik pertama kali dilakukan oleh
Alexander Fleming. Antibiotik pertama yang berhasil ditemukan adalah penisilin.
Antibiotik berbasis penisilin meliputi: ampisilin, amoksilin dan penisilin G masih
tersedia untuk mengobati berbagai infeksi dan telah ada sejak lama. Beberapa jenis
antibiotik modern tersedia dan biasanya hanya tersedia dengan resep disebagian
besar negara. Bentuk obat antibiotik yaitu salep, krim, tablet, kapsul, pil, injeksi,
infus dll
2. Cara kerja antibiotik
Mekanisme kerja antibiotik dalam membunuh bakteri terjadi dalam beberapa cara
yaitu:
Mengganggu pembentukan dinding sel bakteri atau isi selnya
Mengganggu reproduksi bakteri
Menghentikan produksi protein dari bakteri
Mekanisme kerja antibiotik dimulai sesaat setelah meminum obat
antibiotik. Akan tetapi kapan gejala atau rasa sakit bisa membaik sangat
bergantung pada kondisi tubuh dari setiap orang serta karakteristik dari bakteri
yang menyerangnya. Pada umumnya, antibiotik yang diresepkan oleh dokter
untuk diminum habis selama 7 hari.
Namun pada beberapa kasus antibiotik dapat habis dalam waktu
beberapa hari saja. Meskipun tubuh sudah sehat dokter tetap menyarankan
kepada pasien untuk meminum habis antibiotik dengan tujuan agar bakteri
benar- benar mati secara keseluruhan selain itu juga dapat mencegah terjadinya
resistensi bakteri dari antibiotik kedepannya.
3. Antibiotik yang rasional
Pemakaian antibiotik secara rasional mutlak menjadi keharusan. Kerasional
pemakaian antibiotik tersebut meliputi tepat indikasi, tepat penderita, tepat obat,
tepat dosis dan waspada efek samping obat.
4. Antibiotik yang tidak rasional
Pemakaian antibiotik yang tidak rasional akan menyebabkan munculnya
banyak efek samping dan mendorong munculnya bakteri resistenmPenggunaan
obat yang rasional secara sederhana diartikan sebagai “meresepkan obat yang
tepat, dalam dosis yang adekuat untuk durasi yang cukup dan sesuai dengan
kebutuhan klinis pasien, serta dengan harga yang paling rendah.
5. Antibiotika untuk terapi diare akut
Antimikroba adalah drug of choice atau pengobatan lini pertama untuk terapi
pada pasien diare akut patogennya telah diketahui. Belum adanya metode
pemeriksaan diagnostik cepat yang akurat untuk patogen enterik menjadikan
keputusan untuk pemberian antimikrobial seringkali dibuat secara empiris begitu
ada indikasi klinis. Terapi antimikrobial empiris mungkin diperlukan pada:
1. Pasien dengan demam, feses berdarah/ mucoid, terdapat darah samar atau
leukosit pada feses.
2. Pasien dengan BAB > 8 kali/ hari, dehidrasi, gejala > 1 minggu, yang
memerlukan perawatan atau immunocompromise (Eppy 2009).
Pemberian terapi antibiotik diare akut pada pasien anak berdasarkan pedoman
guideline WGO (2012) yaitu:
1. Doxycycline
2. Azitromisin
3. Ciprofloksasin
4. Ceftriaxon
5. Metronidazol
Kesimpulan darI 3 penelitian tersebut adalah penyakit diare akut pada pasien
anak perlu mendapat perhatian khusus, karena anak- anak merupakan segmen terbesar
dari individu rentan dalam populasi yang beresiko. Kategori umur menurut Depkes
(2009) masa anak- anak yaitu 5 - 11 tahun. Prevalensi dalam penggunaan antibiotik di
Indonesia masih sangat tinggi tetapi ketepatan penggunaan antibiotik masih rendah.
Masih tingginya angka kejadian menuntut adanya berbagai upaya untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan. Salah satu bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah
kegiatan berupa pelayanan rawat inap di rumah sakit. Dari hasil penelitian sebelumnya
hanya menunjukkan seberapa besar angka kejadian penggunaan antibiotik dan dengan
parameter ketepatan obat yang digunakan memperoleh hasil dalam bentuk persentase.
Tetapi hasil tersebut tidak menyimpulkan bahwa hasil penelitian menyatakan bahwa
penggunaan antibiotik pada pasien anak diare akut sudah atau bahkan tidak rasional.
Seperti dalam menentukan pemberian terapi antibiotik pada pasien diare akut sebagai
parameter dalam tepat indikasi selain dengan melihat kultur tinja yaitu dilihat dari
referensi penggunaan antibiotik secara empiris.
DAFTAR PUSTAKA