PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk seorang
tenaga kesehatan khususnya dokter dan apoteker ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar
dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit.
Selain agar mengerti bahwa penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala
penyakit. Antibiotika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain. Antibiotik juga dapat
merugikan manusia. Antibiotika adalah senyawa kimia yang dibuat untuk melawan
bibit penyakit, khususnya kuman. Ada beragam jenis kuman, ada kuman yang besar, ada
yang kecil, dengan sifat yang beragam pula.Kuman cenderung bersarang di organ tertentu
di tubuh yang ditumpanginya. Ada yang suka diotak, di paru-paru, di usus, saraf, ginjal,
terlalu sering menggunakan antibiotik. Para ahli percaya bahwa jika kecenderungan ini
1
WHO menyerukan kepada semua pemangku kepentingan, termasuk pembuat
kebijakan dan perencana, masyarakat dan pasien, praktisian resep, apoteker dan
dispenser, dan industri farmasi, untuk bertindak danmengambil tanggung jawab untuk
generasi kuman yang menjadi kebal (resisten) terhadapantibiotika yang digunakan secara
tidak tepat dan serampangan itu. Pemakaian antibiotika yang tidak dihabiskan, atau
Indonesia belum ada data resmi tentang penggunaan antibiotika. Sehingga banyak pihak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan:
golongan-golongannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANTIBIOTIK
Antibiotika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang
(latin :anti =lawan,bios =hidup ) adalah xzat-zat kimia yang dihasilkanmiro organisme
hidup tertuam fungi dan bakteri ranah. Yang memiliki kahsiat mematikan atau mengahambat
pertumbuahan banyak bakteri dan beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya bagi
B. PEMBUATAN ANTIBIOTIKA
organisme dibiak dalam tangki-tangki besar dengan zat-zat gizi khusus. Kedalam cairan
pembiakan disalurkan oksigen atau udara steril guna mempercepat pertumbuhan jamur sehingga
produksi antibiotiknya dipertinggi setelah diisolasi dari cairan kultur, antibiotika dimurnikan
dan ditetapkan aktifitasnya beberapa antibiotika tidak dibuat lagi dengan jalan
Umumnya dinyatakan dalam suatu berat (mg), kecuali zat yangbelum sempurna
pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa zat misalnyapolimiksin B basitrasin, atau
C. MEKANISME KERJA
Beberapa antibiotika bekerja terhadap dinding sel (penisilin dan sefalosforin) atau membran
sel (kleompok polimiksin), tetapi mekanisma kerja yang terpentingadalah perintangan selektif
3
metabolisme protein bakteri sehingga sintesis proteinbakteri, sehingga sintesis protein dapat
terhambat dan kuman musnah atau tidakberkembang lagi misalnya kloramfenikol dan
tetrasiklin. Diluar bidang terapi, antibiotik digunakan dibidang peternakan sebagai zatgizi tambahan
guna mempercepat pertumbuhan ternak, dan unggas yang diberipenisilin, tetrasiklin erithomisin atau
basitrasin dalam jumlah kecil sekali dalam sehariharinya, bertumbuh lebih besar dengan
D. GOLONGAN ANTIBIOTIKA
1. Penisilin
Penisilin diperoleh dari jamur Penicilium chrysogeneum dari bermacam-macam jemis yang
dihasilkan (hanya berbeda mengenai gugusan samping R )benzil penisilin ternyata paling aktif.
Sefalosforin diperoleh dari jamur cephalorium acremonium, berasal dari sicilia (1943) penisilin bersifat
1) Benzil Penisilin
salmonelosisinvasive, gonore.
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia,
2) Fenoksimetil penisilin
pneumokokus.
4
b. Pensilin Tahan Penisilinase
1) Kloksasilin
Peringatan : riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada glandularfever, leukemia
Interaksi : obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapipenetrasi ke dalam
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem,leukopoia,
2) Flukoksasilin
Peringatan : riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada glandularfever, leukemia
Interaksi : obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapipenetrasi ke dalam
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem,leukopoia,
1) Ampisilin
salmonelosisinvasive, gonore.
5
Peringatan : riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada glandularfever, leukemia
Interaksi : obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapipenetrasi ke dalam
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem,leukopoia,
salmonelosisinvasive, gonore.
Peringatan : riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada glandularfever, leukemia
Interaksi : obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapipenetrasi ke dalam
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem,leukopoia,
1) Tikarsilin
2) Piperasilin
3) Sulbenisilin
2. Sefalosforin
6
Sefalosforin merupakan antibiotic betalaktam yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding
mikroba. Farmakologi sefalosforin mirip dengan penisilin, ekseresi terutama melalui ginjal dan
a. Sefadroksil
Interaksi : sefalosforin aktif terhadap kuman garm (+) dan (-) tetapi spectrum
efek samping : diare dan colitis yang disebabkan oleh antibiotic ( penggunaan dosistinggi) mual
dan mumtah rasa tidak enak pada saluran cerna sakit kepala, Dll
b. Sefrozil
Indikasi : ISPA, eksaserbasi akut dari bronchitis kronik dan otitis media.
c. Sefotakzim
d. Sefuroksim
Ngonorrhoeae.
e. Sefamandol
f. Sefpodoksim
Indikasi: infeksi saluran napas tetapi. Penggunaan ada faringitis dan tonsillitis, hanyayang
3.Tetrasiklin
7
Tetrasiklin merupakan antibiotik dengan spectrum luas. Penggunaannya semakin lama semakin
a. Tetrasiklin.
mikoplasma, dan riketsia, efusi pleura karena keganasan atau sirosis, aknevulganis.
Peringatan: gangguan fungsi hati (hindari pemberian secara i.v), gangguan fungsiginjal (lihat
b. Demeklosiklin Hidroklorida
d. Oksitetrasiklin
Indikasi ; peringatan; kontaindikasi; efek samping; lihat tetrasilin; hindari padaporfiria.Dosis: 250-
4.Aminoglikosida
Aminoglokosida bersifat bakterisidal dan aktif terhadap bakteri gram posistif dan gram
negative. Aminasin, gentamisin dan tobramisin d juga aktif terhadap pseudomonas aeruginosa. Streptomisin
aktif terhadap mycobacterium tuberculosisdan penggunaannya sekarang hamper terbatas untuk tuberkalosa.
8
b. Gentamisin
Indikasi : septicemia dan sepsis pada neonatus, meningitis dan infeksi SSP
Ataustr farcalis (bersama penisilin, pneumonia nosokomial, terapi tambahan padmeningitis karena
listeria.
Peringatan : gangguan funsi ginjal, bayi dan usia lanjut ( (sesuaikan dosso, awasifungsi
ginjal, pendengaran dan vestibuler dan periksa kadar plasma), hindaripenggunaan jangka
Dosis : injeksi intramuskuler, intravena lambat atau infuse, 2-5 mg/ kg/ hari (
dalamdosis terbagai tiap 8 jam) lihat juga keterangan diatas sesuaikan dosis terbagi tiap 8 jam )
lihat juga keterangan fungsi ginjal dan ukur kadar dalam plasma.
c. Neomisin Sulfat
d. Netilmisin
Indikasi: infeksi berat kuman gram negative yang resisten terhadap gentainisin.
5. Kloramfenikol
Kloramfenikol merupakan antibiotic dengan spectrum luas, namun bersifat toksik.Obat ini
seyogyanya dicadangkan untuk infeksi berat akibat haemophilus influenzae, deman tifoid, meningitis dan
abses otak, bakteremia dan infeksi berat lainnya. Karena toksisitasnya, obat ini tidak cocok untuk
penggunaan sistemik.
9
Efeks samping : kelainan darah yang reversible dan irevesibel seperti anemiaanemia aplastik ( dapat
6. Makrolid
Eritromisin memiliki spectrum antibakteri yang hamper sama dengan penisilin,sehingga obat ini
digunakan sebagai alternative penisilin. Indikasi eritremisinmencakup indikasi saluran napas, pertusis,
a. Eritromisin
Indikasi: sebagai alternative untuk pasien yang alergi penisilin untuk pengobatan enteritis
b. Azitromisin
Indikasi: infeksi saluran napas, otitis media, infeksi klamida daerah genital
tanpakompliasi.
c. Klaritromisin
Indikasi : infeksi saluran napas, infeksi ringan dan sedang pada kulit dan jaringanlunak; terapi
tambahan untuk eradikasi helicobacter pylori pada tukak duodenum (lihat bagian 1.1)
7. Polipeptida
Berlainan dengan antibiotika lainnya yang semuanya diperoleh dari jamur, antibiotika ini dihasilkan
oleh beberapa bakteri tanah. Polimiksin hanya aktif terhadapbasil Gram-negatif termasuk
melekatkan diri pada membran sel bakteri, sehingga permeabilitas sel diperbesar dan akhirnya sel
10
meletus. Kerjanya tidaktergantung pada keadaan membelah tidaknya bakteri, maka dapat
Resorpsinya dari usus praktis nihil, maka hanya digunakan secara parenteral, atauoral untuk
bekerja di dalam usus. Distribusi obat setelah" injeksi tidak merata,ekskresinya lewat
ginjal. Antibiotika ini sangat toksis bagi ginjal, polimiksin juga untuk organ
8. Golongan Antimikobakterium
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dihasilkan (hanya berbeda mengenai gugusan samping R ) benzilpenisilin ternyata paling aktif.
2. Sefalosforin merupakan antibiotic betalaktam yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding
mikroba. Farmakologi sefalosforin mirip dengan penisilin, ekseresi terutama melalui ginjal
3. Tetrasiklin merupakan antibiotik dengan spectrum luas. Penggunaannya semakin lama semakin
4. Aminoglokosida bersifat bakterisidal dan aktif terhadap bakteri gram posistif dangram
negative. Aminasin, gentamisin dan tobramisin d juga aktif terhadap pseudomonas aeruginosa.
untuk tuberkalosa.
5. Kloramfenikol merupakan antibiotic dengan spectrum luas, namun bersifat toksik. Obat ini
seyogyanya dicadangkan untuk infeksi berat akibat haemophilus influenzae, deman tifoid,
6. Eritromisin memiliki spectrum antibakteri yang hamper sama dengan penisilin, sehingga obat ini
B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca agar dalam pembuatan tugas selanjutnya dapatl ebih baik lagi karena
12
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Antibiotic
dari http://prepg.com./2007/03/classification-of-antibiotics.htm
13