OLEH:
NIM : 51721011102
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2021
INFEKSI SALURAN CERNA
Infeksi saluran cerna merupakan salah satu penyakit yang pernah dialami oleh
hampir semua orang. Penyebab infeksi ini biasanya sangat erat dengan kebiasaan makan
dan kebersihan tangan. Terdapat banyak bakteri, virus, dan parasit yang dapat
menyebabkan infeksi pada saluran cerna. Infeksi saluran cerna tidak dapat diremehkan.
Flu perut atau gastroenteritis adalah muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan pada
dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus. Di masyarakat luas, gastroenteritis
lebih dikenal dengan istilah muntaber.
Salah satu gejala tersering yang menandakan adanya infeksi saluran cerna adalah
diare. Data CDC menunjukkan, diare menyebabkan 1 dari 9 anak meninggal dunia, lebih
banyak daripada akibat AIDS atau malaria. Gejala yang biasanya dirasakan adalah lemas,
mual, muntah, demam, hilang nafsu makan, pegal-pegal, dehidrasi, sakit kepala, terdapat
lendir atau darah pada feses, dan penurunan berat badan.
Berikut ini penyebab-penyebab infeksi saluran pencernaan yang paling sering ditemui:
1. Bakteri
Bakteri yang paling sering menyerang saluran cerna adalah e. Coli. Sebenarnya,
bakteri ini merupakan flora normal usus, atau memang normal jika keberadaannya di
usus manusia atau hewan.
Namun, beberapa strain bakteri, seperti e. Coli O157:H7 dapat mensekresi racun
yang dapat menyebabkan sakit perut, mual, bahkan hingga diare berdarah. E coli ini
paling sering didapatkan melalui minuman atau makanan yang terkontaminasi bakteri.
Bakteri lain yang sering menyebabkan infeksi saluran cerna adalah salmonella.
Infeksi salmonella dapat terjadi karena memakan makanan mentah atau tidak matang.
Makanan yang paling sering dimasak setengah matang adalah daging sapi, telur, atau
daging-dagingan lainnya
2. Virus
3. Parasit
Giardiasis adalah parasit yang tersebar di banyak tempat di seluruh dunia. Parasit
ini mudah tersebar melalui kontak antar manusia dan air yang terkontaminasi. Parasit
ini resisten terhadap klorin dan dapat menyebar juga di kolam renang umum. Infeksi
juga dapat terjadi melalui minum air yang terkontaminasi dan mandi di danau
maupun sungai yang terkontaminasi.
1. Golongan Tetrasiklin
2. GOLONGAN KLORAMFENIKOL
3. Golongan Kuinolon
6. Golongan vankomisin
7. Golongan Makrolida
Sekarang ini antibiotika Makrolida yang beredar di pasaran obat Indonesia adalah
Eritomisin, Spiramisin, Klaritromisin dan Azithromisin