Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOPROSES

“Antibiotik dari Penicilium”

Oleh Kelompok 5 :
Gumawa Windu Manggada (1741420059)
Indira Inastiti Noor (1741420088)
Moch Farhein Ferdinal (1741420008)

POLITEKNIK NEGERI MALANG


TEKNIK KIMIA
2017
Kata Pengantar
Assalamu’Alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis haturkan atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ makalah Antibiotik dari
Penicillin”, makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas yang di berikan pada
mata kuliah “ Bioproses”.
Pada kesempatan ini izinkan penulis untuk mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dosen Pembimbing, dan teman-teman serta google dan literatur lain
yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini, dan telah
banyak memberikan informasi yang dapat membantu saya untuk menyelesaikan
tugas ini, dan juga banyak memberikan pelajaran yang berharga baik langsung
maupun tidak langsung.
Penulis sadar bahwa terdapat banyak kesalahan pada pembuatan makalah
ini maka dari itu saya berharap dari para pembaca terkhususnya dosen
pembimbing mata kuliah ini untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat
membangun, sehingga akan menjadi lebih baik kedepannya. Demikian makalah
yang saya buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
WassalamuAlaikum, Wr. Wb
Malang, 08 Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
1.1 Pengertian
1.2 Karateristik
BAB II
2.1 Bahan Baku
2.2 Proses Pembuatan
2.3 Peranan Penisilin Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungannya

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

1.1 Pengertian
1.1.1 Pengertian Antibiotik

Antibiotik adalah zat yangg memiliki kemampuan untuk menghambat


kehidupan mikroorganisme. Tapi tidak semua mikroorganisme dapat di hambat
dan di matikan menggunakan antibiotik. Karena antibiotik hanya bisa digunakan
untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri saja. Mikroorganisme
seperti virus tidak dapat dihambat dengan antibiotik, karena virus mempunyai
ketahanan diri yang kuat dan dapat beradaptasi dengan zat-zat yangada di
sekitarnya. Antibiotik berasal dari bahasa Yunani, anti berarti melawan,
dan bios berarti hidup.

Antibiotik adalah substrat yang bisa membunuh atau menghentikan


pertumbuhan bakteri dengan cara menghambat fungsi penting dari sel bakteri.
Antibitik dapat melawan infeksi bakteri pada berbagai jenis organisme seperti
tumbuhan, hewan dan terutama manusia. Tetapi tidak dapat mengobati segala
jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus, protozoa, dll.

Selama ini masyarakat awam telah banyak yang salah paham dan menduga
bahwa antibiotik dapat mengobati segala jenis penyakit. Padahal tidak. Karena
sebenarnya, antibiotik hanya bisa di gunakan untuk mengobati penyakit yang di
sebabkan oleh infeksi bakteri. Sedangkan untuk mengobati dan menghambat
penyakit yang di sebabkan oleh jamur atau virus di
gunakan antifungi atau antivirus. Salah satu jenis antibiotik yang populer untuk
mengobati infeksi adalah Penisilin.

Penisilin adalah jenis antibiotik pertama yang di temukan secara tidak


sengaja oleh Alexander Fleming. Meski merupakan antibiotik yang terkenal dan
telah terbukti dapat menyembuhkan berbagai infeksi yang di sebabkan oleh
bakteri, namun ternyata penisilin tidak mampu untuk mengobati penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Karena itu penggunaanya
kini mulai di batasi. Pengetahuan modern menunjukan bahwa jika suatu bakteri di
obati menggunakan antibiotik yang tidak sesuai jenis dan dosisnya, bakteri
tersebut akan menciptakan kekebalan tubuh sendiri sehingga tidak mempan
terhadap antibiotik yang di maksud.

Antibiotik dapat diperoleh secara alami dan secara sintetis. Dialam ada
beberapa jenis tumbuhan yang mempunyai sifat antibiotik, seperti kunyit, jahe,
cabe, dlll. Tetapi kebayakan antibiotik yang beredar di pasaran adalah antibiotik
sintetis yang dibuat secara kimia di pabrik-pabrik obat. Saat ini ada sekitar 100
jenis antibiotik yang dapat di temui dipasaran yang di gunakan oleh para ahli
medis untuk menyembuhkan infeksi oleh bakteri. Tetapi tidak semua terbukti
aman dan egektif untuk menyembuhkan penyakit.

Dalam mengobati penyakit infeksi bakteri, ada pertauran khusus yang


harus di ketahui, yaitu sebelum menggunakan antibiotik, sebaiknya berkonsultasi
dulu dengan dokter. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti
resistensi bakteri terhadap antibiotik yang dimaksud, maka antibiotik ini harus
dibeli dengan menggunakan resep dokter, karena penggunaannya harus tepat dan
sesuai dengan kebutuhan atau dosis yang diberikan. Berikut ini adalah beberapa
contoh antibiotik yang beredar dipasaran:

 Penicillins

 Sulfadilamit, dll.

1.1.2 Pengertian penicillin

Penisilin merupakan campuran asam organik berstruktur komplek yang


diisolasi sebagai garam-garam natrium, kalium dan kalsium. Penisilin dihasilkan
selama pertumbuhan dan metabolisme
kapangPenicillium notatum dan Penicilliumchrysogenum. Kapang-kapang ini
tumbuh pada suhu 24°C, suplai O2 cukup, dan pH yang agak basa. Produksi
antibiotik inidilakukan dengan cara proses fermentasi.

Kultur yang sama dapat menghasilkan beberapa macam molekul penisilin


antara lain penisilin G dan penisilin V (Husein,1982). Dewasa ini dikenal 5 jenis
penisilin hasil proses fermentasi. Namun penisilin G merupakan penisilin yang
paling banyak diproduksisecara komersial dewasa ini (Maya, 2002).

Sama halnya dengan semua zat antibiotik lainnya, antibiotik penisilin pun
dibuat saat pertumbuhan mikroorganisme penghasil antibiotik menunjukkan
grafik menurun.Pembentukan metabolit sekunder berupa antibiotik tersebut diatur
oleh nutrisi, penurunan kecepatan pertumbuhan, feedback control, inaktivasi
enzim, dan induksi enzim. Keterbatasan nutrisi dan penurunan kecepatan
pertumbuhan akan menghasilkan sinyal yang mempunyai efek regulasi sehingga
menyebabkan diferensiasi kimia (metabolit sekunder) dan diferensiasi morfologi
(morfogenesis) (Demain 1998). Pada saat tersebut, metabolisme sekunder dan
produksi mikroorganisme berlangsung lebih lambat daripada mikroorganisme
primer.

1.2 Karateristik

Antibiotika adalah bahan-bahan bersumber hayati yang pada kadar rendah


dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Penisilin merupakan salah satu
jenis antibiotik yang dihasilkan oleh Penicillium Penisilin merupakan kelompok
antibiotik yang ditandai oleh adanya cicin β-laktam dan diproduksi oleh berbagai
jenis jamur (eukariot) yaitu dari jenis Penicillium, Aspergillus, serta oleh beberapa
prokariot tertentu. Sifat unik pada masing-masingpenisilin ditentukan oleh adanya
rantai samping yang berbeda-beda. Secara kimia penisilin digolongkan ke dalam
antibiotik β-laktam. Omura (1995) dalam Demain (1996) menyatakan bahwa kira-
kira 10.000 metabolitsekunder telah ditemukan struktur kimianya yang tersusun
oleh cincin β-laktam, peptide siklik yang terdiri dari asam amino dan senyawa
nonprotein, gula dan nukleosida, ikatan tidak jenuh dari poliasetilen dan polien,
serta cincin makrolida besar. Struktur kimia penisilin dapat dilihat pada Penisilin
diproduksi oleh beberapa jenis jamur antara lain jamur Penicillium notatum,
Penicillium chrysogenum, dan lain-lain, serta beberapa jenis Streptomyces
Penicillium chrysogenum adalah salah satu mikroorganisme yang penting dalam
bidang industri terutama dalam menghasilkan penisilin yang merupakan salah satu
antibiotic komersil yang utama Penisilin aktif melawan pertumbuhan banyak
spesies bakteri, terutama bakteri yang bersifat Gram positif dan bakteri Gram
negatif (Volk dan Wheeler, 1993). Menurut Atlas (1988), penisilin yang efektif
terhadap bakteri Gram positif maupun bakteri Gram negative mempunyai
spektrum luas atau broad spectrum. Menurut Waluyo (2004), sifat-sifat yang
dimiliki penisilin sebagai berikut:

a. Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak inang (host),

b. Bersifat bakterisida dan bukan bakteriostatik,

c. Tidak menyebabkan resistensi pada kuman,

d. Berspektrum luas, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif


dan bakteri Gram negatif,

e. Tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek samping bila dipergunakan


dalam jangka waktu lama,

f. Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat,

g. Larut dalam air serta stabil.

B. Penicillium chrysogenum

Jamur sangat memerlukan bahan makanan yang berbentuk zat organik,


selain faktor atau keadaan lingkungan tertentu, seperti suhu dan pH. Jamur
diketahui tidak berklorofil dan tidak mampu mensintesis makanan sendiri,
sehingga bersifat heterotrof(Makfoeld, 1993).

Jamur tergolong dalam Eumycetes atau fungi sejati dan terdiri atas empat
kelas yaitu Phycomycetes, Aascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes
(Fungi Imperfecti). Penicillium bersama-sama dengan Aspergillus merupakan
anggota dari kelas Deuteromycetes. Penicillium memiliki ujung konidiofor yang
tidak melebar melainkan bercabang-cabang dengan deretan konidium. Kelompok
ini meliputi genus yang membentuk konidium dengan struktur yang disebut
penicillus (Rahayu et al., 1989). Penicillium chrysogenum merupakan kapang
(jamur) yang sangat penting dalam industri fermentasi untuk menghasilkan
penisilin. Klasifikasi Penicillium chrysogenum menurut Anonim (2005) adalah
sebagai berikut :

Phyllum : Ascomycota

Classis : Euascomycetes

Ordo : Eurotiales

Familia : Trichomaceae

Genus : Penicillium

Species : Penicillium chrysogenum

Ciri-ciri spesifik Penicillium adalah hifa bersekat atau septet, miselium


bercabang, biasanya tidak berwarna, konidiofora bersekat atau septet dan muncul
di atas permukaan yang berasal dari hifa di bawah permukaan hifa bercabang atau
tidak bercabang, kepala hifa yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan
sterigmata muncul dalam kelompok, konidium berbentuk rantai karena muncul
satu per satu dari sterigmata. Konidium pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kebiruan atau kecokelatan (Fardiaz, 1992). Morfologi
P.chrysogenum dapat dilihat pada Morfologi P. chrysogenum.

Koloni Penicillium chrysogenum tumbuh baik pada medium Czapek’s


Dox,diameter mencapai 4-5 cm dalam waktu 10 hari (25 ), memiliki permukaan
seperti kapas, dan berwarna hijau kekuningan atau hijau agak biru pucat,
sedangkan bila berumur tua warna akan semakin gelap (Gandjar et al., 1999).
Menurut Pitt dan Hocking (1979), koloni Penicillium chrysogenum tumbuh secara
cepat di atas medium standar pada 25 , dan pada Czapek’s Yeast Agar (CYA)
menghasilkan blue-green konidium.
Berdasarkan perkambangannya, terbantuk derivate-derivat Penisilin
seperti dibawah ini :
a. Penisilin spectrum sempit :
(1). Benzil penisilin = penisilin G
Tidak tahan asam lambung, sehingga pemberian secara oral akan diuraikan oleh
asam lambung, karena itu penggunaannya secara injeksi atau infuse intra vena.
-indikasi : infeksi tenggorokan, otitis media, streptococcus endo karditis,
meningokokus, meningitis, pneumonia dan profilaksis amputasi pada lengan dan
kaki.
-kontra indikasi : hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin
-efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare.
-sediaan : benzatin penisilin G (generik) injeksi.
(2). Penisilin V = Fenoksimetil penisilin
Penisilin ini tahan asam lambung, pemberian sebaiknya dalam keadaan sebelum
makan.
-indikasi : tonsillitis, otitis media, demam rematik, profilaksis infeksi
pneumokokus.
-kontra indikasi & efek samping sama seperti penisilin G
(3). Penisilin tahan Penisilinase
Derivat ini hampir tidak terurai oleh penisilinase, tetapi aktivitasnya lebih ringan
dari penisilin G dan penisilin V. umumnya digunakan untuk kuman-kuman yang
resisten terhadap obat-obat tersebut. Contohnya kloksasin, dikloksasin,
flukloksasilin.
Kombinasi amoksisilin dengan asam klavulanat menghasilkan efek sinergisme
dengan khasiat 50 kali lebih kuat, efektif terhadap E.coli, H.influenza dan
staphylococcus aureus. Contohnya Augmentin (Beecham).
Asam klavulanat adalah senyawa β lactam dari hasil fermentasi streptomyces
clavuligerus.
b. Penisilin spectrum luas :
(1). Ampisilin
Spectrum kerjanya meliputi banyak kuman gram positif dan gram negative yang
tidak peka terhadap penisilin G. khasiatnya terhadap kuman-kuman gram positif
lebih ringan daripada penisilin-penisilin spectrum sempit. Banyak digunakan
untuk mengobati berbagai macam infeksi atau peradangan pada saluran
pernafasan (bronkitis), saluran pencernaan (desentri), dan infeksi saluran kemih.
-indikasi : infeksi saluran kemih, demam rematik, profilaksis infeksi
pneumokokus.
-kontra indikasi : alergi (hipersensitiv) terhadap penisilin.
-efek samping : mual, diare, ruam, kadang-kadang colitis.
-sediaan : ampisilin (generik) kapsul 250 mg, kaptab 500 mg, serbuk injeksi, sirup
kering.
-cara penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, pada suhu tidak lebih dari 25°C
(2). Amoksisilin
Spectrum kerjanya sama dengan ampisilin, tetapi absorbsinya lebih cepat dan
lengkap. Banyak digunakan terutama pada bronkitis menahun dan infeksi saluran
kemih.
-indikasi : (lihat ampisilin), juga untuk profilaksis endokarditis dan terapi
tambahan.
-kontra indikasi dan efek samping sama dengan ampisilin
-sediaan : amoksisilin (generik), kapsul 250 mg, kaptab 500 mg, serbuk injaksi,
sirup kering.
-cara penyimpanan : dalam botol tertutup rapat.
(3). Co-amoxiclav
Obat generic, indikasi kontra indikasi dan efek samping.
-kontra indikasi dan efek samping sama dengan ampisilin.
-sediaan : Co-amoxiclav (generik), kaptab.

Spesialite obat-obat penisilin.


No Nama generic Nama dagang Pabrik
1 Penisilin V Fenocinospen ActavisNovartis
2 Kloksasilin Ikaclox Ikapharmindo
3 Ampicillinum PenbritinOmnipen GSKWyeth

viccilin Meiji
4 Amoksisilin Amoxilospamox BeechamSandoz
(amoxicillinum)
5 Co-amoxiclav Augmentinclavamox GSK
kalbe farma

BAB II

2.1 Bahan Baku

Menurut Maya (2002), penisilin diproduksi secara komersial dengan


menggunakan bahan baku utama berupa glukosa, laktosa, dan cairan rendaman
jagung. Mineral-mineral yang digunakan adalah NaNO3, Na2SO4, CaCO3,
KH2PO4, MgSO4, 7H2O, ZnSO4, dan MnSO4. Untuk meningkatkan yield dan
modifikasi tipe penisilin yang akan dihasilkan, maka kedalam media fermentasi
ditambahkan juga precursor, misalnya phenylacetic acid yang digunakan untuk
memproduksi penisilin G. Cairan rendaman jagung adalah media fermentasi dasar
yang terdiri dari asamamino, polipeptida, asam laktat dan mineral-mineral.
Kualitas cairan rendaman jagung sangat bergantung pada derajat pengenceran
hingga diperoleh konsentrasi yang diinginkan, sedangkan besarnya jumlah
nutrient dan alkali yang ditambahkan kedalam media dasar disesuaikan dengan
jumlah media fermentasi dasar ini.

Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi strain


Penicillium chrysogenum pada media agar di laboratorium dan perbanyakan pada
tangki seeding. Setelah proses seleksi dilakukan, maka dilanjutkan dengan
sterilisasi media fermentasi melalui pemanasan dengan steam bertekanan sebesar
15 lb (120 0C) selama ½ jam. Sterilisasi ini dilanjutkan dengan proses
pendinginan fermentor dengan air pendingin yang masuk ke dalam fermentor
melalui coil pendingin.

Saat temperatur mencapai 75oF (24oC), media ini diinokulasi pada kondisi
aseptik dengan memasukkan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum.
Selama proses fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara
steril dihembuskan melalui sparger kedalam fermenter. Proses fermentasi ini akan
berlangsung selama 100 – 150 jam dengan tekanan operasi 5 – 15 psig.
Temperatur operasi dijaga konstan selama fermentasi penisilin berlangsung
dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui coil. Busa-busa yang terbentuk
dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam. Kapang aerobik
dibiarkan tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk.

Pada saat penisilin sudah dihasilkan dalam jumlah yang maksimum, maka
cairan hasil fermentasi tersebut didinginkan hingga 28oF (2oC), dan dimasukkan
kedalam rotary vacumfilter untuk memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan
dibuang, sehingga diperoleh filtrat berupa cairan jernih yang mengandung
penisilin. Cairan yang mengandung penisilin diekstraksi secara kimia lalu
dimurnikan menggunakan pelarut untuk membuat kristal murni. Setelah proses
ini, penisilin dikemas siap untuk digunakan. Tangki fermentor disterilisasi, lalu
digunakan untuk membuat biakan baru.

Pada pembuatan penisilin, tangki pengaduk untukfermentasi


diinokulasikan dengan kulturPenicillium notatum atau Penicillium chrysogenum.
Jamur-jamur tersebut tumbuh pada suhu 24°C, suplai O2 cukup, dan pH yang
agak basa. Setelah 30 jam, penisilin mulai dihasilkan dan akan mencapai hasil
maksimum setelah 4 hari. Produksi berhenti setelah 6 hari.Pada saat tersebut,
kandungan (isi) tangki fermentor ditampung.Oleh karena penisilin diproduksi di
luar sel jamur, maka misellium jamur disaring, dicuci, dan dibuang.Zat sisa yang
mengandung penisilin diekstraksi secara kimia lalu dimurnikan menggunakan
pelarut untuk membuat Kristal murni. Setelah proses ini, penisilin dikemas siap
untuk digunakan. Tangki fermentor disterilisasi, lalu digunakan untuk membuat
biakan baru.

2.2 Proses Pembuatan


Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi yang mengandung gula
asam fenilasetat ditambahkan ke secara kontinu. Asam fenilasetat ini digunakan
untuk membuat rantai samping benzil pada penisilin G. Penisilin G diekstraksi
dari filtrat dan dikristalisasi. Untuk membuat penisilin semisintetik, penisilin G
dicampur dengan bakteri yang mensekresi enzim asilase. Enzim ini akan melepas
gugus benzil dari penisilin G dan mengubahnya menjadi 6-aminopebicillanic
acid (6-APA). Aminopenicilanic acid adalah molekul yang digunakan untuk
membuat penisilin jenis lain

Menurut Maya (2002), Penisilin diproduksi secara komersial dengan


menggunakan bahan baku utama berupa glokosa, laktosa, dan cairan rendaman
jagung. Mineral-mineral yang digunakan adalah NaNO 3, Na2SO4, CaCO3,
KH2PO4, MgSO4, 7H2O, ZnSO4, dan MnSO4. Untuk meningkatkan yield dan
modifikasi tipe penisilin yang akan dihasilkan, maka kedalam media fermentasi
ditambahkan juga precursor, misalnya phenylacetic acid yang digunakan untuk
memproduksi penisilin G. Cairan rendaman jagung adalah media fermentasi dasar
yang terdiri dari asamamino, polipeptida, asam laktat dan mineral-mineral.
Kualitas cairan rendaman jagung sangat bergantung pada derajat pengenceran
hingga diperoleh konsentrasi yang diinginkan, sedangkan besarnya jumlah
nutrient dan alkali yang ditambahkan kedalam media dasar disesuaikan dengan
jumlah media fermentasi dasar ini.

Kemudian Maya (2002) dalam makalahnya juga mendeskripsikan proses


pembuatan penisilin. Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi
strain Penicillium chrysogenum pada media agar di laboratorium dan perbanyakan
pada tangki seeding. Penicillium chrysogenum yang dihasilkan secara teoritis
dapat mencapai konversi yield maksimum sebesar 13 – 29 %. Media fermentasi
diumpankan ke dalam fermenter pada suasana asam (pH 5,5).Proses fermentasi ini
diawali dengan sterilisasi media fermentasi melalui pemanasan dengan steam
bertekanan sebesar 15 lb (120 0C) selama ½ jam. Sterilisasi ini dilanjutkan
dengan proses pendinginan fermenter dengan air pendingin yang masuk ke dalam
fermenter melalui coil pendingin.

Fermenter yang digunakan merupakan fessel vertikal bertekanan yang terbuat


dari carbon steel dan dilengkapi dengan coil pemanas, coil pendingin, pengaduk
tipe turbin dan sparger yang berfungsi untuk memasukkan udara steril.
Saat temperatur mencapai 75oF (24 oC), media ini diinokulasi pada kondisi
aseptic dengan mengumpankan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum.
Selama proses fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara
steril dihembuskan melalui sparger kedalam fermenter. Proses fermentasi ini akan
berlangsung secara batch terumpani selama 100 – 150 jam dengan tekanan operasi
5 – 15 psig. Temperatur operasi dijaga konstan selama fermentasi penisilin
berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui coil. Busa-busa
yang terbentuk dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam. Kapang
aerobic dibiarkan tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk.

Ketika penisilin ini dihasilkan jumlahnya telah maksimum, maka cairan hasil
fermentasi tersebut didinginkan hingga 28 oF (2 oC), dan diumpankan kedalam
rotary vacum filter untuk memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan
dibuang, sehingga diperoleh filtrat berupa cairan jernih yang mengandung
penisilin. Untuk mendapatkan penisilin yang siap dikomsumsi, maka tahapan
dilanjutkan dengan proses ekstraksi dan kristalisasi.
Penjelasan per Aliran

S-101 : Udara Masuk S-155 : Penisilin dan endapan

S-102 : Garam NaNO3 & Na2SO4 S-157 : Recycle Amil Asetat

S-103 : Garam CaCO3 & K2HPO4 S-158 : Endapan non Penisilin

S-104 : Garam ZnSO4 & MnSO4 S-159 : Pelarut Basa

S-105 : Udara Keluar S-160 : Limbah cair dibuang

S-106 : Campuran Garam S-161 : Penisilin-Amil asetat

S-107 : Udara Masuk S-162 : Fosfat Buffer

S-108 : Glukosa masuk S-163 : Kloroform

S-109 : Udara keluar S-164 : Steam gas Keluar

S-110 : Glukosa Keluar S-165 : Penisilin-larutan hasil ekstrak

S-111 : Campuran Media fermentasi S-166 : Udara Masuk

S-112 : Media Steril S-167 : Udara keluar

S-113 : Udara Bebas S-168 : Larutan hasil Ekstraksi

S-114 : Udara Bertekanan S-169 : Larutan Nutrisi

S-115 : Udara Steril S-156 : Butil Asetat

S-116 : Udara kotor S-170 : Larutan Basa

S-117 : Udara Bersih S-171 : Limbah dibuang keluar

S-118 : Hasil Fermentasi Penisilin S-174 : Endapan pensilin

S-119 : Aliran Hasil dari Storage S-175 : Udara Masuk

S-150 : Udara masuk S-176 : Udara keluar

S-151 : Cake/ Kapang Penicilium S-177 : Garam Penisilin Kering

S-152 : Cairan Penisilin S-178 : Pegemasan


S-153 : Cairan Penisilin Dingin

S-154 : Larutan Amil Asetat

Penjelasan Flowchart

1. Media Penicillium

Persiapan media merupakan langkah penting dalam bioproses yang secara


luas adalah mempersiapkan kondisi bagi mikroorganisme yang akan
menghasilkan produk. Media yang digunakan untuk Jamur Penicillium biasanya
mengandung sumber karbon yang didapatkan dari corn steep liquor dan glukosa.
Media juga terdiri dari garam, contohnya Magnesium sulfat, Potasium phospat,
Sodium nitrat. garam ini akan menyediakan ion- ion penting yang dibutuhkan
jamur dalam aktivitas metabolismenya.

2. Sterilisasi

Media di sterilisasi pada suhu tinggi dan juga bertekanan. Biasanya


fermentasi dilakukan pada Pipa sterilisasi namun juga dapat dilakukan pada
reaktor fermentasi. Uap bertekanan yang digunakan untuk mensterilisasi bersuhu
120o C dan bertekanan 30 psi atau dua kali tekanan atmosfer.

3. Fermentasi

Sistem fermentasi penisilin menggunakan metode fed batch, dimana


glukosa tidak langsung ditambahkan dalam jumlah banyak pada awal proses,
dikarenakan berlebihnya glukosa pada awal proses, akan menghambat kinerja
jamur penisilin. Penggunaan metode fed-batch juga dikarenakan penisilin yang
dihasilkan dari kapang merupakan metabolit sekunder, sehingga penggunaan
metode fed-batch ini akan memperpanjang fase stationer dari kapang dan akan
meningkatkan produksi penisilin. Reaktor dikondisikan pada suhu 20-24oC, pH 6-
6.5 dan tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfer, yaitu 1.02. Maksud dari
penggunaan tekanan yang lebih besar ini adalah untuk menghindari terjadinya
kontaminasi dari luar reaktor. Pemberian udara juga merupakan hal yang penting
dalam penyediaan oksigen bagi jamur. 2 m3 volume harus di sediakan udara
sebanyak 2.5 m3 udara. Adanya impeler berfungsi sebagai pencampur agar
penyediaan udara merata disetiap titik, putaran dari impeler disetting sekitar
200rpm.

4. Biomass Removal

Biomass removal merupakan bagian proses yang berfungsi untuk


memisahkan kapang serta impurities lain dari media yang telah mengandung
penisilin. pemisahan dilakukan menggunakan metode filtrasi. Banyak tipe filtrasi
yang dapat digunakan namun yang umumnya digunakan adalah Rotary Vacum
Filter dikarenakan dapat secara kontinyu memfilter dan penggunaanya dalam
skala besar.

5. Acidification

Pada proses ini ditambahkan non-oxydising acid seperti asam phosphate.


Penambahan asam ini berfungsi menjaga pH agar tetap pada 6-6.5 agar penisilin
tidak rusak. Pada tahap ini juga ditambahkan Pelarut organik seperti Amyl Asetat
yang berfungsi memisahkan penisilin dan pengotor-pengotor lain, pada tahap ini
penisilin akan menjadi larutan dan pengotor akan menjadi padatan.

6. Ekstraksi melalui proses Sentrifugal

Tahap ini dilakukan untuk memisahkan limbah padat dari cairan yang
mengandung penisilin. Biasanya tubular bowl atau chamber bowl digunakan pada
tahap ini. Selanjutnya dilakukan proses ekstraksi kembali untuk mendapatkan
penisilin murni. Pertama-tama larutan asetat dicampur dengan phosphate buffer,
diikuti dengan pencampuran larutan chloroform. Larutan campuran ini akan
menjadi larutan ether. Pada larutan ether penisilin yang ada kemudian dicampur
dengan larutan sodium bicarbonate untuk mendapatkan penicilin-sodium salt,
yang memungkinkan untuk disimpan dalam bentuk bubuk yang stabil pada
temperatur ruang. Penicillin-sodium salt didapatkan dari larutan yang di
sentrigugasi menggunakan basket centrifugation.
7. Fluid Bed Drying

Pengeringan merupakan tahap dimana kandungan air dalam bubuk


dihilangkan sehingga menghasilkan bubuk garam penisilin. Pada Fluid bed drying
gas panas dipompakan pada dasar chamber yang berisi bubuk penicillin-sodium
salt dalam kondisi vakum. Dengan demikian maka air akan dihilangkan dan
dihasilkan bubuk kering dari penisilin.

8. Penyimpanan

Penisilin disimpan dalam wadah yang dapat menjaga kekeringan dari penisilin.

2.3 Peranan Penisilin Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Penisilin memiliki peranan dan pengaruh terhadap makhuk hidup dan lingkungan
khususnya bagi manusia yaitu:

1. Antibiotik merupakan zat yang bisa membunuh atau melemahkan suatu


mahkluk hidup, yaitu mikroorganisme (jasad reknik) seperti bakteri,
parasit, atau jamur. Penisilin dapat menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif yaitu dengan mengganggu sintensis dan dinding sel. Untuk
penyakit yang di sebabkan bakteri, antibiotik cukup dapat diandalkan.
Contoh penyakit akibat infeksi bakteri adalah sebagian infeksi telinga,
infeksi sinus berat, radang tenggorokan, akibat infeksi bakteri
streptokokus, infeksi saluran kemih, tifus, tuber kulosis, dan diare akibat
amoebahystolytica. Namun, antibiotik tidak dapat membunuh virus. Oleh
karena itu, antibiotik tidak dapat menyembuhkan penyakit yang
disebabkan virus.
2. Penicillium banyak terdapat pada bahan bahan organik dan sebagai
saprofit , misalnya sebagai berikut:

 Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum penghasil zat antibiotic.


 Penicillium camemberti dan Penicillium reguefort, dimafaatkan untuk
meningkatkan kualitas keju.
 Penicillium itanicum, dan Penicillium digitatum perusak buah jeruk.
 Penicillium ekspansum, menyebabkan buah apel membusuk ditempat
penyimpanan.
 Penicillium islandicum, merusak beras sehingga berubah warna sehingga
menjadi kuning.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R. Z. 1994. Kajian Mengenai Produksi Penisilin Pada Fermentor 10 Liter


dan Labu Kocon 0,25
Liter. http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/bptpi/lengkap/IPTANA/fullteks/
Balittan95/Pros68.pdf. Prosiding Seminar Teknologi Veteriner. Balai Penelitian
Veteriner Bogor
Anonim.2000. http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/
Biosintesis%20Senyawa%20Obat/METABOLISME%20SEKUNDER
%20MIKROORGANISME.pdf.diakses pada 08 Januari 2018
Anonym.2012 http://opini.wikispaces.com/file/view/07%20Bab%206. pdf/
409289520/07%20Bab%206.pdf diakses tangga 08 Januari 2018
Kokare, C.R., Mahadik, K.R., Kadam, S.S. & Chopade, B.S.2004. Isolation,
characterization and antimicrobial activityof marine
halophilic Actinopolyspora species AH1 from the west coast of India. Curr
Sci 86:593-597.
Metabolit Mikrooragnisme
PPT. http://muzhoffarbusyro.files.wordpress.com/2011/10/metabolit-
mikroorganisme.ppt diakses pada 08 Januari 2018
UGM, 2012.http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/2573_pp11060001 4.pdf diakses
tanggal 08 Januari 2018
Wibowo, M. S. Biosintesis
Metabolit.http://elisajulianti.files.wordpress.com /2013/03/biosintesis-
metabolit.pdf diakses pada 08 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai