Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOPROSES

“Antibiotik dari Penicilium”

Oleh Kelompok 5 :
Gumawa Windu Manggada (1741420059)
Indira Inastiti Noor (1741420088)
Moch Farhein Ferdinal (1741420008)

POLITEKNIK NEGERI MALANG


TEKNIK KIMIA
2017
Kata Pengantar
Assalamu Alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis haturkan atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “ makalah Antibiotik dari Penicillin”, makalah ini
merupakan salah satu bentuk tugas yang di berikan pada mata kuliah “ Bioproses”.
Pada kesempatan ini izinkan penulis untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada
Dosen Pembimbing, dan teman-teman serta google yang telah banyak membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini, dan telah benyak memberikan informasi yang dapat membantu
saya untuk menyelesaikan tugas ini, dan juga banyak memberikan pelajaran yang berharga
baik langsung maupun tidak langsung.
Penulis sadar bahwa terdapat banyak kesalahan pada pembuatan makalah ini maka
dari itu saya berharap dari para pembaca terkhususnya dosen pembimbing mata kuliah ini
untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat membangun, sehingga akan menjadi
lebih baik kedepannya. Demikian makalah yang saya buat semoga dapat bermanfaat bagi
para pembacanya.
WassalamuAlaikum, Wr. Wb
Malang, 08 Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
1.1 Pengertian
1.2 Karateristik
BAB II
2.1 Bahan Baku
2.2 Proses Pembuatan
2.3 Peranan Penisilin Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungannya

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

1.1 Pengertian
1.1.1 Pengertian Antibiotik

Antibiotik adalah zat yangg memiliki kemampuan untuk menghambat kehidupan


mikroorganisme. Tapi tidak semua mikroorganisme dapat di hambat dan di matikan
menggunakan antibiotik. Karena antibiotik hanya bisa digunakan untuk membunuh dan
menghambat pertumbuhan bakteri saja. Mikroorganisme seperti virus tidak dapat dihambat
dengan antibiotik, karena virus mempunyai ketahanan diri yang kuat dan dapat beradaptasi
dengan zat-zat yangada di sekitarnya. Antibiotik berasal dari bahasa Yunani, anti berarti
melawan, dan bios berarti hidup.

Antibiotik adalah substrat yang bisa membunuh atau menghentikan pertumbuhan


bakteri dengan cara menghambat fungsi penting dari sel bakteri. Antibitik dapat melawan
infeksi bakteri pada berbagai jenis organisme seperti tumbuhan, hewan dan terutama
manusia. Tetapi tidak dapat mengobati segala jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur,
virus, protozoa, dll.

Selama ini masyarakat awam telah banyak yang salah paham dan menduga bahwa
antibiotik dapat mengobati segala jenis penyakit. Padahal tidak. Karena sebenarnya,
antibiotik hanya bisa di gunakan untuk mengobati penyakit yang di sebabkan oleh infeksi
bakteri. Sedangkan untuk mengobati dan menghambat penyakit yang di sebabkan oleh jamur
atau virus di gunakan antifungi atau antivirus. Salah satu jenis antibiotik yang populer untuk
mengobati infeksi adalah Penisilin.

Penisilin adalah jenis antibiotik pertama yang di temukan secara tidak sengaja
oleh Alexander Fleming. Meski merupakan antibiotik yang terkenal dan telah terbukti dapat
menyembuhkan berbagai infeksi yang di sebabkan oleh bakteri, namun ternyata penisilin
tidak mampu untuk mengobati penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
tertentu. Karena itu penggunaanya kini mulai di batasi. Pengetahuan modern menunjukan
bahwa jika suatu bakteri di obati menggunakan antibiotik yang tidak sesuai jenis dan
dosisnya, bakteri tersebut akan menciptakan kekebalan tubuh sendiri sehingga tidak mempan
terhadap antibiotik yang di maksud.
Antibiotik dapat diperoleh secara alami dan secara sintetis. Dialam ada beberapa jenis
tumbuhan yang mempunyai sifat antibiotik, seperti kunyit, jahe, cabe, dlll. Tetapi kebayakan
antibiotik yang beredar di pasaran adalah antibiotik sintetis yang dibuat secara kimia di
pabrik-pabrik obat. Saat ini ada sekitar 100 jenis antibiotik yang dapat di temui dipasaran
yang di gunakan oleh para ahli medis untuk menyembuhkan infeksi oleh bakteri. Tetapi tidak
semua terbukti aman dan egektif untuk menyembuhkan penyakit.

Dalam mengobati penyakit infeksi bakteri, ada pertauran khusus yang harus di
ketahui, yaitu sebelum menggunakan antibiotik, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti resistensi bakteri terhadap antibiotik
yang dimaksud, maka antibiotik ini harus dibeli dengan menggunakan resep dokter, karena
penggunaannya harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan atau dosis yang diberikan. Berikut
ini adalah beberapa contoh antibiotik yang beredar dipasaran:

 Penicillins

 Sulfadilamit, dll.

1.1.2 Pengertian penicillin

Penisilin merupakan campuran asam organik berstruktur komplek yang diisolasi sebagai
garam-garam natrium, kalium dan kalsium. Penisilin dihasilkan selama pertumbuhan dan
metabolisme kapangPenicillium notatum dan Penicilliumchrysogenum. Kapang-kapang ini
tumbuh pada suhu 24°C, suplai O2 cukup, dan pH yang agak basa. Produksi antibiotik
inidilakukan dengan cara proses fermentasi.

Kultur yang sama dapat menghasilkan beberapa macam molekul penisilin antara lain
penisilin G dan penisilin V (Husein,1982). Dewasa ini dikenal 5 jenis penisilin hasil proses
fermentasi. Namun penisilin G merupakan penisilin yang paling banyak diproduksisecara
komersial dewasa ini (Maya, 2002).

Sama halnya dengan semua zat antibiotik lainnya, antibiotik penisilin pun dibuat saat
pertumbuhan mikroorganisme penghasil antibiotik menunjukkan grafik
menurun.Pembentukan metabolit sekunder berupa antibiotik tersebut diatur oleh nutrisi,
penurunan kecepatan pertumbuhan, feedback control, inaktivasi enzim, dan induksi enzim.
Keterbatasan nutrisi dan penurunan kecepatan pertumbuhan akan menghasilkan sinyal yang
mempunyai efek regulasi sehingga menyebabkan diferensiasi kimia (metabolit sekunder) dan
diferensiasi morfologi (morfogenesis) (Demain 1998). Pada saat tersebut, metabolisme
sekunder dan produksi mikroorganisme berlangsung lebih lambat daripada mikroorganisme
primer.

1.2 Karateristik

Antibiotika adalah bahan-bahan bersumber hayati yang pada kadar rendah dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Penisilin merupakan salah satu jenis antibiotik
yang dihasilkan oleh Penicillium Penisilin merupakan kelompok antibiotik yang ditandai oleh
adanya cicin β-laktam dan diproduksi oleh berbagai jenis jamur (eukariot) yaitu dari jenis
Penicillium, Aspergillus, serta oleh beberapa prokariot tertentu. Sifat unik pada masing-
masingpenisilin ditentukan oleh adanya rantai samping yang berbeda-beda. Secara kimia
penisilin digolongkan ke dalam antibiotik β-laktam. Omura (1995) dalam Demain (1996)
menyatakan bahwa kira-kira 10.000 metabolitsekunder telah ditemukan struktur kimianya
yang tersusun oleh cincin β-laktam, peptide siklik yang terdiri dari asam amino dan senyawa
nonprotein, gula dan nukleosida, ikatan tidak jenuh dari poliasetilen dan polien, serta cincin
makrolida besar. Struktur kimia penisilin dapat dilihat pada Penisilin diproduksi oleh
beberapa jenis jamur antara lain jamur Penicillium notatum, Penicillium chrysogenum, dan
lain-lain, serta beberapa jenis Streptomyces Penicillium chrysogenum adalah salah satu
mikroorganisme yang penting dalam bidang industri terutama dalam menghasilkan penisilin
yang merupakan salah satu antibiotic komersil yang utama Penisilin aktif melawan
pertumbuhan banyak spesies bakteri, terutama bakteri yang bersifat Gram positif dan bakteri
Gram negatif (Volk dan Wheeler, 1993). Menurut Atlas (1988), penisilin yang efektif
terhadap bakteri Gram positif maupun bakteri Gram negative mempunyai spektrum luas atau
broad spectrum. Menurut Waluyo (2004), sifat-sifat yang dimiliki penisilin sebagai berikut:

a. Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak inang (host),

b. Bersifat bakterisida dan bukan bakteriostatik,

c. Tidak menyebabkan resistensi pada kuman,

d. Berspektrum luas, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif,

e. Tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek samping bila dipergunakan dalam jangka
waktu lama,
f. Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat,

g. Larut dalam air serta stabil.

B. Penicillium chrysogenum

Jamur sangat memerlukan bahan makanan yang berbentuk zat organik, selain faktor
atau keadaan lingkungan tertentu, seperti suhu dan pH. Jamur diketahui tidak berklorofil dan
tidak mampu mensintesis makanan sendiri, sehingga bersifat heterotrof(Makfoeld, 1993).

Jamur tergolong dalam Eumycetes atau fungi sejati dan terdiri atas empat kelas yaitu
Phycomycetes, Aascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes (Fungi Imperfecti).
Penicillium bersama-sama dengan Aspergillus merupakan anggota dari kelas
Deuteromycetes. Penicillium memiliki ujung konidiofor yang tidak melebar melainkan
bercabang-cabang dengan deretan konidium. Kelompok ini meliputi genus yang membentuk
konidium dengan struktur yang disebut penicillus (Rahayu et al., 1989). Penicillium
chrysogenum merupakan kapang (jamur) yang sangat penting dalam industri fermentasi
untuk menghasilkan penisilin. Klasifikasi Penicillium chrysogenum menurut Anonim (2005)
adalah sebagai berikut :

Phyllum : Ascomycota

Classis : Euascomycetes

Ordo : Eurotiales

Familia : Trichomaceae

Genus : Penicillium

Species : Penicillium chrysogenum

Ciri-ciri spesifik Penicillium adalah hifa bersekat atau septet, miselium bercabang,
biasanya tidak berwarna, konidiofora bersekat atau septet dan muncul di atas permukaan
yang berasal dari hifa di bawah permukaan hifa bercabang atau tidak bercabang, kepala hifa
yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigmata muncul dalam kelompok,
konidium berbentuk rantai karena muncul satu per satu dari sterigmata. Konidium pada
waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiruan atau kecokelatan
(Fardiaz, 1992). Morfologi P.chrysogenum dapat dilihat pada Morfologi P. chrysogenum.
Koloni Penicillium chrysogenum tumbuh baik pada medium Czapek’s Dox,diameter
mencapai 4-5 cm dalam waktu 10 hari (25 ), memiliki permukaan seperti kapas, dan
berwarna hijau kekuningan atau hijau agak biru pucat, sedangkan bila berumur tua warna
akan semakin gelap (Gandjar et al., 1999). Menurut Pitt dan Hocking (1979), koloni
Penicillium chrysogenum tumbuh secara cepat di atas medium standar pada 25 , dan pada
Czapek’s Yeast Agar (CYA) menghasilkan blue-green konidium.

Berdasarkan perkambangannya, terbantuk derivate-derivat Penisilin seperti dibawah


ini :
a. Penisilin spectrum sempit :
(1). Benzil penisilin = penisilin G
Tidak tahan asam lambung, sehingga pemberian secara oral akan diuraikan oleh asam
lambung, karena itu penggunaannya secara injeksi atau infuse intra vena.
-indikasi : infeksi tenggorokan, otitis media, streptococcus endo karditis, meningokokus,
meningitis, pneumonia dan profilaksis amputasi pada lengan dan kaki.
-kontra indikasi : hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin
-efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare.
-sediaan : benzatin penisilin G (generik) injeksi.
(2). Penisilin V = Fenoksimetil penisilin
Penisilin ini tahan asam lambung, pemberian sebaiknya dalam keadaan sebelum makan.
-indikasi : tonsillitis, otitis media, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus.
-kontra indikasi & efek samping sama seperti penisilin G
(3). Penisilin tahan Penisilinase
Derivat ini hampir tidak terurai oleh penisilinase, tetapi aktivitasnya lebih ringan dari
penisilin G dan penisilin V. umumnya digunakan untuk kuman-kuman yang resisten terhadap
obat-obat tersebut. Contohnya kloksasin, dikloksasin, flukloksasilin.
Kombinasi amoksisilin dengan asam klavulanat menghasilkan efek sinergisme dengan
khasiat 50 kali lebih kuat, efektif terhadap E.coli, H.influenza dan staphylococcus aureus.
Contohnya Augmentin (Beecham).
Asam klavulanat adalah senyawa β lactam dari hasil fermentasi streptomyces clavuligerus.
b. Penisilin spectrum luas :
(1). Ampisilin
Spectrum kerjanya meliputi banyak kuman gram positif dan gram negative yang tidak peka
terhadap penisilin G. khasiatnya terhadap kuman-kuman gram positif lebih ringan daripada
penisilin-penisilin spectrum sempit. Banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam
infeksi atau peradangan pada saluran pernafasan (bronkitis), saluran pencernaan (desentri),
dan infeksi saluran kemih.
-indikasi : infeksi saluran kemih, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus.
-kontra indikasi : alergi (hipersensitiv) terhadap penisilin.
-efek samping : mual, diare, ruam, kadang-kadang colitis.
-sediaan : ampisilin (generik) kapsul 250 mg, kaptab 500 mg, serbuk injeksi, sirup kering.
-cara penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, pada suhu tidak lebih dari 25°C
(2). Amoksisilin
Spectrum kerjanya sama dengan ampisilin, tetapi absorbsinya lebih cepat dan lengkap.
Banyak digunakan terutama pada bronkitis menahun dan infeksi saluran kemih.
-indikasi : (lihat ampisilin), juga untuk profilaksis endokarditis dan terapi tambahan.
-kontra indikasi dan efek samping sama dengan ampisilin
-sediaan : amoksisilin (generik), kapsul 250 mg, kaptab 500 mg, serbuk injaksi, sirup kering.
-cara penyimpanan : dalam botol tertutup rapat.
(3). Co-amoxiclav
Obat generic, indikasi kontra indikasi dan efek samping.
-kontra indikasi dan efek samping sama dengan ampisilin.
-sediaan : Co-amoxiclav (generik), kaptab.

Spesialite obat-obat penisilin.


No Nama generic Nama dagang Pabrik
1 Penisilin V Fenocinospen ActavisNovartis
2 Kloksasilin Ikaclox Ikapharmindo
3 Ampicillinum PenbritinOmnipen GSKWyeth

viccilin Meiji
4 Amoksisilin Amoxilospamox BeechamSandoz
(amoxicillinum)
5 Co-amoxiclav Augmentinclavamox GSK
kalbe farma
BAB II

2.1 Bahan Baku

Menurut Maya (2002), penisilin diproduksi secara komersial dengan menggunakan


bahan baku utama berupa glukosa, laktosa, dan cairan rendaman jagung. Mineral-mineral
yang digunakan adalah NaNO3, Na2SO4, CaCO3, KH2PO4, MgSO4, 7H2O, ZnSO4, dan
MnSO4. Untuk meningkatkan yield dan modifikasi tipe penisilin yang akan dihasilkan, maka
kedalam media fermentasi ditambahkan juga precursor, misalnya phenylacetic acid yang
digunakan untuk memproduksi penisilin G. Cairan rendaman jagung adalah media fermentasi
dasar yang terdiri dari asamamino, polipeptida, asam laktat dan mineral-mineral. Kualitas
cairan rendaman jagung sangat bergantung pada derajat pengenceran hingga diperoleh
konsentrasi yang diinginkan, sedangkan besarnya jumlah nutrient dan alkali yang
ditambahkan kedalam media dasar disesuaikan dengan jumlah media fermentasi dasar ini.

Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi strain Penicillium


chrysogenum pada media agar di laboratorium dan perbanyakan pada tangki seeding. Setelah
proses seleksi dilakukan, maka dilanjutkan dengan sterilisasi media fermentasi melalui
pemanasan dengan steam bertekanan sebesar 15 lb (120 0C) selama ½ jam. Sterilisasi ini
dilanjutkan dengan proses pendinginan fermentor dengan air pendingin yang masuk ke dalam
fermentor melalui coil pendingin.

Saat temperatur mencapai 75oF (24oC), media ini diinokulasi pada kondisi aseptik
dengan memasukkan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum. Selama proses
fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara steril dihembuskan melalui
sparger kedalam fermenter. Proses fermentasi ini akan berlangsung selama 100 – 150 jam
dengan tekanan operasi 5 – 15 psig. Temperatur operasi dijaga konstan selama fermentasi
penisilin berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui coil. Busa-busa
yang terbentuk dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam. Kapang aerobik
dibiarkan tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk.

Pada saat penisilin sudah dihasilkan dalam jumlah yang maksimum, maka cairan hasil
fermentasi tersebut didinginkan hingga 28oF (2oC), dan dimasukkan kedalam rotary
vacumfilter untuk memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan dibuang, sehingga
diperoleh filtrat berupa cairan jernih yang mengandung penisilin. Cairan yang mengandung
penisilin diekstraksi secara kimia lalu dimurnikan menggunakan pelarut untuk membuat
kristal murni. Setelah proses ini, penisilin dikemas siap untuk digunakan. Tangki fermentor
disterilisasi, lalu digunakan untuk membuat biakan baru.

Pada pembuatan penisilin, tangki pengaduk untukfermentasi diinokulasikan dengan


kulturPenicillium notatum atau Penicillium chrysogenum. Jamur-jamur tersebut tumbuh pada
suhu 24°C, suplai O2 cukup, dan pH yang agak basa. Setelah 30 jam, penisilin mulai
dihasilkan dan akan mencapai hasil maksimum setelah 4 hari. Produksi berhenti setelah 6
hari.Pada saat tersebut, kandungan (isi) tangki fermentor ditampung.Oleh karena penisilin
diproduksi di luar sel jamur, maka misellium jamur disaring, dicuci, dan dibuang.Zat sisa
yang mengandung penisilin diekstraksi secara kimia lalu dimurnikan menggunakan pelarut
untuk membuat Kristal murni. Setelah proses ini, penisilin dikemas siap untuk digunakan.
Tangki fermentor disterilisasi, lalu digunakan untuk membuat biakan baru.

2.2 Proses Pembuatan


Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi yang mengandung gula asam
fenilasetat ditambahkan ke secara kontinu. Asam fenilasetat ini digunakan untuk membuat
rantai samping benzil pada penisilin G. Penisilin G diekstraksi dari filtrat dan dikristalisasi.
Untuk membuat penisilin semisintetik, penisilin G dicampur dengan bakteri yang mensekresi
enzim asilase. Enzim ini akan melepas gugus benzil dari penisilin G dan mengubahnya
menjadi 6-aminopebicillanic acid (6-APA). Aminopenicilanic acid adalah molekul yang
digunakan untuk membuat penisilin jenis lain

Menurut Maya (2002), Penisilin diproduksi secara komersial dengan menggunakan bahan
baku utama berupa glokosa, laktosa, dan cairan rendaman jagung. Mineral-mineral yang
digunakan adalah NaNO3, Na2SO4, CaCO3, KH2PO4, MgSO4, 7H2O, ZnSO4, dan MnSO4.
Untuk meningkatkan yield dan modifikasi tipe penisilin yang akan dihasilkan, maka kedalam
media fermentasi ditambahkan juga precursor, misalnya phenylacetic acid yang digunakan
untuk memproduksi penisilin G. Cairan rendaman jagung adalah media fermentasi dasar yang
terdiri dari asamamino, polipeptida, asam laktat dan mineral-mineral. Kualitas cairan
rendaman jagung sangat bergantung pada derajat pengenceran hingga diperoleh konsentrasi
yang diinginkan, sedangkan besarnya jumlah nutrient dan alkali yang ditambahkan kedalam
media dasar disesuaikan dengan jumlah media fermentasi dasar ini.
Kemudian Maya (2002) dalam makalahnya juga mendeskripsikan proses pembuatan
penisilin. Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi strain Penicillium
chrysogenum pada media agar di laboratorium dan perbanyakan pada tangki
seeding. Penicillium chrysogenum yang dihasilkan secara teoritis dapat mencapai konversi
yield maksimum sebesar 13 – 29 %. Media fermentasi diumpankan ke dalam fermenter pada
suasana asam (pH 5,5).Proses fermentasi ini diawali dengan sterilisasi media fermentasi
melalui pemanasan dengan steam bertekanan sebesar 15 lb (120 0C) selama ½ jam. Sterilisasi
ini dilanjutkan dengan proses pendinginan fermenter dengan air pendingin yang masuk ke
dalam fermenter melalui coil pendingin.

Fermenter yang digunakan merupakan fessel vertikal bertekanan yang terbuat dari carbon
steel dan dilengkapi dengan coil pemanas, coil pendingin, pengaduk tipe turbin dan sparger
yang berfungsi untuk memasukkan udara steril.

Saat temperatur mencapai 75oF (24 oC), media ini diinokulasi pada kondisi aseptic
dengan mengumpankan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum. Selama proses
fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara steril dihembuskan melalui
sparger kedalam fermenter. Proses fermentasi ini akan berlangsung secara batch terumpani
selama 100 – 150 jam dengan tekanan operasi 5 – 15 psig. Temperatur operasi dijaga konstan
selama fermentasi penisilin berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui
coil. Busa-busa yang terbentuk dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam.
Kapang aerobic dibiarkan tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk.

Ketika penisilin ini dihasilkan jumlahnya telah maksimum, maka cairan hasil fermentasi
tersebut didinginkan hingga 28 oF (2 oC), dan diumpankan kedalam rotary vacum filter untuk
memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan dibuang, sehingga diperoleh filtrat berupa
cairan jernih yang mengandung penisilin. Untuk mendapatkan penisilin yang siap
dikomsumsi, maka tahapan dilanjutkan dengan proses ekstraksi dan kristalisasi.
Penjelasan Flowchart

1. Media Penicillium

Persiapan media merupakan langkah penting dalam bioproses yang secara luas adalah
mempersiapkan kondisi bagi mikroorganisme yang akan menghasilkan produk. Media yang
digunakan untuk Jamur Penicillium biasanya mengandung sumber karbon yang didapatkan
dari corn steep liquor dan glukosa. Media juga terdiri dari garam, contohnya Magnesium
sulfat, Potasium phospat, Sodium nitrat. garam ini akan menyediakan ion- ion penting yang
dibutuhkan jamur dalam aktivitas metabolismenya.

2. Sterilisasi

Media di sterilisasi pada suhu tinggi dan juga bertekanan. Biasanya fermentasi
dilakukan pada Pipa sterilisasi namun juga dapat dilakukan pada reaktor fermentasi. Uap
bertekanan yang digunakan untuk mensterilisasi bersuhu 120o C dan bertekanan 30 psi atau
dua kali tekanan atmosfer.

3. Fermentasi

Sistem fermentasi penisilin menggunakan metode fed batch, dimana glukosa tidak
langsung ditambahkan dalam jumlah banyak pada awal proses, dikarenakan berlebihnya
glukosa pada awal proses, akan menghambat kinerja jamur penisilin. Penggunaan metode
fed-batch juga dikarenakan penisilin yang dihasilkan dari kapang merupakan metabolit
sekunder, sehingga penggunaan metode fed-batch ini akan memperpanjang fase stationer dari
kapang dan akan meningkatkan produksi penisilin. Reaktor dikondisikan pada suhu 20-24 oC,
pH 6-6.5 dan tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfer, yaitu 1.02. Maksud dari
penggunaan tekanan yang lebih besar ini adalah untuk menghindari terjadinya kontaminasi
dari luar reaktor. Pemberian udara juga merupakan hal yang penting dalam penyediaan
oksigen bagi jamur. 2 m3 volume harus di sediakan udara sebanyak 2.5 m3 udara. Adanya
impeler berfungsi sebagai pencampur agar penyediaan udara merata disetiap titik, putaran
dari impeler disetting sekitar 200rpm.

4. Biomass Removal

Biomass removal merupakan bagian proses yang berfungsi untuk memisahkan kapang
serta impurities lain dari media yang telah mengandung penisilin. pemisahan dilakukan
menggunakan metode filtrasi. Banyak tipe filtrasi yang dapat digunakan namun yang
umumnya digunakan adalah Rotary Vacum Filter dikarenakan dapat secara kontinyu
memfilter dan penggunaanya dalam skala besar.

5. Acidification

Pada proses ini ditambahkan non-oxydising acid seperti asam phosphate. Penambahan
asam ini berfungsi menjaga pH agar tetap pada 6-6.5 agar penisilin tidak rusak. Pada tahap
ini juga ditambahkan Pelarut organik seperti Amyl Asetat yang berfungsi memisahkan
penisilin dan pengotor-pengotor lain, pada tahap ini penisilin akan menjadi larutan dan
pengotor akan menjadi padatan.

6. Ekstraksi melalui proses Sentrifugal

Tahap ini dilakukan untuk memisahkan limbah padat dari cairan yang mengandung
penisilin. Biasanya tubular bowl atau chamber bowl digunakan pada tahap ini. Selanjutnya
dilakukan proses ekstraksi kembali untuk mendapatkan penisilin murni. Pertama-tama larutan
asetat dicampur dengan phosphate buffer, diikuti dengan pencampuran larutan chloroform.
Larutan campuran ini akan menjadi larutan ether. Pada larutan ether penisilin yang ada
kemudian dicampur dengan larutan sodium bicarbonate untuk mendapatkan penicilin-sodium
salt, yang memungkinkan untuk disimpan dalam bentuk bubuk yang stabil pada temperatur
ruang. Penicillin-sodium salt didapatkan dari larutan yang di sentrigugasi menggunakan
basket centrifugation.
7. Fluid Bed Drying

Pengeringan merupakan tahap dimana kandungan air dalam bubuk dihilangkan


sehingga menghasilkan bubuk garam penisilin. Pada Fluid bed drying gas panas dipompakan
pada dasar chamber yang berisi bubuk penicillin-sodium salt dalam kondisi vakum. Dengan
demikian maka air akan dihilangkan dan dihasilkan bubuk kering dari penisilin.

8. Penyimpanan

Penisilin disimpan dalam wadah yang dapat menjaga kekeringan dari penisilin.

2.3 Peranan Penisilin Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Penisilin memiliki peranan dan pengaruh terhadap makhuk hidup dan lingkungan khususnya
bagi manusia yaitu:

1. Antibiotik merupakan zat yang bisa membunuh atau melemahkan suatu mahkluk
hidup, yaitu mikroorganisme (jasad reknik) seperti bakteri, parasit, atau jamur.
Penisilin dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif yaitu dengan
mengganggu sintensis dan dinding sel. Untuk penyakit yang di sebabkan bakteri,
antibiotik cukup dapat diandalkan. Contoh penyakit akibat infeksi bakteri adalah
sebagian infeksi telinga, infeksi sinus berat, radang tenggorokan, akibat infeksi
bakteri streptokokus, infeksi saluran kemih, tifus, tuber kulosis, dan diare akibat
amoebahystolytica. Namun, antibiotik tidak dapat membunuh virus. Oleh karena itu,
antibiotik tidak dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus.
2. Penicillium banyak terdapat pada bahan bahan organik dan sebagai saprofit , misalnya
sebagai berikut:

 Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum penghasil zat antibiotic.


 Penicillium camemberti dan Penicillium reguefort, dimafaatkan untuk meningkatkan
kualitas keju.
 Penicillium itanicum, dan Penicillium digitatum perusak buah jeruk.
 Penicillium ekspansum, menyebabkan buah apel membusuk ditempat penyimpanan.
 Penicillium islandicum, merusak beras sehingga berubah warna sehingga menjadi
kuning.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R. Z. 1994. Kajian Mengenai Produksi Penisilin Pada Fermentor 10 Liter dan Labu
Kocon 0,25 Liter. http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/bptpi/lengkap/IPTANA/fullteks/
Balittan95/Pros68.pdf. Prosiding Seminar Teknologi Veteriner. Balai Penelitian Veteriner
Bogor
Anonim.2000. http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/ Biosintesis
%20Senyawa%20Obat/METABOLISME%20SEKUNDER
%20MIKROORGANISME.pdf.diakses pada 08 Januari 2018
Anonym.2012 http://opini.wikispaces.com/file/view/07%20Bab%206. pdf/
409289520/07%20Bab%206.pdfdiakses tangga 08 Januari 2018
Kokare, C.R., Mahadik, K.R., Kadam, S.S. & Chopade, B.S.2004. Isolation, characterization
and antimicrobial activityof marine halophilic Actinopolyspora species AH1 from the west
coast of India. Curr Sci 86:593-597.
Metabolit Mikrooragnisme
PPT. http://muzhoffarbusyro.files.wordpress.com/2011/10/metabolit-mikroorganisme.ppt dia
kses pada 08 Januari 2018
UGM, 2012.http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/2573_pp11060001 4.pdf diakses tangga 08
Januari 2018
Wibowo, M. S. Biosintesis
Metabolit.http://elisajulianti.files.wordpress.com /2013/03/biosintesis-metabolit.pdf diakses
pada 08 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai