Oleh Kelompok 5 :
Gumawa Windu Manggada (1741420059)
Indira Inastiti Noor (1741420088)
Moch Farhein Ferdinal (1741420008)
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
1.1 Pengertian
1.2 Karateristik
BAB II
2.1 Bahan Baku
2.2 Proses Pembuatan
2.3 Peranan Penisilin Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungannya
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
1.1 Pengertian
1.1.1 Pengertian Antibiotik
Selama ini masyarakat awam telah banyak yang salah paham dan menduga bahwa
antibiotik dapat mengobati segala jenis penyakit. Padahal tidak. Karena sebenarnya,
antibiotik hanya bisa di gunakan untuk mengobati penyakit yang di sebabkan oleh infeksi
bakteri. Sedangkan untuk mengobati dan menghambat penyakit yang di sebabkan oleh jamur
atau virus di gunakan antifungi atau antivirus. Salah satu jenis antibiotik yang populer untuk
mengobati infeksi adalah Penisilin.
Penisilin adalah jenis antibiotik pertama yang di temukan secara tidak sengaja
oleh Alexander Fleming. Meski merupakan antibiotik yang terkenal dan telah terbukti dapat
menyembuhkan berbagai infeksi yang di sebabkan oleh bakteri, namun ternyata penisilin
tidak mampu untuk mengobati penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
tertentu. Karena itu penggunaanya kini mulai di batasi. Pengetahuan modern menunjukan
bahwa jika suatu bakteri di obati menggunakan antibiotik yang tidak sesuai jenis dan
dosisnya, bakteri tersebut akan menciptakan kekebalan tubuh sendiri sehingga tidak mempan
terhadap antibiotik yang di maksud.
Antibiotik dapat diperoleh secara alami dan secara sintetis. Dialam ada beberapa jenis
tumbuhan yang mempunyai sifat antibiotik, seperti kunyit, jahe, cabe, dlll. Tetapi kebayakan
antibiotik yang beredar di pasaran adalah antibiotik sintetis yang dibuat secara kimia di
pabrik-pabrik obat. Saat ini ada sekitar 100 jenis antibiotik yang dapat di temui dipasaran
yang di gunakan oleh para ahli medis untuk menyembuhkan infeksi oleh bakteri. Tetapi tidak
semua terbukti aman dan egektif untuk menyembuhkan penyakit.
Dalam mengobati penyakit infeksi bakteri, ada pertauran khusus yang harus di
ketahui, yaitu sebelum menggunakan antibiotik, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti resistensi bakteri terhadap antibiotik
yang dimaksud, maka antibiotik ini harus dibeli dengan menggunakan resep dokter, karena
penggunaannya harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan atau dosis yang diberikan. Berikut
ini adalah beberapa contoh antibiotik yang beredar dipasaran:
Penicillins
Sulfadilamit, dll.
Penisilin merupakan campuran asam organik berstruktur komplek yang diisolasi sebagai
garam-garam natrium, kalium dan kalsium. Penisilin dihasilkan selama pertumbuhan dan
metabolisme kapangPenicillium notatum dan Penicilliumchrysogenum. Kapang-kapang ini
tumbuh pada suhu 24°C, suplai O2 cukup, dan pH yang agak basa. Produksi antibiotik
inidilakukan dengan cara proses fermentasi.
Kultur yang sama dapat menghasilkan beberapa macam molekul penisilin antara lain
penisilin G dan penisilin V (Husein,1982). Dewasa ini dikenal 5 jenis penisilin hasil proses
fermentasi. Namun penisilin G merupakan penisilin yang paling banyak diproduksisecara
komersial dewasa ini (Maya, 2002).
Sama halnya dengan semua zat antibiotik lainnya, antibiotik penisilin pun dibuat saat
pertumbuhan mikroorganisme penghasil antibiotik menunjukkan grafik
menurun.Pembentukan metabolit sekunder berupa antibiotik tersebut diatur oleh nutrisi,
penurunan kecepatan pertumbuhan, feedback control, inaktivasi enzim, dan induksi enzim.
Keterbatasan nutrisi dan penurunan kecepatan pertumbuhan akan menghasilkan sinyal yang
mempunyai efek regulasi sehingga menyebabkan diferensiasi kimia (metabolit sekunder) dan
diferensiasi morfologi (morfogenesis) (Demain 1998). Pada saat tersebut, metabolisme
sekunder dan produksi mikroorganisme berlangsung lebih lambat daripada mikroorganisme
primer.
1.2 Karateristik
Antibiotika adalah bahan-bahan bersumber hayati yang pada kadar rendah dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Penisilin merupakan salah satu jenis antibiotik
yang dihasilkan oleh Penicillium Penisilin merupakan kelompok antibiotik yang ditandai oleh
adanya cicin β-laktam dan diproduksi oleh berbagai jenis jamur (eukariot) yaitu dari jenis
Penicillium, Aspergillus, serta oleh beberapa prokariot tertentu. Sifat unik pada masing-
masingpenisilin ditentukan oleh adanya rantai samping yang berbeda-beda. Secara kimia
penisilin digolongkan ke dalam antibiotik β-laktam. Omura (1995) dalam Demain (1996)
menyatakan bahwa kira-kira 10.000 metabolitsekunder telah ditemukan struktur kimianya
yang tersusun oleh cincin β-laktam, peptide siklik yang terdiri dari asam amino dan senyawa
nonprotein, gula dan nukleosida, ikatan tidak jenuh dari poliasetilen dan polien, serta cincin
makrolida besar. Struktur kimia penisilin dapat dilihat pada Penisilin diproduksi oleh
beberapa jenis jamur antara lain jamur Penicillium notatum, Penicillium chrysogenum, dan
lain-lain, serta beberapa jenis Streptomyces Penicillium chrysogenum adalah salah satu
mikroorganisme yang penting dalam bidang industri terutama dalam menghasilkan penisilin
yang merupakan salah satu antibiotic komersil yang utama Penisilin aktif melawan
pertumbuhan banyak spesies bakteri, terutama bakteri yang bersifat Gram positif dan bakteri
Gram negatif (Volk dan Wheeler, 1993). Menurut Atlas (1988), penisilin yang efektif
terhadap bakteri Gram positif maupun bakteri Gram negative mempunyai spektrum luas atau
broad spectrum. Menurut Waluyo (2004), sifat-sifat yang dimiliki penisilin sebagai berikut:
d. Berspektrum luas, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif,
e. Tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek samping bila dipergunakan dalam jangka
waktu lama,
f. Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat,
B. Penicillium chrysogenum
Jamur sangat memerlukan bahan makanan yang berbentuk zat organik, selain faktor
atau keadaan lingkungan tertentu, seperti suhu dan pH. Jamur diketahui tidak berklorofil dan
tidak mampu mensintesis makanan sendiri, sehingga bersifat heterotrof(Makfoeld, 1993).
Jamur tergolong dalam Eumycetes atau fungi sejati dan terdiri atas empat kelas yaitu
Phycomycetes, Aascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes (Fungi Imperfecti).
Penicillium bersama-sama dengan Aspergillus merupakan anggota dari kelas
Deuteromycetes. Penicillium memiliki ujung konidiofor yang tidak melebar melainkan
bercabang-cabang dengan deretan konidium. Kelompok ini meliputi genus yang membentuk
konidium dengan struktur yang disebut penicillus (Rahayu et al., 1989). Penicillium
chrysogenum merupakan kapang (jamur) yang sangat penting dalam industri fermentasi
untuk menghasilkan penisilin. Klasifikasi Penicillium chrysogenum menurut Anonim (2005)
adalah sebagai berikut :
Phyllum : Ascomycota
Classis : Euascomycetes
Ordo : Eurotiales
Familia : Trichomaceae
Genus : Penicillium
Ciri-ciri spesifik Penicillium adalah hifa bersekat atau septet, miselium bercabang,
biasanya tidak berwarna, konidiofora bersekat atau septet dan muncul di atas permukaan
yang berasal dari hifa di bawah permukaan hifa bercabang atau tidak bercabang, kepala hifa
yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigmata muncul dalam kelompok,
konidium berbentuk rantai karena muncul satu per satu dari sterigmata. Konidium pada
waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiruan atau kecokelatan
(Fardiaz, 1992). Morfologi P.chrysogenum dapat dilihat pada Morfologi P. chrysogenum.
Koloni Penicillium chrysogenum tumbuh baik pada medium Czapek’s Dox,diameter
mencapai 4-5 cm dalam waktu 10 hari (25 ), memiliki permukaan seperti kapas, dan
berwarna hijau kekuningan atau hijau agak biru pucat, sedangkan bila berumur tua warna
akan semakin gelap (Gandjar et al., 1999). Menurut Pitt dan Hocking (1979), koloni
Penicillium chrysogenum tumbuh secara cepat di atas medium standar pada 25 , dan pada
Czapek’s Yeast Agar (CYA) menghasilkan blue-green konidium.
viccilin Meiji
4 Amoksisilin Amoxilospamox BeechamSandoz
(amoxicillinum)
5 Co-amoxiclav Augmentinclavamox GSK
kalbe farma
BAB II
Saat temperatur mencapai 75oF (24oC), media ini diinokulasi pada kondisi aseptik
dengan memasukkan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum. Selama proses
fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara steril dihembuskan melalui
sparger kedalam fermenter. Proses fermentasi ini akan berlangsung selama 100 – 150 jam
dengan tekanan operasi 5 – 15 psig. Temperatur operasi dijaga konstan selama fermentasi
penisilin berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui coil. Busa-busa
yang terbentuk dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam. Kapang aerobik
dibiarkan tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk.
Pada saat penisilin sudah dihasilkan dalam jumlah yang maksimum, maka cairan hasil
fermentasi tersebut didinginkan hingga 28oF (2oC), dan dimasukkan kedalam rotary
vacumfilter untuk memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan dibuang, sehingga
diperoleh filtrat berupa cairan jernih yang mengandung penisilin. Cairan yang mengandung
penisilin diekstraksi secara kimia lalu dimurnikan menggunakan pelarut untuk membuat
kristal murni. Setelah proses ini, penisilin dikemas siap untuk digunakan. Tangki fermentor
disterilisasi, lalu digunakan untuk membuat biakan baru.
Menurut Maya (2002), Penisilin diproduksi secara komersial dengan menggunakan bahan
baku utama berupa glokosa, laktosa, dan cairan rendaman jagung. Mineral-mineral yang
digunakan adalah NaNO3, Na2SO4, CaCO3, KH2PO4, MgSO4, 7H2O, ZnSO4, dan MnSO4.
Untuk meningkatkan yield dan modifikasi tipe penisilin yang akan dihasilkan, maka kedalam
media fermentasi ditambahkan juga precursor, misalnya phenylacetic acid yang digunakan
untuk memproduksi penisilin G. Cairan rendaman jagung adalah media fermentasi dasar yang
terdiri dari asamamino, polipeptida, asam laktat dan mineral-mineral. Kualitas cairan
rendaman jagung sangat bergantung pada derajat pengenceran hingga diperoleh konsentrasi
yang diinginkan, sedangkan besarnya jumlah nutrient dan alkali yang ditambahkan kedalam
media dasar disesuaikan dengan jumlah media fermentasi dasar ini.
Kemudian Maya (2002) dalam makalahnya juga mendeskripsikan proses pembuatan
penisilin. Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi strain Penicillium
chrysogenum pada media agar di laboratorium dan perbanyakan pada tangki
seeding. Penicillium chrysogenum yang dihasilkan secara teoritis dapat mencapai konversi
yield maksimum sebesar 13 – 29 %. Media fermentasi diumpankan ke dalam fermenter pada
suasana asam (pH 5,5).Proses fermentasi ini diawali dengan sterilisasi media fermentasi
melalui pemanasan dengan steam bertekanan sebesar 15 lb (120 0C) selama ½ jam. Sterilisasi
ini dilanjutkan dengan proses pendinginan fermenter dengan air pendingin yang masuk ke
dalam fermenter melalui coil pendingin.
Fermenter yang digunakan merupakan fessel vertikal bertekanan yang terbuat dari carbon
steel dan dilengkapi dengan coil pemanas, coil pendingin, pengaduk tipe turbin dan sparger
yang berfungsi untuk memasukkan udara steril.
Saat temperatur mencapai 75oF (24 oC), media ini diinokulasi pada kondisi aseptic
dengan mengumpankan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum. Selama proses
fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara steril dihembuskan melalui
sparger kedalam fermenter. Proses fermentasi ini akan berlangsung secara batch terumpani
selama 100 – 150 jam dengan tekanan operasi 5 – 15 psig. Temperatur operasi dijaga konstan
selama fermentasi penisilin berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui
coil. Busa-busa yang terbentuk dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam.
Kapang aerobic dibiarkan tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk.
Ketika penisilin ini dihasilkan jumlahnya telah maksimum, maka cairan hasil fermentasi
tersebut didinginkan hingga 28 oF (2 oC), dan diumpankan kedalam rotary vacum filter untuk
memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan dibuang, sehingga diperoleh filtrat berupa
cairan jernih yang mengandung penisilin. Untuk mendapatkan penisilin yang siap
dikomsumsi, maka tahapan dilanjutkan dengan proses ekstraksi dan kristalisasi.
Penjelasan Flowchart
1. Media Penicillium
Persiapan media merupakan langkah penting dalam bioproses yang secara luas adalah
mempersiapkan kondisi bagi mikroorganisme yang akan menghasilkan produk. Media yang
digunakan untuk Jamur Penicillium biasanya mengandung sumber karbon yang didapatkan
dari corn steep liquor dan glukosa. Media juga terdiri dari garam, contohnya Magnesium
sulfat, Potasium phospat, Sodium nitrat. garam ini akan menyediakan ion- ion penting yang
dibutuhkan jamur dalam aktivitas metabolismenya.
2. Sterilisasi
Media di sterilisasi pada suhu tinggi dan juga bertekanan. Biasanya fermentasi
dilakukan pada Pipa sterilisasi namun juga dapat dilakukan pada reaktor fermentasi. Uap
bertekanan yang digunakan untuk mensterilisasi bersuhu 120o C dan bertekanan 30 psi atau
dua kali tekanan atmosfer.
3. Fermentasi
Sistem fermentasi penisilin menggunakan metode fed batch, dimana glukosa tidak
langsung ditambahkan dalam jumlah banyak pada awal proses, dikarenakan berlebihnya
glukosa pada awal proses, akan menghambat kinerja jamur penisilin. Penggunaan metode
fed-batch juga dikarenakan penisilin yang dihasilkan dari kapang merupakan metabolit
sekunder, sehingga penggunaan metode fed-batch ini akan memperpanjang fase stationer dari
kapang dan akan meningkatkan produksi penisilin. Reaktor dikondisikan pada suhu 20-24 oC,
pH 6-6.5 dan tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfer, yaitu 1.02. Maksud dari
penggunaan tekanan yang lebih besar ini adalah untuk menghindari terjadinya kontaminasi
dari luar reaktor. Pemberian udara juga merupakan hal yang penting dalam penyediaan
oksigen bagi jamur. 2 m3 volume harus di sediakan udara sebanyak 2.5 m3 udara. Adanya
impeler berfungsi sebagai pencampur agar penyediaan udara merata disetiap titik, putaran
dari impeler disetting sekitar 200rpm.
4. Biomass Removal
Biomass removal merupakan bagian proses yang berfungsi untuk memisahkan kapang
serta impurities lain dari media yang telah mengandung penisilin. pemisahan dilakukan
menggunakan metode filtrasi. Banyak tipe filtrasi yang dapat digunakan namun yang
umumnya digunakan adalah Rotary Vacum Filter dikarenakan dapat secara kontinyu
memfilter dan penggunaanya dalam skala besar.
5. Acidification
Pada proses ini ditambahkan non-oxydising acid seperti asam phosphate. Penambahan
asam ini berfungsi menjaga pH agar tetap pada 6-6.5 agar penisilin tidak rusak. Pada tahap
ini juga ditambahkan Pelarut organik seperti Amyl Asetat yang berfungsi memisahkan
penisilin dan pengotor-pengotor lain, pada tahap ini penisilin akan menjadi larutan dan
pengotor akan menjadi padatan.
Tahap ini dilakukan untuk memisahkan limbah padat dari cairan yang mengandung
penisilin. Biasanya tubular bowl atau chamber bowl digunakan pada tahap ini. Selanjutnya
dilakukan proses ekstraksi kembali untuk mendapatkan penisilin murni. Pertama-tama larutan
asetat dicampur dengan phosphate buffer, diikuti dengan pencampuran larutan chloroform.
Larutan campuran ini akan menjadi larutan ether. Pada larutan ether penisilin yang ada
kemudian dicampur dengan larutan sodium bicarbonate untuk mendapatkan penicilin-sodium
salt, yang memungkinkan untuk disimpan dalam bentuk bubuk yang stabil pada temperatur
ruang. Penicillin-sodium salt didapatkan dari larutan yang di sentrigugasi menggunakan
basket centrifugation.
7. Fluid Bed Drying
8. Penyimpanan
Penisilin disimpan dalam wadah yang dapat menjaga kekeringan dari penisilin.
Penisilin memiliki peranan dan pengaruh terhadap makhuk hidup dan lingkungan khususnya
bagi manusia yaitu:
1. Antibiotik merupakan zat yang bisa membunuh atau melemahkan suatu mahkluk
hidup, yaitu mikroorganisme (jasad reknik) seperti bakteri, parasit, atau jamur.
Penisilin dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif yaitu dengan
mengganggu sintensis dan dinding sel. Untuk penyakit yang di sebabkan bakteri,
antibiotik cukup dapat diandalkan. Contoh penyakit akibat infeksi bakteri adalah
sebagian infeksi telinga, infeksi sinus berat, radang tenggorokan, akibat infeksi
bakteri streptokokus, infeksi saluran kemih, tifus, tuber kulosis, dan diare akibat
amoebahystolytica. Namun, antibiotik tidak dapat membunuh virus. Oleh karena itu,
antibiotik tidak dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus.
2. Penicillium banyak terdapat pada bahan bahan organik dan sebagai saprofit , misalnya
sebagai berikut:
Ahmad, R. Z. 1994. Kajian Mengenai Produksi Penisilin Pada Fermentor 10 Liter dan Labu
Kocon 0,25 Liter. http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/bptpi/lengkap/IPTANA/fullteks/
Balittan95/Pros68.pdf. Prosiding Seminar Teknologi Veteriner. Balai Penelitian Veteriner
Bogor
Anonim.2000. http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/ Biosintesis
%20Senyawa%20Obat/METABOLISME%20SEKUNDER
%20MIKROORGANISME.pdf.diakses pada 08 Januari 2018
Anonym.2012 http://opini.wikispaces.com/file/view/07%20Bab%206. pdf/
409289520/07%20Bab%206.pdfdiakses tangga 08 Januari 2018
Kokare, C.R., Mahadik, K.R., Kadam, S.S. & Chopade, B.S.2004. Isolation, characterization
and antimicrobial activityof marine halophilic Actinopolyspora species AH1 from the west
coast of India. Curr Sci 86:593-597.
Metabolit Mikrooragnisme
PPT. http://muzhoffarbusyro.files.wordpress.com/2011/10/metabolit-mikroorganisme.ppt dia
kses pada 08 Januari 2018
UGM, 2012.http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/2573_pp11060001 4.pdf diakses tangga 08
Januari 2018
Wibowo, M. S. Biosintesis
Metabolit.http://elisajulianti.files.wordpress.com /2013/03/biosintesis-metabolit.pdf diakses
pada 08 Januari 2018